STUDI KAPASITAS SOFT SKILLS MAHASISWA DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.
Studi Kapasitas Soft Skills Mahasiswa di Universitas Negeri Medan
Nathanael Sitanggang dan Abdul Hamid
Fakultas Teknik UNIMED, Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate, Medan
e-mail: nathanael.sitanggang@gmail.com
Abstract: The study of Student Soft Skills Capacity at State University of Medan. The aims of
study were to investigate soft skills capacity of student based on their sex and mayority especially
for student. This research was taking place in UNIMED, 2013. The sample is 400 students. The
research was conducted by survey method. The results of research is for student there is no
different of soft skills capacity relating to their sex. In other hand, soft skills capacity between
social group (IPS) is not different with science group (IPA). The other finding research, for student
especially for social group there are different of soft skills capacity between female and male.
Abstrak: Studi Kapasitas Soft Skills Mahasiswa di Universitas Negeri Medan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui gambaran kapasitas soft skills mahasiswa dan menguji
perbedaan kapasitas soft skills mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin dan kelompok ilmu (IPS dan
IPA). Penelitian menggunakan metode survay dan pengambilan data dilakukan pada 400 orang
mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas soft skills mahasiswa masih tergolong
sedang. Selanjutnya, kapasitas soft skills mahasiswa perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan
kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki. Kemudian, kapasitas soft skills mahasiswa kelompok
IPA lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas soft skills mahasiswa kelompok IPS. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa kapasitas soft skills mahasiswa IPS perempuan berbeda secara
signifikan dari mahasiswa IPS laki-laki.
Kata kunci: Kapasitas soft skills, mahasiswa, dosen, pegawai administrasi
1
Hasil penelitian unggulan perguruan tinggi yang dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sesuai dengan Surat Perjanjian Penelitian
No.050/UN33.8/KEP/KU/2013, Tanggal 5 Mei 2013.
2
Dr. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd. dan Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. adalah dosen
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
1
dilakukan
PENDAHULUAN
Elfindri,
dkk.
(2010:136)
menjelaskan bahwa menumbuhkan soft skill
melalui
kurikulum,
integrasi
yakni
ke
melalui
dalam
proses
pembelajaran atau perkuliahan.
di dunia pendidikan dilakukan dalam 3 (tiga)
Pada tahun 2009 UNIMED telah
cara, yaitu: 1) desain soft skill masuk ke
melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada
dalam
para Ketua Program Studi guna merumuskan
kurikulum
pembelajaran;
2)
mengembangkan kegiatan dan aktifitas anak
strategi
di
mengintegrasikan
asrama
atau
di
rumah;
dan
3)
dan
pendekatan
dalam
soft
dalam
skill
mengembangkan soft skill pada kegiatan
kurikulum. Selanjutnya, pada tahun 2010
ekstra kurikuler.
dilakukan penyempurnaan integrasi soft skill
Berkaitan dengan penjelasan di
dalam pembelajaran melalui pengembangan
atas, Universitas Negeri Medan (UNIMED)
kontrak perkuliahan dan RPP berbasis
sudah berupaya mengembangkan soft skill
learning revolution dan soft skill yang
mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi
digunakan sebagai acuan bagi dosen dan
yang dimulai tahun 2008. UNIMED sebagai
mahasiswa
salah satu perguruan tinggi yang memiliki
Sejalan dengan program pengembangan soft
visi: “Menjadi Universitas yang unggul
skill yang dilakukan, maka telah ditetapkan
dalam bidang pendidikan, industri, dan
bahwa
pariwisata.” Dalam rangka pengembangan
Pembangun
karakter sumber daya manusia (SDM) di
Building
lingkungan UNIMED, maka sejak tahun
UNIMED sebagai pembangun karakter telah
2008, UNIMED mengembangkan kurikulum
dituangkan
sistem KBK Blok, yang menuntut terjadi
(RENSTRA UNIMED 2010-2014) di dalam
perubahan paradigma pembelajaran yang
program
berpusat kepada mahasiswa. Pembelajaran
akademik.” Dengan salah satu butirnya
yang hanya berorientasi kepada pencapaian
adalah: Peningkatan kualitas PBM dengan
hard
mengintegrasikan Learning Revolution dan
skill
perlu
dikembangkan
dan
disempurnakan dengan pemberian unsur soft
dalam
proses
UNIMED
sebagai
Karakter
University).
dalam
utama
pembelajaran.
Universitas
(The
Character
Oleh karena itu,
Rencana
“peningkatan
Strategis
layanan
Soft Skill (pendidikan karakter).
skill. Implementasi soft skill di UNIMED
2
atas dapat
Menurut pengusul sudah saatnya
diketahui bahwa perguruan tinggi sangat
kapasitas soft skill mahasiswa, dosen dan
strategis mengembangkan karakter (soft
pegawai administrasi UNIMED dipelajari
skill) mahasiswa karena dapat diintegrasikan
gambarannya dan untuk selanjutnya dapat
oleh dosen di dalam praktek pembelajaran
berkontribusi mendasar pada bidang ilmu
dan melalui keteladanan.
pendidikan.
Dari penjelasan di
Dosen
berperan
sebagai
Sejak tahun 2008, UNIMED secara
pengembang soft skill mahasiswa melalui
lebih fokus telah mengembangkan soft skill
praktek pembelajaran. Bagaimana mungkin
sebagai salah satu karakter. Oleh karena itu,
seorang dosen dapat mengembangkan soft
secara tegas upaya ini telah dituangkan di
skill mahasiswa, kalau soft skill dosen
dalam RENSTRA UNIMED 2010-2014
sendiri masih tergolong rendah? Bagaimana
yang masuk di dalam program utama
mungkin
“peningkatan layanan akademik.” Dengan
mengembangkan soft skill mahasiswa, kalau
salah satu butirnya adalah: Peningkatan
soft skill pegawai administrasi itu sendiri
kualitas PBM dengan mengintegrasikan
masih
Learning
Revolution
(pendidikan
karakter)
ditetapkan
bahwa
Universitas
Pembangun
dan
Soft
dan
selanjutnya
UNIMED
Skill
sebagai
pegawai
tergolong
mungkin
soft
administrasi
rendah?
skill
dapat
Bagaimana
mahasiswa
dapat
berkembang, kalau para pelayan pendidikan
di kampus tidak mencerminkan orang yang
(The
memiliki soft skill yang memadai? Oleh
Character Building University). Di dalam
karena itu, penelitian ini sangat urgen untuk
pembelajaran,
dilaksanakan
setiap
Karakter
dosen
diwajibkan
mulai
tahun
ini
guna
mengintegrasikan soft skill di dalam setiap
memperoleh gambaran kapasitas soft skill
perkuliahan yang secara dokumen harus
mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi.
tertuang di
kontrak
Hasil yang diperoleh akan dapat digunakan
demikian,
sebagai bahan pertimbangan bagi perguruan
perkuliahan.
dalam
RPP
Dengan
atau
pembangunan karakter (soft skill) yang
tinggi
untuk
pengembangan
soft
skill
dilakukan di UNIMED sudah berlangsung
mahasiswa.
Sebagaimana
penjelasan
kurang lebih 5 (lima) tahun lamanya.
Soelistiyowati dan Nugroho (2010:139)
bahwa ada 4 (empat) komponen pembentuk
3
soft skill yaitu: komponen kemampuan
“peningkatan layanan akademik.” Dengan
strategi,
kemampuan
komunikasi,
salah satu butirnya adalah: Peningkatan
kemampuan
interaksi
kemampuan
kualitas PBM dengan mengintegrasikan
dan
psikologis. Di dalam praktek pembelajaran,
Learning
bisa
(pendidikan
saja
kemampuan
komunikasi
Revolution
karakter)
dan
Soft
dan
selanjutnya
Skill
ditetapkan
bahwa
kemampuan psikologis mahasiswa mungkin
Universitas
Pembangun
belum memadai. Dalam kondisi seperti ini
Character Building University). Di dalam
dosen perlu memberikan porsi yang lebih
pembelajaran,
besar peningkatan kemampuan psikologis
mengintegrasikan soft skill di dalam setiap
mahasiswa
perkuliahan
perkuliahan yang secara dokumen harus
kemampuan
tertuang di
mahasiswa
sudah
di
dibandingkan
memadai
setiap
dengan
namun
UNIMED
setiap
dalam
Karakter
dosen
RPP
perkuliahan.
komunikasi.
sebagai
(The
diwajibkan
atau
Dengan
kontrak
demikian,
Berdasarkan hasil penelitian yang
pembangunan karakter (soft skill) yang
diperoleh, diketahui gambaran kapasitas soft
dilakukan di UNIMED sudah berlangsung
skill
kurang lebih 5 (lima) tahun lamanya.
mahasiswa,
dosen
dan
pegawai
Oleh karena itu, maka muncul
administrasi serta perbedaan kapasitas soft
skill antar laki-laki dan perempuan sebagai
beberapa
permasalahan
landasan untuk pengembangan soft skill di
Bagaimanakah gambaran kapasitas soft skill
perguruan
tinggi.
