Motif Batik Mbakau merupakan motif batik asli dan khas kota Temanggung yang tercetus pada tahun 2009. Berawal dari keinginan Bapak Iman Nugroho
untuk membuat kekhasan lokal berupa motif batik mbakau yang dibantu oleh 8 orang pengrajin batik yang terdiri dari 5 kaum perempuan dan 3 kaum laki - laki.
Berbagai macam motif yang dibuat, 80 menggunakan motif tembakau seperti motif batang tembakau, motif daun tembakau, dan motif bunga tembakau yang
menjadi ciri khas motif batiknya. Selain motif tembakau, 20 menggunakan motif potensi lokal Temanggung yang menggambarkan hasil produk unggulan,
seperti motif bunga matahari, motif biji kopi, dan motif daun cengkeh. Keunikan lain dari motif baik mbakau ini adalah menggunakan zat pewarna alam yang
diperoleh dari ekstrak tanaman tembakau kering ataupun basah, serta berbagai macam ekstrak daun lainnya seperti daun mangga, putri malu, dan alang - alang.
Dalam pewarnaannya, juga digunakan pewarna kimia yaitu remazol.
Selama ini, dalam menginformasikan dan mengenalkan motif batik mbakau kepada masyarakat Indonesia, khususnya masarakat Temanggung menggunakan
media berupa brosur dan website. Upaya lain yang dilakukan untuk mengenalkan dan menginformasikan motif batik mbakau kepada masyarakat, juga dengan
mengikuti berbagi macam kegitan seperti event kebudayaan, workshop, seminar, serta mendapatkan bantuan dari dinas UMKM kabupaten Temanggung
Desperindagkop dengan membawa sampel dari motif batik mbakau Temanggung untuk disosialisasikan diluar Temanggung seperti Semarang, DIY,
Solo, NTB, Makasar, Lombok, dan Batam.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk film dokumenter tentang Batik Mbakau adalah metode linear strategy. Metode linear strategy atau garis lurus
merupakan sebuah metode yang menetapkan urutan pada tahapan perancangan yang sederhana dan mudah dipahami komponennya.[10] Tahap
– tahap yang ada pada metode linear strategy dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Linear strategy[10]
Tahap 1 merupakan proses pengumpulan data yang dilakukan secara
kuaitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data secara kualitatif dilakukan dengan melakukan wawancara kepada Ibu Azizah yang merupakan salah satu pengrajin
motif batik mbakau Temanggung yang menceritakan mengenai awal mula motif batik mbakau Temanggung, motif yang dibuat, zat pewarna yang digunakan, lama
proses pembuatan motif batik mbakau, proses pembuatan motif batik mbakau, dan berbagai macam hasil olahan dengan memanfaatkan tembakau sebagai gambar
motif utamanya. Wawancara juga dilakukan kepada Ibu Ekowari Setyowati selaku Kabid UMKM Kabupaten yang memberikan tanggapan mengenai motif batik
mbakau, upaya yang telah dilakukan untuk menginformasikan dan mengenalkan motif batik mbakau kepada masyarakat, serta harapan kedepan untuk motif batik
mbakau Temanggung.
Observasi juga dilakukan untuk memperoleh data visual mengenai motif
batik mbakau. Data visual didapatkan dengan cara melakukan pengambilan foto secara langsung pada tempat lokasi UMKM Batik Mbakau Temanggung. Data
visual yang diperoleh, berupa berbagai macam motif batik khas temanggung dan media yang selama ini digunakan untuk menginformasikan serta mengenalkan
motif batik mbakau kepada masyarakat. Berbagai macam motif baik khas Temanggung dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Berbagai macam motif batik khas Temanggung
Media informasi yang selama ini digunakan untuk menginformasikan serta mengenalkan motif batik mbakau kepada masyarakat adalah melalui brosur dan
website. Media informasi motif batik mbakau data dilihat pada Gambar 3.
A. Brosur B. Website
Gambar 3 Media informasi motif batik mbakau
Pengumpulan data juga dilakukan secara kuantitatif, dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 responden yang merupakan masyarakat Temanggung,
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana responden mengetahui tentang motif batik mbakau dengan pertanyaan apakah anda menyukai batik, apakah anda
mengetahui batik khas dari Temanggung, apakah anda mengetahui motif batik mbakau Temanggung, apakah anda mengetahui awal mula penggunaan motif
batik mbakau khas Temanggung, apakah anda mengetahui hasil olahan atau kerajian yang memanfaatkan tembakau sebagai motif utamanya. Kemudian hasil
dari kuesioner tersebut dilakukan perhitungan, dan disimpulkan bahwa sebanyak 81.20 dari 30 responden menyatakan tidak mengetahui tentang motif batik
mbakau Temanggung. sedangkan sebanyak 18.8 responden sudah mengetahui tentang motif batik mbakau khas Temanggung.
