STUDI KAPASITAS SOFT SKILLS MAHASISWA DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

Studi Kapasitas Soft Skills Mahasiswa di Universitas Negeri Medan
Nathanael Sitanggang dan Abdul Hamid
Fakultas Teknik UNIMED, Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate, Medan
e-mail: nathanael.sitanggang@gmail.com
Abstract: The study of Student Soft Skills Capacity at State University of Medan. The aims of
study were to investigate soft skills capacity of student based on their sex and mayority especially
for student. This research was taking place in UNIMED, 2013. The sample is 400 students. The
research was conducted by survey method. The results of research is for student there is no
different of soft skills capacity relating to their sex. In other hand, soft skills capacity between
social group (IPS) is not different with science group (IPA). The other finding research, for student
especially for social group there are different of soft skills capacity between female and male.
Abstrak: Studi Kapasitas Soft Skills Mahasiswa di Universitas Negeri Medan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui gambaran kapasitas soft skills mahasiswa dan menguji
perbedaan kapasitas soft skills mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin dan kelompok ilmu (IPS dan
IPA). Penelitian menggunakan metode survay dan pengambilan data dilakukan pada 400 orang
mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas soft skills mahasiswa masih tergolong
sedang. Selanjutnya, kapasitas soft skills mahasiswa perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan
kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki. Kemudian, kapasitas soft skills mahasiswa kelompok
IPA lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas soft skills mahasiswa kelompok IPS. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa kapasitas soft skills mahasiswa IPS perempuan berbeda secara
signifikan dari mahasiswa IPS laki-laki.

Kata kunci: Kapasitas soft skills, mahasiswa, dosen, pegawai administrasi

1

Hasil penelitian unggulan perguruan tinggi yang dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sesuai dengan Surat Perjanjian Penelitian
No.050/UN33.8/KEP/KU/2013, Tanggal 5 Mei 2013.

2

Dr. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd. dan Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. adalah dosen
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

1

dilakukan

PENDAHULUAN
Elfindri,


dkk.

(2010:136)

menjelaskan bahwa menumbuhkan soft skill

melalui

kurikulum,

integrasi

yakni

ke

melalui

dalam
proses


pembelajaran atau perkuliahan.

di dunia pendidikan dilakukan dalam 3 (tiga)

Pada tahun 2009 UNIMED telah

cara, yaitu: 1) desain soft skill masuk ke

melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada

dalam

para Ketua Program Studi guna merumuskan

kurikulum

pembelajaran;

2)


mengembangkan kegiatan dan aktifitas anak

strategi

di

mengintegrasikan

asrama

atau

di

rumah;

dan

3)


dan

pendekatan

dalam

soft

dalam

skill

mengembangkan soft skill pada kegiatan

kurikulum. Selanjutnya, pada tahun 2010

ekstra kurikuler.

dilakukan penyempurnaan integrasi soft skill


Berkaitan dengan penjelasan di

dalam pembelajaran melalui pengembangan

atas, Universitas Negeri Medan (UNIMED)

kontrak perkuliahan dan RPP berbasis

sudah berupaya mengembangkan soft skill

learning revolution dan soft skill yang

mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi

digunakan sebagai acuan bagi dosen dan

yang dimulai tahun 2008. UNIMED sebagai

mahasiswa


salah satu perguruan tinggi yang memiliki

Sejalan dengan program pengembangan soft

visi: “Menjadi Universitas yang unggul

skill yang dilakukan, maka telah ditetapkan

dalam bidang pendidikan, industri, dan

bahwa

pariwisata.” Dalam rangka pengembangan

Pembangun

karakter sumber daya manusia (SDM) di

Building


lingkungan UNIMED, maka sejak tahun

UNIMED sebagai pembangun karakter telah

2008, UNIMED mengembangkan kurikulum

dituangkan

sistem KBK Blok, yang menuntut terjadi

(RENSTRA UNIMED 2010-2014) di dalam

perubahan paradigma pembelajaran yang

program

berpusat kepada mahasiswa. Pembelajaran

akademik.” Dengan salah satu butirnya


yang hanya berorientasi kepada pencapaian

adalah: Peningkatan kualitas PBM dengan

hard

mengintegrasikan Learning Revolution dan

skill

perlu

dikembangkan

dan

disempurnakan dengan pemberian unsur soft

dalam


proses

UNIMED

sebagai

Karakter

University).

dalam

utama

pembelajaran.

