D. KUALITAS
Dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan teliti dan cermat,
sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
E. TANGGUNG JAWAB
Konsultan harus bertanggung jawab penuh terhadap apa yang telah dilaksanakan. Apabila dikemudian
hari terdapat sesuatu kekurangan terhadap apa yang sudah dibuat, Konsultan berkewajiban untuk
menyempurnakannya atas biaya sendiri.
F. LINGKUP PEKERJAAN DAN JENIS KEGIATAN
Lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kerangka acuan ini adalah :
A. Persiapan
Pada tahap pekerjaan persiapan Konsultan harus melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Koordinasi
dengan direksi pekerjaan. 2.
Pengumpulan data awal, data primer dan sekunder, buku‐buku referensi yang
berhubungan dengan pekerjaan ini sebagai bahan referensi medanlapangan dan untuk
penyempurnaan program kerja sehingga akan dicapai suatu hasil pekerjaan yang
maksimal. 3.
Desk studi dan diskusi awal
4. Pembuatan
dan penyususunan program kerja, pembagian tugas dan pengarahan.
B. Melakukan survey dan pengukuran Rencana Pengembangan dan Penyediaan Sarana Air
Bersih di wilayah perencanaan dan sekitarnya. Kegiatan survey ini meliputi :
1. Survey
Lapangan untuk mengetahui kondisi eksisting daerah. 2.
Survey Air Baku untuk mengetahui kondisi debit air baku serta kualitasnya. 3.
Survey Topografi, meliputi pemetaan situasi lokasi bangunan captering, bak
penampung skala 1 : 1.000 atau 1 : 2.000 dan trase pipa skala horisontal 1 : 1.000 atau
1 : 2.000 skala vertikal 1 : 100, serta pemetaan situasi lokasi bangunan IPA skala : 1.000
atau 1 : 2.000
4. Survey
Permintaan Nyata 5.
Survey Haga Satuan
C. Evaluasi, Analisis dan Perencanaan Teknis, meliputi :
1. Evaluasi
dan analisis teknis kondisi kawasan perencanaan, yaitu : a.
Fungsi strategis kawasan perencanaan dari produk Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
RTRK dan Rencana Rinci Kota b.
Kondisi topografi kawasan perencanaan melalui analisis foto udara skala 1 : 20.000 –
1 : 5.000 dan peta topografi skala 1 : 5.000 atau disesuaikan dengan luas daerah studi
perencanaan c.
Data dan gambaran umum hidrologi, sumber air, klimatologi dan geologi dari daerah
studi d.
Data demografi saat ini dan 10 tahun terakhir, penyebaran penduduk dan kepadatan
e. Data sosial, budaya, ekonomi, dan karakteristik wilayah yang meliputi :
- Perkembangan
Produk Domestik Regional Bruto PDRB -
Mata Pencaharian dan Kepadatan Penduduk
- Pengeluaran
biaya hidup per bulan per keluarga -
Adat istiadat , tradisi, dan budaya
f. Data Kesehatan, kondisi sanitasi dan lingkungan yang meliputi :
- Statistik
kesehatan kasus penyakit
- Angka
kelahiran, kematian dan migrasi -
Data penyakit akibat kualitas air yang buruk
- Sarana
pelayanan kesehatan G.
Sarana dan prasarana kota yang ada infrastruktur, meliputi : ar bersih, drainase, pembuangan
air limbah dan sampah, listrik, telepon, jalan dan sarana transportasi, kawasan
pariwisata, kawasan industri, kawasan perdagangan, kesehatan dan sosial budaya
serta pendidikan.
2. Evaluasi
kondisi air bersih yang ada, meliputi : a.
Teknis -
Jangkauan Pelayanan
- Tingkat
Pelayanan -
Tingkat Konsumsi
- Periode
Pelayanan -
Kinerja Sitem Air Bersih
- Prosedur
dan kondisi operasi serta pemeliharaan -
Tingkat kehilangan air
b. Non Teknis
- Organisasi
dan tata kerja -
Kondisi dan kinerja karyawan
- Kondisi
dan kinerja keuangan -
Struktur dan nilai tarif air bersih
- Peraturan
daerah yang berlaku
3. Analisis
terhadap hasil survey permintaan nyata dari masyarakat, yaitu meliputi : a.
