MEKANISME PERAMPASAN ASET MENGGUNAKAN NON CONVICTION BASED ASSET FORFEITURE SEBAGAI UPAYA PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA AKIBAT TINDAK PIDANA KORUPSI

MEKANISME PERAMPASAN ASET MENGGUNAKAN
NON-CONVICTION BASED ASSET FORFEITURE SEBAGAI
UPAYA PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
AKIBAT TINDAK PIDANA KORUPSI

T E S I S

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Ilmu Hukum
Minat Utama : Hukum Pidana Ekonomi

Disusun oleh :
SUDARTO
NIM. : S331508011

PROGRAM PASCA SARJANA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017


MEKANISME PERAMPASAN ASET MENGGUNAKAN
NON-CONVICTION BASED ASSET FORFEITURE SEBAGAI
UPAYA PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
AKIBAT TINDAK PIDANA KORUPSI

T E S I S

Disusun oleh :
SUDARTO
NIM. : S331508011

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing :

Jabatan

Pembimbing

Nama

Tanda

Tangan

Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.
NIP. 19570203 198503 2 001

...............

Co.Pembimbing Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum.
NIP. 19641201 200501 1 001.

...............

Mengetahui :
Kepala Program Magister Ilmu Hukum,

Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum.
NIP. 19641201 200501 1 001

Tanggal


MEKANISME PERAMPASAN ASET MENGGUNAKAN
NON-CONVICTION BASED ASSET FORFEITURE SEBAGAI
UPAYA PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
AKIBAT TINDAK PIDANA KORUPSI

Disusun oleh :
SUDARTO
NIM. : S331508011
Telah disetujui oleh Tim Penguji :

Jabatan

Nama

Tanda
Tangan

Ketua

Dr. W.T. Novianto, S.H., M.Hum.

NIP. 19541124 198503 1 002

.................

Sekretaris

Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum.
NIP. 19601107 198601 1 001

.................

Anggota

1. Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.
NIP. 19570203 198503 2 001

.................

2. Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum.
NIP. 19641201 200501 1 001.


.................

Tanggal

Mengetahui :
Direktur Program
Pasca Sarjana,

Kepala Program Magister
Ilmu Hukum,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP. 19600727 198702 1 001

Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum.
NIP. 19641201 200501 1 001

PERNYATAAN


Nama

: SUDARTO

NIM.

: S.331508011
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian hukum (tesis)

berjudul : “MEKANISME PERAMPASAN ASET MENGGUNAKAN NONCONVICTION

BASED

ASSET

FORFEITURE

SEBAGAI

UPAYA


PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA AKIBAT TINDAK
PIDANA KORUPSI” adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal yang bukan
karya saya dalam penulisan hukum (tesis) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan
dalam daftar pustaka.
Apabila benar dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan
hukum (tesis) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (tesis) ini.
Selanjutnya untuk keaslian tesis saya, dengan ini saya bersedia di-upload atau
dipublikasi website Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta,

Januari 2017

Yang Membuat Pernyataan,

SUDARTO


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh S.W.T. yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya sehingga tesis berjudul:
“MEKANISME
CONVICTION

PERAMPASAN
BASED

PENGEMBALIAN

ASSET

KERUGIAN

ASET

MENGGUNAKAN


FORFEITURE
KEUANGAN

SEBAGAI
NEGARA

NONUPAYA
AKIBAT

TINDAK PIDANA KORUPSI” ini dapat penulis selesaikan tepat pada
waktunya guna memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Ilmu Hukum
pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tesis ini membahas tentang mekanisme perampasan aset tanpa
pemidanaan atau yang lebih dikenal dengan Non-Conviction Based Asset
Forfeiture sebagai upaya untuk memaksimalkan pengembalian kerugian keuangan
negara yang diakibatkan oleh tindak pidana korupsi, sehingga pemidanaan
terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang berorientasi pada aset atau “follow the
money” atau “follow the asset” akan dapat berhasil secara maksimal.
Dalam kesempatan ini, penulis juga bermaksud menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara

materiil mauun moriil sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik
dan lancar terutama kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ravik Kasidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

2.

Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program
Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3.

Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai Dosen Pengampu dan
Sekretaris Tim Penguji Tesis.

4.


Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Pembimbing I sekaligus
sebagai Dosen Pengampu dan Anggota Tim Penguji Tesis yang telah

memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan masukan bagi kesempurnaan
penulisan tesis ini.
5.