Universitas

(The


Character

Oleh karena itu,

Rencana

“peningkatan

Strategis

layanan

Soft Skill (pendidikan karakter).

skill. Implementasi soft skill di UNIMED
2

atas dapat

Menurut pengusul sudah saatnya

diketahui bahwa perguruan tinggi sangat

kapasitas soft skill mahasiswa, dosen dan

strategis mengembangkan karakter (soft

pegawai administrasi UNIMED dipelajari

skill) mahasiswa karena dapat diintegrasikan

gambarannya dan untuk selanjutnya dapat

oleh dosen di dalam praktek pembelajaran

berkontribusi mendasar pada bidang ilmu

dan melalui keteladanan.

pendidikan.

Dari penjelasan di

Dosen

berperan

sebagai

Sejak tahun 2008, UNIMED secara

pengembang soft skill mahasiswa melalui

lebih fokus telah mengembangkan soft skill

praktek pembelajaran. Bagaimana mungkin

sebagai salah satu karakter. Oleh karena itu,

seorang dosen dapat mengembangkan soft

secara tegas upaya ini telah dituangkan di

skill mahasiswa, kalau soft skill dosen

dalam RENSTRA UNIMED 2010-2014

sendiri masih tergolong rendah? Bagaimana

yang masuk di dalam program utama

mungkin

“peningkatan layanan akademik.” Dengan

mengembangkan soft skill mahasiswa, kalau

salah satu butirnya adalah: Peningkatan

soft skill pegawai administrasi itu sendiri

kualitas PBM dengan mengintegrasikan

masih

Learning

Revolution

(pendidikan

karakter)

ditetapkan

bahwa

Universitas

Pembangun

dan

Soft

dan

selanjutnya

UNIMED

Skill

sebagai

pegawai

tergolong

mungkin

soft

administrasi

rendah?

skill

dapat

Bagaimana

mahasiswa

dapat

berkembang, kalau para pelayan pendidikan
di kampus tidak mencerminkan orang yang

(The

memiliki soft skill yang memadai? Oleh

Character Building University). Di dalam

karena itu, penelitian ini sangat urgen untuk

pembelajaran,

dilaksanakan

setiap

Karakter

dosen

diwajibkan

mulai

tahun

ini

guna

mengintegrasikan soft skill di dalam setiap

memperoleh gambaran kapasitas soft skill

perkuliahan yang secara dokumen harus

mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi.

tertuang di

kontrak

Hasil yang diperoleh akan dapat digunakan

demikian,

sebagai bahan pertimbangan bagi perguruan

perkuliahan.

dalam

RPP
Dengan

atau

pembangunan karakter (soft skill) yang

tinggi

untuk

pengembangan

soft

skill

dilakukan di UNIMED sudah berlangsung

mahasiswa.

Sebagaimana

penjelasan

kurang lebih 5 (lima) tahun lamanya.

Soelistiyowati dan Nugroho (2010:139)
bahwa ada 4 (empat) komponen pembentuk
3

soft skill yaitu: komponen kemampuan

“peningkatan layanan akademik.” Dengan

strategi,

kemampuan

komunikasi,

salah satu butirnya adalah: Peningkatan

kemampuan

interaksi

kemampuan

kualitas PBM dengan mengintegrasikan

dan

psikologis. Di dalam praktek pembelajaran,

Learning

bisa

(pendidikan

saja

kemampuan

komunikasi

Revolution

karakter)

dan

Soft

dan

selanjutnya

Skill

ditetapkan

bahwa

kemampuan psikologis mahasiswa mungkin

Universitas

Pembangun

belum memadai. Dalam kondisi seperti ini

Character Building University). Di dalam

dosen perlu memberikan porsi yang lebih

pembelajaran,

besar peningkatan kemampuan psikologis

mengintegrasikan soft skill di dalam setiap

mahasiswa

perkuliahan

perkuliahan yang secara dokumen harus

kemampuan

tertuang di

mahasiswa

sudah

di

dibandingkan

memadai

setiap
dengan

namun

UNIMED

setiap

dalam

Karakter

dosen

RPP

perkuliahan.

komunikasi.

sebagai
(The

diwajibkan

atau

Dengan

kontrak
demikian,

Berdasarkan hasil penelitian yang

pembangunan karakter (soft skill) yang

diperoleh, diketahui gambaran kapasitas soft

dilakukan di UNIMED sudah berlangsung

skill

kurang lebih 5 (lima) tahun lamanya.

mahasiswa,

dosen

dan

pegawai

Oleh karena itu, maka muncul

administrasi serta perbedaan kapasitas soft
skill antar laki-laki dan perempuan sebagai

beberapa

permasalahan

landasan untuk pengembangan soft skill di

Bagaimanakah gambaran kapasitas soft skill

perguruan

tinggi.