Selanjutnya,
hasil
mahasiswa UNIMED? (2) Apakah terdapat
penelitian
yang
ditemukan
akan
perbedaan
kapasitas
yaitu:
soft
skill
(1)
antara
berkontribusi mendasar pada bidang ilmu
mahasiswa laki-laki dan perempuan? (3)
pendidikan.
Apakah terdapat perbedaan kapasitas soft
Sejak tahun 2008, UNIMED secara
lebih fokus telah mengembangkan soft skill
skill antara mahasiswa kelompok IPA dan
IPS?
Secara
sebagai salah satu karakter. Oleh karena itu,
umum
sebagai
karakter
kepribadian.
dapat
secara tegas upaya ini telah dituangkan di
diartikan
Masnur
dalam RENSTRA UNIMED 2010-2014
Muslich (2011:71) menyimpulkan beberapa
yang masuk di dalam program utama
pendapat tentang karakter yaitu bahwa
4
karakter berkaitan dengan kekuatan moral,
kejujuran/integritas,
berkonotasi positif, bukan netral. Pendidikan
personal, etos kerja yang baik, motivasi,
adalah
yang
mampu beradaptasi, analitikal, komputer,
mengandung arti membangun sifat yang
organisasi, orientasi detail, kepemimpinan,
berkaitan dengan dimensi moral yang positif
percaya
atau yang baik, bukan yang negatif atau
prestasi, kreatif, humoris, kemampuan, dan
yang buruk. Dari kesimpulan ini dapat
enterpreunership.
membangun
diketahui
bahwa
berkontribusi
karakter
karakter
seseorang.
berkaitan,
bijaksana,
indeks
Dari uraian di atas jelas diketahui
pembangunan
bahwa kepemilikan soft skill dari seseorang
Dalam
Elfindri,
sopan,
inter-
sangat
pendidikan
terhadap
diri,
bekerjasama,
yang
sangat penting untuk keberhasilannya di
(2010:16)
dalam bekerja, sedangkan indeks prestasi
hal
dkk.
proses
sebagai simbol penguasaan seseorang dalam
pembentukan karakter agar mereka memiliki
ilmu pengetahuan tertentu (hard skill) hanya
soft skills dan siap dilepas untuk hidup di
berada pada ranking 16.
menjelaskan
tengah
bahwa
masyarakat.
masyarakat
berarti
pentingnya
Hidup
di
seseorang
Selanjutnya, kapasitas soft skill
tengah
mampu
yang
dikaji
di
dalam
penelitian
ini
mengabdikan ilmunya untuk masyarakat
dieksplorasi tentang komponen-komponen
melalui
ditekuninya.
pembentuk soft skill yang diuraikan oleh
UNIMED sebagai salah satu perguruan
Soelistiyowati dan Nugroho (2010:11-137).
tinggi yang menghasilkan banyak sarjana,
Setelah
tentu tidaklah cukup kalau hanya dibekali
dijelaskan sebagai berikut. Terdapat 4
dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
(empat) komponen pembentuk soft skill,
yang bersifat hard skill, namun harus
yaitu: 1) komponen kemampuan strategi; 2)
seimbang dengan kemampuan soft skill
komponen
supaya dapat meraih kesuksesan di dunia
komponen kemampuan interaksi; dan 4)
kerja.
komponen
pekerjaan
Elfindri,
yang
dkk.
(2010:155)
telah
dilakukan
eksplorasi,
kemampuan
maka
komunikasi;
kemampuan
3)
psikologis.
19
Kemampuan strategi adalah: a) Kemampuan
kemampuan yang diperlukan oleh pasar
memikirkan terlebih dahulu tentang apa
kerja menurut ranking, yaitu: komunikasi,
sebaiknya diucapkan: kemampuan menata
mengemukakan
bahwa
terdapat
5
tentang apa yang hendak dikatakan dan
lawan
kemampuan memikirkan apa yang sebaiknya
hubungan menjadi renggang; b) Pemilihan
diucapkan; b) Kemampuan menggunakan
topik pembicaraan yang sesuai dengan
dan memilih kata yang tepat: kemampuan
tempat dan situasi: ketidaksesuaian tempat
mengungkapkan maksud pembicaraan yang
dan situasi dengan topik pembicaraan dapat
dibarengi logika global dan kalimat penjelas;
membuat suasana dan hubungan menjadi
c) Kemampuan menjaga muka dan harga diri
tidak baik; c) Penyesuaian bahasa, gaya
pendengar:
bahasa dan variasinya: tanggap terhadap
maksud
kemampuan
dengan
menempatkan
mengutarakan
baik
diri
dengan
sebagai
cara
seorang
berbicara
yang
mengakibatkan
penggunaan bahasa dan variasi bahasa yang
diinginkan
lawan
bicara.
Kemampuan
pendengar dan memikirkan orang lain yang
psikologis adalah: a) Hilangkan prasangka
mendengarkannya. Kemampuan komunikasi
buruk: tidak berprasangka buruk pada
adalah: a) Kemampuan mengingat kembali
seseorang bukan berarti menutup mata akan
informasi yang disampaikan lawan bicara:
sisi negatif orang tersebut. Tetapi melihat
kemampuan
dan
perbuatan dan kata-kata seseorang dari
kebenaran informasi; b) Menyampaikan hal-
kacamata yang jernih, yang tidak dinodai
hal
kebenarannya:
niat untuk mencari keburukan seseorang; b)
kemampuan seseorang menjaga kebenaran
Menganggap orang pada dasarnya baik:
ucapannya, karena fakta tidak benar yang
kemampuan seseorang melihat bahwa orang
disebarkan akan menimbulkan hal-hal yang
lain pada dasarnya baik apabila dia mampu
tidak baik; c) Memberikan informasi yang
mengenali sisi positif dari tindakan atau
sesuai dan secukupnya, karena memberikan
perkataan
informasi yang lebih dari cukup dapat
merespons hal yang negatif dengan hal yang
membuat jenuh dan bingung lawan bicara;
negatif: jangan melawan hal yang tidak baik
d) Memilih konteks pembicaraan yang
dengan perbuatan yang tidak baik; d)
melibatkan
Menjaga kejernihan hati dan pikiran supaya
yang
mengingat
informasi
diyakini
lawan
bicara.
Kemampuan
orang
lain;
c)
Menghindari
topik
tetap positif: untuk menjaga pikiran tetap
pembicaraan yang aman: jangan memilih
positif harus menjaga hati dan pikiran tetap
topik pembicaraan yang dapat menyudutkan
jernih. Hati yang bening akan membantu
interaksi
adalah:
a)
Pemilihan
6
seseorang
Menggeser
menghindari
cara
prasangka;
pandang:
Tujuan
e)
kemampuan
penelitian
untuk
Pertama,
ini
mempelajari
adalah:
gambaran
seseorang menggeser cara pandangnya ke
kapasitas soft skill mahasiswa UNIMED;
sudut baru akan dapat membantu orang
Kedua,
memahami fakta secara lebih baik; f)
kapasitas soft skill antara mahasiswa laki-
Konsentrasi: kegagalan berkomunikasi dapat
laki
terjadi jika seseorang meletakkan fokus
mempelajari perbedaan kapasitas soft skill
konsentrasi bukan pada lawan berbicara,
antara
tetapi pada diri sendiri; g) Menahan diri:
kelompok IPS.
untuk
berkomunikasi
secara
untuk
dan
mempelajari
perempuan;
mahasiswa
perbedaan
Ketiga ,
kelompok
untuk
IPA
dan
efektif,
seseorang harus mampu menekan perasaan
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
negatif yang dapat memicu terucapnya kata-
adalah metode survay (Kerlinger,2006:604).
kata yang tidak enak didengar.
