Homoseksualdalam Pandangan Hukum Islam dan Psikologi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id h Seorang anak laki-laki pernah mengalami pengalaman traumatis dengan ibunya, sehingga timbul kebencianantipati terhadap ibunya dan semua wanita. Lalu muncul dorongan homoseksual yang menetap

D. Homoseksualdalam Pandangan Hukum Islam dan Psikologi

1. Homoseksual dalam pandangan hukum Islam Islam mengakui bahwa manusia memiliki hasrat yang sangat besar untuk melangsungkan hubungan seks.Oleh karena itu, hukum Islam mengatur penyaluran kebutuhan biologis tersebut melalui perkawinan yang telah ditetapkan berdasarkan al-Qur’an maupun hadist nabi, yang bertujuan untuk menciptakan kebahagiaan dan memadukan cinta kasih sayang antara dua insan yang berlainan jenis pria dan wanita. Walaupun Islam telah mengatur hubungan biologis yang halal, namun penyimpangan tetap saja terjadi baik berupa perzinaan, homoseksual maupun lesbian. Semua itu terjadi karena dororngan biologis yang tidak terkontrol dengan baik. 15 Istilah homoseksual dalam bahasa Arab disebut dengan: 16 a Al-mitsliyyah al-jinsiyah yang diambildari akar kata al-matsal yang artinya homo, dan al-jinsiyah yang artinya seks. Jadi arti Al-mitsliyyah al-jinsiyah adalah homoseksual. b Asy-Syudzuz al-jinsiyyah yang diambil dari kata asy-syudzuz yang artinya penyimpangan dan al-jinsiyah yang artinya seks. Jadi, Asy-Syudzuz al- jinsiyyah adalah penyimpangan seksual. 15 M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyah al-Haditsah Pada Masalah-Masalah Kontemporer Hukum Islam Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, 57. 16 Azhari, Membongkar Rahasia, 24-25. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c Al-liwath. Istilah ini digunakan dalam terminologi Islam, bahwa kata tersebut dinisbatkan kepada kaum Nabi Luth. Mereka adalah penduduk kota Sodom dan Gomuroh. Dalam al-Qur’an Allah SWT menyebut zina dengan kata Fahisyah tanpa alif lam, sedangkan homoseksual dengan al-Fahisyah dengan alif lam, jika ditinjau dari bahasa Arab tentunya perbedaan dua kata tersebut sangat besar. Firman Allah SWT, yang berbunyi:               “Dan kami juga telah mengutus Luth kepada kaumnya. ingatlah tatkala Dia berkata kepada mereka: Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun di dunia ini sebelummu?. QS. Al-A’raf ayat 80. 17 Kata Fahisyah tanpa alif dan lam dalam bentuk nakirah indefinitif yang dipakai untuk makna perzinaan menunjukkan bahwa zina merupakan salah satu perbuatan keji dari sekian banyak perbuatan keji. Akan tetapi, untuk perbuatan homoseksual dipakai kata al-Fahisyah dengan alif dan lam yang menunjukkan bahwa perbuatan itu mencakup kekejian seluruh perbuatan keji.Penggunaan alif lamtersebut hanya pada penyebutan LGBT yang berarti pengkhususan terhadap perilaku tersebut. Dimana tidak ada perbuatan keji lain setelah itu.Secara tidak langsung karena LGBT juga telah merangkupi perbuatan-perbuatan keji lain, diantaranya perbuatan pembunuhan karena 17 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahnya Jakarta: PT. Syaamil Cipta Media, 2006, 160. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id memutuskan keturunan, merusak tatanan kehidupan sosial, khamr, zina, dan lainnya yang timbul sebab perilaku tersebut. Maka, perbuatan Fahisyahjuga ditujukan kepada perbuatan zina. Sesuai dengan firman Allah:           “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” QS. Al-Isra’ ayat 32. 