Selanjutnya,

hasil

mahasiswa UNIMED? (2) Apakah terdapat

penelitian

yang

ditemukan

akan

perbedaan

kapasitas

yaitu:

soft

skill

(1)

antara

berkontribusi mendasar pada bidang ilmu

mahasiswa laki-laki dan perempuan? (3)

pendidikan.

Apakah terdapat perbedaan kapasitas soft

Sejak tahun 2008, UNIMED secara
lebih fokus telah mengembangkan soft skill

skill antara mahasiswa kelompok IPA dan
IPS?
Secara

sebagai salah satu karakter. Oleh karena itu,

umum

sebagai

karakter

kepribadian.

dapat

secara tegas upaya ini telah dituangkan di

diartikan

Masnur

dalam RENSTRA UNIMED 2010-2014

Muslich (2011:71) menyimpulkan beberapa

yang masuk di dalam program utama

pendapat tentang karakter yaitu bahwa
4

karakter berkaitan dengan kekuatan moral,

kejujuran/integritas,

berkonotasi positif, bukan netral. Pendidikan

personal, etos kerja yang baik, motivasi,

adalah

yang

mampu beradaptasi, analitikal, komputer,

mengandung arti membangun sifat yang

organisasi, orientasi detail, kepemimpinan,

berkaitan dengan dimensi moral yang positif

percaya

atau yang baik, bukan yang negatif atau

prestasi, kreatif, humoris, kemampuan, dan

yang buruk. Dari kesimpulan ini dapat

enterpreunership.

membangun

diketahui

bahwa

berkontribusi
karakter

karakter

seseorang.

berkaitan,

bijaksana,

indeks

Dari uraian di atas jelas diketahui

pembangunan

bahwa kepemilikan soft skill dari seseorang

Dalam

Elfindri,

sopan,

inter-

sangat

pendidikan

terhadap

diri,

bekerjasama,

yang

sangat penting untuk keberhasilannya di

(2010:16)

dalam bekerja, sedangkan indeks prestasi

hal

dkk.

proses

sebagai simbol penguasaan seseorang dalam

pembentukan karakter agar mereka memiliki

ilmu pengetahuan tertentu (hard skill) hanya

soft skills dan siap dilepas untuk hidup di

berada pada ranking 16.

menjelaskan

tengah

bahwa

masyarakat.

masyarakat

berarti

pentingnya

Hidup

di

seseorang

Selanjutnya, kapasitas soft skill

tengah
mampu

yang

dikaji

di

dalam

penelitian

ini

mengabdikan ilmunya untuk masyarakat

dieksplorasi tentang komponen-komponen

melalui

ditekuninya.

pembentuk soft skill yang diuraikan oleh

UNIMED sebagai salah satu perguruan

Soelistiyowati dan Nugroho (2010:11-137).

tinggi yang menghasilkan banyak sarjana,

Setelah

tentu tidaklah cukup kalau hanya dibekali

dijelaskan sebagai berikut. Terdapat 4

dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan

(empat) komponen pembentuk soft skill,

yang bersifat hard skill, namun harus

yaitu: 1) komponen kemampuan strategi; 2)

seimbang dengan kemampuan soft skill

komponen

supaya dapat meraih kesuksesan di dunia

komponen kemampuan interaksi; dan 4)

kerja.

komponen

pekerjaan

Elfindri,

yang

dkk.

(2010:155)

telah

dilakukan

eksplorasi,

kemampuan

maka

komunikasi;

kemampuan

3)

psikologis.

