Makalah Pengabdian Pada Masyarakat 2012

Applications Thematic Map In Supporting Global Tourism-based
GIS Program Open sorce in Makassar
Ir. Syafruddin Rauf, MT
Prof. DR. Ir. Mary Selintung,MSc
Prof. DR-Ing. Herman Parung, MSc
Prof.DR. M. Wihardi Tjaronge, ST. M.Eng
DR. Ir. M. Arsyad Thaha, MT
DR. Ir. H.Achmad Bakr Muhiddin, MSc, Ph.D
DR.Eng. Rudi Djamaluddin.ST.M.Eng.
Ir. H.Mubassirang Pasrah, MT
NIP: 19600123 1986091 003
Ir.Hendra Witanto, MSc
Ir.Panguriseng.
abstract
Makassar has launched "Towards Makassar City of the World". In fact, facilities and infrastructure
that support the world's cities have inadequate or barely qualifies as a world city. The hallmark of the
world marked with the advance of the tourism sector. And it is an absolute requirement to be a major
concern of the government of Makassar. This community service activity offers a number of fresh and
innovative thinking to help the Government of Makassar to the City of the World, by applying
Geographic Information System Program (GIS / GIS) Open Source in supporting the advancement of
tourism in Makassar, in the hope to make a contribution in achieving Hasanuddin University City

Makassar to the City of the World. Community Services goal is to Makassar Mapping Tourism
Attractions to support "Towards Makassar City of the World", with the goal of mapping is Attractions
Tourism City makassar by mapping the program Open Street Map. Database Compilation Makassar
Tourism attractions do with Quantum GIS Open Source Program. Results devotion to the Community
in the form of an online map program database Open Street Map and Open Source Software quantum
QIS.
Keywords: Makassar, the City of the world, Open Street Map, Quantum GIS, Dedication
Community

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu dasar kebutuhan manusia. Sebagai kebutuhan dasar
manusia, pariwisata akan memenuhi kebutuhan manusia untuk berlibur dan berekreasi,
kebutuhan pendidikan dan penelitian, kebutuhan keagamaan, kebutuhan kesehatan jasmani
dan ruhani, minat terhadap kebudayaan dan kesenian, kepentingan keamanan, kepentingan
politik, dan hal-hal yang bersifat komersialisasi yang membantu kehidupan ekonomi
masyarakat. Pariwisata dilakukan baik secara individual, keluarga, kelompok, dan
paguyuban organisasi sosial. Pada umumnya paiwisata secara konvensional akan
mengunjungi pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam, budaya dan minat khusus.[1]

Objek wisata memiliki daya tarik yang berbeda-beda. Objek wisata memiliki daya
tarik didasarkan atas sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman, dan
bersih. Adanya aksebilitas untuk mudah dikunjungi, adanya spesifikasi yang berbeda dengan
yang lain, terdapat sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang
hadir. Pada objek alam, biasanya objek wisata alam dijadikan primadona kunjungan karena
eksotik merangsang untuk menciptakan kegiatan tambahan, rekreatif dan reflektif, terapis dan
lapang, faktor sejarah maupun aktraktifnya.

Objek wisata didukung oleh tiga unsur pokok yaitu (1) main tourism superstructure
(sarana pokok kepariwisataan) yang meliputi agen perjalanan, transportasi, restauran, objek
wisata dan atraksi wisata, (2) suplementing tourism atau sarana pelengkap kepariwisataan
yang meliputi fasilitas rekreasi dan olah raga, serta prasarana umum seperti jalan raya,
jembatan, listrik, lapangan udara, telekomunikasi, air bersih, pelabuhan, dll. (3) supporting
tourism superstructure yang meliputi hiburan malam, entertainmen, mailing service,
souvernir shop, dll.
World Tourism Organization’s (UNWTO) World Tourism Organization’s (UNWTO)
menyatakan pentnignya turisme bagi perkembangan pembangunan negara-negara di dunia.
Dikatakan bahwa :
Tourism really has the potential of opening up economic space for people around the world,”
he told staff gathered to greet him at the headquarters building where UNWTO was hosting a