Tingkat kesulitan masyarakat mendapatkan alternatif sumber air bersih b.
Penentuan keinginan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan air bersih c.
Penentuan standar pemakaian air bersih d.
Penelitian tingkat kemauan dan kemampuan masyarakat dalam membeli air Survey
dapat dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan.
4. Identifikasi
permasalahan dan kebutuhan pengembangan Hal
‐hal yang perlu diidentifikasi antara lain : a.
Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada b.
Unjuk kerja pelayanan c.
Tingkat kehilangan air d.
Jumlah calon pelanggan terdaftar potensial e.
Kapasitas yang belum dimanfaatkan idle Capasity f.
Kebutuhan pengembangan jaringan distribusi dan atau kapasitas pengolahan g.
Unjuk kerja kelembagaa, sumber daya manusia dan keuangan 5.
Perkiraan kebutuhan air
Kebutuhan air diklasifikasikan berdasarkan fungsi kawasan perencanaan dan aktifitas
masyarakat di kawasan tersebut, yaitu :
a. Domestik
- Rumah
Tangga -
Sosial b.
Non Domestik -
Komersial -
Perkantoran -
Fasilitas Umum
- Industri
- Pelabuhan,
dsb Perkiraan
kebutuhan air diperhitungkan juga dengan besarnya kehilangan air.
6. Identifikasi
sumber air potensial Identifikasi
air baku berdasarkan kajian hidrologis dan hidrogeologis untuk memperoleh informasi
mengenai : a.
Jarak dan beda tinggi sumber‐sumber air terhadap daerah pelayanan b.
Debit pengambilan air yang aman c.
Kuaitas air dan pemakaian sumber‐sumber saat ini 7.
Pengembangan alternatif system
Dengan memadukan prakiraan kebutuhan air dan ketersediaan sumber air baku, maka
dapat diidentifikasikan dan dikembangkan menjadi berbagai alternatif sistem yang
kemudian akan dipilih sebagai alternatif pemecahan permasalahan pemenuhan
kebutuhan air bersih.
Setiap alternatif harus dikaji dari aspek sosial, budaya, lingkungan teknis, dan keuangan
sehingga para ahli dapat menganalisa dengan cepat dan cermat. Alternatif terpilih
adalah yang terbaik ditinjau dari berbagai aspek tersebut diatas dan juga merupakan
kesepakatan bersama pihak‐pihak terkait. Pradesain dari alternatif terpilih merupakan
dasar dalam prakiraan biaya investasi dan prakelayakan proyek.
8. Pengembangan
kelembagaan dan sumber daya manusia Pengembangan
kelembagaan dan sumber daya manusia yang profesional dalam pengelolaan
sistem penyediaan air bersih dirumuskan dari rencana pengembangan pelayanan
dan peningkatan sumber daya manusia diperoleh melalui sistem pendidian dan
pelatihan.
9. Pemilihan
alternative system Setiap
alternatif harus dikaji kelayakan : a.
Sosial b.
Budaya c.
Lingkungan d.
Teknis e.
Keuangan f.
Ekonomi Setiap
alternaif sistem harus dipersiapkan dan disajikan secara lengkap dan sistematis, sehingga
para penilai dapat menganalisa dengan cepat dan cermat.
10. Strategi
pelaksanaan Dalam
ranka memenuhi kebutuhan air bersih disuatu kawasan, strategi penanganannya disesuaikan
dengan kebijakan dan kondisi masing‐masing daerah dengan mempertimbangkan
kapasitas sistem air bersih yang belum terpakai, tingkat kehilangan air
dan rencana tahapan pengembangan pelayanan.
11. Rencana
Induk Setelah
alternatif terbaik ditetapkan, maka ditentukan : a.
Rencana kegiatan utama pertahapan pengembangan b.
Rencana pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia c.
Rekayasa awal sistem Preliminery Engineering d.
Rekomendasi langah‐langkah penguasaan dan pengamanan sumber air baku e.
Rencana pentahapan pengembangan
f. Rencana tindak lanjut untuk studi kelayakan dan perencanaan teknik.
Produk rencana induk ini harus mendapatkan pengesahan dari Walikota, setelah
dilakukan konsultasi publik.
D. Penyusunan Laporan