19

Kemampuan strategi adalah: a) Kemampuan

kemampuan yang diperlukan oleh pasar

memikirkan terlebih dahulu tentang apa

kerja menurut ranking, yaitu: komunikasi,

sebaiknya diucapkan: kemampuan menata

mengemukakan

bahwa

terdapat

5

tentang apa yang hendak dikatakan dan

lawan

kemampuan memikirkan apa yang sebaiknya

hubungan menjadi renggang; b) Pemilihan

diucapkan; b) Kemampuan menggunakan

topik pembicaraan yang sesuai dengan

dan memilih kata yang tepat: kemampuan

tempat dan situasi: ketidaksesuaian tempat

mengungkapkan maksud pembicaraan yang

dan situasi dengan topik pembicaraan dapat

dibarengi logika global dan kalimat penjelas;

membuat suasana dan hubungan menjadi

c) Kemampuan menjaga muka dan harga diri

tidak baik; c) Penyesuaian bahasa, gaya

pendengar:

bahasa dan variasinya: tanggap terhadap

maksud

kemampuan
dengan

menempatkan

mengutarakan

baik

diri

dengan

sebagai

cara

seorang

berbicara

yang

mengakibatkan

penggunaan bahasa dan variasi bahasa yang
diinginkan

lawan

bicara.

Kemampuan

pendengar dan memikirkan orang lain yang

psikologis adalah: a) Hilangkan prasangka

mendengarkannya. Kemampuan komunikasi

buruk: tidak berprasangka buruk pada

adalah: a) Kemampuan mengingat kembali

seseorang bukan berarti menutup mata akan

informasi yang disampaikan lawan bicara:

sisi negatif orang tersebut. Tetapi melihat

kemampuan

dan

perbuatan dan kata-kata seseorang dari

kebenaran informasi; b) Menyampaikan hal-

kacamata yang jernih, yang tidak dinodai

hal

kebenarannya:

niat untuk mencari keburukan seseorang; b)

kemampuan seseorang menjaga kebenaran

Menganggap orang pada dasarnya baik:

ucapannya, karena fakta tidak benar yang

kemampuan seseorang melihat bahwa orang

disebarkan akan menimbulkan hal-hal yang

lain pada dasarnya baik apabila dia mampu

tidak baik; c) Memberikan informasi yang

mengenali sisi positif dari tindakan atau

sesuai dan secukupnya, karena memberikan

perkataan

informasi yang lebih dari cukup dapat

merespons hal yang negatif dengan hal yang

membuat jenuh dan bingung lawan bicara;

negatif: jangan melawan hal yang tidak baik

d) Memilih konteks pembicaraan yang

dengan perbuatan yang tidak baik; d)

melibatkan

Menjaga kejernihan hati dan pikiran supaya

yang

mengingat

informasi

diyakini

lawan

bicara.

Kemampuan

orang

lain;

c)

Menghindari

topik

tetap positif: untuk menjaga pikiran tetap

pembicaraan yang aman: jangan memilih

positif harus menjaga hati dan pikiran tetap

topik pembicaraan yang dapat menyudutkan

jernih. Hati yang bening akan membantu

interaksi

adalah:

a)

Pemilihan

6

seseorang
Menggeser

menghindari
cara

prasangka;

pandang:

Tujuan

e)

kemampuan

penelitian

untuk

Pertama,

ini

mempelajari

adalah:
gambaran

seseorang menggeser cara pandangnya ke

kapasitas soft skill mahasiswa UNIMED;

sudut baru akan dapat membantu orang

Kedua,

memahami fakta secara lebih baik; f)

kapasitas soft skill antara mahasiswa laki-

Konsentrasi: kegagalan berkomunikasi dapat

laki

terjadi jika seseorang meletakkan fokus

mempelajari perbedaan kapasitas soft skill

konsentrasi bukan pada lawan berbicara,

antara

tetapi pada diri sendiri; g) Menahan diri:

kelompok IPS.

untuk

berkomunikasi

secara

untuk

dan

mempelajari

perempuan;

mahasiswa

perbedaan

Ketiga ,

kelompok

untuk

IPA

dan

efektif,

seseorang harus mampu menekan perasaan

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan

negatif yang dapat memicu terucapnya kata-

adalah metode survay (Kerlinger,2006:604).

kata yang tidak enak didengar.
Berdasarkan hasil eksplorasi yang

Alat pengumpul data yang digunakan adalah

diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa soft

kuesioner. Menurut data statistik UNIMED

skill seseorang dapat dibentuk dari 4 (empat)

tahun 2013, di UNIMED terdapat 21.364

komponen pembentuk, yaitu: komponen

orang

kemampuan

strategi,

digunakan rumus dari Taro Yamane dalam

komunikasi,

kemampuan

kemampuan
interaksi,

dan

mahasiswa.