Bapak Dr. Hari Purwadi, S.H.,M.Hum., selaku Ketua Program Studi Magister
Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai
Pembimbing II serta sebagai Dosen Pengampu dan Anggota Tim Penguji
Tesis yang telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan masukan bagi
kesempurnaan penulisan tesis ini.

6.

Bapak Dr. W.T. Novianto, S.H., M.Hum., sebagai Dosen Pengampu dan
sekaligus Ketua Tim Penguji Tesis yang telah memberikan bimbingan,
arahan, petunjuk dan masukan bagi kesempurnaan penulisan tesis ini.

7.

Ibu Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M., Dosen pada
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memotivasi
penulis untuk mengikuti studi Program Magister Ilmu Hukum pada
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8.

Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah memberikan ilmunya dengan penuh dedikasi dan
keikhlasan sehingga menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

9.

Bapak Sugeng Pudjianto, S.H., M.H., selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa
Tengah yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada saya untuk
mengikuti kuliah pada Program Studi Magister Ilmu Hukum pada Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

10. Bapak I Dewa Gde Wirajana, S.H., M.H., selaku Kepala Kejaksaan Negeri
Karanganyar yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada saya
untuk mengikuti kuliah pada Program Studi Magister Ilmu Hukum pada
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
11. Bapak Muhraji (ayah) dan Ibu Kursini (ibu) tercinta yang telah melahirkan
saya sehingga bisa hidup seperti sekarang ini.
12. Kakak dan adik-adik saya yang telah memberikan motivasi dan dorongan
moriil sehingga saya bisa mengikuti kuliah pada Program Studi Magister
Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

13. Istri dan anak-anak saya yang telah mencurahkan doa, kasih sayang, perhatian
dan kesabarannya sehingga penulis berhasil menyelesaikan tesis ini dengan
baik dan lancar.
14. Bapak dan Ibu pegawai Kejaksaan Negeri Karanganyar.
15. Bapak dan Ibu Staf Sekretariat Program Studi Magister Ilmu Hukum pada
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu
kelancaran administrasi selama penulis menempuh perkuliahan hingga
penyelesaian penulisan tesis ini.
16. Bapak dan Ibu Staf Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu penulis dalam
mengumpulkan bahan-bahan hukum bagi kelancaran penyusunan tesis ini.
17. Teman-teman Program Studi Magister Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan tahun 2015 yang telah
memberikan semangat sehingga tesis ini dapat terselesaikan tepat waktu.
18. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
membangun demi perbaikan pada masa yang akan datang dan semoga tesis ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien.

Surakarta,
Januari 2017
Penulis,

SUDARTO

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ...........................................

ii

PERNYATAAN ...........................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................

iv

DAFTAR ISI ...............................................................................................

vii

ABSTRAK INDONESIA ............................................................................

x

ABSTRAK INGGRIS ..................................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................

1

B. Perumusan Masalah ....................................................................

5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................

5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................

6

BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Keuangan Negara dan Perekonomian Negara ..........

7

B. Perampasan Aset dalam Hukum Positif di Indonesia .................

14

C. Pidana Perampasan dalam Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi ........................................................................................

35

D. Mekanisme Gugatan Perdata terhadap Aset Hasil Tindak
Pidana Korupsi ............................................................................

41

E. Non Conviction Based Asset Forfeiture .....................................

47

F. Perampasan Aset dikaitkan dengan Teori Keadilan John Rawl

49

G. Teori Utilitarianisme dikaitkan dengan Perampasan Aset Tanpa
Pemidanaan ...............................................................................

52

H. Teori Pembuktian Terbalik dalam Penerapan Perampasan Aset
Tanpa Pemidanaan ......................................................................

54

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………………………...…………

58

B. Pendekatan Penelitian ………………………………...……….

59

C. Jenis dan Sumber Bahan Hukum ……………………...………

59

D. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum …………………...……..

60

Teknik Analisis Bahan Hukum …………………………..……

60

E.

BAB IV PEMBAHASAN
A. Mekanisme Perampasan Aset menggunakan Non Conviction
Based Aset Forfeiture sebagai upaya Pengembalian Kerugian
Negara akibat Tindak Pidana Korupsi ......................................

61

B. Perampasan Aset dengan Non Conviction Based Aset Forfeiture
yang sesuai dengan Sistem Peradilan di Indonesia ...................

92

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................

