4
yang paling inklusif ke yang paling tidak inklusif contoh-contoh, susunlah konsep-konsep itu di atas kertas, mulai dengan konsep yang paling inklusif di
puncak ke konsep yang paling tidak inklusif, kemudian hubungkan konsep-konsep itu dengan kata penghubung. Berikut merupakan peta konsep materi segitiga:
Gambar 1. Peta Konsep Materi Jenis-jenis Segitiga
B. Sintaksis untuk Pengajaran Konsep
Pengajaran konsep menurut Arends 2008 meliputi
Fase Perilaku Guru
Fase 1 Mengklarifikasi maksud
Guru menjelaskan maksud dan prosedur untuk pelajaran itu dan menyiapkan siswa untuk belajar
Fase 2 Memberi masukan contoh
dan bukan contoh Direct presentation presentasi langsung, guru menamai
berbagai konsep, mengidentifikasi atribut-atribut kritis, dan member ilustrasi dengan contoh dan bukan contoh.
Concept Attainment Pencapaian Konsep, contoh dan bukan contoh diberikan dan siswa mencapai konsep itu.
Fase 3 Menguji pencapaian
Guru mempresentasikan contoh dan bukan contoh tambahan untuk menguji pemahaman siswa tentang
konsep itu. Siswa diminta memberikan contoh dan bukan contoh untuk konsep itu.
meliputi meliputi
meliputi tiga
sudut lancip
disebut disebut
disebut disebut
disebut disebut
segitiga lancip
segitiga siku-
siku segitiga
tumpul segitiga
sama kaki
segitiga sama
sisi segitiga
sembarang
Lancip Sama
siku-siku sama kaki
Tumpul Sama
Lancip Sama sisi
Lancip sembarang
Siku-siku sembaran
Tumpul sembaran
satu sudut
siku- siku
satu sudut
tumpul dua sisi
sama panjang
tiga sisi sama
panjang yang mempunyai
SEGITIGA
Tiga sisi
Tidak Sama
Jenis segitiga
berdasa r
panjang sisi dan
besar
Jenis segitiga
berdasa r besar
sudut
Jenis segitiga
berdasar panjang
sisi
5 Fase 4
Menganalisis proses
berpikir dan
integrasi pembelajaran siswa
Guru membawa siswa untuk memikirkan tentang proses berpikirnya
sendiri. Siswa
diminta menelaah
keputusannya sendiri dan konsekuensi keputusannya sendiri. Guru membantu siswa untuk mengintegrasikan
pembelajaran yang baru dengan menghubungkan konsep itu dengan konsep-konsep lain dalam sebuah unit
pelajaran.
C. Pemahaman Konsep
Driver 1993 menyatakan pemahaman merupakan kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi atau suatu tindakan. Sedangkan Bloom dalam Ruseffendi,
2009 menyebutkan ada tiga macam pemahaman. Pemahaman tersebut meliputi pengubahan translation, pemberian arti interpretation dan pembuatan
ekstrapolasi extrapolation. Pemahaman konsep adalah salah satu aspek penilaian yang harus dilakukan oleh guru. Sejalan dengan hal tersebut Depdiknas 2003
memberi pedoman mengenai beberapa kompetensi yang perlu diperhatikan oleh guru dalam melakukan penilaian yaitu:
a. Pemahaman konsep
Siswa mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep tersebut.
b. Prosedur
Siswa mampu mengenali prosedur atau proses menghitung yang benar dan tidak benar.
c. Komunikasi
Siswa mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tertulis, atau mendemonstrasikan.
d. Penalaran
Siswa mampu memberikan alasan induktif dan deduktif secara sederhana. e.
Pemecahan masalah Siswa mampu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian, dan
menyelesaikan masalah. Menurut Skemp dalam Sumarmo, 2002 pemahaman konsep dibedakan
menjadi dua jenis yaitu:
6
a. Pemahaman instrumental.
Pemahaman instrumental sejumlah konsep diartikan sebagai pemahaman atas konsep yang saling terpisah dan hanya hafal rumus dalam perhitungan
sederhana, mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja. b.
Pemahaman relasional. Pemahaman relasional dapat mengaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara
benar dan menyadari proses yang dilakukan. Pemahaman relasional sifat pemakaiannya lebih bermakna, termuat suatu skema atau struktur yang dapat
digunakan pada penyelesaian masalah yang lebih luas. Pemahaman konsep menurut Good dalam Rahayu, 2004 merupakan
pancapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan.
Pencapaian tingkat belajar konsep Arends, 2008, siswa seharusnya mampu untuk mendefinisikan konsep itu dan mengetahui atribut-atribut kritisnya, mengenali
contoh dan bukan contoh, mengevaluasi contoh dan bukan contoh dalam kaitannya dengan atribut-atribut kritisnya. Tes pemahaman konsep dapat menggunakan
format-format yang berbeda, seperti benar-salah, menjodohkan, jawaban pendek, atau esai pendek,
Penelitian ini menggunakan evaluasi pemahaman konsep menurut Arends 2008 yang menyebutkan bahwa pemahaman konsep dapat diukur menggunakan
tes, format tes yang digunakan adalah pilihan ganda. Sedangkan untuk menganalisis pemahaman konsep siswa digunakan wawancara sesuai dengan pedoman mengenai
kompetensi yang perlu diperhatikan oleh guru dalam melakukan penilaian oleh Depdiknas 2003. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan siswa
mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep tersebut.
3. Metode penelitian