Model integrasi wisata–perikanan di gugus pulau Batudaka kabupaten Tojo Una-Una provinsi Sulawesi Tengah

MODEL INTEGRASI WISATA-PERIKANAN DI GUGUS
PULAU BATUDAKA KABUPATEN TOJO UNA-UNA
PROVINSI SULAWESI TENGAH

DWI SULISTIAWATI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Model Integrasi WisataPerikanan di Gugus Pulau Batudaka Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi
Tengah adalah hasil karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, April 2011


Dwi Sulistiawati
NIM C261060031

ABSTRACT
DWI SULISTIAWATI. Model of Tourism-Fisheries Integration on Batudaka
Islands Tojo Una-Una Regency Central Sulawesi Province. Under supervision of
LUKY ADRIANTO, ISMUDI MUCHSIN, and A. MASYAHORO.
Social and ecological characteristics are very important for small-island
management and development. The objectives of the study are: 1) to analyze
marine ecological character interactions and to estimate resource carrying
capacity, and 2) to formulate tourism-fisheries integration on Batudaka islands.
The DPSIR (drivers- pressures - states - impacts - responses) framework was used
in scoping biodiversity management issues and problems. Data were analyzed
using spatial analysis with GIS (Geographic Information System) approach, TEF
(Touristic Ecological Footprint) and FEF (Fisheries Ecological Footprint),
HANPP (Human Appropriation of Net Primary Productivity), CLSA (Coastal
Livelihood System Analysis), supply-demand approach for economic valuaion and
dynamic simulation using Stella software. Results of the study showed that the
suitability index obtained on the category of tourism (diving, snorkeling) and
fisheries (reef fishes, seagrass) were in accordance with the carrying capacity

utilization of 23 195 tourists per year. Rate of marine fisheries exploitation was
0.04 ha/capita (local scale/Una-Una district), or 0.3 ha/capita (regional
scale/Tojo Una-Una regency). This supported HANNP to higher regional level
appealed by local level. The available CLSA strategies were alternative
employment creation, proximity to capital source, new technological introduction,
market, collectivity and solidarity action on society. Analysis of supply demand
obtained a consumer surplus value of US$ 21 817 per individual per year and the
region’s economic value of US$ 58 273. The model of tourism-fisheries
integration indicated that ecological surplus can be maintained at the level of 5
917 tourists on the end simulation with surplus fisheries area, as sustainable
indicator on tourism and fisheries activity.
Key words: tourism, fisheries, Batudaka islands, integration model

RINGKASAN
DWI SULISTIAWATI. Model Integrasi Wisata-Perikanan di Gugus Pulau
Batudaka Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah. Dibimbing Oleh :
LUKY ADRIANTO, ISMUDI MUCHSIN, dan A. MASYAHORO.
Gugus Pulau Batudaka terletak di Kepulauan Togean Teluk Tomini yang
ditetapkan sebagai Kawasan Pelestarian Sumberdaya Alam dengan status Taman
Nasional Kepulauan Togean (TNKT). Kawasan ini memiliki potensi sumberdaya

alam pulau-pulau kecil (PPK) yang dimanfaatkan untuk aktivitas ekonomi
masyarakat. Meningkatnya aktivitas masyarakat seperti kegiatan wisata, dan
perikanan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan terhadap ekosistem
yang mengancam eksistensi dan keberlanjutan sumberdaya PPK.
Pengembangan Gugus Pulau Batudaka dapat dilakukan apabila penataan ruang
dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumberdaya dilakukan dengan baik, yaitu
memperhatikan karakteristik pulau kecil terkkait interaksi sifat ekologis perairan
tehadap keterkaitan kesesuaian pemanfaatan ruang, daya dukung kawasan melalui
integrasi wisata-perikanan, dan pengelolaan yang efektif, lestari serta dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut. Tujuan umum
penelitian adalah mendesain pemanfaatan ruang kawasan berbasis sistem sosial
ekologi secara berkelanjutan. Tujuan khusus penelitian adalah (1) Menganalisis
interaksi sifat ekologis perairan dan mengestimasi daya dukung lingkungan dan
sumberdaya kawasan yang dimanfaatkan bagi kegiatan wisata dan perikanan
berkelanjutan, dan (2) Merumuskan pengelolaan wisata-perikanan yang
terintegrasi secara spasial di Gugus Pulau Batudaka.
Penelitian dilakukan di Gugus Pulau Batudaka pada bulan Oktober 2008–
Juni 2010 dalam wilayah administratif Kecamatan Una-Una Kabupaten Tojo UnaUna Provinsi Sulawesi Tengah. Wilayah penelitian yakni kawasan pulau yang
memiliki kegiatan pemanfaatan wisata dan perikanan di Gugus Pulau Batudaka
dengan 15 stasiun pengamatan biofisik dan pengambilan data sosial ekonomi 6

desa. Jenis data yang dikumpulkan yakni data biofisik kimia perairan, sosial
ekonomi (wisatawan, nelayan dan masyarakat setempat) dan kelembagaan
(institusi), serta data citra satelit. Data tersebut bersumber dari data primer
(dilakukan dengan metode wawancara dan pengukuran/pengamatan langsung di
lapangan dan laboratorium) dan sumber data sekunder dari instansi terkait.
Penggalian isu dan permasalahan difokuskan pada pendekatan DPSIR (Drivers–
Pressures–States–Impacts–Responses) untuk mengetahui keterkaitan faktor-faktor
penyebab terjadinya tekanan terhadap ekosistem dan dampak berupa respon
ekologi, sosial, dan ekonomi yang dibutuhkan untuk pengelolaan Gugus Pulau
Batudaka. Ketiga respon tersebut dihitung dengan analisis kesesuaian
pemanfaatan ruang (GIS) yang dapat memberikan gambaran dampak aktivitas
utama masyarakat terhadap tata guna lahan dan kondisi perairan di Gugus Pulau
Batudaka; Penilaian pemanfaatan wisata dan perikanan dalam hubungannya
dengan kapasitas area di kawasan tersebut menggunakan pendekatan Ecological
Footprint Analysis/EFA, HANPP (Human Appropriation of Net Primary
Production), CLSA (Coastal Livelihood System Analysis) serta valuasi ekonomi
pemanfaatan gugus pulau yang diintegrasikan dengan optimasi model dinamik
untuk kegiatan wisata dan perikanan secara berkelanjutan.