18 Ayat tersebut menerangkan bahwa zina adalah salah satu perbuatan keji, sedangkan ayat sebelumnya QS. Al-A’raf ayat 80 menerangkan bahwa perbuatan homoseksual mencakup kekejian. Hukum dari homoseksual baik gay dan lesbianyaitu haram dalam ajaran Islam.Karena termasuk perbuatan zina. Homoseksual dalam agama Islam dikenal dengan istilah liwath. Istilah homoseksual dan lesbianisme bukanlah perkara baru. Penyimpangan ini terjadi pertama kali pada kaum Nabi Luth, beliau diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah menyebarkan agama Islam dan memperkuat amar ma’aruf nahi munkar agar bisa meninggalkan perbuatan atau kebiasaan yang diharamkan tersebut. Imam Ibnu Qudamah mengatakan bahwa telah sepakat ijma’ seluruh ulama mengenai haramnya homoseksual. Hukuman untuk homoseks adalah hukuman mati. 19 Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi: ﺎَﻓ َﻞِﻋﺎَﻔﻟا َﻞَﻤَﻋ ِمْﻮَـﻗ ٍطﻮُﻟ ُﻞَﻤْﻌَـﻳ ْﻦَﻣ ُﻩﻮُُﲤ ْﺪَﺟَو َلﻮُﻌْﻔَﻤْﻟاَو ِﻪِﺑ اﻮُﻠُـﺘْـﻗ 18 Ibid., 285. 19 Ahmad bin Qudamah, Al-Mughni,Juz 2Beirut: Dar Al-Kutb al-Ilmiyah, t.th, 348. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id “ Barangsiapa yang kalian mendapati melakukan perbuatan kaum Luth liwath, maka bunuhlah fa’il pelaku dan maf’ul bih partner nya.” HR. Tirmidzi : 1456. Dalam masalah ini para ulama berbeda pendapat. Sebagian mereka mengatakan hukumannya sebagaimana hukuman zina yaitu dirajam bagi yang muhshan sudah pernah menikah dan dicambuk dan diasingkan bagi yang belum menikah. Sebagian yang lain mengatakan, kedua-duanya dirajam dalam keadaan apapun, menerapkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, “Bunuhlah yang menyetubuhi dan yang disetubuhi”. Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: Para sahabat telah menerapkan hukum bunuh terhadap pelaku homoseksual. Mereka hanya berselisih pendapat bagaimana cara membunuhnya. Para ulama hukum Islambanyak yang berpendapat tentang sanksi ganjaran yang harus diberikan kepada pelakunya. Antara lain dikemukakan oleh Zainuddin bin Abdil ‘Aziz Al Malibaary dengan mengatakan: Al Baghawiyyu berkata; Ahli Ilmu Hukum Islam berbeda pendapat dalam masalah ganjaran hukum praktek homoseksual.Maka ada sekelompok Ulama Hukum Islam yang menetapkan bahwa pelakunya wajib dihukum sebagaimana menjatuhkan ganjaran hukum perzinaan.Apabila pelakunya tergolongan orang yang sudah pernah kawin, maka wajib didera sebanyak seratus kali. 20 Pendapatdiatas menetapkan bahwa terhadap laki-laki yang dikumpuli oleh homoseksual, mendapatkan ganjaran dera sebanyak seratus kali atau diasingkan setahun; baik laki-laki maupun perempuan yang pernah kawin maupun yang belum pernah. Ada juga segolongan Ulama Hukum Islam 20 Hamid Laonson dan Muhammad Jamil, Hukum Islam Alternatif Solusi Terhadap Masalah Fiqh Kontemporer. Jakarta: Restu Ilahi, 2005, 60. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id berpendapat, bahwa pelaku homoseksual wajib dirajam, meskipun ia belum pernah kawin. Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: اَﺬََِو ُﺬُﺧْﺄَﻧ ِﻢْﺟَﺮِﺑ ْﻦَﻣ ُﻞَﻤْﻌَـﻳ اَﺬَﻫ َﻞَﻤَﻌْﻟا ﺎًﻨَﺼُْﳏ َنﺎَﻛ ْوَأ َﺮْـﻴَﻏ ٍﻦَﺼُْﳏ “ Maka dengan dalil ini, kami menghukum orang yang melakukan perbuatan gay dengan rajam, baik ia seorang yang sudah menikah atau belum.” Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa ganjaran hukum pelaku orang yang dikumpuli oleh homoseksual menjadi 3 tiga klasifikasi pendapat yaitu: 21 1. Memberikan ganjaran hukum bagi pelaku homoseksual, bersama dengan orang-orang yang dikumpulinya, dengan hukuman rajam bila ia sudah pernah kawin, dan hukuman dera seratus kali bila ia sudah pernah kawin. 2. Memberikan ganjaran hukum bagi pelaku homoseksual dan lesbian bersama dengan orang-orang yang dikumpulinya, dengan hukuman rajam; meskipun ia belum pernah kawin. 