4. Hasil Pembahasan
Film dokumenter “ Motif Batik Mbakau “, dapat digunakan sebagai media
informasi batik khas Temanggung .
Berikut ini merupakan potongan adegan dari setiap scene yang ada didalam film dokumenter Motif Batik Mbakau yang telah
dirancang sesuai dengan perencanaan. Scene 1
A. Tugu jam B. Tembakau
Gambar 6 Scene 1
Pada scene 1 terlihat pada Gambar 6 merupakan opening film dokumenter “ Motif Batik Mbakau “ yang menampilkan ikon kota Temanggung berupa gapura
selamat datang, tugu jam, dan tembakau yang ternyata dapat digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan batik. Pengambilan video ini menggunakan angle
kamera eye level, high angle, serta menggunakan beberapa jenis shot, antara lain FS full shot , MS medium shot , sehingga penonton dapat mengetahui
gambaran sekilas tentang ikon kota Temanggung. Scene 2
Gambar 7 Scene 2
Pada Scene 2 terlihat pada Gambar 7, menampilkan wawancara narasumber yang menjelaskan tentang awal mula motif batik mbakau khas Temanggung, zat
pewarna yang digunakan, sampai lama proses pembuatan motif batik mbakau. Pengambilan video ini menggunakan angle kamera eye level dan jenis shot MCU
medium close up , karena sering digunakan dalam kegiatan wawancara karena lebih bisa menampilkan profil atau sosok seorang yang direkam.
Scene 3
A. Pembuatan motif batik Tulis B. pembuatan motif batik cap
Gambar 8 Scene 3
Pada Scene 3 terlihat pada Gambar 8, menampilkan proses pembuatan pola batik motif mbakau dengan cara tulis ataupun celup. Pengambilan video ini
menggunakan angle kamera eye level, high angle, serta menggunakan beberapa jenis shot antara lain MS Medium Shot , MCU Medium Close Up , CU
Close Up , agar tidak selalu menampilkan gambar proses pembuatan secara utuh namun juga butuh gambar yang diambil secara detil close up pada bagian
tertentu agar penonton dapat melihat detil gambar yang disajikan. Scene 4
A. Pewarnaan oles B. Pewarnaan celup
Gambar 9 Scene 4
Pada Scene 4 terlihat pada Gambar 9, menampilkan proses pewarnaan pada kain batik dengan teknik oles ataupun celup. Pengambilan video ini menggunakan
angle kamera eye level, high angle, serta menggunakan beberapa jenis shot, antara lain MS Medium Shot , CU Close Up , agar tidak selalu menampilkan
gambar proses pembuatan secara utuh namun juga butuh gambar yang diambil secara detil Close Up pada bagian tertentu agar penonton lebih merasa tertarik
akan detil gambar yang disajikan. Scene 5
A. Perbusan kain B. Pencucian kain
Gambar 10 Scene 5
Pada Scene 5 terlihat pada Gambar 10, menampilkan proses perebusan dan pencucian kain batik motif tembakau. Pengambilan video ini menggunakan angle
kamera eye level, low angle, high angle, serta menggunakan beberapa jenis shots, antara lain FS Full Shot , ECU Extreme Close Up , MCU Medium Close
Up agar tidak selalu menampilkan gambar proses pembuatan secara utuh namun juga butuh gambar yang diambil secara detil close up pada bagian tertentu agar
penonton melihat akan detil gambar yang disajikan.
Scene 6
A. Baju batik motif tembakau B. Souvenir motif tembakau
Gambar 11 Scene 6
Pada scene 6 terlihat pada gambar 11, menampilkan berbagai jenis baju, kain batik khas Temanggung, serta berbagai macam souvenir yang menggunakan
motif tembakau sebagai gambar motifnya. Pengambilan video ini menggunakan angle kamera eye level, high angle serta menggunakan beberapa jenis shot, antara
lain, CU Close Up , MS Medium Shot , dan FS Full Shot .