Berdasarkan hasil eksplorasi yang
Alat pengumpul data yang digunakan adalah
diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa soft
kuesioner. Menurut data statistik UNIMED
skill seseorang dapat dibentuk dari 4 (empat)
tahun 2013, di UNIMED terdapat 21.364
komponen pembentuk, yaitu: komponen
orang
kemampuan
strategi,
digunakan rumus dari Taro Yamane dalam
komunikasi,
kemampuan
kemampuan
interaksi,
dan
mahasiswa.
Penentuan
sampel
Riduwan dan Kuncoro (2008: 44), yaitu : n
kemampuan psikologis. Selanjutnya, setiap
= N / N.d2 + 1; n = Jumlah sampel;
komponen pembentuk soft skill tersebut
Jumlah populasi; d2= Presisi (5%). Maka
dapat
kehidupan
sampel mahasiswa berjumlah 392 orang,
sehari-hari dengan cara mempelajari dan
dibulatkan 400 orang. Sampel mahasiswa
melatih setiap hari.
laki-laki dan perempuan masing-masing
dikembangkan
dalam
N=
sebanyak 200 orang.
7
jarang, kadang, biasanya, sering, hampir
Alat pengumpul data digunakan
oleh
selalu, dan selalu. Koefisien reliabilitas
Soelistiyowati dan Nugroho (2012). Butir
instrumen yang digunakan sebesar 0,726.
pernyataan disusun dengan menggunakan
Teknik analisis data yang digunakan adalah
model skala Likert dengan skala 8 pilihan,
menggunakan program SPSS.
kuesioner
yang
dikembangkan
yaitu : tidak pernah, hampir tidak pernah,
Untuk mengetahui gambaran
Hasil Penelitian dan Pembahasan
kapasitas
1. Deskripsi Data Kapasitas Soft Skills
Kapasitas
skills
mahasiswa
perempuan dapat dilihat Tabel 1 berikut
Mahasiswa
a.
soft
Soft
Skills
ini.
Mahasiswa
Perempuan (N=200)
Tabel 1. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Perempuan
No.
Komponen
1
2
3
4
Rendah
1,00 %
0,50 %
2,50 %
2,00 %
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
b. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki
Kategori
Sedang
56,50 %
50,50 %
56,50 %
45,00 %
Untuk
(N=200)
Tinggi
42,50 %
49,00 %
41,00 %
53,00 %
mengetahui
gambaran
kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki
dapat dilihat Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki
No.
1
2
3
4
c.
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Kapasitas
Soft
Skills
Mahasiswa
Kelompok IPS (N=200)
Untuk
kapasitas
mengetahui
soft
skills
Rendah
1,50 %
1,00 %
3,00 %
1,00 %
Kategori
Sedang
51,50 %
41,00 %
47,50 %
50,00 %
Tinggi
47,00 %
58,00 %
49,50 %
49,00 %
kelompok IPS dapat dilihat Tabel 3
berikut ini.
gambaran
mahasiswa
8
Tabel 3. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Kelompok IPS
No.
1
2
3
4
d.
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Kapasitas
Soft
Skills
Mahasiswa
Tinggi
45,50 %
54,00 %
48,00 %
50,50 %
kelompok IPA dapat dilihat Tabel 4
Kelompok IPA (N=200)
Untuk
Kategori
Sedang
53,00 %
45,50 %
50,50 %
48,50 %
Rendah
1,50 %
0,50 %
1,50 %
1,00 %
berikut ini.
mengetahui
gambaran
kapasitas soft skills mahasiswa
Tabel 4. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Kelompok IPA
No.
1
2
3
4
e.
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Kapasitas
Soft
Skills
Rendah
1,00 %
1,00 %
4,00 %
2,00 %
Mahasiswa
kapasitas
mengetahui
soft
skills
Tinggi
44,00 %
53,00 %
42,00 %
51,50 %
perempuan kelompok IPS dapat dilihat
Perempuan Kelompok IPS (N=100)
Untuk
Kategori
Sedang
55,00 %
56,00 %
53,00 %
46,50 %
Tabel 5 berikut ini.
gambaran
mahasiswa
Tabel 5. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Perempuan Kelompok IPS
No.
1
2
3
4
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
f. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki
Kelompok IPS (N=100)
Untuk
mengetahui
Rendah
1,00 %
1,00 %
2,00 %
2,00 %
Kategori
Sedang
63,00 %
53,00 %
58,00 %
49,00 %
Tinggi
36,00 %
46,00 %
40,00 %
49,00 %
kelompok IPS dapat dilihat Tabel 6
berikut ini.
gambaran
kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki
9
Tabel 6. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki Kelompok IPS
No.
1
2
3
4
g.
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Kapasitas
Soft
Skills
Rendah
2,00 %
0,00 %
1,00 %
0,00 %
Mahasiswa
kapasitas
mengetahui
soft
skills
Tinggi
55,00 %
62,00 %
56,00 %
52,00 %
perempuan kelompok IPA dapat dilihat
Perempuan Kelompok IPA (N=100)
Untuk
Kategori
Sedang
43,00 %
38,00 %
43,00 %
48,00 %
Tabel 7 berikut ini.
gambaran
mahasiswa
Tabel 7. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Perempuan Kelompok IPA
No.
1
2
3
4
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Rendah
1,00 %
0,00 %
3,00 %
2,00 %
h. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki
mengetahui
Tinggi
49,00 %
52,00 %
42,00 %
57,00 %
kelompok IPA dapat dilihat Tabel 8
Kelompok IPA (N=100)
Untuk
Kategori
Sedang
50,00 %
48,00 %
55,00 %
41,00 %
berikut ini.
gambaran
kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki
Tabel 8. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki Kelompok IPA
No.
1
2
3
4
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Rendah
1,00 %
2,00 %
5,00 %
2,00 %
Kategori
Sedang
60,00 %
44,00 %
52,00 %
52,00 %
Tinggi
39,00 %
54,00 %
43,00 %
46,00 %
10
2.
Perbedaan
Kapasitas
Soft
perempuan dan laki-laki digunakan uji-t.
Skills
Hasil
Mahasiswa
uji-t
antara
perempuan dan laki-laki dapat dilihat
a. Perbedaan Kapasitas Soft Skill Mahasiswa
Tabel 13 berikut ini.
Perempuan dan Laki-laki
Untuk
perhitungan
mengetahui
perbedaan
kapasitas soft skills antara mahasiswa
Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa Perempuan dan Laki-laki
Perempuan
200
Ratarata
90,57
Laki-laki
200
89,04
Jenis Kelamin
No.
1
2
Dari
α obs.
α tabel
Ket.
1,152
0,25
0,05
Tdk signifikan
atas,
dapat
kapasitas
soft
skills
kapasitas soft skills antara mahasiswa
mahasiswa perempuan tidak berbeda secara
kelompok IPS dan IPA digunakan uji-t.
signifikan dibandingkan dengan laki-laki.
Hasil perhitungan uji-t antara mahasiswa
b.
kelompok IPS dan IPA dapat dilihat
bahwa
Perbedaan
9
Harga uji t
di
diketahui
Tabel
N
Kapasitas
Soft
Untuk
Skill
Mahasiswa IPS dan IPA
mengetahui
perbedaan
Tabel 10 berikut ini.
Tabel 10. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa Kelompok IPS dan IPA
1
IPS
200
Ratarata
89,55
2
IPA
200
90,06
No.
Kelompok
N
Harga uji t
α obs.
α tabel
Ket.
0,386
0,70
0,05
Tdk signifikan
Dari Tabel 10 di atas, dapat
diketahui
bahwa
kapasitas
soft
skills
mahasiswa kelompok IPS tidak berbeda
secara
signifikan
dibandingkan
dengan
kelompok IPA.
11
c.
Perbedaan
Kapasitas
Soft
Skill
IPA perempuan dan IPA laki-laki digunakan
Mahasiswa IPA Perempuan dan IPA
uji-t.
Laki-laki
mahasiswa kelompok IPA perempuan dan
Untuk
mengetahui
perbedaan
kapasitas soft skills mahasiswa kelompok
Hasil
perhitungan
uji-t
antara
IPA laki-laki dapat dilihat Tabel 11 berikut
ini
Tabel 11. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa IPA Perempuan dan IPA Laki-laki
No.
1
2
IPA Perempuan
100
Ratarata
90,71
IPA Laki-laki
100
88,38
Kelompok
N
Harga uji t
α obs.
α tabel
Ket.