meeting of the UN’s Chief Executives Board (CEB) for the first time. “We should encourage
tourist developers to go and set up tourist developments,” he said, and in doing so to help
provide basic amenities such as electricity and clean water for the communities living in
those areas. This would help “uplift” the local people, “encouraging them to produce for the
tourists.”
Pariwisata dapat dikembangkan melalui berbagai pendekatan, misalnya
pendidikan dan pendekatan sosiologis. Ditilik dari pendekatan pendidikan, pengembangan
dunia pariwisata perlu ditunjang dengan berbagai hal yaitu (a) pengadaan tenaga professional
yang berkualitas sebagai upaya penanganan dan pengembangan kegiayan pelayanan
kepariwisataan. Hal ini dapat dilakukan melalui jalur pendidikan professional, (2) pengadaan
tenaga akademik yang mampu menganalisis dan mengembangkan konsep kepariwisataan dan
pemanfaatannya baik yang berkenaan dengan berbagai landasan ekonomi, teknologi,
kebudayaan, kesenian, antropologi dalam kepariwisataan. Sementara itu dalam pendekatan
sosiologis sebagaimana dikembangkan Erik Cohen (1984; dalam Gede Pitana, 2005) bahwa
pariwisata dapat dipandang berdasarkan konseptual (a) tourism as acommercialised
hospitality, bahwa pariwisata adalah proses komersialisasi dari hubungan pengunjung dengan
yang dikunjungi. Pengunjung, terutama wisatawan asing diberi status dan peranan sementara
di masyarakat yang dikunjungi, yang kemudian diperhitungkan secara komersial. Pendekatan
ini sesuai untuk menganalisis perkembangan dan dinamika hubungan host guest , termasuk
berbagai konflik yang muncul serta berbagai institusi yang menangani (b) tourisme as a

democratised travel, bahwa pariwisata dipandang sebagai perilaku perjalanan wisatawan
dengan berbagai karakteristiknya. Pariwisata dipandang sebagai demikratisasi dari
perjalanan, yang pada masa lalu dimonopoli oleh kaum aristokrat, tetapi sekarang sudah
dapat dilakukan oleh siapa saja. (c) tourisrm as a,modern leisure activity, yaitu difokuskan
pada wisatawan dipandang sebagai orang yang santai, yang melakukan perjalanan, bebas dari
berbagai kewajiban. Modernitas dalam hal ini ditandai oleh rasa alienasi, fragmentasi, dan
superfisialitas. Untuk menghilangkan kondisi semacam ini wisatawan mengunjungi daerah
yang mampu memberikan autentisism. Pariwisata dipandang sebagai suatu institusi yang
berfungsi khusus dalam masyarakat modern, yaitu mengembalikan masyarakat kepada
situasi, harmoni dan keseimbangan. (d) tourism as a modern variety of a traditional
pilgrimage, yaitu pariwisata diasosiasikan dengan ziarah keagamaan yang biasa dilakukan
masyarakat tradisional, atau merupakan bentuk lain dari sacred journey.
1.2. Perumusan Masalah
Pariwisata telah menjadi sektor terpenting dalam pembangunan, khususnya dalam
menunjang pendapatan asli di luar Migas dan Perkebunan dan Hasil Hutan. Pariwisata telah
menjadi industri yang memacu sektor-sektor lain. Masing- masing wilayah berlomba-lomba
mengembangkan wisata sesuatu dengan kompetensi dan kekayaan yang dimilikinya,

sehingga tidak heran sekarang banyak bermunculan jenis-jenis periwisata. Wilayah-wilayah
yang tidak memiliki potensi alam seperti gunung dan pantai, memiliki kesulitan untuk

mengembangkan potensi wisata alam, namun kota dapat berkembang ke arah wisata non
alam. Oleh sebab itu perlu konsep dasar yang mengarah pada upaya penganekaragaman atau
diversitas dan perlunya mendapat kajian akademis lintar disiplin ilmu yang disebut
multidisiplinaritas pariwisata.[1]
Kota Makassar telah mencanangkan “ Menuju Kota Dunia”. Kenyataannya, sarana dan
prasarana yang menunjang sebagai kota dunia belum memadai atau hampir tidak memenuhi
syarat dikatakan sebagai kota dunia. Ciri khas kota dunia ditandai dengan majunya sektor
pariwisata. Dan hal tersebut merupakan syarat mutlak yang harus menjadi perhatian utama
dari pemerintah Kota Makassar.
Salah satu langkah awal menuju kota dunia adalah dengan adanya database pariwisata berupa
sarana dan prasarana yang menunjang paririwisata dalam bentuk data spatial. Data spatial
dapat digunakan untuk menunjang kemajuan pariwisata di Kota Makassar yang berupa
database pariwisata, seperti peta tematik yang dapat berupa lokasi daerah pariwisat, lokasi
hotel, peta jaringan jalan, data spatial dan peta prasarana transportasi
.
Aktifitas kegiatan pengabdian masyarakat ini akan menawarkan sejumlah pemikiran segar
dan inovatif untuk membantu Pemerintah Kota Makassar menuju Kota Dunia, dengan
mengaplikasikan Program System Informasi Geographic (SIG/GIS) dalam menunjang
kemajuan pariwisata di Kota Makassar, dengan harapan sebagai sumbangan Universitas
Hasanuddin dalam meraih Kota Makassar menuju Kota Dunia.

