Komponen Kimia Kayu Jati (Tectona grandis Linn. f.) pada Berbagai Kelas Umur dari KPH Saradan

Ahmad Syahru Mauludi, E02495054. Komponen Kimia Kayu Jati (Tectona grandis Linn. f.)
pada Berbagai Kelas Umur dari KPH Saradan. Pemhimbing Dr. Ir. Wasrin Syafii, M.Agr. dan
Dr. Ir. I. Nyoman Jaya Wistara, MS.
Kecenderungan menurunnya sumber day hutan alam dan hutan tanaman serta menillgkahlya
kebutuhan kayu di Indonesia, mnendorong untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu. Usaha
efisiensi ini dapat bempa pemanfaatau kayu secara keseluruhan

untuk menghilaugkan atau

menyrangi limbah dan daur yang lebih pendek dengan harapau memenuhi kebutuhan kayu y a ~ g
ineningkat. Peuggunaan kayu secara efesien sangat bergantung pada seberapa jauh pengetahuau
terhadap sifat-sifat kayu tersebut.
Kayu jati (Tectona grandis Li.f.) sebagai salah satu komoditi terbesar di Pulau J a m
merupakan jenis kayn yang paling banyak dipakai untuk berbagai keperluan. Namun, penggunaannya
hanya terbatas pada umnr tertentu (masak tebang).
Cukup luasnya keguuaan kayu jati tidak nlenuhlp kemungkman dihasilkan produk-produk
olahan dari pohon dengan daur yang lebih pendek dengan harapan sifat-sifat yang dimiliki sama
dengan pohon dari daur yng lebih paujang. Untuk itu, perlu ditunjangpengetahuantentang sifat-sifat
dasar kayu terutama sifat kimianya. Menurut Achmadi (1990), bauyak sifat-sifat kayu baik laugsung
atau tidak langsung berhubungan dengan kimia kayu serta arsitektur penyusnnannya pada peringkat
lnakroskopis dan mikroskopis. Dumanauw (1993) mengemukakan bahwa sifat kimia rnempunyai

pengaruh yang cukup besar terhadap sifat umum suatu kayu. Deugan kata lain, komponen kimia kayu
lnempunyai arti pentiug katena menentukan kegunaau suatujenis kayu. Sehubungan deligall sifat ini,
maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kadar komponen kimia jati (Tectona grandis Linn. f.)
pada berbagai kelas umur sebagai salah satu sifat dasar kayu dan melihat kemungkman penurunan
umur tebangnya:
Bahan baku yang digunakan adalah kayu jati (Tectonagrandis Linn. f.) dengan kelas umur 11,
IV, dan VI dari KPH Saradan Perum Perhutani Unit I1 J a w Timur. Penentnau kadar komponen kimia
merujuk pada staudar TAPPI dan ASTM. Data diolah dengan rancangan acak lengkap dengan satu
faktor yaitu kelas umur dengan empat kali ulangan. Apabila dari hasil analisis ragam menunjukkan
perbedaau p i g nyata maka dilakukan uji wilayah bergauda duncan untuk mengetahui perbedaan
setiap tarafnya.
Hasil analisis komponen kimia kayu jati (Tectona grandis Linn. f.) dapat dikemukakan bahwa
kadar I~oloselulosaberkisar 70,19 - 72,24 %, selulosa autara 40,2643,12% termasuk dalam kelas
komponen sedang, dan selulosa menurut Cross dan Bevan atau a-selulosa berkisar 37,74-39,56 %
termasuk ke &lam kelas komponen rendah. Kadar l i p i n Klason berkisar 24,74-28,07 % dan kadar

lignin spektrofotometri berkisar 24,53-25,89%, keduanya tergoloug &lam kelas komponen sedang.
Kadar hemiselulosa berkisar 27,07-31,97%

termasuk dalam kelas komponen tinggi. Kadar abu


berkisar 0,63-1,60% termasuk &lam kelas konlponen tinggi kecuali kayu jati dengan kelas umur I1
termasuk dalam kelas komponen rendah.

Kelarutan dalam air dingin berkisar antara 4,56-5,29%,

dalam air panas antara 6,18 - 7,16 %, dalam etanol-benzena (1:2) antara 5,08-8,3094, dalam NaOH
1% antara 14,36 - 16,24%.
Pengaruh kelas umur kayu jati (Tectona grandis Linn. f.) pada lokasi yang sama memberikan
perbedaan yang sangat nyata terhadap kadar selnlosa, hemiselulosa dan abu serta berbeda nyata
terhadap kadar l~oloselulosa, kelarutan &lam etanol-benzena (1:2) dan kadar lignin Klason.
Sedangkan terhadap kelarutan dalam air diugin, air panas, NaOH 1%, kadar a-selulosa dan lignin
spektrofotonletri berpengaruh tidak nyata. Pertambahan kelas umur juga menlberikan indikasi bal~wa
pada lokasi yang sama kadar selulosa, lignin Klason, abu dan kelarutan &lam etanol benzena (1:2)
meningkat. Sebaliknya kadar holoselulosa dan hemiselulosa menurun.
Berdasarkan data sifat kimia, fisik dan mekanik, penurunan daur jati (Tecfonagrandis Lim. f.)
dari KPH Saradan dapat dilakukan pada kelas umur IV. Dengau melihat beberapa kenyataan yang ada
ballwa penurunau daur jati terutama kelas unlur IV tidak menurunkan kekuatan dan stabilitas dimensi.
Juga bila ditilljau dari keawetan alami kayu jati bahwa umur tebang dapat d i h l ~ n k a nsatnpai kelas
umur IV.