Tahap 2 merupakan tahap analisa data yang dilakukan untuk menganalisa
data apa saja yang nantinya akan digunakan dalam perancangan film dokumenter sebagai media informasi motif batik mbakau khas Temanggung kepada
masyarakat. Dari analisa data ini, informasi yang nantinya akan ditampilkan dalam film dokumenter berupa informasi mengenai awal mula motif batik
1
mbakau, motif yang dibuat, tahap dalam proses pembuatan motif batik mbakau, pemanfaatan motif batik mbakau, dan testimoni dari Dinas UMKM
Kabupaten Temanggung mengenai motif batik mbakau, upya yang telah dilakukan untuk menginformasikan dan mengenalkan motif batik mbakau kepada
masyarakat, serta harapan kedepan untuk motif batik mbakau khas Temanggung. Segmentasi dari target masyarakat dalam perancangan film dokumenter ini,
ditujukan kepada masyarakat umum, khususnya masyarakat Temanggung yang berusia antara 23 tahun hingga 40 tahun usia produktif . Orang dewasa lebih
menyukai motif batik ini, karena melaui batik ini dapat menonjolkan keunikan dan kelebihan dari daerah asalnya pembuatannya. Selain itu, dapat juga digunakan
pada saat acara resmi atau non resmi. Peminat dari motif batik ini baru mencakup kalangan pegawai pemerintahan kabupaten Temanggung, beberapa masyarakat
sekitar UMKM Batik Mbakau, dan mulai merambah ke luar Temanggung
Tahap 3
adalah tahap perancangan film dokumenter yang meliputi proses pra produksi, produksi, pasca produksi. Tahan perancangan film dokumenter
“ Motif Batik Mbakau “ dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Bagan metode perancangan film
dokumenter “ Motif Batik Mbakau “
Gambar 4 merupakan bagan metode perancangan film dokumenter “ Motif Batik
Mbakau “, dapat diberikan penjelasan sebagai berikut :
Pra Produksi merupakan tahapan persiapan atau perencanaan dalam
pembuatan sebuah film. Didalam proses pra - produksi, langkah pertama adalah pembuatan ide dan konsep film dokumenter “ Motif Batik Mbakau “.Ide
perancangan film dokumenter ini, berawal dari perlunya sebuah media sebagai sarana untuk menginformasikan dan mengenalkan serta menceritakan tentang
awal mula motif batik mbakau, berbagai jenis motif yang dibuat, bahan yang digunakan dalam proses pewarnaan motif batik mbakau, lama pembuatan motif
batik mbakau, tahapan dalam proses pembuatan batik motif mbakau, serta berbagai jenis hasil olahan dengan memanfaatkan tembakau sebagai gambar
motifnya.
Setelah menentukan ide dan konsep dalam film dokumenter dirancanglah sebuah storyline yang merupakan gambaran dari isi filim dokumenter “ Motif
Batik Mbakau “. Storyline dari film dokumenter “ Motif Batik Mbakau “ adalah sebagai berikut :
“ Film dokumenter ini diawali dengan menampilkan ikon dari kota Temanggung berupa gapura selamat datang, tugu jam, suasana
kota dan tembakau. Dari tumbuhan tembakau ini, muncul sebuah motif batik yang ternyata dapat menjadi ciri khas batik dari
temanggung. Disetiap bagian tumbuhan tembakau dapat dijadkan motif batik khas Temanggung, seperti motif batang mbakau, motif
daun mbakau, motif bunga mbakau, serta motif potensi sumber daya alam lainnya yang ada di temanggung seperti motif biji kopi,
daun cengkeh, dan bunga matahari. Tumbuhan tembakaupun dapat digunakan sebagai bahan pewarna yang berasal dari ekstrak daun
tembakau kering ataupun basah. Juga digunakan pewarna alam lainnya yang berasal dari dari ekstrak daun mangga, putri malu, dan
alang - alang.
Proses pembuatan batik berawal dari pemberian malam atau lilin, pewarnaan, perebusan, pencucian dan penjemuran kain.
Setelah dilakukan penjemuran kain hingga kering, kain batik dengan motif tembakau ini siap untuk dijual atau dipasarkan. Selain
digunakannya sebagai motif utama kain batik khas Temanggung, motif tembakau ini juga dapat diolah menjadi berbagai jenis hasil
kerajinan seperti asbak, topeng, tempat tissue, dan tas.“ Setelah merancang storyline, langkah selanjutnya adalah merancang
treatment yang merupakan kerangka dari sebuah skenario yang menjadi acuan untuk pembuatan storyboard. Treatment dari film dokumenter
“ Motif Batik Mbakau
“ dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Treatment film dokumenter “ Motif Batik Mbakau “
NO SCENE
INT EKS
JENIS SHOT ANGLE
KETERANGAN 1.
Intro film Int
FS – MS
Eye level High angle
Menampilkan ikon
kota Temanggung,
berupa gapura
selamat datang, tugu jam, dan tembakau yang dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan batik khas Temanggung.
2. Wawancara