1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk :
 Pemetaan Objek Pariwisata Kota Makassar untuk menunjang “ Kota Makassar
Menuju Kota Dunia”.
o Pemetaan Objek Pariwisata Kota makassar dengan melakukan pemetaan
dengan program Open Street Map.
o Penyusunan Database Objek Pariwisata Kota Makassar dengan Program
Quantum GIS Open Source.
Pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat untuk :
 Identifikasi masalah. Melakukan pengamatan dan obserfasi kondisi kepariwisataan di
Kota Makassar, berupa sarana dan prasaran Kepariwisataan, misalnya jumlah dan
klasifikasi hotel dan lokasinya,, jaringan jalan, fasilitas kesehatan, lokasi hiburan,
sehingga dapat dilakukan perencanaan kepariwisataan yang lebih baik.
 Tersedianya data objek pariwisata di kota makassar berupa data spatial sehingga
memudahkan bagi pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang terkait dengan sektor
kepariwisataan untuk lebih memajukan sektor pariwisata, sehingga akan lebih banyak
wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri berkunjung ke Kota makassar.
 Pengolahan dan analisa data data spatial kepariwisataan di Kota Makassar dengan
program Quantum GIS Open Source dalam pembuatan database kepariwisataan.
Penggunaan software open Source diharapkan dapat menghilangkan kendala software

yang berbiaya mahal bagi instansi pemerintah maupun swasta yang berkecimpung di
bidang Pariwisata.
 Hasil yang diharapkan; Tersedianya database kepariwisataan dalam bentuk data
spatial dan peta kepariwisataan sebagai syarat mutlak untuk menunjang Kota
Makassar menuju Kota Dunia.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan dan Konsep Pemetaan
Tujuan wisata dan fasilitas penunjang yang biasanya ditandai dengan tiga fitur lanskap yang
berbeda berupa :
 Vektor titik,
 vector garis,
 dan vector poligon
. Fitur titik menggambarkan tempat wisata individu, misalnya, perkemahan di taman, atau
situs bersejarah di sepanjang jalan raya. Pesisir pantai dan resort sering mengikuti pola linier,
sedangkan taman hiburan besar atau taman alam karakteristik ditandai dengan vector
polygon. lokasional Atribut ini yang penting untuk sistem informasi geografis.
Tabel.1: Fungsional GIS dalam Bidang Pariwisata

Hal ini jelas bahwa GIS memiliki potensi besar untuk diaplikasikan di sektor pariwisata

(tabel 1). Namun, karena kurangnya data dan inkonsistensya database pariwisata sehingga
sampai saat ini belum diaplikasikan. Misalnya, sangat sedikit data informasi khas tentang asal
pengunjung dan tujuan, perjalanan, motivasi, pola spasial dan tujuan rekreasi/pariwisata,
pola pengeluaran pengunjung. Tingkat penggunaan dan dampak, dan kesesuaian
pembangunan lokasi untuk rekreasi / pariwisata. Semua aspek parawisata dapat dilakukan
pemetaan dan diaplikasikan dengan program GIS .

Gambar 2 : Peta Jenis-jenis layer dari suatu lokasi

Potensi GIS dalam perencanaan pariwisata dan rekreasi di Kota Makassar, sangat potensial
dilakukan untuk meningkatkan dan memajukan pariwisata di Kota Makassar. Untuk
penysunan database kepariwisataan harus ditunjang data, berupa data statistic megenai
jumlah pengunjung pertahun dan fasilitas-fasilitas yang tersedia.
Database harus
menjelaskan asal pengunjung, jenis-jenis fasilitas pariwisata yang tersedia. Masalah dan
aplikasi yang dapat diterapkan seperti aplikasi GIS disajikan dalam tabel 2, gambar1 dan
gambar 2.