Penentuan

sampel

Riduwan dan Kuncoro (2008: 44), yaitu : n

kemampuan psikologis. Selanjutnya, setiap

= N / N.d2 + 1; n = Jumlah sampel;

komponen pembentuk soft skill tersebut

Jumlah populasi; d2= Presisi (5%). Maka

dapat

kehidupan

sampel mahasiswa berjumlah 392 orang,

sehari-hari dengan cara mempelajari dan

dibulatkan 400 orang. Sampel mahasiswa

melatih setiap hari.

laki-laki dan perempuan masing-masing

dikembangkan

dalam

N=

sebanyak 200 orang.

7

jarang, kadang, biasanya, sering, hampir

Alat pengumpul data digunakan
oleh

selalu, dan selalu. Koefisien reliabilitas

Soelistiyowati dan Nugroho (2012). Butir

instrumen yang digunakan sebesar 0,726.

pernyataan disusun dengan menggunakan

Teknik analisis data yang digunakan adalah

model skala Likert dengan skala 8 pilihan,

menggunakan program SPSS.

kuesioner

yang

dikembangkan

yaitu : tidak pernah, hampir tidak pernah,

Untuk mengetahui gambaran

Hasil Penelitian dan Pembahasan
kapasitas

1. Deskripsi Data Kapasitas Soft Skills

Kapasitas

skills

mahasiswa

perempuan dapat dilihat Tabel 1 berikut

Mahasiswa
a.

soft

Soft

Skills

ini.

Mahasiswa

Perempuan (N=200)
Tabel 1. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Perempuan

No.

Komponen

1
2
3
4

Rendah
1,00 %
0,50 %
2,50 %
2,00 %

Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis

b. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki

Kategori
Sedang
56,50 %
50,50 %
56,50 %
45,00 %
Untuk

(N=200)

Tinggi
42,50 %
49,00 %
41,00 %
53,00 %
mengetahui

gambaran

kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki
dapat dilihat Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki

No.
1
2
3
4
c.

Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis

Kapasitas

Soft

Skills

Mahasiswa

Kelompok IPS (N=200)
Untuk
kapasitas

mengetahui
soft

skills

Rendah
1,50 %
1,00 %
3,00 %
1,00 %

Kategori
Sedang
51,50 %
41,00 %
47,50 %
50,00 %

Tinggi
47,00 %
58,00 %
49,50 %
49,00 %

kelompok IPS dapat dilihat Tabel 3
berikut ini.

gambaran
mahasiswa
8

Tabel 3. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Kelompok IPS

No.
1
2
3
4
d.

Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis

Kapasitas

Soft

Skills

Mahasiswa

Tinggi
45,50 %
54,00 %
48,00 %
50,50 %

kelompok IPA dapat dilihat Tabel 4

Kelompok IPA (N=200)
Untuk

Kategori
Sedang
53,00 %
45,50 %
50,50 %
48,50 %

Rendah
1,50 %
0,50 %
1,50 %
1,00 %

berikut ini.

mengetahui

gambaran

kapasitas soft skills mahasiswa
Tabel 4. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Kelompok IPA

No.
1
2
3
4
e.

Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis

Kapasitas

Soft

Skills

Rendah
1,00 %
1,00 %
4,00 %
2,00 %

Mahasiswa

kapasitas

mengetahui
soft

skills

Tinggi
44,00 %
53,00 %
42,00 %
51,50 %

perempuan kelompok IPS dapat dilihat

Perempuan Kelompok IPS (N=100)
Untuk

Kategori
Sedang
55,00 %
56,00 %
53,00 %
46,50 %

Tabel 5 berikut ini.

gambaran
mahasiswa

Tabel 5. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Perempuan Kelompok IPS

No.
1
2
3
4

Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis

f. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki
Kelompok IPS (N=100)
Untuk

mengetahui

Rendah
1,00 %
1,00 %
2,00 %
2,00 %

Kategori
Sedang
63,00 %
53,00 %
58,00 %
49,00 %

Tinggi
36,00 %
46,00 %
40,00 %
49,00 %

kelompok IPS dapat dilihat Tabel 6
berikut ini.

gambaran

kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki

9

Tabel 6. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki Kelompok IPS

No.
1
2
3
4
g.

Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis

Kapasitas

Soft

Skills

Rendah
2,00 %
0,00 %
1,00 %
0,00 %

Mahasiswa

kapasitas

mengetahui
soft

skills

Tinggi
55,00 %
62,00 %
56,00 %
52,00 %

perempuan kelompok IPA dapat dilihat

Perempuan Kelompok IPA (N=100)
Untuk

Kategori
Sedang
43,00 %
38,00 %
43,00 %
48,00 %

Tabel 7 berikut ini.

gambaran
mahasiswa

Tabel 7. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Perempuan Kelompok IPA

No.
1
2
3
4

Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis

Rendah
1,00 %
0,00 %
3,00 %
2,00 %

h. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki

mengetahui

Tinggi
49,00 %
52,00 %
42,00 %
57,00 %

kelompok IPA dapat dilihat Tabel 8

Kelompok IPA (N=100)
Untuk

Kategori
Sedang
50,00 %
48,00 %
55,00 %
41,00 %

berikut ini.
gambaran

kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki

Tabel 8. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki Kelompok IPA

No.
1
2
3
4

Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis

Rendah
1,00 %
2,00 %
5,00 %
2,00 %

Kategori
Sedang
60,00 %
44,00 %
52,00 %
52,00 %

Tinggi
39,00 %
54,00 %
43,00 %
46,00 %

10

2.

Perbedaan

Kapasitas

Soft

perempuan dan laki-laki digunakan uji-t.

Skills

Hasil

Mahasiswa

uji-t

antara

perempuan dan laki-laki dapat dilihat

a. Perbedaan Kapasitas Soft Skill Mahasiswa

Tabel 13 berikut ini.

Perempuan dan Laki-laki
Untuk

perhitungan

mengetahui

perbedaan

kapasitas soft skills antara mahasiswa

Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa Perempuan dan Laki-laki

Perempuan

200

Ratarata
90,57

Laki-laki

200

89,04

Jenis Kelamin

No.
1
2

Dari

α obs.

α tabel

Ket.

1,152

0,25

0,05

Tdk signifikan

atas,

dapat

kapasitas

soft

skills

kapasitas soft skills antara mahasiswa

mahasiswa perempuan tidak berbeda secara

kelompok IPS dan IPA digunakan uji-t.

signifikan dibandingkan dengan laki-laki.

Hasil perhitungan uji-t antara mahasiswa

b.

kelompok IPS dan IPA dapat dilihat

bahwa

Perbedaan

9

Harga uji t

di

diketahui

Tabel

N

Kapasitas

Soft

Untuk

Skill

Mahasiswa IPS dan IPA

mengetahui

perbedaan

Tabel 10 berikut ini.

Tabel 10. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa Kelompok IPS dan IPA

1

IPS

200

Ratarata
89,55

2

IPA

200

90,06

No.

Kelompok

N

Harga uji t

α obs.

α tabel

Ket.

0,386

0,70

0,05

Tdk signifikan

Dari Tabel 10 di atas, dapat
diketahui

bahwa

kapasitas

soft

skills

mahasiswa kelompok IPS tidak berbeda
secara

signifikan

dibandingkan

dengan

kelompok IPA.

11

c.

Perbedaan

Kapasitas

Soft

Skill

IPA perempuan dan IPA laki-laki digunakan

Mahasiswa IPA Perempuan dan IPA

uji-t.

Laki-laki

mahasiswa kelompok IPA perempuan dan

Untuk

mengetahui

perbedaan

kapasitas soft skills mahasiswa kelompok

Hasil

perhitungan

uji-t

antara

IPA laki-laki dapat dilihat Tabel 11 berikut
ini

Tabel 11. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa IPA Perempuan dan IPA Laki-laki

No.
1
2

IPA Perempuan

100

Ratarata
90,71

IPA Laki-laki

100

88,38

Kelompok

N

Harga uji t

α obs.

α tabel

Ket.

