3
2. Kajian Pustaka
A. Peta Konsep
Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah obyek yang memiliki ciri-ciri yang sama. Ciri khas dari konsep yang diperoleh sebagai hasil belajar
adalah adanya skema konseptual. Konsep-konsep dapat dihubungkan satu sama lain atau dikombinasikan yang satu dengan yang lain, sehingga lahirlah apa yang
disebut kaidah Winkel, 2004. Novak dan Gowin menyatakan bahwa peta konsep merupakan alat atau
cara yang dapat digunakan guru untuk mengetahui apa yang telah diketahui oleh siswa. Martin dalam Basuki, 2000 mengungkapkan bahwa peta konsep
merupakan petunjuk bagi guru, untuk menunjukkan hubungan antara ide-ide yang penting dengan rencana pembelajaran. Menurut Arends dalam Basuki, 2000
penyajian peta konsep merupakan suatu cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru. Penyajian peta konsep yang
baik dapat membuat siswa mengingat suatu materi dengan lebih lama lagi. Ernest dalam Basuki, 2000 berpendapat bahwa untuk menyusun suatu
peta konsep dalam matematika bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut: tentukan dahulu topiknya, membuat daftar konsep-konsep yang relevan untuk
konsep tersebut,
menyusun konsep-konsep
menjadi sebuah
bagan, menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata-kata supaya bisa terbentuk suatu
proposisi, mengevaluasi keterkaitan konsep-konsep yang telah dibuat. Dahar 2011 mengemukakan ciri-ciri peta konsep sebagai berikut: penyajian peta
konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi- proposisi dalam suatu topik pada bidang studi, peta konsep merupakan gambar
yang menunjukkan hubungan konsep-konsep dari suatu topik pada bidang studi, bila dua konsep atau lebih digambarkan di bawah suatu konsep lainnya, maka
terbentuklah suatu hierarki pada peta konsep itu. Peta konsep memegang peranan penting dalam belajar bermakna. Oleh
karena itu, siswa harus pandai menyusun peta konsep untuk meyakinkan bahwa pada siswa itu telah mengalami belajar bermakna. Ada beberapa langkah dalam
menyusun peta konsep menurut Dahar 2011 yaitu: memilih suatu pokok bahasan atau materi, tentukan konsep-konsep yang relevan, urutkan konsep-konsep itu dari
4
yang paling inklusif ke yang paling tidak inklusif contoh-contoh, susunlah konsep-konsep itu di atas kertas, mulai dengan konsep yang paling inklusif di
puncak ke konsep yang paling tidak inklusif, kemudian hubungkan konsep-konsep itu dengan kata penghubung. Berikut merupakan peta konsep materi segitiga:
Gambar 1. Peta Konsep Materi Jenis-jenis Segitiga
B. Sintaksis untuk Pengajaran Konsep