110

B. Implikasi .....................................................................................

110

C. Saran ...........................................................................................

111

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

112

Abstrak
Sudarto, S331508011, 2015, Mekanisme Perampasan Aset Menggunakan
Non-Conviction Based Asset Forfeiture Sebagai Upaya Pengembalian
Kerugian Negara Akibat Tindak Pidana Korupsi.
Tesis : Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Tindak pidana korupsi bukan saja merugikan keuangan negara, tetapi
juga merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat
secara luas, sehingga tindak pidana korupsi perlu digolongkan sebagai kejahatan
yang pemberantasannya perlu dilakukan secara luar biasa dengan cara
memaksimalkan pengembalian kerugian negara. Perampasan aset hasil tindak
pidana korupsi di Indonesia dengan mekanisme yang ada belum dapat berhasil
dengan maksimal, oleh karena itu perlu dicarikan solusi agar pengembalian
kerugian negara dapat tercapai secara maksimal. Masalah yang diangkat dalam
penelitian ini adalah apakah mekanisme perampasan aset tanpa pemidanaan atau
Non-Conviction Based Assets Forfeiture (NCB) dapat diterapkan sebagai upaya
pengembalian kerugian keuangan negara akibat tindak pidana korupsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme perampasan aset
tanpa pemidanaan atau Non-Conviction Based Assets Forfeiture (NCB) apakah
dapat diterapkan dalam Sistem Peradilan di Indonesia sebagai upaya
pengembalian kerugian keuangan negara akibat tindak pidana korupsi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif dengan
menggunakan bahan primer yang bersifat otoritatif berupa peraturan perundangundangan, bahan hukum sekunder berupa buku, jurnal hukum dan pandangan para
ahli. Teknik pengumpulan bahwan hukum melalui studi kepustakaan atai library
research, dengan teknik analisis deduktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme perampasan aset
dengan Non-Conviction Based Assets Forfeiture (NCB) yang didalamnya
menerapkan teori pembuktian terbalik terhadap pelaku tindak pidana korupsi sejak
tahap pemeriksaan awal dalam sistem peradilan pidana (tahap penyidikan), sudah
diatur dalam United Nations Convention against Corruption (UNCAC) 2003, dan
telah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United Nations Convention Against
Corruption, 2003 (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi, 2003).
Mekanisme NCB telah digunakan dan berhasil dalam upaya melakukan
perampasan aset hasil tindak pidana di berbagai negara seperti Amerika, Australia
dan Filipina, sehingga peneliti menyarankan agar NCB dapat diterapkan dalam
Sistem Peradilan di Indonesia sebagai upaya mengembalikan kerugian keuangan
negara yang diakibatkan oleh tindak pidana korupsi.
Kata Kunci : Perampasan Aset, NCB, Korupsi.

Abstrack
Sudarto, S331508011, 2015, Asset Seizure Mechanism Using Non-Conviction
Based Asset forfeiture as an Effort to Return State Loss Due to Corruption.
Thesis : Post-Graduate Program of Law, Sebelas Mart University Surakarta.
Corruption is not only detrimental to the state finances, but also a
violation of the rights of the social and economic society at large, so that
corruption needs to be classified as a crime that needs to be done eradicated
exceptional by maximizing the return losses to the state. Confiscation of assets
resulting from corruption in Indonesia with existing mechanisms can not succeed
with the maximum, therefore, necessary to find a solution to the indemnification of
the state can be achieved optimally. The issues raised in this study is whether the
mechanism of deprivation of assets without punishment or Non-Conviction Based
Asset forfeiture (NCB) can be applied as an effort to re-state financial losses due
to corruption.
This study aims to determine the mechanism of expropriation of assets
without punishment or Non-Conviction Based Asset forfeiture (NCB) whether it
can be applied in the Justice System in Indonesia as an effort to return the state
financial losses due to corruption.
This research uses normative research using primary materials that are
authoritative in the form of legislation, secondary law material in the form of
books, law journals and the views of experts. Bahwan collection technique atai
law through library research library research, with deductive analysis techniques.
The results showed that the mechanism of expropriation of assets with the NonConviction Based Asset forfeiture (NCB), which also apply the theory of proof
against the perpetrators of corruption since the preliminary investigation in the
criminal justice system (the investigation stage), it is set in the United Nations
Convention against Corruption ( UNCAC) in 2003, and has been ratified by the
Government of the Republic of Indonesia by Act No. 7 of 2006 on ratification of
the United Nations Convention against Corruption, 2003. NCB mechanism has
been used with success in efforts to make the proceeds of crime confiscation of
assets in countries such as America, Australia and the Philippines, so the
researchers suggested that the NCB can be applied in the Justice System in
Indonesia as an effort to restore the country's financial losses caused by
corruption.
.
Keywords : Confiscation of Assets, NCB, Corruption.