1,179

0,24

0,05

Tdk signifikan

Dari Tabel 11 di atas, dapat
diketahui

bahwa

kapasitas

soft

skills

Untuk mengetahui perbedaan kapasitas
soft

skills

mahasiswa

kelompok

IPS

mahasiswa kelompok IPA perempuan tidak

perempuan dan IPS laki-laki digunakan uji-t.

berbeda secara signifikan dibandingkan

Hasil perhitungan uji-t antara mahasiswa

dengan kelompok IPA laki-laki.

kelompok IPS perempuan dan IPS laki-laki

d.

Perbedaan

Kapasitas

Soft

Skill

dapat dilihat Tabel 12 berikut ini.

Mahasiswa IPS Perempuan dan IPS
Laki-laki

Tabel 12. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa IPS Perempuan dan IPS Laki-laki

No.
1
2

IPS Perempuan

100

Ratarata
87,36

IPS Laki-laki

100

92,76

Kelompok

N

Dari Tabel 12 di atas, dapat
diketahui
mahasiswa

bahwa

kapasitas

kelompok

IPS

soft

skills

Harga uji t

α obs.

α tabel

Ket.

3,074

0,002

0,05

Signifikan

berbeda secara signifikan dibandingkan
dengan kelompok IPS laki-laki.

perempuan

12

mahasiswa kelompok IPS. Oleh karena itu,

Pembahasan
Berdasarkan

hasil

penelitian

hasil

ini

memberikan

diperoleh gambaran bahwa kapasitas soft

pemberian

skills mahasiswa perempuan (X= 90,57)

mahasiswa dapat digabungkan mahasiswa

tidak

signifikan

perempuan dan laki-laki serta mahasiswa

dibandingkan dengan kapasitas soft skills

kelompok IPS dan IPA di dalam satu

mahasiswa laki-laki (X= 89,04). Tetapi data

kelompok tanpa membedakan perlakuan.

ini menggambarkan bahwa kapasitas soft

Akan

skills mahasiswa perempuan lebih tinggi

kelompok

dibandingkan dengan kapasitas soft skills

mahasiswa IPS perempuan (X= 87,36)

mahasiswa laki-laki. Hasil ini memberikan

berbeda secara signifikan dibandingkan

dukungan

terhadap

dengan kapasitas soft skills mahasiswa IPS

Sitanggang

dan

berbeda

secara

hasil

penelitian

pelatihan

petunjuk bahwa

tetapi,

khusus

IPS,

soft

bagi

kapasitas

skills

bagi

mahasiswa
soft

skills

(2008)

yang

laki-laki (X= 92,76). Hal ini memberikan

karakteristik

siswa

petunjuk bahwa apabila pemberian pelatihan

ekstraversi,

bagi mahasiswa kelompok IPS saja, maka

keterbukaan, kepekaan nurani dan kehati-

mahasiswa perempuan dan laki-laki harus

hatian) siswa SLTA laki-laki tidak berbeda

dipisahkan pada kelompok berlatih yang

secara

berbeda.

menemukan
(stabilitas

Saragih

bahwa

emosional,

signifikan

dibandingkan

dengan

perempuan di Kota Medan. Tetapi bagi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari

SMA, siswa perempuan lebih berhati-hati

penelitian, maka dapat memberi petunjuk

dibandingkan dengan laki-laki. Selanjutnya,

bahwa sangat diperlukan upaya peningkatan

kapasitas soft skills mahasiswa kelompok

kapasitas soft skills bagi mahasiswa di

IPS (X= 89,55) tidak berbeda secara

Universitas

signifikan dibandingkan dengan kapasitas

peningkatan kapasitas soft skills yang akan

soft skills mahasiswa kelompok IPA (X=

dilakukan adalah melalui pelatihan soft

90,06).

skills. Komponen yang dilatihkan adalah: 1)

gambaran

Namun
bahwa

data

ini

kapasitas

memberikan
soft

skills

kemampuan

Negeri

strategi,

Medan.

2)

Upaya

kemampuan

mahasiswa kelompok IPA lebih tinggi

komunikasi, 3) kemampuan interaksi, dan 4)

dibandingkan dengan kapasitas soft skills

kemampuan psikologis.
13

mahasiswa

dibandingkan dengan kapasitas soft skills

yang handal di era globalisasi sekarang ini

mahasiswa laki-laki, Ketiga, kapasitas soft

tidak lagi cukup hanya

mengandalkan

skills mahasiswa kelompok IPA lebih tinggi

kemampuan akademis saja, tetapi harus

dibandingkan dengan mahasiswa kelompok

memiliki kapasitas soft skills yang tinggi.

