Mohammad Faisal Febriana,2015
POLA ASUH ORANG TUA DIFABEL TERHADAP ANAK YANG NORMAL
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
NO: 4801UN.40.2.8PL2015 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil, pembahasan dan analisis penulis dalam penelitian sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab IV, maka pada bagian ini penulis
mengemukakan simpulan dari hasil penelitian, yakni: 1
Terdapat kekhasan dari orang tua difabel dalam menjalankan pola asuh terhadap anaknya, yakni orang tua difabel cenderung menggunakan dua
pola asuh yaitu Pola asuh authoritarian otoriter dan Pola asuh authoritative demokratis yang dikombinasikan dengan tujuan untuk
saling melengkapi dalam kondisi-kondisi tertentu. Pola asuh authoritarian otoriter digunakan orang tua difabel dalam aspek pendidikan, pergaulan
dan ketika anak melakukan penyimpangan atau pelanggaran yang berat. Sedangkan Pola asuh authoritative demokratis digunakan orang tua
difabel sehari-hari ketika melakukan diskusi ringan dengan anak, mendengarkan keluh kesah yang dihadapi anak, serta mendengarkan
keinginan atau harapan dan cita-cita anak. 2
Orang tua difabel telah menjalankan perannya sebagai pendidik, pengawas, tokoh panutan, sahabat, inspirator dan sebagai motivor bagi
anaknya. Hal itu dilakukan melalui perannya dalam memberikan pendidikan bagi anak dengan mengenalkan dan mengajarkan nilai-nilai
kemandirian, kesopanan serta tanggungjawab. Disamping itu orang tua difabel juga berusaha selalu mengasawi kegiatan dan perkembangan anak
secara penuh, berusaha menjadi contoh atau panutan yang dapat menjadi teladan bagi anak, mendengarkan keluh kesah dan masalah yang dihadapi
anak, serta berupaya menjadi sosok inspirasi bagi anak yang senantiasa memberi saran, masukan dan motivasi bagi perkembangan anak.
3 Terdapat satu faktor dominan yang mendukung penerapan pola asuh orang
tua difabel terhadap anak yang normal. Faktor tersebut adalah faktor lingkungan sebagaimana terlihat di lingkungan Klinik Pijat Jarima. Dalam
hal ini pengurus dan pemijat klinik telah banyak mendukung dan
Mohammad Faisal Febriana,2015
POLA ASUH ORANG TUA DIFABEL TERHADAP ANAK YANG NORMAL
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
NO: 4801UN.40.2.8PL2015
membantu jalannya pola asuh orang tua difabel. Mereka selalu memerhatikan dan peduli dengan kondisi anak dari orang tua difabel.
Disamping itu terdapat dua faktor yang menjadi penghambat pola asuh orang tua difabel yakni tidak dapat mengamati kegiatan dan pergaulan
anak secara penuh serta tidak dapat membantu anak dalam aspek pembelajaran secara maksimal. Hal ini tiada lain dilatarbelakangi oleh
keterbatasan fisik dari orang tua difabel. 4
Terdapat tiga upaya yang dilakukan oleh orang tua difabel untuk mengatasi kendala pola asuh yakni yang pertama adalah dengan
melakukan tindakan preventif kepada anak melalui pengarahan dampak baik dan buruknya sesuatu hal sebelum terjadi, yang kedua adalah
melakukan konsultasi kepada orang-orang terdekat mengenai masalah yang dihadapi dengan cara bertukar pikiran dan meminta masukan serta
saran tentang masalah yang dahadapi, upaya yang ketiga yaitu dengan meminta bantuan orang lain yang dipercaya ketika memang orang tua
sudah mengalami kesulitan yang berat seperti kepada para pengurus dan pemijat Klinik Pijat Jarima serta kepada guru sekolah atau guru les dari
anaknya.
5.2. Implikasi dan Rekomendasi