3. Larangan homoseksual dan lesbian yang disamakan dengan perbuatan zina dalam ajaran Islam, bukan hanya karena merusak kemuliaan dan martabat kemanusiaan, tetapi resikonya lebih jauh lagi; yaitu dapat menimbulkan penyakit kanker kelamin, AIDS dan sebagainya. Tentu saja, perkawinan waria yang telah menjalani operasi penggantian kelamin dengan laki-laki, dikategorikan sebagai praktek homoseksual, karena tabiat kelaki-lakiannya 21 Hamid Laonson dan Muhammad Jamil, Hukum Islam Alternatif Solusi Terhadap Masalah Fiqh Kontemporer. Jakarta: Restu Ilahi, 2005, 60. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tetap tidak bisa diubah oleh dokter, meskipun ia sudah memiliki kelamin perempuan buatan. Menurut Nashir Qasim bin Ibrahimdan Imam Syafi’i di dalam salah satu pendapat mereka, pelaku homoseksual dan lesbian yang pelakunya jejaka atau bukan hukumnya dibunuh, yang bentuk dan cara membunuh pelakunya terjadi perbedaan pendapat ulama, khususnya para sahabat adalah: 1. Umar dan Usman menyatakan, pelakunya harus dijatuhkan dengan benda- benda yang keras dan berat sampai mati. 2. Abu Bakar dan Ali mengatakan, pelakunya harus dibunuh, yang cara dipancung dengan pedang. 3. Ibnu Abbas menyatakan, pelakunya dijatuhkan dari tempat yang tinggi atau dilemparkan dari atas tebing yang memungkinkan pelakunya mati dalam sekejap sehingga menderita kesakitan. 4. Al-Zuhri, Malik, Ahmad dan Ishak menyatakan, pelakunya dirajam atau dipukuli sampai mati. 22 Perbuatan kaum homoseksual, baik seks antar sesama pria gay, maupun seks antar sesama wanita lesbian merupakan kejahatan jarimahjinayah yang dapat diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun menurut hukum pidana di Indonesia. Menurut Fiqh Jinayah, pelaku homoseksual baik gay maupun lesbian termasuk dalam kategori dosa besar. Perbuatan tersebut bertentangan dengan norma agama dan norma kesusilaan, karena menyimpang dari eksistensi kemanusiaan. Disamping itu perbuatan 22 Mahjuddin, Masaiul Fiqhiyah Jakarta: Kalam Mulia, 2008, 30. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tersebut dipandang menantang sunnatullah dan fitrah manusia sebab Allah SWT menjadikan manusia terdiri dari pria dan wanita adalah agar berpasang- pasangan sebagai suami istri untuk mendapatkan keturunan yang sah dan untuk memperoleh ketenangan dan kasih sayang. Maka di sinilah, terlihat kesempurnaan ajaran Islam dalam menetapkan suatu larangan bagi manusia.Larangan tersebut mengandung unsur tanggung jawab sebagai hamba kepada Tuhan-nya, etika hidup akhlak mulia dan unsur kesehatan manusia, yang menjadi salah satu sarana untuk kelangsungan hidupnya di dunia ini. 23 Sebelum pelaku homoseksual dan lesbian dihadapkan dengan azab Allah SWT, mereka juga dikenakan sanksi hukum yang akan dijalaninya semasa hidup di dunia ini. 2. Homoseksual dalam pandangan psikologi Menurut pandangan dari aspekpsikologi bahwa perbuatan homoseksual dapat merusak jiwa dan kegoncangan yang terjadi dalam diri seseorang.Pelaku homoseksual merasakan adanya kelainan-kelainan perasaan terhadap kenyataan dirinya. Dalam perasaannya, ia merasa sebagai seorang wanita, sementara kenyataannya organ tubuhnya adalah laki-laki sehingga ia lebih simpati pada orang yang sejenis dengan dirinya untuk memuaskan libido seksualnya. Homoseksual dalam dunia psikologis yaitu: hubungan seks antar jenis kelamin yang sama; dan, daya tarik seksual bagi jenis kelamin yang sama. 24 Psikologi cenderung mengabaikan permasalahan homoseksualitas gay dan 23 Mahjuddin, Masailul Fiqhiyah , 36. 24 C.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo, 1993, 228. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id lesbian atau menganggap orang dengan penyimpangan perilaku seksual itu sebagai orang yang abnormal. 25 Namun, masalah seksualitas dianggap perilaku yang abnormal, diartikan sebagai gangguan mental dan dalam konteks yang lebih luas sama artinya dengan perilaku maladatif. 