1,179
0,24
0,05
Tdk signifikan
Dari Tabel 11 di atas, dapat
diketahui
bahwa
kapasitas
soft
skills
Untuk mengetahui perbedaan kapasitas
soft
skills
mahasiswa
kelompok
IPS
mahasiswa kelompok IPA perempuan tidak
perempuan dan IPS laki-laki digunakan uji-t.
berbeda secara signifikan dibandingkan
Hasil perhitungan uji-t antara mahasiswa
dengan kelompok IPA laki-laki.
kelompok IPS perempuan dan IPS laki-laki
d.
Perbedaan
Kapasitas
Soft
Skill
dapat dilihat Tabel 12 berikut ini.
Mahasiswa IPS Perempuan dan IPS
Laki-laki
Tabel 12. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa IPS Perempuan dan IPS Laki-laki
No.
1
2
IPS Perempuan
100
Ratarata
87,36
IPS Laki-laki
100
92,76
Kelompok
N
Dari Tabel 12 di atas, dapat
diketahui
mahasiswa
bahwa
kapasitas
kelompok
IPS
soft
skills
Harga uji t
α obs.
α tabel
Ket.
3,074
0,002
0,05
Signifikan
berbeda secara signifikan dibandingkan
dengan kelompok IPS laki-laki.
perempuan
12
mahasiswa kelompok IPS. Oleh karena itu,
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
penelitian
hasil
ini
memberikan
diperoleh gambaran bahwa kapasitas soft
pemberian
skills mahasiswa perempuan (X= 90,57)
mahasiswa dapat digabungkan mahasiswa
tidak
signifikan
perempuan dan laki-laki serta mahasiswa
dibandingkan dengan kapasitas soft skills
kelompok IPS dan IPA di dalam satu
mahasiswa laki-laki (X= 89,04). Tetapi data
kelompok tanpa membedakan perlakuan.
ini menggambarkan bahwa kapasitas soft
Akan
skills mahasiswa perempuan lebih tinggi
kelompok
dibandingkan dengan kapasitas soft skills
mahasiswa IPS perempuan (X= 87,36)
mahasiswa laki-laki. Hasil ini memberikan
berbeda secara signifikan dibandingkan
dukungan
terhadap
dengan kapasitas soft skills mahasiswa IPS
Sitanggang
dan
berbeda
secara
hasil
penelitian
pelatihan
petunjuk bahwa
tetapi,
khusus
IPS,
soft
bagi
kapasitas
skills
bagi
mahasiswa
soft
skills
(2008)
yang
laki-laki (X= 92,76). Hal ini memberikan
karakteristik
siswa
petunjuk bahwa apabila pemberian pelatihan
ekstraversi,
bagi mahasiswa kelompok IPS saja, maka
keterbukaan, kepekaan nurani dan kehati-
mahasiswa perempuan dan laki-laki harus
hatian) siswa SLTA laki-laki tidak berbeda
dipisahkan pada kelompok berlatih yang
secara
berbeda.
menemukan
(stabilitas
Saragih
bahwa
emosional,
signifikan
dibandingkan
dengan
perempuan di Kota Medan. Tetapi bagi
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
SMA, siswa perempuan lebih berhati-hati
penelitian, maka dapat memberi petunjuk
dibandingkan dengan laki-laki. Selanjutnya,
bahwa sangat diperlukan upaya peningkatan
kapasitas soft skills mahasiswa kelompok
kapasitas soft skills bagi mahasiswa di
IPS (X= 89,55) tidak berbeda secara
Universitas
signifikan dibandingkan dengan kapasitas
peningkatan kapasitas soft skills yang akan
soft skills mahasiswa kelompok IPA (X=
dilakukan adalah melalui pelatihan soft
90,06).
skills. Komponen yang dilatihkan adalah: 1)
gambaran
Namun
bahwa
data
ini
kapasitas
memberikan
soft
skills
kemampuan
Negeri
strategi,
Medan.
2)
Upaya
kemampuan
mahasiswa kelompok IPA lebih tinggi
komunikasi, 3) kemampuan interaksi, dan 4)
dibandingkan dengan kapasitas soft skills
kemampuan psikologis.
13
mahasiswa
dibandingkan dengan kapasitas soft skills
yang handal di era globalisasi sekarang ini
mahasiswa laki-laki, Ketiga, kapasitas soft
tidak lagi cukup hanya
mengandalkan
skills mahasiswa kelompok IPA lebih tinggi
kemampuan akademis saja, tetapi harus
dibandingkan dengan mahasiswa kelompok
memiliki kapasitas soft skills yang tinggi.
IPS,
Seperti yang dikemukakan oleh Dahlan
mahasiswa
Nariman (2013), bahwa melamar kerja di
berbeda secara signifikan dibandingkan
Jepang itu yang paling dilihat bukan prestasi
dengan mahasiswa laki-laki kelompok IPS.
Mempersiapkan
akademisnya,
calon-calon
tetapi
kemampuan
memfasilitasi
perempuan
soft
skills
kelompok
IPS
Saran
Bagi
Jadi, sudah bukan waktunya lagi perguruan
hanya
kapasitas
ber-
organisasi, skill memimpin dan kerjasama.
tinggi
Keempat,
mahasiswa
(Universitas
pihak
Negeri
perguruan
Medan)
disarankan
dengan melulu kegiatan belajar mengajar di
supaya
kelas melalui ceramah atau seminar yang
kapasitas soft skills mahasiswa melalui
terlalu
Dahlan
pelatihan soft skills. Komponen soft skills
mengemukakan bahwa banyak kegiatan di
yang dilatihkan adalah kemampuan strategis,
luar kelas yang bisa mengondisikan para
kemampuan
mahasiswa memperoleh soft skills mereka
interaksi, dan kemampuan psikologis.
formal.
dengan
Lebih
baik.
Salah
memfasilitasi
berorganisasi,
lanjut
satunya
untuk
bentuk
komunikasi,
peningkatan
kemampuan
adalah
mahasiswa
dalam
mengupayakan
tinggi
kegiatan
Ucapan Terimakasih
Pada
kesempatan
ini,
peneliti
organisasi kampus maupun proyek studi
mengucapkan terimakasih kepada Direktur
lapangan.
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI yang telah
memberikan dana penelitian ini, sehingga
Simpulan
Pertama,
kapasitas
soft
skills
mahasiswa di Universitas Negeri Medan
berhasil menemukan hasil yang berkaitan
dengan kapasitas soft skills mahasiswa.
masih tergolong sedang, Kedua, kapasitas
soft skills mahasiswa perempuan lebih tinggi
14
DAFTAR PUSTAKA
[1] Elfindri, dkk. (2010). Soft Skills untuk
Pendidik. Baduose Media.
[2] Ferguson, George A. (1988). Statistical
Analysis in Psychology and Education.
Singapore: McGraw-Hill Book Co.
[3] Kerlinger, Fred N. (2006). Foundation of
Behavioral Research.Third edition.
Terjemahan Landung R. Simatupang.
Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity
Press.
[4] Muslich, Masnur (2011). Pendidikan
Karakter . Jakarta: Penerbit Bumi
Aksara
[5]
Medan:
Program
Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
[12] Soelistiyowati, Endang dan Nugroho,
Vincent (2012). Strategi Komunikasi
untuk Sukses Menjalin Relasi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
[13] The Character Building University
Data Mahasiswa Tahun 2013.
Medan: BAAK UNIMED.
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat di
Perguruan Tinggi 2013. Edisi IX.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
[6] Rencana Strategis Universitas Negeri
Medan 2010-2014. Medan: UNIMED.
[7] Riduwan dan Kuncoro, Engkos Achmad
(2008). Cara Menggunakan dan
Memaknai Analisis Jalur
(Path
Analysis).Bandung: Penerbit Alfabeta.
[8] Sarwono, Jonathan (2006). Metode
Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
[9] Sitanggang, Nathanael dan Saragih, Abd.
Hasan (2007). Studi Karakteristik
Siswa SLTA di Kota Medan.
Laporan
Penelitian.
Medan:
Universitas Negeri Medan.
[10] Sitanggang, Nathanael dan Saragih,
Abd.
Hasan
(2008).
Studi
Karakteristik Siswa SLTA di Kota
Medan. Laporan Penelitian. Medan:
Universitas Negeri Medan.
[11]
Sitanggang,
Nathanael
(2010).
Pengaruh
Kejujuran
Emosi,
Keterampilan Interpersonal, Struktur
Tugas,
Perilaku
Mengarahkan
Terhadap Efektivitas Kepemimpinan
(Pengembangan
Model
Kepemimpinan Kontingensi pada
SMK di Kota Medan). Disertasi.
