Ketidakamanan Pekerjaan Job Insecurity

2.3. Ketidakamanan Pekerjaan Job Insecurity

Ketidakamanan pekerjaan job insecurity merupakan ketidakberdayaan perasaan kehilangan kekuasaan individu untuk mempertahankan kesinambungan yang diinginkan dalam kondisi kerja yang terancam Greenhalgh dan Rosenblatt, 1984. Ketidakamanan pekerjaan job insecurity disebabkan tidak hanya oleh ancaman kehilangan pekerjaan tetapi juga oleh hilangnya dimensi pekerjaan Ashford et al., 1989; Greenhalgh dan Rosenblatt, 1984. Smithson dan Lewis 2000 menjelaskan ketidakamanan pekerjaan job insecurity dapat terjadi karena kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Kondisi ini muncul karena banyaknya jenis pekerjaan yang sifatnya sementara. Dengan analogi lain dapat dijelaskan bahwa suatu pekerjaan bisa saja digantikan oleh orang lain karena kurangnya kapabilitas pekerja dalam melakukan tugas pokoknya, tersedianya pekerja yang lebih kapabel, dan adanya kuasa pimpinan untuk melakukan penggantian pekerja. Greenhalgh dan Rosenblatt 1984 mengkonseptualisasikan ketidakamanan pekerjaan sebagai sumber stres yang melibatkan rasa takut, potensi kerugian, dan kecemasan. Guru akuntansi dengan computer anxiety yang tinggi kurang mampu menerima budaya kerja organisasi yang berubah dengan aplikasi TI. Hal ini menjadi kendala ketika tugas keguruan yang juga semakin canggih sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi pengajaran. Ketidakmampuan guru akuntansi dalam menyerap TI ketidak mampuan melaksanakan tugas keguruan sesuai ekspektasi pimpinan dan stakeholder. Ketidakmampuan tersebut akan memicu dugaan-dugaan tertentu, seperti: berkurangnya kepercayaan pimpinan yang berakibat pada pencopotan jabatan struktural, pengurangan jam mengajar, pengurangan partisipasi, dan bahkan pencabutan tunjangan sertifikasi. Kemungkinan-kemungkinan tersebut akan menimbulkan rasa ketidakamaan pekerjaan. Maka dirimuskan hipotesis: H3: Computer anxiety berpengaruh positif terhadap job insecurity

2.4. Technostress