26 Dalam dunia psikologis mempelajari permasalahan homoseksualitas seperti gay dan lesbian dalam ilmunya yang bernama “British Psychlogical Society” dengan tujuan memperbaiki pemahaman psikologi masyarakat. Pengaruh homoseksual terhadap pikiran manusia, antara lain: 27 a. Terjadi suatu syndrome atau himpunan gejala-gejala penyakit mental yang disebut dengan penyakit lemah syaraf neurasthenia b. Terjadinya depresi mental yang mengakibatkan ia lebih suka menyendiri dan mudah tersinggung sehingga tidak dapat merasakan kebahagiaan hidup c. Terjadinya penurunan daya pikir. Ia hanya dapat berfikir secara global, daya abstraksinya berkurang dan minatnya juga sangat lemah, sehingga secara umum dapat dikatakan otaknya menjadi lemah Secara tersistematis psikologi memberikan perspektif terhadap penyebab mengapa individu mengalami kecenderungan untuk berperilaku seksual yang menyimpang, sebagai berikut: 28 a Pengaruh lingkungan di sekitar individu menimbulkan situasi sosial yang sangat berpengaruh terhadap orientasi kejiwaan individu 25 Matt Jarvias, Teori-Teori Psikologi Pendekatan Modern Untuk Memahami Perilaku, Perasaan Dan Pikiran Manusia Bandung: Nusa Media, 2009, 202. 26 Tristiadi Ardhi Wardani, Psikologi Klinis Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, 21. 27 Yatimin, Etika Seksual dan Penyimpangannya Dalam Islam: Tinjauan Psikologi Pendidikan dari Sudut Pandang Islam Pekanbaru: Amzah, 2003, 111. 28 George Boerce, Personality Theories: Melacak Kepribadian Sleman: Prismashopic, t.th, 178. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b Pengalaman seksual yang menyimpang yang didapatkan oleh individu didalam masa pertumbuhannya seperti pemerkosaan sejenis c Pengaruh homophobia dalam bentuk interaksi seperti video porno homoseksual d Kondisi kehidupan individu terpisah dari lawan jenis seksualnya e Kondisi genetik individu digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 35 BAB III HOMOSEKSUAL DALAM PANDANGAN MUHAMMAD ‘ALI AL-S{ABUNI A. Biografi Muhammad ‘Ali Al-S}abuni 1. Riwayat Hidup Nama lengkap adalah Muhammad bin Ali bin Jamil As-Shabuni. Beliau lahir di kota Helb Syiria pada tahun 1347 H1928 M. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang terpelajar. Ayah beliau merupakan salah seorang ulama di Aleppo. 1 Syekh Ali Ash Shobuni belajar di kuliyah al- Syari’ah wa al-Dirasah al-Islamiyah di Mekkah. Setelah beliau menamatkan di Tsanawiyah al-Syari’ah, beliau menuntut Ilmu ke Suriah, dan beliau memperoleh syahadah al-Aliyah cumlaude pada tahun 1371 H 1952 M, dan di sana juga juga dia memperoleh Magister Syari’ah pada tahun 1953 M. 2 Salah satu guru beliau adalah sang Ayah yaitu Jamil al-S{abuni. Ia juga berguru pada ulama terkemuka di Aleppo. Seperti Syekh Muhammad Najib Sirajuddin, Syekh Ahmad al-Shama, Syekh Muhammad Said al- Idlibi, Syekh Muhammad Raghib al-Tabbakh dan Syekh Muhammad Najib Khayatah. Untuk menambah pengetahuannya, Muhammad ‘Ali Al- 1 Republika, “Berita Dunia Islam Khazanah Hujjatul Islam Syekh Ali Ash Shabuni”, http:www. Rebublik.co.idberitadunia-islamkhazanah120717m7bb0f-hujjatul-islam- syekh-ali-ashshabuni Senin, 01 Agustus 2016, 21.45 2 Muhammad ad-Dzahabi Hussain, At-Tafsir wa al-Mufassirun Cairo: Maktabah, 2003, 507. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id S}abuni juga kerap mengikuti kajian-kajian para ulama lainnya yang biasa diselenggarakan di berbagai masjid. Muhammad ‘Ali Al-S}abuni menghabiskan waktu mengajar di 2 dua universitas selama 28 tahun. Dikarenakan, prestasi akademik dan kemampuan beliau yang tinggi dalam bidang penulisan ketika menjadi Pensyarah di Universitas Umm al-Qura. Beliau pernah menyandang jabatan sebagai Ketua Fakulti Syari’ah. Beliau juga diberi kepercayaan untuk menjadi Ketua Pusat Kajian Akademik dan Warisan Islam. Disamping mengajar di universitas, Muhammad ‘Ali Al-S}abuni kerap memberikan ceramah bagi masyarakat umum di Masjidil Haram. Beliau juga turut memberi ceramah tentang tafsir di salah satu masjid di kota Jeddah. Aktivitas ceramah yang disampaikan oleh Muhammad ‘Ali Al- S}abuni akan direkam dalam bentuk kaset, proses rekaman ceramah beliau berjaya dan diselesaikan pada tahun 1998. 