15
Nathanael Sitanggang dan Abdul Hamid
Fakultas Teknik UNIMED, Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate, Medan
e-mail: nathanael.sitanggang@gmail.com
Abstract: The study of Student Soft Skills Capacity at State University of Medan. The aims of
study were to investigate soft skills capacity of student based on their sex and mayority especially
for student. This research was taking place in UNIMED, 2013. The sample is 400 students. The
research was conducted by survey method. The results of research is for student there is no
different of soft skills capacity relating to their sex. In other hand, soft skills capacity between
social group (IPS) is not different with science group (IPA). The other finding research, for student
especially for social group there are different of soft skills capacity between female and male.
Abstrak: Studi Kapasitas Soft Skills Mahasiswa di Universitas Negeri Medan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui gambaran kapasitas soft skills mahasiswa dan menguji
perbedaan kapasitas soft skills mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin dan kelompok ilmu (IPS dan
IPA). Penelitian menggunakan metode survay dan pengambilan data dilakukan pada 400 orang
mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas soft skills mahasiswa masih tergolong
sedang. Selanjutnya, kapasitas soft skills mahasiswa perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan
kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki. Kemudian, kapasitas soft skills mahasiswa kelompok
IPA lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas soft skills mahasiswa kelompok IPS. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa kapasitas soft skills mahasiswa IPS perempuan berbeda secara
signifikan dari mahasiswa IPS laki-laki.
Kata kunci: Kapasitas soft skills, mahasiswa, dosen, pegawai administrasi
1
Hasil penelitian unggulan perguruan tinggi yang dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sesuai dengan Surat Perjanjian Penelitian
No.050/UN33.8/KEP/KU/2013, Tanggal 5 Mei 2013.
2
Dr. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd. dan Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. adalah dosen
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
1
dilakukan
PENDAHULUAN
Elfindri,
dkk.
(2010:136)
menjelaskan bahwa menumbuhkan soft skill
melalui
kurikulum,
integrasi
yakni
ke
melalui
dalam
proses
pembelajaran atau perkuliahan.
di dunia pendidikan dilakukan dalam 3 (tiga)
Pada tahun 2009 UNIMED telah
cara, yaitu: 1) desain soft skill masuk ke
melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada
dalam
para Ketua Program Studi guna merumuskan
kurikulum
pembelajaran;
2)
mengembangkan kegiatan dan aktifitas anak
strategi
di
mengintegrasikan
asrama
atau
di
rumah;
dan
3)
dan
pendekatan
dalam
soft
dalam
skill
mengembangkan soft skill pada kegiatan
kurikulum. Selanjutnya, pada tahun 2010
ekstra kurikuler.
dilakukan penyempurnaan integrasi soft skill
Berkaitan dengan penjelasan di
dalam pembelajaran melalui pengembangan
atas, Universitas Negeri Medan (UNIMED)
kontrak perkuliahan dan RPP berbasis
sudah berupaya mengembangkan soft skill
learning revolution dan soft skill yang
mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi
digunakan sebagai acuan bagi dosen dan
yang dimulai tahun 2008. UNIMED sebagai
mahasiswa
salah satu perguruan tinggi yang memiliki
Sejalan dengan program pengembangan soft
visi: “Menjadi Universitas yang unggul
skill yang dilakukan, maka telah ditetapkan
dalam bidang pendidikan, industri, dan
bahwa
pariwisata.” Dalam rangka pengembangan
Pembangun
karakter sumber daya manusia (SDM) di
Building
lingkungan UNIMED, maka sejak tahun
UNIMED sebagai pembangun karakter telah
2008, UNIMED mengembangkan kurikulum
dituangkan
sistem KBK Blok, yang menuntut terjadi
(RENSTRA UNIMED 2010-2014) di dalam
perubahan paradigma pembelajaran yang
program
berpusat kepada mahasiswa. Pembelajaran
akademik.” Dengan salah satu butirnya
yang hanya berorientasi kepada pencapaian
adalah: Peningkatan kualitas PBM dengan
hard
mengintegrasikan Learning Revolution dan
skill
perlu
dikembangkan
dan
disempurnakan dengan pemberian unsur soft
dalam
proses
UNIMED
sebagai
Karakter
University).
dalam
utama
pembelajaran.
Universitas
(The
Character
Oleh karena itu,
Rencana
“peningkatan
Strategis
layanan
Soft Skill (pendidikan karakter).
skill. Implementasi soft skill di UNIMED
2
atas dapat
Menurut pengusul sudah saatnya
diketahui bahwa perguruan tinggi sangat
kapasitas soft skill mahasiswa, dosen dan
strategis mengembangkan karakter (soft
pegawai administrasi UNIMED dipelajari
skill) mahasiswa karena dapat diintegrasikan
gambarannya dan untuk selanjutnya dapat
oleh dosen di dalam praktek pembelajaran
berkontribusi mendasar pada bidang ilmu
dan melalui keteladanan.
pendidikan.
Dari penjelasan di
Dosen
berperan
sebagai
Sejak tahun 2008, UNIMED secara
pengembang soft skill mahasiswa melalui
lebih fokus telah mengembangkan soft skill
praktek pembelajaran. Bagaimana mungkin
sebagai salah satu karakter. Oleh karena itu,
seorang dosen dapat mengembangkan soft
secara tegas upaya ini telah dituangkan di
skill mahasiswa, kalau soft skill dosen
dalam RENSTRA UNIMED 2010-2014
sendiri masih tergolong rendah? Bagaimana
yang masuk di dalam program utama
mungkin
“peningkatan layanan akademik.” Dengan
mengembangkan soft skill mahasiswa, kalau
salah satu butirnya adalah: Peningkatan
soft skill pegawai administrasi itu sendiri
kualitas PBM dengan mengintegrasikan
masih
Learning
Revolution
(pendidikan
karakter)
ditetapkan
bahwa
Universitas
Pembangun
dan
Soft
dan
selanjutnya
UNIMED
Skill
sebagai
pegawai
tergolong
mungkin
soft
administrasi
rendah?
skill
dapat
Bagaimana
mahasiswa
dapat
berkembang, kalau para pelayan pendidikan
di kampus tidak mencerminkan orang yang
(The
memiliki soft skill yang memadai? Oleh
Character Building University). Di dalam
karena itu, penelitian ini sangat urgen untuk
pembelajaran,
dilaksanakan
setiap
Karakter
dosen
diwajibkan
mulai
tahun
ini
guna
mengintegrasikan soft skill di dalam setiap
memperoleh gambaran kapasitas soft skill
perkuliahan yang secara dokumen harus
mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi.
tertuang di
kontrak
Hasil yang diperoleh akan dapat digunakan
demikian,
sebagai bahan pertimbangan bagi perguruan
perkuliahan.
dalam
RPP
Dengan
atau
pembangunan karakter (soft skill) yang
tinggi
untuk
pengembangan
soft
skill
dilakukan di UNIMED sudah berlangsung
mahasiswa.
Sebagaimana
penjelasan
kurang lebih 5 (lima) tahun lamanya.
Soelistiyowati dan Nugroho (2010:139)
bahwa ada 4 (empat) komponen pembentuk
3
soft skill yaitu: komponen kemampuan
“peningkatan layanan akademik.” Dengan
strategi,
kemampuan
komunikasi,
salah satu butirnya adalah: Peningkatan
kemampuan
interaksi
kemampuan
kualitas PBM dengan mengintegrasikan
dan
psikologis. Di dalam praktek pembelajaran,
Learning
bisa
(pendidikan
saja
kemampuan
komunikasi
Revolution
karakter)
dan
Soft
dan
selanjutnya
Skill
ditetapkan
bahwa
kemampuan psikologis mahasiswa mungkin
Universitas
Pembangun
belum memadai. Dalam kondisi seperti ini
Character Building University). Di dalam
dosen perlu memberikan porsi yang lebih
pembelajaran,
besar peningkatan kemampuan psikologis
mengintegrasikan soft skill di dalam setiap
mahasiswa
perkuliahan
perkuliahan yang secara dokumen harus
kemampuan
tertuang di
mahasiswa
sudah
di
dibandingkan
memadai
setiap
dengan
namun
UNIMED
setiap
dalam
Karakter
dosen
RPP
perkuliahan.
komunikasi.
sebagai
(The
diwajibkan
atau
Dengan
kontrak
demikian,
Berdasarkan hasil penelitian yang
pembangunan karakter (soft skill) yang
diperoleh, diketahui gambaran kapasitas soft
dilakukan di UNIMED sudah berlangsung
skill
kurang lebih 5 (lima) tahun lamanya.
mahasiswa,
dosen
dan
pegawai
Oleh karena itu, maka muncul
administrasi serta perbedaan kapasitas soft
skill antar laki-laki dan perempuan sebagai
beberapa
permasalahan
landasan untuk pengembangan soft skill di
Bagaimanakah gambaran kapasitas soft skill
perguruan
tinggi.