Penilaian dampak pembangunan dan aktivitas masyarakat terhadap kondisi

ekosistem Gugus Pulau Batudaka meliputi faktor pengarah (driving force) yaitu
aktivitas masyarakat maupun proses ekonomi yang menpengaruhi kualitas dan
kuantitas ekosistem sepeti konsumsi, produksi,
pemukiman, perpindahan
penduduk. Pressure atau tekanan pada ekosistem akibat faktor pengarah tersebut,
yakni polusi, limbah, ekstraksi sumberdaya alam, penggunaan lahan. State
merupakan indikator status yang menggambarkan kondisi sistem dan tipe maupun
karakteristik secara fisik, kimiawi, dan biologi. Impact merupakan akibat tekanan
pada kondisi ekosistem, kesehatan masyarakat dan kondisi kehidupan atau dengan
kata lain bagaimana kondisi perubahan ekosistem yang diakibatkan hasil aplikasi
tekanan yang terjadi. Penilaian tekanan yang terjadi di Gugus Pulau Batudaka
menggunakan kerangka DPSIR maka pada aspek ekologi ditekankan bahwa
penyusunan tata ruang di kawasan tersebut harus sesuai dengan daya dukung,
memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan sehingga dalam
penyusunannya harus melibatkan partisipasi masyarakat dan stakeholder yang
memanfaatkan sumberdaya pesisir serta pada aspek kebijakan, arahan penyusunan
tata ruang harus bersesuaian dengan pembangunan berkelanjutan.
Hasil analisis kesesuaian wisata dan daya dukung ekologis kawasan Gugus
Pulau Batudaka masih layak untuk mendukung kegiatan wisata dengan kategori
sangat sesuai (79 ha) untuk wisata selam, sangat sesuai (129 ha) untuk wisata

snorkeling dan kategori sangat sesuai (845 ha) untuk penangkapan ikan karang
dan kategori sesuai (2 858 ha) untuk kegiatan budidaya rumput laut serta dengan
daya dukung sebanyak 21 817 wisatawan/tahun yang ditunjang pemanfaatan
wilayah perairan untuk perikanan yang rendah yaitu sebesar 0.04 ha/kapita (skala
lokal) dan 0.3 ha/kapita untuk skala regional dan didukung hasil analisis
HANNP untuk level regional lebih tinggi dibanding lokal.
Hasil CLSA bahwa mata pencahariannya dikategorikan sebagai usaha
sumberdaya perikanan (produksi, pengolahan, distribusi, pemasaran), usaha
pemanfaatan sumberdaya lainnya (pariwisata, penelitian) dan usaha pendukung
lainnya (transportasi, indutri perdagangan, usaha penyedia konsumsi rumah
tangga nelayan). Pengaruh aktivitas masyarakat terhadap ekosistem pesisir
terutama terjadi perubahan pada ekosisitem terumbu karang akibat terjadinya
penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan (bom dan bius). Kebutuhan
masyarakat pesisir Gugus Pulau Batudaka adalah bagaimana meningkatkan taraf
hidup dari usaha yang dilakukan melalui tambahan pengetahuan dan keterampilan
serta diversifikasi usaha sebagai alternatif mata pencaharian serta modal, dengan
pilihan insentif dari pemerintah. Strateginya yakni penciptaan lapangan kerja
alternatif, mendekatkan dengan sumber modal, teknologi, pasar serta aksi
solidaritas di masyarakat. Hasil valuasi ekonomi untuk wisata memperoleh nilai
surplus konsumen sebesar US$ 21 813 per individu per tahun dan nilai ekonomi

kawasan wisata kawasan Gugus Pulau Batudaka sebesar US$ 58 273.
Hasil simulasi integrasi wisata dan perikanan di Gugus Pulau Batudaka
menunjukkan surplus ekologis (0.02 kali dari kapasitas area tangkapan) dapat
menampung wisatawan sebanyak 5 917 wisatawan pada akhir tahun simulasi,
didukung kebutuhan area sumberdaya perikanan yang surplus sebagai indikator
keberlanjutan bagi kegiatan wisata perikanan.
Kata Kunci: Wisata, Perikanan, Gugus Pulau Batudaka, Model Integrasi
vi

© Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, Tahun 2011
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumber. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

MODEL INTEGRASI WISATA-PERIKANAN DI GUGUS
PULAU BATUDAKA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

PROVINSI SULAWESI TENGAH

DWI SULISTIAWATI

Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor
pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tertutup
1. Dr. Ir. Sonny Koeshendrajana, M.Sc.
2. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc.

Penguji Luar Komisi pada Ujian Terbuka
1. Dr. Sudirman Saad
2. Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri


Judul Disertasi

: Model Integrasi Wisata–Perikanan di Gugus Pulau
Batudaka Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi
Sulawesi Tengah

Nama

:

Dwi Sulistiawati

NRP

:

C261060031

Program Studi


:

Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan

Disetujui,
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Luky Adrianto, M.Sc.
Ketua

Prof. Dr. Ir. Ismudi Muchsin
Anggota

Dr. Ir. A. Masyahoro, M.Si.
Anggota
Diketahui,

Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan Lautan


Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Prof. Dr. Ir. Mennofatria Boer, DEA.

Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc.Agr

Tanggal Ujian : 21 Maret 2011

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga Disertasi yang berjudul “Model Integrasi Wisata-Perikanan di
Gugus Pulau Batudaka Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah”
dapat diselesaikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr.Ir. Luky Adrianto, M.Sc selaku
Ketua Komisi Pembimbing, Prof.Dr.Ir. Ismudi Muchsin dan Dr.Ir. A. Masyahoro,
M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan
dan bimbingan kepada penulis mulai dari penyusunan Proposal Penelitian sampai
penulisan Disertasi ini,

juga

kepada Dr. Ir. Sonny Koeshendrajana, M.Sc,

Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc. selaku Penguji Luar Komisi pada Ujian
Tertutup, Dr. Sudirman Saad dan Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri selaku Penguji
Luar Komisi pada Ujian Terbuka, Ketua Program Studi SPL, Dosen dan
Mahasiswa Program Studi SPL yang telah memberikan masukan yang sangat
berarti bagi perbaikan Disertasi ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula
kepada Rektor Universitas Tadulako yang telah memberikan izin tugas belajar
dengan beasiswa BPPS Dikti, Lembaga Penelitian Universitas Tadulako yang
memfasilitasi dan membantu percepatan penyelesaian studi pascasarjana seluruh
staf pengajarnya di seluruh perguruan tinggi melalui pemberian bantuan dana
penelitian, Hibah Penelitian Dikti (Hibah Doktor dan Penelitian Strategis
Nasional), Pemda Provinsi Sulawesi Tengah, dan bantuan penulisan disertasi dari
Coremap II.
Penulis menyadari bahwa Disertasi penelitian ini masih banyak
kekurangannya, untuk itu penulis memohon masukan dari berbagai pihak.

Bogor, April 2011
Penulis

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Palu Provinsi Sulawesi Tengah pada tanggal 30
Agustus 1969 sebagai anak kedua dari pasangan H. Supandi Abd. Aziz dan H.
Muznah. Pendidikan Sarjana ditempuh di Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, lulus pada tahun 1993. Pada tahun
1996 penulis melanjutkan pendidikan Magister Pertanian di Program Studi Ilmu
Peternakan Universitas Gadjah Mada dan menamatkannya pada 1998.
Kesempatan untuk melanjutkan ke program doktor pada program studi
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Sekolah Pascasarjana IPB diperoleh
pada tahun 2006. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Penulis bekerja sebagai staf pengajar tetap pada Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako sejak tahun 1994. Bidang keilmuan yang penulis geluti
adalah nutrisi ternak berbasis ikan dan bidang penelitian yang ditekuni sejak
penulisan tesis sampai disertasi dan penelitian-penelitian hibah strategis, serta
berbagai kegiatan di tingkat nasional difokuskan pada kajian nutrisi ikan dan
manajemen sumberdaya pesisir dan lautan.
Karya ilmiah berjudul “Manajemen Konflik Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan (Kasus di Teluk Palu Sulawesi Tengah)” telah diterbitkan dalam
Prosiding Konferensi Sains Kelautan dan Perikanan Indonesia I yang diterbitkan
oleh Masyarakat Sains Kelautan dan Perikanan Indonesia (MKSPI) tahun 2007.
Sebuah artikel berjudul “Penilaian Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Berdasarkan Produktivitas Primer di Kecamatan Una-Una dan Kabupaten Tojo
Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah” Jurnal Kebijakan dan Riset Sosial ekonomi
Kelautan dan Perkanan, “Penilaian Integrasi Dampak Biodiversitas Laut (Kasus
di Gugus Pulau Batudaka Provinsi Sulawesi Tengah)” pada Jurnal Mutiara.
Karya ilmiah tersebut merupakan bagian dari disertasi penulis.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xxi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxiv
1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 5
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................................. 8
1.4 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 8
1.5 Kebaruan (Novelty) ................................................................................... 9
2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 11
2.1 Batasan dan Definisi Pulau-Pulau Kecil (PPK) ..................................... 11
2.2 Sistem Ekologi dan Ekonomi Pulau-Pulau Kecil.................................... 13
2.3 Konservasi Sumberdaya Pulau-pulau Kecil ............................................ 20
2.4 Model Keberlanjutan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil ............................ 27
2.4.1 Pendekatan DPSIR (Drivers-Pressures-States-Impacts-Responses) ...... 27
2.4.2 Pendekatan Ruang Ekologis (Ecological footprint Analysis) ................. 30
2.4.3 Pendekatan HANPP (Human Appropriation of Net Primary Production)
.......................................................................................................................... 32
2.4.4 Pendekatan Keberkelanjutan Mata Pencaharian(Coastal Livelihood
System Analysis-CLSA) ......................................................................... 34
2.4.5 Konsep Pemodelan Dinamik Integrasi Wisata Perikanan ....................... 38
2.5 Integrasi Wisata dalam Pengelolaan Pesisir Terpadu ............................. 41
2.6 Integrasi Perikanan dalam Pengelolaan Pesisir Terpadu......................... 44
2.7 Konsep Model Integrasi Wisata-Perikanan dalam Pengelolaan Daerah
Konservasi ............................................................................................... 47
2.7.1 Wisata...................................................................................................... 49
2.7.2 Perikanan ................................................................................................. 50
2.8 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 51
3 METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 55
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 55
3.2 Metode Penelitian .................................................................................... 55
3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 55
3.3.1 Jenis Data ................................................................................................ 55
3.3.2 Metode Pengambilan Data ...................................................................... 57
3.4 Metode Analisis Data .............................................................................. 64
3.4.1 Pendekatan DPSIR (Drivers–Pressures–States–Impacts–Responses) ... 65
3.4.2 Analisis Kesesuaian Pemanfaatan ........................................................... 65
3.4.3 Analisis Daya Dukung (Ecological Footprint Analysis) ........................ 70
3.4.4 HANPP (Human Appropriation of Net Primary Productvity)................ 75
3.4.5 Analisis Mata Pencaharian Masyarakat Pesisir (Coastal Livelihood
System Analysis-CLSA) ......................................................................... 76
3.4.6 Valuasi Ekonomi Pemanfaatan Gugus Pulau .......................................... 76
3.4.7 Analisis Dinamik Strategi Pengelolaan ................................................... 80
4 SISTEM SOSIAL EKOLOGI WILAYAH PENELITIAN ............................. 91
4.1 Pendekatan DPSIR (Drivers-Pressures-States-Impacts-Responses) ...... 92

