trafik yang penuh terutama pada voice sehingga menyebabkan terjadinya kongesti. Maka dilakukanlah upaya penambahan kapasitas kanal agar tidak terjadi
kongesti dan soft handover pun dapat dapat berjalan dengan baik.
3.2 Penyebab Terjadinya Handover
Handover dapat disebabkan berdasarkan hal-hal sebagai berikut[6] :
1. Penurunan kualitas kanal radio quality of service. 2. Meminimalisir interferensi radio.
3. Beban traffic traffic overload. 4. Level penerimaan yang semakin lemah.
5. Jarak antara MS dan Node-B. 6. Power Budget better cell.
3.3 Proses Soft Handover
Selama proses soft handover, MS terus menerus berkomunikasi dengan dua sel atau lebih secara bersamaan yang memiliki Node B yang berbeda dari RNC
yang sama intra-RNC atau RNC yang berbeda inter-RNC. Semua hubungan yang lama tidak akan dilepaskan sebelum hubungan radio yang baru terbentuk.
Soft handover memungkinkan mobile dilayani oleh dua Node B, yang berarti
mobile menerima sinyal dari dua buah BS dan dua BS menerima sinyal dari satu mobile. Soft handover dapat ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini[1].
Gambar 3.1 : Proses Soft Handover
3.3.1 Soft Handover pada Saat Uplink
Pada saat uplink mobile mentransmisikan sinyal ke udara melalui antena omnidirectional. Dua buah Node-B yang berada pada daerah active set dapat
menerima sinyal secara simultan. Kemudian sinyal tersebut akan diteruskan ke RNC untuk selanjutnya digabungkan. Frame yang lebih baik akan dipilih dan
yang lain akan dibatalkan. Oleh karena itu pada saat uplink tidah dibutuhkan kanal tambahan untuk melakukan soft handover. Soft handover pada ssat uplink
juga dapat ditunjukkan pada gambar 3.2.
3.3.2. Soft Handover pada Saat Downlink
Pada saat downlink sinyal yang sama akan ditransmisikan melalui Node-B dan terminal pengguna dapat menggabungkan sinyal dari Node-B yang berbeda.
Untuk mendukung soft handover pada saat downlink, pada akhirnya akan dibutuhkan satu kanal tambahan2-jalur SHO. Kanal tambahan ini berperan
sebagai interferensi tambahan kepada pengguna lain. Soft handover pada ssat uplink juga dapat ditunjukkan pada gambar 3.2 dibawah ini[1].
Gambar 3.2 : Uplink dan Downlink Soft Handover
3.3.3 Skenario dan Algoritma Soft Handover WCDMA
Dibawah ini akan dijelaskan bagaimana skenario soft handover terjadi pada jaringan WCDMA. Berdasarkan dari pengukuran pilot EcIo yang dimonitor
oleh cell, mobile station memutuskan tiga langkah dasar untuk melakukan soft handover, ada kemungkinan untuk menambah active set,memindahkannya
kembali ataupun menggantikan Node-B di cell yang aktif. Untuk lebih mudah menjelaskan skenarionya ditunjukkan pada Gambar 3.3[5].
Gambar 3.3 Skenario Soft Handover pada WCDMA
Penjelasan mengenai skenario soft handover akan dijelaskan sebagai berikut : 1. MS menerima sinyal pilot EcIo dari cell 1, cell 2 dan cell 3.
2. MS melakukan pengukuran kualitas, memilih Cell yang terbaik, dan tersambung ke Cell 1, dibantu oleh jaringan. Dalam hal ini jaringan dan
MS sama-sama melakukan pengukuran. MS melaporkan hasil pengukuran dari Cell yang terdekat dan jaringan melakukan keputusan apakah akan
melakukan handover atau tidak. 3. Sebelum MS dalam perjalanan menuju ke Cell 2. Saat MS sebelum
melakukan handover ke Cell 3, MS juga menambahkan Cell 2 dalam pengukurannya. Karena Cell 3 pengukurannya lebih bagus maka MS
mengambil keputusan untuk handover ke Cell 3. Begitu juga saat MS berada di Cell 3 menuju ke Cell 2, MS juga akan mengukur
dulu sebelum melakukan keputusan untuk handover ke Cell 2.
Sedangkan untuk algoritma soft handover akan ditunjukkan pada Gambar 3.4[1].
Gambar 3.4 Algoritma Soft Handover
Keterangan : a. AS_Th Threshold :untuk Macro Diversity
b. AS_Th_Hyst Hysteresis : untuk Threshold c. AS_Rep_Hyst : gantikan Hysteresis
d. ΔT Waktu : untuk Trigger e. AS_Max_Size : Ukuran maximum dari set aktif
Algoritmanya dapat dijelaskan sebagai berikut : [1] Jika pilot_SIR Best_ pilot_SIR-AS_Th-AS_Th_Hyst
untuk periode ΔT dan set aktif tidak penuh, maka sel ditambahkan pada set aktif. Ini disebut Event 1A
atau Radio Link Addition.
[2] Jika pilot_SIR Best_ pilot_SIR-AS_Th-AS_Th_Hyst untuk periode ΔT,
maka sel akan dibuang dari set aktif. Ini disebut Event 1B atau Radio Link Removal
. [3] Jika aktif set penuh dan Best _candidate_pilot_SIR Worst_Old_pilot_SIR +
AS_Rep_Hyst untuk
periode ΔT, kemudian sel yang paling lemah pada set aktif digantikan dengan calon sel yang paling kuat. Ini disebut Event 1C atau Combined
Radio Link Addition and Removal .
Dimana : 1. pilot_SIR adalah ukuran dan kuantitas filter dari SIR dari common pilot
channel CPICH
2. Best_pilot_SIR adalah ukuran sel yang paling kuat pada set aktif 3. Best_candidate_pilot_SIR adalah ukuran sel yang paling kuat pada set
monitor 4. Worst_Old_pilot_SIR adalah ukuran sel yang paling lemah pada set aktif
3.4 Permasalahan pada Soft Handover