Selanjutnya,
hasil
mahasiswa UNIMED? (2) Apakah terdapat
penelitian
yang
ditemukan
akan
perbedaan
kapasitas
yaitu:
soft
skill
(1)
antara
berkontribusi mendasar pada bidang ilmu
mahasiswa laki-laki dan perempuan? (3)
pendidikan.
Apakah terdapat perbedaan kapasitas soft
Sejak tahun 2008, UNIMED secara
lebih fokus telah mengembangkan soft skill
skill antara mahasiswa kelompok IPA dan
IPS?
Secara
sebagai salah satu karakter. Oleh karena itu,
umum
sebagai
karakter
kepribadian.
dapat
secara tegas upaya ini telah dituangkan di
diartikan
Masnur
dalam RENSTRA UNIMED 2010-2014
Muslich (2011:71) menyimpulkan beberapa
yang masuk di dalam program utama
pendapat tentang karakter yaitu bahwa
4
karakter berkaitan dengan kekuatan moral,
kejujuran/integritas,
berkonotasi positif, bukan netral. Pendidikan
personal, etos kerja yang baik, motivasi,
adalah
yang
mampu beradaptasi, analitikal, komputer,
mengandung arti membangun sifat yang
organisasi, orientasi detail, kepemimpinan,
berkaitan dengan dimensi moral yang positif
percaya
atau yang baik, bukan yang negatif atau
prestasi, kreatif, humoris, kemampuan, dan
yang buruk. Dari kesimpulan ini dapat
enterpreunership.
membangun
diketahui
bahwa
berkontribusi
karakter
karakter
seseorang.
berkaitan,
bijaksana,
indeks
Dari uraian di atas jelas diketahui
pembangunan
bahwa kepemilikan soft skill dari seseorang
Dalam
Elfindri,
sopan,
inter-
sangat
pendidikan
terhadap
diri,
bekerjasama,
yang
sangat penting untuk keberhasilannya di
(2010:16)
dalam bekerja, sedangkan indeks prestasi
hal
dkk.
proses
sebagai simbol penguasaan seseorang dalam
pembentukan karakter agar mereka memiliki
ilmu pengetahuan tertentu (hard skill) hanya
soft skills dan siap dilepas untuk hidup di
berada pada ranking 16.
menjelaskan
tengah
bahwa
masyarakat.
masyarakat
berarti
pentingnya
Hidup
di
seseorang
Selanjutnya, kapasitas soft skill
tengah
mampu
yang
dikaji
di
dalam
penelitian
ini
mengabdikan ilmunya untuk masyarakat
dieksplorasi tentang komponen-komponen
melalui
ditekuninya.
pembentuk soft skill yang diuraikan oleh
UNIMED sebagai salah satu perguruan
Soelistiyowati dan Nugroho (2010:11-137).
tinggi yang menghasilkan banyak sarjana,
Setelah
tentu tidaklah cukup kalau hanya dibekali
dijelaskan sebagai berikut. Terdapat 4
dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
(empat) komponen pembentuk soft skill,
yang bersifat hard skill, namun harus
yaitu: 1) komponen kemampuan strategi; 2)
seimbang dengan kemampuan soft skill
komponen
supaya dapat meraih kesuksesan di dunia
komponen kemampuan interaksi; dan 4)
kerja.
komponen
pekerjaan
Elfindri,
yang
dkk.
(2010:155)
telah
dilakukan
eksplorasi,
kemampuan
maka
komunikasi;
kemampuan
3)
psikologis.
19
Kemampuan strategi adalah: a) Kemampuan
kemampuan yang diperlukan oleh pasar
memikirkan terlebih dahulu tentang apa
kerja menurut ranking, yaitu: komunikasi,
sebaiknya diucapkan: kemampuan menata
mengemukakan
bahwa
terdapat
5
tentang apa yang hendak dikatakan dan
lawan
kemampuan memikirkan apa yang sebaiknya
hubungan menjadi renggang; b) Pemilihan
diucapkan; b) Kemampuan menggunakan
topik pembicaraan yang sesuai dengan
dan memilih kata yang tepat: kemampuan
tempat dan situasi: ketidaksesuaian tempat
mengungkapkan maksud pembicaraan yang
dan situasi dengan topik pembicaraan dapat
dibarengi logika global dan kalimat penjelas;
membuat suasana dan hubungan menjadi
c) Kemampuan menjaga muka dan harga diri
tidak baik; c) Penyesuaian bahasa, gaya
pendengar:
bahasa dan variasinya: tanggap terhadap
maksud
kemampuan
dengan
menempatkan
mengutarakan
baik
diri
dengan
sebagai
cara
seorang
berbicara
yang
mengakibatkan
penggunaan bahasa dan variasi bahasa yang
diinginkan
lawan
bicara.
Kemampuan
pendengar dan memikirkan orang lain yang
psikologis adalah: a) Hilangkan prasangka
mendengarkannya. Kemampuan komunikasi
buruk: tidak berprasangka buruk pada
adalah: a) Kemampuan mengingat kembali
seseorang bukan berarti menutup mata akan
informasi yang disampaikan lawan bicara:
sisi negatif orang tersebut. Tetapi melihat
kemampuan
dan
perbuatan dan kata-kata seseorang dari
kebenaran informasi; b) Menyampaikan hal-
kacamata yang jernih, yang tidak dinodai
hal
kebenarannya:
niat untuk mencari keburukan seseorang; b)
kemampuan seseorang menjaga kebenaran
Menganggap orang pada dasarnya baik:
ucapannya, karena fakta tidak benar yang
kemampuan seseorang melihat bahwa orang
disebarkan akan menimbulkan hal-hal yang
lain pada dasarnya baik apabila dia mampu
tidak baik; c) Memberikan informasi yang
mengenali sisi positif dari tindakan atau
sesuai dan secukupnya, karena memberikan
perkataan
informasi yang lebih dari cukup dapat
merespons hal yang negatif dengan hal yang
membuat jenuh dan bingung lawan bicara;
negatif: jangan melawan hal yang tidak baik
d) Memilih konteks pembicaraan yang
dengan perbuatan yang tidak baik; d)
melibatkan
Menjaga kejernihan hati dan pikiran supaya
yang
mengingat
informasi
diyakini
lawan
bicara.
Kemampuan
orang
lain;
c)
Menghindari
topik
tetap positif: untuk menjaga pikiran tetap
pembicaraan yang aman: jangan memilih
positif harus menjaga hati dan pikiran tetap
topik pembicaraan yang dapat menyudutkan
jernih. Hati yang bening akan membantu
interaksi
adalah:
a)
Pemilihan
6
seseorang
Menggeser
menghindari
cara
prasangka;
pandang:
Tujuan
e)
kemampuan
penelitian
untuk
Pertama,
ini
mempelajari
adalah:
gambaran
seseorang menggeser cara pandangnya ke
kapasitas soft skill mahasiswa UNIMED;
sudut baru akan dapat membantu orang
Kedua,
memahami fakta secara lebih baik; f)
kapasitas soft skill antara mahasiswa laki-
Konsentrasi: kegagalan berkomunikasi dapat
laki
terjadi jika seseorang meletakkan fokus
mempelajari perbedaan kapasitas soft skill
konsentrasi bukan pada lawan berbicara,
antara
tetapi pada diri sendiri; g) Menahan diri:
kelompok IPS.
untuk
berkomunikasi
secara
untuk
dan
mempelajari
perempuan;
mahasiswa
perbedaan
Ketiga ,
kelompok
untuk
IPA
dan
efektif,
seseorang harus mampu menekan perasaan
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
negatif yang dapat memicu terucapnya kata-
adalah metode survay (Kerlinger,2006:604).
kata yang tidak enak didengar.
Berdasarkan hasil eksplorasi yang
Alat pengumpul data yang digunakan adalah
diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa soft
kuesioner. Menurut data statistik UNIMED
skill seseorang dapat dibentuk dari 4 (empat)
tahun 2013, di UNIMED terdapat 21.364
komponen pembentuk, yaitu: komponen
orang
kemampuan
strategi,
digunakan rumus dari Taro Yamane dalam
komunikasi,
kemampuan
kemampuan
interaksi,
dan
mahasiswa.