2. Pendidikan Untuk menambah pengetahuannya, Muhammad ‘Ali Al-S}abuni juga kerap mengikuti kajian-kajian para ulama lainnya yang biasa diselenggarakan di berbagai masjid. Setelah menamatkan pendidikan dasar, Muhammad ‘Ali Al-S}abuni melanjutkan pendidikan formalnya di sekolah milik pemerintah, Madrasah al-Tijariyah. Di sini ia hanya mengenyam pendidikan selama satu tahun. Kemudian ia meneruskan pendidikan di sekolah khusus Syariah, Khasrawiyya, yang berada di Aleppo. Saat bersekolah di Khasrawiyya, ia tidak hanya mempelajari digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id bidang ilmu-ilmu Islam, tetapi juga mata pelajaran umum. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan di Khasrawiyya dan lulus tahun 1949. Atas beasiswa dari Departemen Wakaf Suriah, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar, Mesir, hingga selesai strata satu dari Fakultas Syariah pada tahun 1952. Dua tahun berikutnya, di Universitas yang sama, ia memperoleh gelar magister pada konsentrasi Peradilan Syariah Qudha asy-Syariyyah. Studinya di Mesir merupakan beasiswa dari Departemen Wakaf Suria. Selepas dari Mesir, Muhammad ‘Ali Al-S}abuni kembali ke kota kelahirannya, beliau mengajar di berbagai sekolah menengah atas yang ada di Aleppo. Pekerjaan sebagai guru sekolah menengah atas ini ia lakoni selama delapan tahun, dari tahun 1955 hingga 1962. Setelah itu ia mendapatkan tawaran untuk mengajar di Fakultas Syariah Universitas Umm al-Qur’an dan Fakultas Ilmu Pendidikan Islam Universitas King Abdul Aziz. 3 Selain itu Muhammad ‘Ali Al-S}abuni dikenal dengan kecerdasannya tentang wawasannya mengenai sejarah dan perspektif Islam dan mampu mengkritisi karya-karya terdahulu dalam khazanah keilmuan Islam, serta Muhammad ‘Ali Al-S}abuni menulis banyak karya tulis tentang keIslaman, terutama tentang al-Qur’an dan luar Islam outsider, yakni para Orientalis dan para pemikir Sekuler. Sistematikanya pun jelas dan runtut dalam hal menetapkan perisitiwa 3 Ibid., 508. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id keIslaman serta menyangga tuduhan pada musuh Islam dalam karya- karya kontroversialnya. 4 3. Karya-karya Disamping sibuk mengajar, Muhammad ‘Ali Al-S}abuni aktif dalam Organisasi Liga Muslim Dunia. Beliau menjabat sebagai Penasehat Dewan Kajian Ilmiah mengenai al-Qur’an dan Sunnah, serta beliau aktif dalam organisasi ini beberapa tahun. Banyak sekali karya yang dihasilkan oleh Muhammad ‘Ali Al-S}abuni, diantara karya-karyanya sebagai berikut: 5 a. Mukhtasar Tafsir Ibn Katsir dalam tiga jilid b. Mukhtasar Tafsir al-Thabari jami’ul Bayan c. Al-Tibyan fi Ulumul al-Qur’an d. Al-Mawarits fi al-Syari’ah al-Islamiyah ‘ala Dhou’il kitab wa al- Sunnah e. Tanwir al-Adham min Tafsir Ruh Al-Bayan f. Rawaiul Bayan atau Tafsir Ahkam g. Shafwah at-Tafasir, ini merupakan karya mutakhir Muhammad ‘Ali Al- S}abuni dan sekaligus menjadi karya monumental dalam bidang tafsir 4. Metode dan corak penafsiran Muhammad ‘Ali Al-S}abuni Untuk memahami al-Qur’an secara baik dan benar diperlukan penafsiran yang tepat. Tiada lain upaya untuk memberi petunjuk bagi yang 4 M. Yusron, dkk., Studi Kitab Tafsir Kontemporer, Cet.I Yogyakarta: Teras, 2006, 51. 