Tabel 2: Problem dan Aplikasi GIS dalam Bidang Pariwisata


Tabel 2.: Masalah dalam aplikasi GIS

Gambar 3: Aplikasi GIS dalam Perencanaan Pariwisata Ekologi
Data base yang lain berupa informasi tentang lokasi dan jenis layanan dan fasilitas (termasuk
jenis atraksi, rekreasi, seperti hiking, bersepeda, dan daerah penangkapan ikan), Informasi
tentang layanan-yang tersedia (misalnya, tahun pendirian), kondisi fisik saat ini, kondisi
fasilitas (misalnya, kurang baik, baik, sangat baik), dan tingkat penggunaan pengunjung
(misalnya, jumlah pengunjung / musim). Manipulasi kedua jenis dataset akan memberikan
informasi yang berguna untuk perencana fasilitas pariwisata
2.2 Program Open Source
Perangkat lunak "Open source" secara teknis didefinisikan sebagai perangkat lunak di mana
sumber Kode yang tersedia untuk modifikasi dan redistribusi dapat dilakukan oleh
masyarakat umum.
2.3 Quantum GIS Open Source.
Quantum GIS merupakan program aplikasi tangguh dan user friendly sistem informasi
geographic (GIS/SIG) tak berbayar (Open Source) di bawah lisensi GPL dan berjalan pada
sistem operasi yang yang ada seperti Linux, Unix, Mac OS X dan Windows. Fokus utama
dari QGIS adalah interaktif dua dimensi dari data spasial. Ada juga fungsi untuk mengedit
data vektor dan plugin GRASS untuk menggunakan fungsi analisis data vektor editing dan
program GRASS dari dalam GUI QGIS. QGIS mendukung sejumlah besar format vektor dan

raster, termasuk PostGIS, GRASS, Shapefile, GML, WFS, GPX, WMS, GeoTiff, PNG, JPG
dan banyak lainnya. QGIS menyediakan mekanisme Plugin yang dapat digunakan untuk
menambahkan dukungan untuk sumber data baru atau untuk exend fungsi program utama
dengan cara modular (Marco Hugentobler, 2008).
QGIS Fitur
QGIS adalah cross-platform (Linux, Windows, Mac) sumber sistem Informasi Geografis
terbuka.
Proyek QGIS menawarkan aplikasi yang berbeda untuk kasus penggunaan Anda:
 QGIS Desktop - Aplikasi QGIS desktop yang klasik menawarkan fungsi GIS banyak
untuk melihat data, mengedit, dan analisis.
 QGIS Browser - Sebuah penampil data yang cepat dan mudah untuk lokal Anda,
(WMS) data jaringan dan online.



QGIS Server - Sebuah standar-compliant WMS 1.3 server yang dapat dengan mudah
dikonfigurasi menggunakan QGIS file Desktop proyek.
 QGIS Client - Sebuah web front-end untuk pemetaan web Anda kebutuhan
berdasarkan OpenLayers dan GeoExt.
QGIS Desktop

Fitur utama termasuk:
1. Langsung melihat data vektor dan raster dalam format yang berbeda dan
proyeksi. Format yang didukung termasuk:
2. Pemetaan dan eksplorasi interaktif dari data spasial. meliputi:
3. Membuat, mengedit dan mengekspor data spasial dengan menggunakan:
4. Lakukan analisis spasial, termasuk:
5. Publikasikan peta Anda di internet menggunakan Server QGIS atau "Ekspor ke
MAPFILE" kemampuan (membutuhkanUMN MapServer )
6. Beradaptasi QGIS dengan kebutuhan Anda melalui arsitektur plugin extensible.
QGIS Browser
Browser QGIS adalah penampil data sederhana dan cepat. Hal ini memungkinkan pengguna
untuk mengeksplorasi data atribut dan meta dari sumber lokal dan online.
QGIS Server
QGIS Server saat ini menawarkan WMS 1.3.0 dan 1.1.1 pelaksanaannya. Fitur termasuk:
The MapServer QGIS adalah aplikasi FastCGI / CGI yang ditulis dalam C + +. Ia bekerja
sama dengan webserver (Apache dalam banyak kasus) memanggil aplikasi
FastCGI. Menggunakan QGIS sebagai backend untuk logika GIS dan untuk rendering peta.
Plattforms didukung termasuk Linux, Windows XP (hanya CGI saat ini) dan MacOSX. Unix
lainnya mungkin, tapi tidak diuji.
QGIS MapServer adalah sebuah program open source dirilis di bawah lisensi GPL.
Instalasi petunjuk yang disediakan di Wiki QGIS.
QGIS Klien
Program Proyek QGIS menawarkan aplikasi yang berbeda untuk kasus penggunaan Anda:
 QGIS Desktop - Aplikasi QGIS desktop yang klasik menawarkan fungsi GIS banyak
untuk melihat data, mengedit, dan menganalisisvdata.
 QGIS Browser - Sebuah penampil data yang cepat dan mudah untuk lokal, (WMS)
data jaringan dan online.
 QGIS Server - Sebuah standar-compliant WMS 1.3 server yang dapat dengan mudah
dikonfigurasi menggunakan QGIS file Desktop proyek.
 QGIS Client - Sebuah web front-end untuk pemetaan web kebutuhan berdasarkan
OpenLayers dan GeoExt.
 QGIS Desktop - Fitur utama termasuk.
(http://qgis.org/en/aboutqgis/features.html)

