Analisis ekonomi pola konsumsi beras rumah tangga PNS dan dampak diperlakukannya perubahan kebijakan tunjangan beras ( Studi kasus di Dinas/Departemen Pendidikan Nasional Kecamatan Bogor Tengah )
MERY TRESTITA. Analisis Ekonomi Pola Konsumsi Beras Rumah Tangga PNS
dan Dampak Diberlakukannya Perubahan Kebijakan Tunjangan Beras ( Studi Kasus
di Dinasmepartemen Pendidikan Nasional Kecamatan Bogor Tengah ). (dibawah
bimbingan ISANG GONARSYAH)
Beras memegang peranan penting dalam perekonomian nasional karena
merupakan makanan pokok bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Selama kurang
lebih 35 tahun pemerintah memberikan tunjangan beras secara natura kepada
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 10 kg/jiwdbulan. Pemberian beras pembagian
ini telah membentuk pola konsumsi beras PNS yang diawali oleh proses pengambilan
keputusan terhadap beras pembagian, apakah akan dikonsumsi atau tidak. Berbagai
faktor, baik yang bersifat
internal maupun ekstemal keluarga PNS akan
mempengaruhi proses pengambilan keputusan tersebut.
Diberlakukannya perubahan kebijakan tunjangan beras secara natura menjadi
tunjangan dalam bentuk uang mulai diperkirakan akan berdampak terhadap pola
konsumsi beras PNS. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola konsumsi beras
PNS yang terbentuk selama tunjangan beras secara natura berlaku dan dampak
diberlakukannya perubahan kebijakan tunjangan beras dalam bentuk natura ke bentuk
uang terhadap pola konsumsi beras tersebut.
Penelitian lapangan dilakukan pada PNS Dinas dan Departemen Pendidikan
Nasional Kecamatan Bogor Tengah selama dua bulan (April-Mei 2000). Teknik
pengambilan sampel adalah stratified rmdom sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 120 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi
logistik, metode regresi linear berganda dengan model dol~blelog dan metode analisis
deskriptif dengan bantuan tabulasi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden menerima beras
pembagian sebesar 9 kdjiwa bukan 10 kg/jiwa sebagaimana ketentuan dan jenis
beras yang sering diterima selama periode 199912000 adalah beras impor Thailand.
dan Dampak Diberlakukannya Perubahan Kebijakan Tunjangan Beras ( Studi Kasus
di Dinasmepartemen Pendidikan Nasional Kecamatan Bogor Tengah ). (dibawah
bimbingan ISANG GONARSYAH)
Beras memegang peranan penting dalam perekonomian nasional karena
merupakan makanan pokok bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Selama kurang
lebih 35 tahun pemerintah memberikan tunjangan beras secara natura kepada
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 10 kg/jiwdbulan. Pemberian beras pembagian
ini telah membentuk pola konsumsi beras PNS yang diawali oleh proses pengambilan
keputusan terhadap beras pembagian, apakah akan dikonsumsi atau tidak. Berbagai
faktor, baik yang bersifat
internal maupun ekstemal keluarga PNS akan
mempengaruhi proses pengambilan keputusan tersebut.
Diberlakukannya perubahan kebijakan tunjangan beras secara natura menjadi
tunjangan dalam bentuk uang mulai diperkirakan akan berdampak terhadap pola
konsumsi beras PNS. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola konsumsi beras
PNS yang terbentuk selama tunjangan beras secara natura berlaku dan dampak
diberlakukannya perubahan kebijakan tunjangan beras dalam bentuk natura ke bentuk
uang terhadap pola konsumsi beras tersebut.
Penelitian lapangan dilakukan pada PNS Dinas dan Departemen Pendidikan
Nasional Kecamatan Bogor Tengah selama dua bulan (April-Mei 2000). Teknik
pengambilan sampel adalah stratified rmdom sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 120 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi
logistik, metode regresi linear berganda dengan model dol~blelog dan metode analisis
deskriptif dengan bantuan tabulasi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden menerima beras
pembagian sebesar 9 kdjiwa bukan 10 kg/jiwa sebagaimana ketentuan dan jenis
beras yang sering diterima selama periode 199912000 adalah beras impor Thailand.