IPS,

Seperti yang dikemukakan oleh Dahlan

mahasiswa

Nariman (2013), bahwa melamar kerja di

berbeda secara signifikan dibandingkan

Jepang itu yang paling dilihat bukan prestasi

dengan mahasiswa laki-laki kelompok IPS.

Mempersiapkan

akademisnya,

calon-calon

tetapi

kemampuan

memfasilitasi

perempuan

soft

skills

kelompok

IPS

Saran
Bagi

Jadi, sudah bukan waktunya lagi perguruan
hanya

kapasitas

ber-

organisasi, skill memimpin dan kerjasama.

tinggi

Keempat,

mahasiswa

(Universitas

pihak
Negeri

perguruan
Medan)

disarankan

dengan melulu kegiatan belajar mengajar di

supaya

kelas melalui ceramah atau seminar yang

kapasitas soft skills mahasiswa melalui

terlalu

Dahlan

pelatihan soft skills. Komponen soft skills

mengemukakan bahwa banyak kegiatan di

yang dilatihkan adalah kemampuan strategis,

luar kelas yang bisa mengondisikan para

kemampuan

mahasiswa memperoleh soft skills mereka

interaksi, dan kemampuan psikologis.

formal.

dengan

Lebih

baik.

Salah

memfasilitasi
berorganisasi,

lanjut

satunya

untuk

bentuk

komunikasi,

peningkatan

kemampuan

adalah

mahasiswa
dalam

mengupayakan

tinggi

kegiatan

Ucapan Terimakasih
Pada

kesempatan

ini,

peneliti

organisasi kampus maupun proyek studi

mengucapkan terimakasih kepada Direktur

lapangan.

Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI yang telah
memberikan dana penelitian ini, sehingga

Simpulan
Pertama,

kapasitas

soft

skills

mahasiswa di Universitas Negeri Medan

berhasil menemukan hasil yang berkaitan
dengan kapasitas soft skills mahasiswa.

masih tergolong sedang, Kedua, kapasitas
soft skills mahasiswa perempuan lebih tinggi
14

DAFTAR PUSTAKA
[1] Elfindri, dkk. (2010). Soft Skills untuk
Pendidik. Baduose Media.
[2] Ferguson, George A. (1988). Statistical
Analysis in Psychology and Education.
Singapore: McGraw-Hill Book Co.
[3] Kerlinger, Fred N. (2006). Foundation of
Behavioral Research.Third edition.
Terjemahan Landung R. Simatupang.
Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity
Press.
[4] Muslich, Masnur (2011). Pendidikan
Karakter . Jakarta: Penerbit Bumi
Aksara
[5]

Medan:
Program
Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
[12] Soelistiyowati, Endang dan Nugroho,
Vincent (2012). Strategi Komunikasi
untuk Sukses Menjalin Relasi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
[13] The Character Building University
Data Mahasiswa Tahun 2013.
Medan: BAAK UNIMED.

Panduan Pelaksanaan Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat di
Perguruan Tinggi 2013. Edisi IX.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

[6] Rencana Strategis Universitas Negeri
Medan 2010-2014. Medan: UNIMED.
[7] Riduwan dan Kuncoro, Engkos Achmad
(2008). Cara Menggunakan dan
Memaknai Analisis Jalur
(Path
Analysis).Bandung: Penerbit Alfabeta.
[8] Sarwono, Jonathan (2006). Metode
Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
[9] Sitanggang, Nathanael dan Saragih, Abd.
Hasan (2007). Studi Karakteristik
Siswa SLTA di Kota Medan.
Laporan
Penelitian.
Medan:
Universitas Negeri Medan.
[10] Sitanggang, Nathanael dan Saragih,
Abd.
Hasan
(2008).
Studi
Karakteristik Siswa SLTA di Kota
Medan. Laporan Penelitian. Medan:
Universitas Negeri Medan.
[11]

Sitanggang,
Nathanael
(2010).
Pengaruh
Kejujuran
Emosi,
Keterampilan Interpersonal, Struktur
Tugas,
Perilaku
Mengarahkan
Terhadap Efektivitas Kepemimpinan
(Pengembangan
Model
Kepemimpinan Kontingensi pada
SMK di Kota Medan). Disertasi.
15