Scene 7
Gambar 12 Scene 7
Pada scene 7 terlihat pada Gambar 12, menampilkan testimoni dari Kabid UMKM Kabupaten Temanggung mengenai motif batik mbakau, dan harapan
kedepan untuk motif batik mbakau agar lebih dikenal masyarakat. Pengambilan video ini menggunakan angle kamera eye level, dan jenis shot MCU Medium
Close Up , karena sering digunakan dalam kegiatan wawancara maupun pembaca berita karena lebih bisa menampilkan profil atau sosok seorang yang direkam.
Scene 8
A. Berbagai jenis motif batik mbakau B. Tagline
Gambar 13 scene 8
Pada scene 8 terlihat pada gambar 13A, menampilkan pengrajin batik motif mbakau dan beraneka ragam kain motif batik mbakau kesimpulan dan Gambar
13B menampilkan tagline sebagai pesan kepada penonton. Pengambilan video ini menggunakan angle kamera eye level serta beberapa jenis shot, antara lain FS
Full Shot , MS Medium Shot , dan CU Close Up yang bertujuan agar penonton dapat melihat akan detil gambar yang disajikan.
Perancangan media
Film dokumenter “ Motif Batik Mbakau “ yang digunakan sebagai media informasi batik khas Temanggung akan diserahkan kepada instansi pemerintahan
kabupaten Temanggung, UKM Center dan Dinas UMKM desperindagkop kabupaten Temanggung yang akan ditayangkan pada saat digelarnya event
kebudayaan, pameran, dan workshop. Evaluasi
Setelah tahap perancangan selaesai, tahap selanjutnya adalah proses evaluasi yang dilakukan dengan memperlihatkan film dokumenter “ Motif Batik
Mbakau “ kepada Dinas UMKM Kabupaten Temanggung, untuk mengetahui kelayakan dari hasil perancangan film dokumenter “ Motif Batik Mbakau “ yang
akan digunakan sebagai media informasi batik khas Temanggung. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa film dokumenter yang
telah dirancang layak digunakan sebagai media informasi motif batik khas Temanggung, karena dapat memberikan gambaran dan informasi kepada
masyarakat tentang awal mula motif batik mbakau, berbagai macam motif yang dibuat, tahap dalam proses pembuatan motif batik mbakau, dan berbagai macam
jenis hasil olahan berupa baju ataupun souvenir dengan memanfaatkan tembakau sebagai motif gambar utamanya.
Pengujian
Setelah proses evaluasi selesai, dilakukan pengujian film dokumenter “
Motif Batik Mbakau “ secara kualitatif dan kuantitatif.
Pengujian kualitatif pertama dilakukan kepada Ibu Ekowari Setyowati
selaku Kabid UMKM Kabupaten Temanggung dan didapatkan hasil bahwa film dokumenter yang telah dirancang dapat memberikan informasi kepada penonton
dengan jelas mengenai awal mula motif batik mbakau khas Temanggung, berbagai macam motif yang dibuat, tahap dalam proses pembuatan motif batik
mbakau, dan berbagai macam jenis hasil olahan berupa baju, potongan kain motif batik mbakau, serta berbagai jenis souvenir dengan memanfaatkan tembakau
sebagai motif gambar utamnya, sehingga film dokumenter ini dapat digunakan sebagai media informasi motif batik khas Temanggung.
Pengujian kualitatif kedua dilakukan kepada pengrajin motif batik mbakau
khas Temanggung dan didapatkan hasil bahwa film dokumenter yang telah dirancang dapat memberikan informasi dengan jelas karena didukung visualisasi
gambar yang ditampilkan menarik serta narasi yang terdengar dengan jelas, sehingga mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi - informasi
tentang motif batik mbakau khas Temanggung.
Pengujian kedua yaitu secara kuantitatif, yang dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada 30 responden yang merupakan masyarakat Temanggung.
Hasil dari kuisioner tersebut, kemudian dihitung menggunakan skala likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Pernyataan dalam skala likert, menentukan tingkat persetujuan terhadap
suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.[11].