5 Akhmad Syaifuddin, “Studi Kitab Tafsir Shafwah at-Tafasir”, http:penyejukhatipenguatiman.blogspot.co.id201306studi-kitab-tafsir-shafwah-at- tafasir.html Senin, 01 Agustus 2016, 20.45 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id lain dalam mengarahkan kehidupan mereka ke arah yang lebih baik dengan pengetahuan yang baik pula dengan cara memberikan penafsiran yang baik guna menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia. Berbicara tentang kitab tafsir, tentunya Muhammad ‘Ali Al-S}abuni sebagai Mufassir yang termasyhur memiliki karya kitab tafsir yang fenomenal di masanya. Kitab yang paling popular ialah Shafwah at-Tafasir. Kitab yang ditulis oleh Muhammad ‘Ali Al-S}abuni ini terdiri dari pada 3 tiga jilid. Kitab tafsir ini menggunakan metode-metode yang sederhana. Muhammad ‘Ali Al-S}abuni telah menulis kitab tafsir ini selama lebih 5 tahun dan beliau tidak menulis sesuatu tentang tafsir sehingga beliau membaca terlebih dahulu apa yang telah ditulis oleh para Mufassir yang terdahulu. Dari keempat metode penafsiran al-Qur’an yang ada, seperti: ijmali, tahlili, muqarin, dan maudhu’i. Adapun metode yang diterapkan oleh Muhammad ‘Ali Al-S}abuni dalam menafsirkan ayat-ayat tentang homoseksual ini yaitu menggunakan metode penafsiran ijmali. Metode penafsiran ijmali global yaitu menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an secara ringkas tapi mencakup dengan bahasa yang populer, mudah dimengerti, dan enak dibaca. Sistematika penulisannya menuruti susunan ayat-ayat didalam mush-haf. Disamping itu, penyajiannya tidak terlalu jauh dari gaya bahasa al-Qur’an, sehingga pendengar maupun pembaca seakan-akan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id masih tetap mendengar al-Qur’an padahal yang didengarnya itu adalah tafsirannya. 6 Metode ijmali global sangat membantu dan merupakan metode yang tepat, terutama dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara tentang homoseksual. Sebab, metode ijmali global sangat ringkas, tidak berbelit-belit, mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Secara sederhana metode ijmali global, sebagai berikut: 7 a. Menjelaskan surat al-Qur’an secara global, kemudian merinci maksud- maksud yang terkandung dalam surat tersebut b. Menjabarkan hubungan antar ayat sebelum dan sesudahnya c. Pembahasan tentang hal yang berhubungan dengan bahasa, seperti akar kalimat, dan bukti-bukti kalimat yang diambil dari ungkapan orang Arab d. Pembahasan tentang Asbab al-Nuzul yang memiliki latar belakang penurunan ayat e. Pembahasan tentang tafsir ayat secara substansi isi kandungan f. Pembahasan ayat dari segi balaghah-nya atau aspek sastranya g. Penjelasan tentang hikmah-hikmahfaedah-faedah dan makna apa saja dari ayat yang dibahas Bagaimanapun bentuk sebuah metodologi ia tetap merupakan produk dari ijtihadi yakni hasil dari olah pikir manusia. Manusia diberi 6 Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, 14. 7 Ibid., 65. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kemampuan kepintaran yang luar biasa, namun mereka juga memiliki kelemahan serta keterbatasan yang tidak bisa mereka hindari sifat lupa lalai. Adapun kelebihan dari metode ijmali global, sebagai berikut: 8 a. Praktis dan mudah dipahami b. Bebas dari penafsiran israilliyat pemikiran yang tidak sejalan dengan pemahaman al-Qur’an dan terhindar pemikiran yang spekulatif meragukan c. Akrab dengan bahasa al-Qur’an, pembaca dapat memahami kosakata dari ayat-ayat al-Qur’an, karena Mufassir akan menjelaskan pengertian kata atau ayat dengan sinonimnya dan tidak mengemukakan ide atau pendapatnya secara pribadi Adapun kelemahan dari metode ijmali global, sebagai berikut: 9 a. Menjadikan petunjuk al-Qur’an bersifat parsial b. Tak ada ruangan untuk mengemukakan analisis yang memadai

B. Penafsiran Ayat-Ayat al-Qur’an Tentang Homoseksual Menurut