4.1.1 Faktor-faktor Sosial Ekonomi (Socio-economic Drivers) ....................... 92
4.1.2 Tekanan Lingkungan (Enviromental Pressures) ..................................... 95
4.1.3 Perubahan Kondisi Lingkungan (Environmental State Changes) ........... 96
4.1.4 Dampak (Impact) ................................................................................... 101
4.1.5 Kebijakan (Policy Response Options) ................................................... 106
4.2 Sistem Ekologi ....................................................................................... 109
4.2.1 Batas Sistem Ekologi ............................................................................. 109
4.2.2 Kondisi Morfologi ................................................................................. 115
4.2.3 Kondisi Iklim ......................................................................................... 118
4.2.4 Kondisi Oseanografi Perairan ................................................................ 119
4.3 Sistem Sosial Ekonomi dan Kelembagaan ........................................... 124
4.3.1 Sistem Sosial ......................................................................................... 124
4.3.2 Kegiatan Ekonomi ................................................................................. 126
4.3.3 Kelembagaan ......................................................................................... 134
5 HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 137
5.1 Analisis Kesesuaian Pemanfaatan ......................................................... 137
5.1.1 Karakteristik Lingkungan Perairan Gugus Pulau Batudaka .................. 137
5.1.2 Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Spasial Gugus Pulau Kecil ............. 141
5.1.3 Analisis Eksisting Zonasi Kawasan Konservasi Gugus Pulau Batudaka
........................................................................................................................ 160
5.2 Analisis Daya Dukung Pemanfaatan Gugus Pulau Kecil ...................... 172
5.2.1 Daya Dukung Wisata ............................................................................. 172
5.2.2 Daya Dukung Perikanan ........................................................................ 176
5.3 Analisis HANPP (Human Appropriation of Net Primary Production). 180
5.3.1 Profil Metabolik..................................................................................... 180
5.3.2 HANPP (Human Appropriation of Net Primary Productvity) .............. 184
5.4 Analisis Keberkelanjutan Mata Pencaharian (Coastal Livelihood System
Analysis-CLSA) ..................................................................................... 186
5.4.1 Kondisi Sumberdaya Alam dan Mata Pencaharian Masyarakat ........... 186
5.4.2 Analisis Pengaruh Masyarakat Pesisir terhadap Kondisi Sumberdaya
Pesisir dan Laut Gugus Pulau Batudaka ............................................... 189
5.4.3 Identifikasi Kebutuhan Masyarakat Pesisir Gugus Pulau Batudaka ..... 200
5.4.4 Pemilihan Insentif .................................................................................. 205
5.4.5 Menyusun Strategi Pilihan Mata Pencaharian. ...................................... 206
5.5 Valuasi Ekonomi Pemanfaatan Gugus Pulau ........................................ 208
5.5.1 Wisata .................................................................................................... 208
5.5.2 Perikanan ............................................................................................... 217
5.6 Analisis Skenario Pengelolaan Gugus Pulau ......................................... 218
5.6.1 Sub Model Wisata ................................................................................. 219
5.6.2 Sub Model Perikanan ............................................................................ 222
6 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 233
6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 233
6.2 Saran ...................................................................................................... 233
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 235

xviii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Kerangka pemikiran model integrasi wisata-perikanan Gugus Pulau Batudaka 7
2 Perbandingan antara paradigma pengelolaan saat ini dengan pengelolaan
berdasarkan pendekatan ekosistem (Nganro dan Suantika 2009) .................... 16
3 Model DPSIR yang diperluas : turunan indikator lingkungan untuk mengevaluasi keberlanjutan pengelolaan sumberdaya alam (Turner et al. 2000) .... 28
4 Pendekatan ECCO untuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya di kawasan
pesisir dan pulau-pulau kecil (dimodifikasi dari Moffat dan Hanley 2001) .... 31
5 Keterkaitan antara sistem sosial ekologi pulau-pulau kecil (Modifikasi Erb et
al. 2007)............................................................................................................ 34
6 Kerangka konseptual untuk analisis keberlanjutan mata pencaharian
(DFID 1999 dalam Clark dan Carney 2008).................................................... 35
7 Kerangka makro pengembangan mata pencaharian alternatif
(Ellison dan Allis 2001) ................................................................................... 36
8 Langkah-langkah mendisain CLSA (Emmerton 2001) ................................... 37
9 Interaksi Komponen Minimal Model keberlanjutan Pariwisata
T = wisatawan, E = lingkungan, C = modal (Casagrandi dan Rinaldi 2002) .. 44
10 Pendekatan dinamik EF perikanan untuk kawasan pesisir dan pulau-pulau
kecil (Adrianto dan Matsuda 2004) ................................................................. 47
11 Konsep sederhana keseimbangan di dalam pengelolaan wilayah pesisir
(Kay dan Alder 2005) ...................................................................................... 48
12 Lokasi pengambilan contoh biofisik dan sosial ekonomi ............................... 58
13 Kerangka sampling sosial ekonomi ................................................................. 63
14 Tahapan penelitian model integrasi wisata-perikanan di Gugus Pulau Batudaka
.......................................................................................................................... 64
15 Struktur model integrasi pengelolaan wisata dan perikanan di Gugus Pulau
Batudaka........................................................................................................... 80
16 Causal loop daya dukung wisata ..................................................................... 82
17 Causal loop populasi ........................................................................................ 83
18 Causal loop produksi perikanan lokal.............................................................. 85
19 Causal loop produksi perikanan regional ........................................................ 85
20 Causal loop daya dukung perikanan ................................................................ 87
21 Causal loop model integrasi wisata-perikanan di Gugus Pulau Batudaka ..... 88
22 Pendekatan DPSIR sebagai indikator dalam keberlanjutan pengelolaan
Gugus Pulau Batudaka ..................................................................................... 91
23 Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur produktif Tahun 2003-2008
di Kecamatan Una-Una .................................................................................... 93
24 Peta analisis hasil Citra Landsat 7 ETM+ Tahun 2000 .................................... 98
25 Peta analisis hasil Citra Landsat 7 ETM+ Tahun 2010 .................................... 99
26 Persentase rata-rata fraksi subtrat di lokasi penelitian (Hasil Analisis Lab. Ilmu
Tanah UNTAD 2009) ..................................................................................... 112
27 Curah hujan dan hari hujan rata-rata Tahun 2002-2008 (BPS Kab. Tojo
Una-Una 2003-2009) ..................................................................................... 118
28 Grafik pasang surut di Gugus Pulau Batudaka .............................................. 121

