TATA KERJA KEPEGAWAIAN PENGANGKATAN DALAM JABATAN

2 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kantor Pelayanan Terpadu mempunyai fungsi : a. melaksanaan penyusunan program KPT; b. penyelenggaraan pelayanan administrasi perijinan; c. pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perijinan; d. pelaksanaan administrasi pelayanan perijinan; e. pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perijinan; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 22 1 Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu, terdiri dari : a Kepala Kantor; b Sub Bagian Tata Usaha; c Seksi, terdiri dari : 1 Seksi Pelayanan Umum dan Pengaduan; 2 Seksi Perijinan JasaUsaha; dan 3 Seksi Perijinan Tertentu; d Tim Teknis; dan e Kelompok Jabatan Fungsional. 2 Bagan Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat 1, tercantum dalam Lampiran V, dan merupakan bagian yang ti- dak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 3 Ketentuan lebih lanjut mengenai uraian tugas dan fungsi sebagaimana di- maksud pada ayat 1 diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Ketiga Eselonisasi Jabatan Pasal 23 1 Kepala Kantor adalah jabatan eselon III.a. 2 Sub Bagian Tata Usaha merupakan jabatan struktural eselon IV.a. 3 Kepala Seksi merupakan jabatan struktural eselon IV.a.

BAB VIII KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 24 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Lembaga Lain sesuai dengan keterampilan dan keahliannya. Pasal 25 1 Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan per- aturan perundang-undangan. 2 Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Kepala Lembaga Teknis Daerah dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3 Jumlah tenaga fugsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 4 Jenis dan jenjang jabatan fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan perat- uran perundang-undangan yang berlaku.

BAB IX TATA KERJA

10 Pasal 26 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pasal 27 1 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya; 2 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahannya masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. Pasal 28 1 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk- petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing, serta menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya; 2 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan- nya, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk memberikan petunjuk dan bahan penilaian kerja terhadap bawahan; 3 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan la- poran wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

BAB X KEPEGAWAIAN

Pasal 29 1 Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional pada Lembaga Lain diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. 2 Dalam hal Kalakhar BNK sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diangkat dari anggota Kepolisian, Bupati berkonsultasi dengan Kepala Kepolisian Resort dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan.

BAB XI PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Pasal 30 1 Kepala Badan, Kepala Sekretariat, dan Kepala Kantor diangkat dan diberhen- tikan oleh Bupati, atas usul Sekretaris Daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat dan tata cara menurut ketentuan yang berlaku; 2 Kepala Bidang, Kepala Seksi, dan Kepala Sub bagian diangkat dan diberhen- tikan oleh Bupati, atas usul Kepala Dinas dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat dan tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3 Berdasarkan pelimpahan kewenangan dari Bupati, Kepala Sub bagian dapat diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah, atas usul Kepala Badan dan Kepala Kantor dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat dan tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 31 Dalam hal Kepala Badan, Kepala Sekretariat dan Kepala Kantor berhalangan, tugas dan tanggungjawabnya dilaksanakan oleh Kepala Sekretariat, Kepala Bidang atau Kepala Sub Bagian Tata Usaha menurut senioritas kepangkatan dan ditetapkan oleh Sekrataris Daerah atas pelimpahan kewenangan oleh Bupati. 11

BAB XII KETENTUAN PERALIHAN