Gambar 4 : Tampilan Antarmuka (interface) Program Quantum QIS Open Source

2.4 Program Open Street Map.
Informasi sangat penting dan siapa yang menguasai informasi maka dialah yang jadi
pemenang. Dengan infromasi yang baik dan pemahaman yang tepat, individu dan komunitas
mampu untuk mengembangkan kehidupannya kea rah yang lebih baik dan membuat
keputusan yang baik di masa depan. Banyak orang dan organisasi yang membuat keputusan
dimana keputusan tersebut mempengaruhi kehidupan kita. Informasi yang baik dapat
mempengaruhi NGO, pemerintah dan masyarakat untuk membuat keputusan yang lebih baik,
dan serta membuat kehidupan kita lebih baik.
Peta dapat digunakan dengan baik untuk menyampaikan informasi. Peta merupakan symbol
visual dari dunia kita. Mereka sering dapat mendemonstrasikan sebuah ide lebih baik
daripada kata-kata. Ini juga dapat membantu untuk menjawab pertanyaan penting. Dimana
tempat hiburan, sekolah atau rumah sakit terdekat? Siapa yang memiliki sedikit akses untuk
fasilitas tersebut? Dimanakah lokasi kemiskinan yang paling bermasalah? Pertanyaan seperti
ini paling baik diekspresikan dengan peta, dan peta dapat membantu untuk mencari solusi
dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.(Wikipedia)

Gambar 5: Aktivitas Pelatihan Program Open Street Map Editor oleh Team HOT

OpenStreetMap ( OSM ) adalah sebuah proyek kolaboratif untuk menciptakan peta dunia
yang dapa diedit secara bebas . Dua kekuatan pendorong utama di balik pembentukan dan
pertumbuhan OSM setelah keterbatasan aplikasi yang dapat digunakan secara gratis dan
susahnya untuk mendapatkan peta di banyak lokasi di dunia dan munculnya perangkat
navigasi satelit portabel yang murah
Didirikan oleh Steve Coast
pada tahun 2004. Hal ini terinspirasi oleh
keberhasilan Wikipedia dan peta data proprietary di Inggris dan di tempat lain. Sejak itu,
OSM telah berkembang menjadi lebih dari 900.000 kontributor, yang mengumpulkan data
dengan perangkat GPS , foto udara , dan sumber bebas lainnya. Data tersebut kemudian
dibuat dan tersedia di bawah Lisensi Open Database . Situs ini didukung oleh Yayasan
OpenStreetMap , sebuah organisasi non-profit yang terdaftar di Inggris .
Dari itu sendiri, data yang dihasilkan oleh proyek Open StreetMap dianggap keluaran
utama. Data ini kemudian tersedia untuk dapat digunakan baik dalam aplikasi tradisional,
seperti penggunaannya oleh Craigslist dan Foursquare untuk menggantikan Google Maps,
dan peran yang lebih tidak biasa, seperti data standar menggantikan dengan alat penerima
GPS . Data
ini
telah
menguntungkan
dibandingkan
dengan
proprietary
datasources, meskipun kualitas data bervariasi di seluruh dunia. (http://en.wikipedia.org)
METODE PENELITIAN
1.1. Diagram Alir Penelitian
Diagram alir penelitian pemetaan disajiakan pada gambar dibawah