29 Aksesibilitas ke Kepulauan Togean .............................................................. 127
30 (a) Korelasi antara variabel dan sumbu faktorial utama ................................. 138
(b) Sebaran titik stasiun pada sumbu faktorial utama .................................... 138
31 Analisis temporal kesesuaian wisata selam berdasarkan empat waktu .......... 142
32 Hasil overlay wisata selam di Gugus Pulau Batudaka ................................... 144
33 Analisis temporal kesesuaian wisata snorkeling berdasarkan empat waktu... 146
34 Hasil overlay wisata snorkeling di Gugus Pulau Batudaka ............................ 148
35 Sebaran terumbu karang di Gugus Pulau Batudaka ....................................... 149
36 Hasil overlay kesesuaian penangkapan ikan karang di Gugus Pulau Batudaka
........................................................................................................................ 151
37 Analisis temporal kesesuaian budidaya rumput laut berdasarkan empat waktu
........................................................................................................................ 153
38 Hasil overlay kesesuaian budidaya rumput laut di Gugus Pulau Batudaka ... 155
39 Hasil overlay pemanfaatan wisata (selam, snorkeling) di Gugus Pulau
Batudaka ......................................................................................................... 158
40 Hasil overlay pemanfaatan perikanan (penangkapan ikan karang, budidaya
rumput laut) di Gugus Pulau Batudaka ........................................................... 159
41 Hasil overlay pemanfaatan wisata-perikanan di Gugus Pulau Batudaka ....... 161
42 Peta rencana zonasi kawasan Kepulauan Togean (RDTR Kepulauan Togean
2007) ............................................................................................................... 164
43 Zonasi Gugus Pulau Batudaka berdasarkan RDTR Kepulauan Togean ........ 165
44 Hasil overlay pemanfaatan wisata (selam, snorkeling) dengan zonasi RDTRKP
di Gugus Pulau Batudaka................................................................................ 167
45 Hasil overlay penangkapan ikan karang, budidaya rumput laut, dan zonasi
RDTRKP di Gugus Pulau Batudaka ............................................................... 169
46 Hasil overlay wisata-perikanan dan zonasi RDTRKP di Gugus Pulau
Batudaka ......................................................................................................... 171
47 Perbandingan EF wisatawan dan KS wisata .................................................. 175
48 Perbandingan EF perikanan dan KS perikanan .............................................. 179
49 HANPP perikanan lokal dan regional ............................................................ 185
50 Komposisi keluarga yang bekerja di sektor perikanan (Bappeda Touna
Touna 2009).................................................................................................... 188
51 Perubahan sumberdaya Gugus Pulau Batudaka dalam 10 tahun terakhir ...... 192
52 Banyaknya usaha industri di Kecamatan Una-Una (BPS 2009) .................... 194
53 Grafik hasil CLSA di Gugus Pulau Batudaka ................................................ 202
54 Kurva penawaran wisata di kawasan Gugus Pulau Batudaka ........................ 210
55 Kurva permintaan wisata di kawasan Gugus Pulau Batudaka ....................... 212
56 Kondisi kesetimbangan pasar aktivitas wisata ............................................... 215
57 Kunjungan wisman ke Kepulauan Togean (Disbudpar 2010)........................ 216
59 Model dinamik jumlah wisatawan, EF dan BC .............................................. 221
60 Diagram alir sektor populasi .......................................................................... 222
61 Diagram alir sektor produksi .......................................................................... 224
62 Diagram alir sektor ecological footprint ........................................................ 226
63 Hasil simulasi EF perikanan ........................................................................... 227
64 Model integrasi wisata-perikanan di Gugus Pulau Batudaka ........................ 228
65 Model dinamik integrasi wisata-perikanan..................................................... 228
xx

