teorinya, memandang bahwa manusia sebagai pemroses, penganalisis, pemikir dan sekaligus pencipta informasi.
Jika Piaget membagi perkembangan kognitif anak menjadi beberapa tahap, begitu pula Bruner membagi tahapan perkembangan pembelajaran agar mudah dipahami anak menjadi
3 tiga tahapan seperti berikut ini.
1. Enaktif Enactive. Pada tahap ini anak-anak dalam belajarnya menggunakan atau
memanipulasi objek-objek secara langsung. Objek langsung berarti situasi kehidupan sebenarnya, benda sesungguhnya atau tiruan benda sesungguhnya yang bersifat konkret.
Dengan cara ini anak mengetahui suatu aspek dari kenyataan tanpa menggunakan pikiran atau kata-kata. Ia akan memahami sesuatu dari berbuat atau melakukannya sendiri.
2. Ikonik Iconic. Dalam tahap ini, kegiatan penyajian pembelajaran dilakukan
berdasarkan pada pikiran internal anak , di mana pengetahuan yang sudah disajikan melalui kegiatan anak dalam memanipulasi benda sesungguhnya, disajikan melalui serangkaian
gambar-gambar atau grafik , sehingga gambar-gambar berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasi anak .
3. Simbolik Symbolic. Pada tahap ini, sajian pengetahuan berupa simbol-simbol. Dalam
pembelajaran, anak mulai memanipulasi simbol-simbol secara langsung, dan tidak lagi menggunakan obyek-obyek berupa benda konkret atau gambar objek. Pada tahap ini, anak
mulai memiliki gagasan-gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi oleh bahasa dan logika.
Bruner berpendapat bahwa untuk mengajarkan sesuatu, tidak perlu ditunggu sampai anak mencapai suatu tahap perkembangan tertentu, seperti Piaget. Apabila bahan konsep yang
diberikan diatur dengan baik menurut urutan enactive, Iconic dan symbolic, maka anak dapat belajar dengan baik meskipun usianya belum memadai.
Dalam hubungannya dengan pelajaran matematika, Bruner, dkk Bell,1978; Hudojo, 1988 memunculkan adanya 4 empat dalil teorema tentang belajar matematika seperti berikut
ini.
1. Dalil konstruksi construction theorem.
Teori ini menyatakan bahwa cara terbaik bagi anak untuk belajar konsep dan prinsip di dalam matematika adalah anak mengkonstruksikan sendiri konsep dan prinsip tersebut.
Menurut Bruner, khusus anak yang lebih muda, konsep baru akan tertanam, jika ia mampu mengkonstruksikan sendiri gagasan-gagasan yang dipelajarinya. Akan lebih baik jika ia
menggunakan bantuan benda-benda konkret. Jika dalam mengkonstruksikan gagasan tersebut digunakan benda konkret, anak akan cenderung ingat gagasan tersebut dan dapat
mengaplikasikannya ke dalam suatu soal.
2. Dalil Notasi notation theorem.