Potensi Kulit Ubi kayu sebagai Pakan Amoniasi

5 kayu dapat dibagi dua berdasarkan umur panennya yakni ubi kayu berumur pendek genjah dan ubi kayu berumur panjang. Ubi kayu berumur pendek berarti usia sejak mulai tanam sampai musim panen relatif lebih singkat yakni berumur antara 5-8 bulan, sedangkan ubi kayu yang berumur panjang dipanen pada umur 9-10 bulan. Varietas-varietas ubi kayu unggul yang biasa ditanam di Indonesia, antara lain: Valenca, Mangi, Betawi, Basiorao, Bogor, SPP, Muara, Mentega, Andira 1, Gading, Andira 2, Malang 1, Malang 2, dan Andira 4. Jenis ubi kayu yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena rasanya yang lebih manis dari varietas lainya adalah Gading, Adira 1,Mangi, Betawi, Mentega, Randu Ranting, dan Kaliki. Kulit ubi kayu merupakan sisa hasil pertanian yang yang cukup besar potensinya untuk digunakan sebagai pakan ternak ruminansia. Prasojo dkk . 2013 menyatakan bahwa kulit ubi kayu mengandung bahan-bahan organik seperti karbohidrat, protein, lemak, dan mineral, oleh karena itu sangat berpotensi untuk dijadikan bahan pakan ternak. Indonesia memiliki produksi ubi kayu sebesar 22.906.118 ton di tahun 2015, untuk Provinsi Jawa Tengah memiliki produksi 3.758.552 ton pada tahun 2015, luas panen 155.992 ha dan produktivitas sebesar 240,95 kuintalha BPS Indonesia, 2016.

2.2. Potensi Kulit Ubi kayu sebagai Pakan

Prasojo dkk . 2013 menyatakan bahwa kulit ubi kayu mengandung mineral dan bahan-bahan organik seperti karbohidrat, protein, lemak, oleh karena itu 6 sangat berpotensi untuk dijadikan bahan pakan. Komposisi nutrisi kulit ubi kayu dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi Nutrisi Kulit Ubi kayu berdasakan Bahan Kering Kandungan nutrien Sumber Pustaka 1 2 3 Bahan kering ------------------- 23 -------------------------- 17,45 ----------------- - Lemak 4,34 1,29 - Serat kasar 6,52 15,20 15,20 BETN 60,86 - - TDN - - 74,73 Protein kasar 11,30 8,11 8,11 Kalsium 0,50 0,63 - Fosfor 0,10 - - Pektin - 0,22 - Keterangan : 1. Hartadi 1980, 2. Salim 2011, 3. Sandi dkk.2013 Kulit ubi kayu, memilik peran yang cukup besar dan berpotensi untuk digunakan sebagai bahan pakan lokal untuk ruminansia. Sandidkk . 2013 menyebutkan bahwa kulit ubi kayu yang sudah difermentasi berpotensi menggantikan bekatul sebagai bahan pakan ternak kambing.

2.3. Amoniasi

Amoniasi merupakan salah satu perlakuan kimia yang bersifat alkalis yang dapat melarutkan hemiselulosa dan akan memutuskan ikatan lignin dengan selulosa dan hemiselulosa Klopfenstein, 1987. Amoniasi dapat melarutkan sebagian silika karena silika mudah larut dalam alkali, menurunkan kristalinitas selulosa Van Soest, 1982.Perlakuan amoniasi dapat meningkatkan kecernaan dengan melonggarkan ikatan lignoselulosa, menjadikan karbohidrat mudah 7 dicerna, meningkatkan kecernaan dengan membengkakkan jaringan tanaman dan meningkatkan palatabilitas pakan Sumarsih dkk.,2007. Pengolahan jerami padi dengan amoniak ada tiga sumber yang dapat dipergunakan yaitu NH 3 dalam bentuk gas cair, NH4OH dalam bentuk larutan, urea dalam bentuk padat.Satu- satunya sumber NH 3 yang murah dan tersedia dimana-mana disegalapelosok pedesaan adalah urea, kadar nitrogen yang terkandung didalamnya adalah 46 Deptan, 2007. Jerami padi yang mendapat perlakuan amoniasi dapat meningkatkan kecernaannya dalam hal : BK, BO, PK dan PBB pada ternak sapi Azima, 2010.

2.4. Fermentasi Kulit Ubi kayu