DAFTAR TABEL

Halaman
1 Keterbatasan (limitation) yang ada di metode penelitian ................................... 9
2 Karakteristik geografi, geologi, biologi dan ekonomi pulau kecil, pulau
besar, dan benua ............................................................................................... 13
3 Potensi kemampuan, pemanfaatan jasa, dan ancaman pada ekosistem di
sub-wilayah pesisir pulau-pulau kecil .............................................................. 17
4 Fungsi ekologis barang dan jasa dari ekosistem terumbu karang .................... 19
5 Perbandingan nilai ekonomi yang dihasilkan oleh beberapa tipe ekosistem dan
jasa utama yang diperankan ............................................................................. 19
6 Perkiraan nilai ekonomi sumberdaya perikanan .............................................. 20
7 Pengembangan strategi untuk peningkatan pendapatan pada kegiatan
perikanan berkelanjutan ................................................................................... 51
8 State of the art dan tinjauan hasil penelitian terdahulu .................................... 53
9 Jenis data biofisik yang digunakan dalam penelitian ....................................... 56
10 Jenis data sosial ekonomi yang digunakan dalam penelitian ........................... 57
11 Ukuran sampel responden sosial ekonomi ....................................................... 62
12 Matriks kesesuaian area untuk wisata kategori selam...................................... 67
13 Matriks kesesuaian area untuk wisata ketegori snorkeling .............................. 67
14 Matriks kesesuaian perairan untuk ikan karang ............................................... 68
15 Matriks kesesuaian lahan untuk budidaya rumput laut .................................... 68
16 Tropik Level berbagai jenis ikan untuk Gugus Pulau Batudaka ...................... 74
17 Produksi ikan di Kecamatan Una-Una Tahun 2005-2008 ............................... 75
18 Keterkaitan tujuan dengan metode penelitian .................................................. 90
19 Kondisi kualitas perairan Gugus Pulau Batudaka ............................................ 96
20 Hasil klasifikasi Citra Landsat 7 ETM+ Tahun 2000 dan 2010 .................... 100
21 Penggunaan lahan Kecamatan Una-Una Tahun 2007 .................................... 102
22 PDRB Kabupaten Tojo Una-Una berdasarkan harga berlaku per kecamatan
(Rp) ................................................................................................................ 105
23 Hasil tekanan terhadap ekosistem pesisir Gugus Pulau Batudaka
berdasarkan kerangka DPSIR ........................................................................ 108
24 Sebaran terumbu karang di Gugus Pulau Batudaka (%) ................................ 110
25 Lokasi terumbu karang terbaik di Kecamatan Una-Una ............................... 110
26 Jumlah tegakan, kerapatan relatif, frekuensi relatif, dominasi relatif dan indeks
nilai penting pada tiap tingkatan pohon ........................................................ 113
27 Data jenis dan kelimpahan lamun di Gugus Pulau Batudaka ........................ 114
28 Persentase bentuk permukaan tanah dan ketinggian menurut desa ............... 115
di Kecamatan Una-Una Kabupaten Tojo Una–Una Tahun 2008................... 115
29 Pola angin di Kepulauan Togean ................................................................... 119
30 Karakteristik arus di Pulau Batudaka Kabupaten Tojo Una-Una .................. 120
31 Parameter demografi Kecamatan Una-Una (BPS Touna 2002-2009) ........... 124
32 Pencapaian kapal motor menuju Gugus Pulau Batudaka melalui laut ........... 128
33 Jumlah sarana dan prasarana akomodasi di Gugus Pulau Batudaka
Kecamatan Una-Una ...................................................................................... 129
33 Karakteristik responden wisatawan di Gugus Pulau Batudaka ...................... 130
34 Kronologi pembentukan pengelolaan kelembagaan Kepulauan Togean ...... 136

35 Akar ciri dan persentase ragam pada kedua komponen utama untuk
pengamatan di 15 Stasiun Biofisik ................................................................. 137
36 Kontribusi variabel terhadap sumbu utama karakteristik perairan Gugus
Pulau Batudaka ............................................................................................... 139
37 Luasan perairan untuk kategori kesesuaian wisata selam .............................. 143
38 Luasan perairan untuk kategori kesesuaian wisata snorkeling ....................... 145
39 Luasan perairan untuk kategori kesesuaian penangkapan ikan karang .......... 150
40 Luasan perairan untuk kategori kesesuaian rumput laut ................................ 152
41 Luasan untuk kegiatan wisata ......................................................................... 156
42 Luasan untuk kegiatan perikanan ................................................................... 157
43 Luasan untuk kegiatan wisata-perikanan ........................................................ 160
44 Luasan rencana zonasi Gugus Pulau Batudaka berdasarkan RDTR .............. 163
Kepulauan Togean Tahun 2007...................................................................... 163
45 Luasan kesesuaian kegiatan wisata-perikanan dalam zonasi RDTR
Kepulauan Togean .......................................................................................... 163
46 Persentase kesesuaian kegiatan wisata-perikanan dalam zonasi RDTR
Kepulauan Togean .......................................................................................... 168
47 Built-up land footprint (EF lahan buatan) ...................................................... 172
48 Footprint konsumsi sandang dan pangan ....................................................... 173
49 Total ecological footprint (EF) dan biocapacity (BC) Gugus Pulau Batudaka
........................................................................................................................ 173
50 Kebutuhan ruang ekologis sistem akuatik lokal dan regional ........................ 177
51 Perbandingan kebutuhan ruang ekologis untuk perikanan antara Gugus
Pulau Batudaka dengan daerah lain ................................................................ 178
52 Parameter demografi Kecamatan Una-Una dan Kabupaten Tojo Una-Una... 180
53 Laju tangkap dan estimasi produksi beberapa alat tangkap yang beroperasi
di perairan Kecamatan Una-Una Tahun 2009 ................................................ 181
54 Luas area dan produksi perikanan menurut kecamatan di Kabupaten Tojo
Una-Una Tahun 2008 ..................................................................................... 181
55 Hasil tangkapan ikan demersal di perairan Kabupaten Tojo Una-Una (ton) 182
56 Perhitungan exosomatic energy lokal dan regional ........................................ 184
57 Kategori dan jenis usaha masyarakat Gugus Pulau Batudaka ........................ 189
58 Kondisi aset kapital di Gugus Pulau Batudaka............................................... 190
59 Kondisi aset alam di Gugus Pulau Batudaka .................................................. 191
60 Pendidikan dan kesehatan sebagai indikator aset manusia di Gugus Pulau
Batudaka ......................................................................................................... 193
61 Kondisi aset sosial di Gugus Pulau Batudaka ................................................ 195
62 Kondisi aset keuangan di Gugus Pulau Batudaka .......................................... 197
63 Kondisi aset buatan di Gugus Pulau Batudaka ............................................... 199
64 Kinerja aktivitas masyarakat Gugus Pulau Batudaka ..................................... 201
65 Perubahan aset alam di Gugus Pulau Batudaka ............................................. 203
66 Tekanan alam pesisir dan laut pada masyarakat Gugus Pulau Batudaka ....... 204
68 Biaya operasional pengusaha wisata di Gugus Pulau Batudaka..................... 209
66 Biaya perjalanan wisatawan, pendapatan dan jarak ke kawasan Gugus
Pulau Batudaka ............................................................................................... 211
67 Kondisi keseimbangan pasar wisata di kawasan Gugus Pulau Batudaka ...... 216
68 Volume dan nilai produksi kerapu dari tiga alat tangkap .............................. 217
xxii