Penentuan
sampel
Riduwan dan Kuncoro (2008: 44), yaitu : n
kemampuan psikologis. Selanjutnya, setiap
= N / N.d2 + 1; n = Jumlah sampel;
komponen pembentuk soft skill tersebut
Jumlah populasi; d2= Presisi (5%). Maka
dapat
kehidupan
sampel mahasiswa berjumlah 392 orang,
sehari-hari dengan cara mempelajari dan
dibulatkan 400 orang. Sampel mahasiswa
melatih setiap hari.
laki-laki dan perempuan masing-masing
dikembangkan
dalam
N=
sebanyak 200 orang.
7
jarang, kadang, biasanya, sering, hampir
Alat pengumpul data digunakan
oleh
selalu, dan selalu. Koefisien reliabilitas
Soelistiyowati dan Nugroho (2012). Butir
instrumen yang digunakan sebesar 0,726.
pernyataan disusun dengan menggunakan
Teknik analisis data yang digunakan adalah
model skala Likert dengan skala 8 pilihan,
menggunakan program SPSS.
kuesioner
yang
dikembangkan
yaitu : tidak pernah, hampir tidak pernah,
Untuk mengetahui gambaran
Hasil Penelitian dan Pembahasan
kapasitas
1. Deskripsi Data Kapasitas Soft Skills
Kapasitas
skills
mahasiswa
perempuan dapat dilihat Tabel 1 berikut
Mahasiswa
a.
soft
Soft
Skills
ini.
Mahasiswa
Perempuan (N=200)
Tabel 1. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Perempuan
No.
Komponen
1
2
3
4
Rendah
1,00 %
0,50 %
2,50 %
2,00 %
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
b. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki
Kategori
Sedang
56,50 %
50,50 %
56,50 %
45,00 %
Untuk
(N=200)
Tinggi
42,50 %
49,00 %
41,00 %
53,00 %
mengetahui
gambaran
kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki
dapat dilihat Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki
No.
1
2
3
4
c.
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Kapasitas
Soft
Skills
Mahasiswa
Kelompok IPS (N=200)
Untuk
kapasitas
mengetahui
soft
skills
Rendah
1,50 %
1,00 %
3,00 %
1,00 %
Kategori
Sedang
51,50 %
41,00 %
47,50 %
50,00 %
Tinggi
47,00 %
58,00 %
49,50 %
49,00 %
kelompok IPS dapat dilihat Tabel 3
berikut ini.
gambaran
mahasiswa
8
Tabel 3. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Kelompok IPS
No.
1
2
3
4
d.
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Kapasitas
Soft
Skills
Mahasiswa
Tinggi
45,50 %
54,00 %
48,00 %
50,50 %
kelompok IPA dapat dilihat Tabel 4
Kelompok IPA (N=200)
Untuk
Kategori
Sedang
53,00 %
45,50 %
50,50 %
48,50 %
Rendah
1,50 %
0,50 %
1,50 %
1,00 %
berikut ini.
mengetahui
gambaran
kapasitas soft skills mahasiswa
Tabel 4. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Kelompok IPA
No.
1
2
3
4
e.
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Kapasitas
Soft
Skills
Rendah
1,00 %
1,00 %
4,00 %
2,00 %
Mahasiswa
kapasitas
mengetahui
soft
skills
Tinggi
44,00 %
53,00 %
42,00 %
51,50 %
perempuan kelompok IPS dapat dilihat
Perempuan Kelompok IPS (N=100)
Untuk
Kategori
Sedang
55,00 %
56,00 %
53,00 %
46,50 %
Tabel 5 berikut ini.
gambaran
mahasiswa
Tabel 5. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Perempuan Kelompok IPS
No.
1
2
3
4
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
f. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki
Kelompok IPS (N=100)
Untuk
mengetahui
Rendah
1,00 %
1,00 %
2,00 %
2,00 %
Kategori
Sedang
63,00 %
53,00 %
58,00 %
49,00 %
Tinggi
36,00 %
46,00 %
40,00 %
49,00 %
kelompok IPS dapat dilihat Tabel 6
berikut ini.
gambaran
kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki
9
Tabel 6. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki Kelompok IPS
No.
1
2
3
4
g.
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Kapasitas
Soft
Skills
Rendah
2,00 %
0,00 %
1,00 %
0,00 %
Mahasiswa
kapasitas
mengetahui
soft
skills
Tinggi
55,00 %
62,00 %
56,00 %
52,00 %
perempuan kelompok IPA dapat dilihat
Perempuan Kelompok IPA (N=100)
Untuk
Kategori
Sedang
43,00 %
38,00 %
43,00 %
48,00 %
Tabel 7 berikut ini.
gambaran
mahasiswa
Tabel 7. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Perempuan Kelompok IPA
No.
1
2
3
4
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Rendah
1,00 %
0,00 %
3,00 %
2,00 %
h. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki
mengetahui
Tinggi
49,00 %
52,00 %
42,00 %
57,00 %
kelompok IPA dapat dilihat Tabel 8
Kelompok IPA (N=100)
Untuk
Kategori
Sedang
50,00 %
48,00 %
55,00 %
41,00 %
berikut ini.
gambaran
kapasitas soft skills mahasiswa laki-laki
Tabel 8. Kapasitas Soft Skills Mahasiswa Laki-laki Kelompok IPA
No.
1
2
3
4
Komponen
Kemampuan Strategi
Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Interaksi
Kemampuan Psikologis
Rendah
1,00 %
2,00 %
5,00 %
2,00 %
Kategori
Sedang
60,00 %
44,00 %
52,00 %
52,00 %
Tinggi
39,00 %
54,00 %
43,00 %
46,00 %
10
2.
Perbedaan
Kapasitas
Soft
perempuan dan laki-laki digunakan uji-t.
Skills
Hasil
Mahasiswa
uji-t
antara
perempuan dan laki-laki dapat dilihat
a. Perbedaan Kapasitas Soft Skill Mahasiswa
Tabel 13 berikut ini.
Perempuan dan Laki-laki
Untuk
perhitungan
mengetahui
perbedaan
kapasitas soft skills antara mahasiswa
Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa Perempuan dan Laki-laki
Perempuan
200
Ratarata
90,57
Laki-laki
200
89,04
Jenis Kelamin
No.
1
2
Dari
α obs.
α tabel
Ket.
1,152
0,25
0,05
Tdk signifikan
atas,
dapat
kapasitas
soft
skills
kapasitas soft skills antara mahasiswa
mahasiswa perempuan tidak berbeda secara
kelompok IPS dan IPA digunakan uji-t.
signifikan dibandingkan dengan laki-laki.
Hasil perhitungan uji-t antara mahasiswa
b.
kelompok IPS dan IPA dapat dilihat
bahwa
Perbedaan
9
Harga uji t
di
diketahui
Tabel
N
Kapasitas
Soft
Untuk
Skill
Mahasiswa IPS dan IPA
mengetahui
perbedaan
Tabel 10 berikut ini.
Tabel 10. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa Kelompok IPS dan IPA
1
IPS
200
Ratarata
89,55
2
IPA
200
90,06
No.
Kelompok
N
Harga uji t
α obs.
α tabel
Ket.
0,386
0,70
0,05
Tdk signifikan
Dari Tabel 10 di atas, dapat
diketahui
bahwa
kapasitas
soft
skills
mahasiswa kelompok IPS tidak berbeda
secara
signifikan
dibandingkan
dengan
kelompok IPA.
11
c.
Perbedaan
Kapasitas
Soft
Skill
IPA perempuan dan IPA laki-laki digunakan
Mahasiswa IPA Perempuan dan IPA
uji-t.
Laki-laki
mahasiswa kelompok IPA perempuan dan
Untuk
mengetahui
perbedaan
kapasitas soft skills mahasiswa kelompok
Hasil
perhitungan
uji-t
antara
IPA laki-laki dapat dilihat Tabel 11 berikut
ini
Tabel 11. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa IPA Perempuan dan IPA Laki-laki
No.
1
2
IPA Perempuan
100
Ratarata
90,71
IPA Laki-laki
100
88,38
Kelompok
N
Harga uji t
α obs.
α tabel
Ket.