Gambar 6. Diagram Alir Penelitian

1.2. Metodologi Pengumpulan Data
Untuk melakukan pemetaan dengan program gis open source, maka metode yang dilakukan
berupa survey lapangan dengan menggunakan alat-alat survey sebagai berikut :
1. Peralatan
 Perangkat Keras (Hardware)
 1 BuahPersonal Computer (PC) core 3
 1 Buah Printer
 Buah GPS navigasi
 Buah kamera digital geo tag
 Perangkat Lunak (Software)
 Program Open Street Map
 Program Java OSM
 Program Quantum GIS Open Sorce
2. Survey dengan menggunakan alat GPS.
3. Dokumentasi dengan menggunakan kamera geo-tag.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pemetaan Dengan Program Open Street Map Quantum GIS
1. Pemetaan Prasarana transportasi dan Aksesibilitas
Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana umum seperti jaringan jalan dan peningkatan
aksesibilitas transportasi (udara, laut, dan darat) ke dan dari negara sumber wisatawan dan
antar daerah di Indonesia dapat mempercepat pengembangan objek pariwisata daya tarik
wisata yang dicanangkan pemerintah
Data hasil survey dengan alat GPS berupa data spatial dalam tipe layer titik, layer garis dan
layer polygon yang mewakili objek yang berkaitan objek wisata dan fasilitas penunjang

pariwisata berupa jaringan jalan dapat divisualisasikan. Peta OSM dapat mengedit dan
menvisualisasikan kelas-kelas jalan seperti (gambar 4.1.):





jalan toll
jalan nasional
jalan kabupaten/kota
maupun jalan pedesaan

Gambar 7 : Peta Jaringan Jalan di Kota Makassar dengan Program Open Street Map Editor

Gambar 8: Peta Jaringan Jalan di Kota Makassar dengan Program Quantum GIS Open Source

2. Pemetaan Objek Wisata
Upaya yang dapat dilakukan dalam usaha pemasaran terhadap wisatawan nusantara adalah
melalui publikasi dan informasi mengenai objek dan daya tarik wisata di Kota Makassar
melalui pelayanan informasi. Publikasi dan pelayanan informasi tersebut, harus mudah
didapat dan diakses melalui internet maupun media lainnya oleh para wisatawan/
pengunjung. Informasin tesebut melalui pusat-pusat pelayanan informasi maupun publikasi
di tempat umum seperti stasiun, terminal, pusat perbelanjaan, dan lain-lain. Pemasaran
pariwisata Kota Makassar dalam menarik kunjungan wisatawan baik nusantara maupun
mancanegara, tidak bisa lepas dari ketersediaan peta yang informatif. Saat ini telah dipetakan
beberapa objek pariwisata di Kota Makassar dalam bentuk peta online dengan program Open
Street Map Editor seperti pada gambar 4.3 dan gambar 4.4.

Gambar 9: Peta Lokasi Wisata (Fort Roterdam) di Kota Makassar dengan Open Street Map

Gambar 10: Peta Lokasi Hotel di Kota Makassar dengan Program Quantum GIS

5. KESIMPULAN
1. Hasil pemetaan tematik Kepariwisataan di Kota makassar telah dilakukan dengan
program Open Street Map berupa jaringan jalan, Lokasi Hotel, Lokasi Kantor
pemerintahan, objek wisata seperti pantai, tempat hiburan. Lokasi pariwisat dan objek
pendukukng kepariwisataan di Kota Mkassar dapat diakses secara online pada website
Open Street Map.
2. Hasil pemetaan Kepariwistaan di Kota Makassar dapat dilakukan manajemen
kepariwisataan dengan membuat database kepariwisataan dengan database Quantum
GIS Open Source.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Budi Wurianto, 2006.. Alternatif Model Pengembangan Pariwisata Terpadu Kota
Malang.LAPORAN PENELITIAN P2U ( Naskah Publikasi). LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Dejan DRAGAN, Tomaž KRAMBERGER, Andrej LISEC, Marko INTIHAR, Klemen
PRAH. 2011. Using GIS for the Optimization of Pupils Transportation: The Case of Laško
Municipality. Logistics & Sustainable Transport. Vol. 2, No. 3, September 2011, 35–51
Card. 2007. GIS Aplication In Tourism Planning, GIS 340 – GIS Seminar Singidunum
University Belgrade, Serbia
Harmon J. E., Anderson S. J. (2003) The Design and Implementation of Geographic
Information System, John Wiley & Sons, NY.
Jovanovic.
2010.
The
Aplication
Of
GIS
And
Its
Componen
in
Tourism.vanovic@singidunum.ac.yu Angelina NJEGUŠ Faculty of Business Information
Science
Singidunum University,Belgrade, 2008..Serbia anjegus@singidunum.ac.yu
Received: July2007 .
http://www.qgis.org/en/about-qgis/features.html
http://www.osmfoundation.org/wiki/Main_Page

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52