69 Nilai dugaan parameter pada model integrasi wisata-perikanan di Gugus
Pulau Batudaka ............................................................................................. 218
70 Proyeksi jumlah wistawan, EF dan BC selama 10 tahun .............................. 220
71 Parameter yang digunakan untuk sektor populasi penduduk ........................ 223
72 Parameter yang digunakan untuk sektor produksi ........................................ 225
73 Estimasi konsumsi impor dan konsumsi riil di Gugus Pulau Batudaka ....... 225
74 Proyeksi jumlah penduduk, produksi ikan, konsumsi domestik dan EF
perikanan ........................................................................................................ 226
75 Proyeksi jumlah wisatawan, EF wisata, jumlah penduduk, laju konsumsi .... 229
domestik dan EF perikanan ............................................................................ 229
76 Hasil analisis statistik berdasarkan persyaratan validasi................................ 231

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1 Produksi ikan di perairan Kabupaten Tojo Una-Una (ton)............................ 247 
2 Matrik korelasi hasil PCA karakteristik lingkungan perairan Gugus Pulau
Batudaka ......................................................................................................... 249 
3 Karakteristik beberapa lokasi spot penyelaman di Gugus Pulau Batudaka.... 250 
4 Ecologial Footprint sistem akuatik di perairan Gugus Pulau Batudaka
Kecamatan Una-Una ....................................................................................... 252 
5 Ecologial Footprint sistem akuatik di perairan Kabupaten Tojo Una-Una.... 253 
6 HANPP sistem akuatik di Gugus Pulau Batudaka Kecamatan Una-Una....... 254 
7 Hasil perhitungan analisis penawaran ............................................................ 256 
8 Hasil perhitungan analisis permintaan............................................................ 257 
9 Rekap kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara di
Kabupaten Tojo Una-Una ............................................................................... 259 
10 Jumlah wisatawan yang mengunjungi Kepulauan Togean berdasarkan asal
begara Tahun 2006-2009 ................................................................................ 259 
11 Hasil identifikasi responden wisatawan ........................................................ 260 
12 Series hasil tangkapan dan upaya penangkapan ikan dari beberapa jenis alat
tangkap di perairan Gugus Pulau Batudaka (lokal) ........................................ 262 
13 Series hasil tangkapan dan upaya penangkapan ikan dari beberapa jenis alat
tangkap di perairan Kabupaten Tojo Una-Una (regional) .............................. 263 
14 Estimasi konsumsi ikan impor dan konsumsi nyata di Gugus Pulau Batudaka
........................................................................................................................ 264 
15 Formulasi model integrasi wisata dan perikanan di Gugus Pulau Batudaka.. 265 

1

1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gugus Pulau Batudaka dengan luas daratan sebesar 30 075 ha dan perairan
sebesar 61 038 ha (4 mil dari pantai), secara administrasi termasuk wilayah
Kecamatan Una-Una dengan jumlah penduduk 13 106 jiwa (BPS Touna 2009),
terletak di Kepulauan Togean Teluk Tomini. Gugus Pulau Batudaka merupakan
bagian Kawasan Pelestarian Sumberdaya Alam dengan status Taman Nasional
Kepulauan Togean (TNKT) yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia melalui
Keputusan Menteri Kehutanan No. SK 418/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober
2004 yakni seluas 362 605 ha sebagai Kawasan Pelestarian Alam dengan fungsi
Taman Nasional.
Manfaat yang telah diperoleh dari kawasan ini selain sebagai obyek
wisata, juga merupakan tempat/areal pemancingan tradisional etnis Bajo sejak
dulu. Hal ini berkaitan dengan tradisi bapongka, yaitu suatu pola penangkapan
ikan yang dilakukan secara berkelompok (beberapa keluarga) yang memerlukan
waktu sekitar dua bulan menjajaki terumbu karang yang satu ke terumbu karang
lainnya hingga kembali lagi ke terumbu karang semula (Damanik et al. 2006).
Pemanfaatan sumberdaya alam laut dan pesisir di Gugus Pulau Batudaka
Kecamatan Una-Una pada sektor perikanan masih dilakukan dalam skala kecil,
mereka masih sangat mengandalkan kekuatan unit ekonomi keluarga dan
penggunaan peralatan tangkap tradisional (misalnya : pancing, jaring, bubu).
Jenis biota seperti teripang, lobster, penyu dan ikan hiu merupakan obyek
penangkapan nelayan-nelayan setempat.