1,179
0,24
0,05
Tdk signifikan
Dari Tabel 11 di atas, dapat
diketahui
bahwa
kapasitas
soft
skills
Untuk mengetahui perbedaan kapasitas
soft
skills
mahasiswa
kelompok
IPS
mahasiswa kelompok IPA perempuan tidak
perempuan dan IPS laki-laki digunakan uji-t.
berbeda secara signifikan dibandingkan
Hasil perhitungan uji-t antara mahasiswa
dengan kelompok IPA laki-laki.
kelompok IPS perempuan dan IPS laki-laki
d.
Perbedaan
Kapasitas
Soft
Skill
dapat dilihat Tabel 12 berikut ini.
Mahasiswa IPS Perempuan dan IPS
Laki-laki
Tabel 12. Hasil Perhitungan Uji-t Mahasiswa IPS Perempuan dan IPS Laki-laki
No.
1
2
IPS Perempuan
100
Ratarata
87,36
IPS Laki-laki
100
92,76
Kelompok
N
Dari Tabel 12 di atas, dapat
diketahui
mahasiswa
bahwa
kapasitas
kelompok
IPS
soft
skills
Harga uji t
α obs.
α tabel
Ket.
3,074
0,002
0,05
Signifikan
berbeda secara signifikan dibandingkan
dengan kelompok IPS laki-laki.
perempuan
12
mahasiswa kelompok IPS. Oleh karena itu,
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
penelitian
hasil
ini
memberikan
diperoleh gambaran bahwa kapasitas soft
pemberian
skills mahasiswa perempuan (X= 90,57)
mahasiswa dapat digabungkan mahasiswa
tidak
signifikan
perempuan dan laki-laki serta mahasiswa
dibandingkan dengan kapasitas soft skills
kelompok IPS dan IPA di dalam satu
mahasiswa laki-laki (X= 89,04). Tetapi data
kelompok tanpa membedakan perlakuan.
ini menggambarkan bahwa kapasitas soft
Akan
skills mahasiswa perempuan lebih tinggi
kelompok
dibandingkan dengan kapasitas soft skills
mahasiswa IPS perempuan (X= 87,36)
mahasiswa laki-laki. Hasil ini memberikan
berbeda secara signifikan dibandingkan
dukungan
terhadap
dengan kapasitas soft skills mahasiswa IPS
Sitanggang
dan
berbeda
secara
hasil
penelitian
pelatihan
petunjuk bahwa
tetapi,
khusus
IPS,
soft
bagi
kapasitas
skills
bagi
mahasiswa
soft
skills
(2008)
yang
laki-laki (X= 92,76). Hal ini memberikan
karakteristik
siswa
petunjuk bahwa apabila pemberian pelatihan
ekstraversi,
bagi mahasiswa kelompok IPS saja, maka
keterbukaan, kepekaan nurani dan kehati-
mahasiswa perempuan dan laki-laki harus
hatian) siswa SLTA laki-laki tidak berbeda
dipisahkan pada kelompok berlatih yang
secara
berbeda.
menemukan
(stabilitas
Saragih
bahwa
emosional,
signifikan
dibandingkan
dengan
perempuan di Kota Medan. Tetapi bagi
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
SMA, siswa perempuan lebih berhati-hati
penelitian, maka dapat memberi petunjuk
dibandingkan dengan laki-laki. Selanjutnya,
bahwa sangat diperlukan upaya peningkatan
kapasitas soft skills mahasiswa kelompok
kapasitas soft skills bagi mahasiswa di
IPS (X= 89,55) tidak berbeda secara
Universitas
signifikan dibandingkan dengan kapasitas
peningkatan kapasitas soft skills yang akan
soft skills mahasiswa kelompok IPA (X=
dilakukan adalah melalui pelatihan soft
90,06).
skills. Komponen yang dilatihkan adalah: 1)
gambaran
Namun
bahwa
data
ini
kapasitas
memberikan
soft
skills
kemampuan
Negeri
strategi,
Medan.
2)
Upaya
kemampuan
mahasiswa kelompok IPA lebih tinggi
komunikasi, 3) kemampuan interaksi, dan 4)
dibandingkan dengan kapasitas soft skills
kemampuan psikologis.
13
mahasiswa
dibandingkan dengan kapasitas soft skills
yang handal di era globalisasi sekarang ini
mahasiswa laki-laki, Ketiga, kapasitas soft
tidak lagi cukup hanya
mengandalkan
skills mahasiswa kelompok IPA lebih tinggi
kemampuan akademis saja, tetapi harus
dibandingkan dengan mahasiswa kelompok
memiliki kapasitas soft skills yang tinggi.
IPS,
Seperti yang dikemukakan oleh Dahlan
mahasiswa
Nariman (2013), bahwa melamar kerja di
berbeda secara signifikan dibandingkan
Jepang itu yang paling dilihat bukan prestasi
dengan mahasiswa laki-laki kelompok IPS.
Mempersiapkan
akademisnya,
calon-calon
tetapi
kemampuan
memfasilitasi
perempuan
soft
skills
kelompok
IPS
Saran
Bagi
Jadi, sudah bukan waktunya lagi perguruan
hanya
kapasitas
ber-
organisasi, skill memimpin dan kerjasama.
tinggi
Keempat,
mahasiswa
(Universitas
pihak
Negeri
perguruan
Medan)
disarankan
dengan melulu kegiatan belajar mengajar di
supaya
kelas melalui ceramah atau seminar yang
kapasitas soft skills mahasiswa melalui
terlalu
Dahlan
pelatihan soft skills. Komponen soft skills
mengemukakan bahwa banyak kegiatan di
yang dilatihkan adalah kemampuan strategis,
luar kelas yang bisa mengondisikan para
kemampuan
mahasiswa memperoleh soft skills mereka
interaksi, dan kemampuan psikologis.
formal.
dengan
Lebih
baik.
Salah
memfasilitasi
berorganisasi,
lanjut
satunya
untuk
bentuk
komunikasi,
peningkatan
kemampuan
adalah
mahasiswa
dalam
mengupayakan
tinggi
kegiatan
Ucapan Terimakasih
Pada
kesempatan
ini,
peneliti
organisasi kampus maupun proyek studi
mengucapkan terimakasih kepada Direktur
lapangan.
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI yang telah
memberikan dana penelitian ini, sehingga
Simpulan
Pertama,
kapasitas
soft
skills
mahasiswa di Universitas Negeri Medan
berhasil menemukan hasil yang berkaitan
dengan kapasitas soft skills mahasiswa.
masih tergolong sedang, Kedua, kapasitas
soft skills mahasiswa perempuan lebih tinggi
14
DAFTAR PUSTAKA
[1] Elfindri, dkk. (2010). Soft Skills untuk
Pendidik. Baduose Media.
[2] Ferguson, George A. (1988). Statistical
Analysis in Psychology and Education.
Singapore: McGraw-Hill Book Co.
[3] Kerlinger, Fred N. (2006). Foundation of
Behavioral Research.Third edition.
Terjemahan Landung R. Simatupang.
Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity
Press.
[4] Muslich, Masnur (2011). Pendidikan
Karakter . Jakarta: Penerbit Bumi
Aksara
[5]
Medan:
Program
Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
[12] Soelistiyowati, Endang dan Nugroho,
Vincent (2012). Strategi Komunikasi
untuk Sukses Menjalin Relasi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
[13] The Character Building University
Data Mahasiswa Tahun 2013.
Medan: BAAK UNIMED.
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat di
Perguruan Tinggi 2013. Edisi IX.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
[6] Rencana Strategis Universitas Negeri
Medan 2010-2014. Medan: UNIMED.
[7] Riduwan dan Kuncoro, Engkos Achmad
(2008). Cara Menggunakan dan
Memaknai Analisis Jalur
(Path
Analysis).Bandung: Penerbit Alfabeta.
[8] Sarwono, Jonathan (2006). Metode
Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
[9] Sitanggang, Nathanael dan Saragih, Abd.
Hasan (2007). Studi Karakteristik
Siswa SLTA di Kota Medan.
Laporan
Penelitian.
Medan:
Universitas Negeri Medan.
[10] Sitanggang, Nathanael dan Saragih,
Abd.
Hasan
(2008).
Studi
Karakteristik Siswa SLTA di Kota
Medan. Laporan Penelitian. Medan:
Universitas Negeri Medan.
[11]
Sitanggang,
Nathanael
(2010).
Pengaruh
Kejujuran
Emosi,
Keterampilan Interpersonal, Struktur
Tugas,
Perilaku
Mengarahkan
Terhadap Efektivitas Kepemimpinan
(Pengembangan
Model
Kepemimpinan Kontingensi pada
SMK di Kota Medan). Disertasi.
15