PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

5

BAB III LARANGAN ANGGOTA BPD

Pasal 7 1 Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa, Perangkat Desa dan LKMD LPM atau dengan sebutan lainnya. 2 Pimpinan dan Anggota BPD dilarang : a. Sebagai pelaksana proyek desa; b. Merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain; c. Melakukan korupsi, kolusi, nepotisme dan menerima uang, barang danatau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; d. Menyalahgunakan wewenang ; dan e. Melanggar sumpahjanji jabatan.

BAB IV PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

Bagian Pertama Penetapan Jumlah Anggota BPD Pasal 8 Jumlah Anggota BPD ditetapkan dengan jumlah gajil, paling sedikit 5 lima orang dan paling banyak 11 sebelas orang dengan memperhatikan jumlah penduduk dan kemampuan keuangan desa dengan ketentuan : a. Jumlah penduduk sd 1.500 jiwa 5 lima orang Anggota; b. 1.501 jiwa sd 2.000 jiwa 7 tujuh orang Anggota; c. 2.001 jiwa sd 2.500 jiwa 9 sembilan orang Anggota; d. Lebih dari 2.500 jiwa 11 sebelas orang Anggota. Bagian Kedua Pembentukan Panitia Pasal 9 1 Dalam hal BPD belum pernah dibentuk, maka pemilihan Anggota BPD dilaksanakan oleh Panitia Musyawarah yang dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. 2 Panitia Musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebanyak 5 lima orang yang terdiri dari unsur antara lain : Perangkat Desa, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan, Pemangku Adat, Golongan Profesi, Pemuka Agama dan Tokoh atau Pemuka masyarakat yang tidak mencalonkan diri sebagai Anggota BPD. Pasal 10 Bagi Desa yang telah membentuk BPD, maka selambat-lambatnya 1 satu bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Anggota BPD, Kepala Desa segera memproses penggantian Anggota BPD dimaksud, sesuai mekanisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9. 6 Bagian Ketiga Persyaratan Anggota BPD Pasal 11 1 Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah mufakat. 2 Anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri dari Ketua Rukun Warga Rukun Tetangga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama, dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Pasal 12 Yang dapat dipilih menjadi calon Anggota BPD adalah penduduk desa setempat dengan persyaratan sebagai berikut : a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan kepada Pemerintah c. berpendidikan paling rendah tamat SLTP dan atau berpengetahuan sederajat; d. berusia sekurang-kurangnya 20 dua puluh tahun pernah menikah; e. bersedia dicalonkan menjadi Anggota BPD; f. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 lima Tahun; g. sehat jasmani dan rohani serta nyata-nyata tidak terganggu jiwa ingatannya; h. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; i. berkelakuan baik, jujur, adil, cerdas, mampu dan berwibawa; j. tidak pernah melakukan pelanggaran adat istiadat dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat setempat k. mengenal desanya dan dikenal oleh masyarakat desa setempat; l. bertempat tinggal tetap di Desa yang bersangkutan sekurang-kurangnya 2 dua tahun berturut-turut. m. Tidak ada hubungan keluarga dekat dengan Kepala Desa, untuk desa yang penduduknya lebih dari 50 lima puluh Kepala Keluarga. Bagian Keempat Mekanisme Musyawarah dan Mufakat Pasal 13 1 Calon Anggota BPD ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. 2 Mekanisme musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh Ketua Panitia Musyawarah dengan agenda : a. Mengumumkan jumlah kekosongan dan syarat-syarat Anggota BPD ; b. Mencatatmendaftar peserta musyawarah yang mencalonkan diri dan telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 dan Pasal 12; c. Musyawarah untuk mufakat menetapkan calon Anggota BPD sesuai jumlah kekosongan. 3 Yang dapat diangkat, ditunjuk dan dipilih menjadi Anggota BPD adalah peserta musyawarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 2. 4 Apabila musyawarah sebagaimana dimaksud ayat 2 gagal Ketua Panitia Musyawarah dapat melanjutkan rapat pembentukan BPD dengan pemungutan suara voting. 5 Yang berhak memberikan suara adalah peserta rapat musyawarah. 6 Ketua Panitia melaporkan hasil musyawarah untuk mufakat atau pemilihan Anggota BPD dilampiri Berita Acara Pemilihan Anggota BPD kepada Kepala Desa. 7 7 Kepala Desa melaporkan kepada Bupati melalui Camat setempat hasil musyawarah atau pemilihan Anggota BPD untuk ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Kelima Pengesahan dan Penetapan BPD Pasal 14 1 Peresmian Anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 2 Anggota BPD sebelum memangku jabatannya mengucapkan Sumpah Janji secara bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati dan atau Pejabat yang ditunjuk. 3 Susunan kata-kata SumpahJanji Anggota BPD sebagai berikut : “ Demi Allah Tuhan, saya bersumpahberjanji “ : Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Anggota BPD dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya. Bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara . dan Bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara serta segala peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Desa, Daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia . Bagian Keenam Pimpinan dan Rapat-rapat BPD Pasal 15 1 Pimpinan BPD terdiri dari 1 satu orang Ketua, 1 satu orang Wakil Ketua, dan 1 satu orang Sekretaris. 2 Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh Anggota BPD secara langsung dalam Rapat BPD yang diadakan secara khusus. 3 Rapat pemilihan Pimpinan BPD untuk pertama kali dipimpin oleh Anggota tertua dan dibantu oleh Anggota termuda. Pasal 16 1 Rapat BPD dipimpin oleh Pimpinan BPD. 2 Rapat BPD dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ seperdua ditambah 1 satu dari jumlah Anggota BPD, dan keputusan ditetapkan berdasarkan suara terbanyak. 3 Dalam hal tertentu rapat BPD dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ⅔ dua per tiga dari jumlah Anggota BPD dan keputusan ditetapkan dengan persetujuan sekurang-kurangnya ½ seperdua ditambah 1 satu dari jumlah Anggota BPD yang hadir. 4 Hasil rapat BPD ditetapkan dengan Keputusan BPD dan dilengkapi dengan notulen rapat yang dibuat oleh Sekretaris BPD. 5 Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, 2 dan ayat 3, ditetapkan dalam Peraturan Tata Tertib BPD. 8

BAB V KEDUDUKAN KEUANGAN BPD