Penangkapan ikan karang semakin

marak dilakukan saat diperkenalkannya perdagangan ikan karang hidup untuk
keperluan ekspor. Pengusaha ikan hidup pertama kali masuk di Kepulauan Togean
sekitar tahun 1992, dan sedikitnya terdapat 4 perusahaan perdagangan ikan hidup
yang beroperasi di Kepulauan Togean (CII 2006). Pada Tahun 2009 ekspor ikan
hidup Kecamatan Una-Una sekitar 500 kg/bulan (DKP Kec. Una-Una 2010).
Berbagai jenis ikan karang yang bernilai ekonomis (ekspor) juga
merupakan aset yang potensial dari perikanan karang. Berdasaran hasil penelitian
yang dilakukan Balai Riset Perikanan Laut (BRPL) pada tahun 2003-2004 di

2

daerah Pagimana dan Bualemo (Kab. Banggai) sebagai pusat pendaratan ikan
karang dari sekitar Kepulauan Togean, diperoleh jenis dominan yang tertangkap
pancing adalah ikan kakap dan ikan kerapu, masing-masing sekitar 7% dan 13%
dari total pendaratan; gurita/suntung batu merupakan target penangkapan lain dan
memberi kontribusi sekitar 17%. Ikan karang yang paling dominan tertangkap
dikelompokan dengan nama ’daging putih’ (Lethrinidae) sebesar 34% dari total
hasil tangkapan. Selain itu, terdapat ikan lolosi (Caesio erithrogaster) yang cukup
banyak didaratkan (kira-kira 15%), namun jenis ini diduga merupakan hasil
tangkapan secara ilegal (pengeboman atau pembiusan) (BRPL 2005).
Kepulauan Togean juga memiliki potensi yang besar pada sektor
pariwisata khususnya bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang ingin
menikmati pemandangan bawah laut. Sejak 20 tahun lalu, Kepulauan Togean
telah didatangi oleh wisman, dan makin berkembang pada pertengahan tahun 90an. Sejak saat itu beberapa investor melihat Kepulauan Togean sebagai tempat
potensial untuk mengembangkan usaha jasa wisata, terutama penyediaan tempat
penginapan dan penyewaan peralatan selam Scuba Diving dan Snorkeling. Pada
Tahun 2003, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata mencanangkan Kepulauan
Togean sebagai Kawasan Ekowisata Bahari Unggulan Nasional (CII 2006).
Beberapa atraksi wisata alam, seperti pembuatan jalur tracking di hutan
Malenge serta pembuatan jembatan kayu menyusuri hutan bakau di Desa
Lembanato. Berkaitan dengan kegiatan-kegiatan tersebut, tahun 1999 JET
(Jaringan Ekowisata Togean) dianugerahi British Airways Award untuk kategori
Highly Recommended Tourism for Tomorrow. Data kunjungan wisatawan manca
negara (wisman) yang mengunjungi Kepulauan Togean pada tahun 1995 hanya
1 500 orang dan meningkat menjadi 5 000 orang tahun 1996, tahun 1999 sekitar
8 000 orang dengan lama menginap 5-10 hari. Kunjungan wisatawan menurun
tajam lebih dari 80% pada tahun 2000 ketika terjadi kerusuhan Poso, namun
meningkat kembali pada tahun 2004 (Disbudpar Kab. Touna 2006). Data tahun
2005 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Togean berjumlah 5 000
orang (Kasim 2007). Selanjutnya dinyatakan bahwa lama tinggal wisman 4-7
hari dengan rata-rata pengeluaran Rp. 79 190/hari serta sumber informasi

3

diperoleh dari iklan, teman dan pameran (masing-masing sebesar 63%, 21% dan
17%).
Taman Nasional Kepulauan Togean (TNKT) merupakan Taman Nasional
yang tergolong baru dalam pengelolaannya masih menghadapi banyak tantangan
utamanya yang bersumber dari konflik kepentingan para pihak dalam kegiatan di
antaranya penangkapan ikan, pemanfaatan kawasan hutan, pemanfaatan area
wisata.

Konflik kepentingan kawasan wisata, budidaya perikanan, budidaya

kerang mutiara dan area pemancingan juga merupakan hal yang perlu
mendapatkan pemecahan, disamping efek lain dari kegiatan-kegiatan tersebut
misalnya polusi, dari buangan limbah rumah tangga (padat dan cair). Laapo
(2010) melaporkan Selat Batudaka telah tercemar ringan yang terkait dengan
meningkatnya aktivitas masyarakat termasuk wisata dan kegiatan pemanfaatan
lain (perikanan dan transportasi).
Penangkapan

ikan

dengan

cara

yang

merusak

seperti

dengan

menggunakan bahan peledak (bom), peracunan dengan menggunakan sianida dan
pengambilan hasil laut dengan pembiusan menggunakan kompresor sangat
mengancam kehidupan dan sumberdaya perairan taman nasional karena berakibat
rusaknya habitat (terumbu karang dan mangrove) dan sumberdayanya sendiri
(ikan dan invertebrata). Ancaman di daratan cenderung terus meningkat, tekanan
terhadap hutan tropis dataran rendah dan hutan bakau untuk memenuhi kebutuhan
areal pemukiman, perkebunan/ pertanian, infrastruktur dan kebutuhan kayu
pertukangan maupun kayu bakar.
Pengelolaan kawasan ini dapat dikatakan kurang optimal, dimana sejak
ditetapkannya sebagai TNKT hingga saat ini belum ada zonasi kawasan yang jelas
dalam pengelolaannya. Dalam perkembangannya kemudian, kawasan ini
ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Laut Pulau Togean dan Pulau Batudaka
melalui Peraturan Pemerintah RI No. 26 Tahun 2008 tentang Tata Ruang Wilayah
Nasional pada tanggal 10 Maret 2008. Kebijakan pengelolaan kawasan tersebut
pada dasarnya diarahkan untuk pencapaian tujuan pembangunan, yaitu
pendayagunaan potensi sumberdaya pesisir dan laut untuk meningkatkan
kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta
untuk tetap menjaga kelestarian kawasan tersebut.

Sampai saat ini,

4

pengelolaannya belum dilakukan secara efektif yaitu hampir semua kawasan
muncul fenomena pemanfaatan yang bersifat sektoral, dan eksploitatif.
Pengurangan luas hutan, konversi hutan mangrove, perusakan habitat terumbu
karang, menurunnya kualitas obyek wisat