REVIEW JURNAL 004

ETIKA DAN DAYA TARIK IKLAN PROVIDER SELULER AXIS
Oleh : HAPIJI
NIM : 1201160335
Penelitian ini ditulis oleh hapiji pada tahun 2014 dengan objek mahasiswa Program
Studi Etika Bisnis Islam, Fakultas Syariah dengan variabel dependent (Y) adalah penilaian
Responden terhadap Daya Tarik Iklan Axis versi “Cowok Hemat” dan versi “Pisang Goreng”
Ketatnya persaingan antar produk “mengharuskan” pengusaha untuk melakukan “perang
iklan” dalam media yang sama dan bila memungkinkan ditambah media lain. Banyak cara
untuk mengkomunikasikan produk kepada sasaran pasarnya, namun iklan merupakan cara
yang paling efektif, karena bisa memberikan informasi secara massal dengan menggunakan
media massa . Iklan dapat dikemas dalam bentuk gambar, tulisan, simbul, bahkan berupa
cerita pendek ditayangkan di media televisi, sehingga bisa menjadi hiburan bagi pemirsanya.
Iklan yang dibawakan oleh bintang iklan sering kali membuat masyarat mengikuti gaya
dan percakapan yangdilakukan oleh bintang iklan tersebut karena dianggap menarik , namun
terkadang apa yang iklan tersebut sajikan apabila kita tidak sebagai konsumen tidak pandai
mencermati baik-baik cenderung mengandung pelanggaran etika yang kemudian diikuti oleh
konsumen yang menikmati iklan tersebut tanpa merasa bersalah. Banyak iklan-iklan yang
kurang mengindahkan etika baik moral maupun bisnis, dengan “menyindir” produsen lain.
Pada iklan axis ini peneliti ingin mengetahui dua versi yang diluncurkan axis sebagai media
promosi perusahaan. Iklan tersebut adalah versi “cowok hemat” dan “pisang goreng”.


Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah :
1.

versi “cowok hemat” diketahui :
a. Iklan Axis versi Cowok Hemat bisa menjadi hiburan, namun kurang etis (moral)
dan tidak mendidik, karena sangat tipis perbedaan kikir dengan hemat.
b. Menggunakan cara “mencuri untuk melakukan penghematan. Iklan ini melanggar
etika, bahkan dapat dikatakan melanggar hukum dan norma agama Islam, karena
memberi contoh mencuri.
c. Sang pacar diminta mendorong mobil sendirian, untuk kondisi saat ini posisi laki-laki
dengan perempuan memang setara. Namun akan lebih baik apabila minta tolong
orang lain (laki-laki) untuk mendorong mobil tersebut karena dalam etika alangkah
baiknya apabila menghargai wanita.
d. Dalam iklan promo ditulis dengan font berukuran kecil sehingga kemungkinan
konsumen tidak dapat melihat promo tersebut, hal ini termasuk bentuk kecurangan
karena mungkin saja konsumen tidak melihat.
e. Didalam iklan tidak boleh menyebutkan kata “gratis” apabila masih ada sejumlah
biaya yang mungkin dikeluarkan oleh konsumen.

2.


Versi “pisang goreng” diketahui :
a. Memunculkan simbul pesaing di dalam iklan yang “mirip” dengan symbol
pesaingnya. Dapat disimpulkan melanggar Bahasa dan Merendahkan (merendahkan
pesaing).
b. Mempertontonkan anak di bawah umur sudah harus bekerja untuk mencari uang
(melanggar hak kebebasan anak atau mempekerjakan anak di bawah umur).
c. Penawaran harga secara tidak rasional, karena penawaran harga dibawah harga
normal (melanggar etika).
d. Tidak menampilkan peran seorang ibu yang bijak