Untuk menghitung jumlah skor dari tiap item pilihan jawaban yang dipilih, digunakan rumus sebagai berikut.
Skor S = T x Pn Keterangan
T = Jumlah Responden yang memilih Pn = pilihan skor likert
Untuk menghitung persentase skor dari tiap jawaban dapat digunakan rumus
sebagai berikut. Jawaban = S ∑s x 100
Keterangan : S = Skor jawaban setiap item
∑s = Total jumlah skor item jawaban
Pengujian Kuisioner
Kuisioner diberikan kepada 30 responden yang merupakan masyarakat Temanggung bertujuan untuk mengetahui tanggapan responden tentang informasi
yang disampaikan setelah respo nden melihat film dokumenter “ Motif Batik
M bakau “. Hasil dari kuesioner dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 . Hasil kuisioner setelah melihat film dok
umenter “ Motif Batik Mbakau “
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban A
B C
D E
Σ
1 Setelah melihat Video, Apakah Anda lebih
mengetahui batik khas dari Kota Temanggung
2 23
5 30
2 Setelah melihat Video, Apakah Anda lebih
mengetahui motif batik mbakau Temanggung?
1 24
5 30
3 Setelah melihat Video, apakah anda mengetahui awal
mula penggunaan motif batik mbakau khas Temanggung?
4 21
5 30
4 Apakah anda lebih mengetahui tentang
berbagaimacam hasil olahan ataupun kerajinan yang memanfaatkan tembakau sebagai motif utamnyanya?
6 20
4
30
5 Menurut Anda, bagaimana kualitas pencahayaan dari
film dokumenter tersebut?
4 22
4 30
6 Menurut Anda, bagaimana visualisasi gambar dalam
film dokumenter ini?
7 20
3 30
7 Menurut Anda, apakah backsound dari film
dokumenter tersebut telah sesuai tema?
10 20
30
8 Apakah suara narasi yang terdapat pada film
dokumenter terdengar dengan jelas?
9 17
4 30
9 Menurut Anda, apakah dalam film dokumenter
tersebut sudah informatif ?
5 23
2
30
10 Menurut Anda, apakah pesan dari film dokumenter
tersebut telah tersampaikan dengan baik ?
2 25
3 30
11 Menurut Anda, apakah film dokumenter ini dapat
digunakan media informasi motif batik mbakau
?
11 19
30
TOTAL 61
234 35
330
Presentase jawaban A = 61 x 5 1346 x100 = 22.70 Sangat Menarik Presentase jawaban B = 234 x 41346 x100 = 69.50 Menarik
Presentase jawaban C = 35 x 31346 x100 = 7.80 Cukup Menarik Presentase jawaban D = 0 x 41346 x100 = 0.0 Tidak Menarik
Presentase jawaban E = 0 x 51346 x100 = 0.0 Sangat Tidak Menarik
Gambar 14 Diagram hasil kuisioner
setelah melihat film dokumenter “ Motif batik Mbakau “
Dari hasil pengujian kuisioner setelah melihat film dokumenter “ Motif Batik Mbakau “, menunjukan persentase jawaban A = 22.70 dan B = 69.50 ,
maka dapat disimpulkan bahwa f ilm dokumenter “ Motif Batik Mbakau “ telah
sesuai untuk kebutuhan dalam penyampaian informasi dan pesan kepada masyarakat dengan visualisasi, sinematografi, narasi, dan backsound yang
mendukung film dokumenter tersebut, sehingga perancangan film dokumenter ini dapat digunakan oleh Dinas UMKM Kabupaten Temanggung dan UMKM Batik
Mbakau sebagai media informasi motif batik mbakau khas Temanggung. Sedangkan 7.80 responden menilai bahwa film dokumenter motif batik mbakau
cukup sesuai untuk kebutuhan dalam penyampaian informasi dan pesan kepada masyarakat dari segi visualisasi, sinematografi, narasi, dan backsound yang
mendukung film dokumenter tersebut.
5. Kesimpulan