Mempelajari Penyimpanan Produk Teripang Kering (Holothuria scabra) dalam Berbagai Kemasan Plastik dan Pendugaan Umur Simpannya

MEMPELAJARI PENYIMPANAN I'RODUIC TERIPANG
ICIZRINC (Ilolotlrurio scnbro) DALAM 1)ISIIBACAI ICEMASAN
I'LASTIIC DAN PENDUGAAN UMUR SIMPANNYti

NARTONO WUTOMO
1' 29.04 16

Hartono H. F 29.0416. Mempelajari Penyimpanan Produk Teripang Kering
(Holoth~rria scabra) dalam Berbagai Kemasan Plastik dan Pendugaan Umur
Simpannya. Di bawah bimbingan Tien R. Muchtadi dan Rachmaniar Satari

Salah satu potensi produk perikanan yangn patut dikembangkan di Indonesia
adalah teripang, karena didubng oleh kondisi alani yang sesuai dan nilai ekonomisnya
yang c u h p tinggi.
Untuk menghasilkan produk teripang kering yang berkualitas membutuhkan
perhatian yang seksama, mulai dari baban bahu, proses pengolahan hingga
penyimpanamya. Teknologi pengemasan dapat diterapkan untuk mempertahankan
mutu produk pangan selama penyimpanan dari pengaruh linghxngan luar yang
merugikan. Penelitian ini bertujuan inenipelajari pengaruh penggunaan kemasan
plastik sebagai upaya mempertahankan mutu teripang kering dalan~kemasan eceran
(,~.foilpackngrr~g)selama

penyimpanan, serta pendugaan umur simpamya.
Rendemen teripang kering yang diperoleh adalah 4,00 %. Dan analisa
proksimat teripang kering diperoleh hasil sebagai berikut : kadar air 17,90 - 1S.14 Oh,
kadar protein 56,52 %(bk), kadar lemak 0,25 %(bk), kadar garam S,69 %(bk), kadar
abu 16,SO %(bk) dengan kadar abu tidak larut dalam asani sebesar 0,30 ?4(bk).
Produk teripang kering termasuk ke dalam makanan semi basah karena memiliki aw
antara 0.6 - 0.87, sedangkan makanan kering memiliki aw 0 - 0.55.
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk memperoleh persanlaan sorpsi
isothermis linier teripang kering dan kadar air kritisnya. Persamaan sorpsi isothermis
linier yang diperoleh adalah y = 164.848 x - 93.098 d a kadar
~
air kritis 35.75639.110%. Disamping itu juga dilakukan pengukuran sifat fisik kemasan seperti
ketebalan dan laju transmisi uap airnya. Ketebalan plastik diipergunakan berkisar
antara 0.0347 - 0.1053 nun, sedangkan laju transnisi uap airnya berkisar antara 2.494
- 12.109 g HzO/hari m2.
Pada penelitian utama, teripang kering dikemas dalam kelnasan plastik
PP(Polipropilen), HDPE (High Density Po(yefIiy/ef?e), dan kemasan plastik vakum
L D P E N (Low Density Po&erhy/e~?elNy/ot?),dan Vondozeb yang merupakan plastik
laminasi PETPEIAl-foiKLDPE (Polietilen TreptalatPolietilen/Alufoil/Low Linier
Der~sityPolyerh.v/e~?e). Pendugaan umur simpan dilakukan dengan metode akselerasi


lPe~;for~?tn~~ce
hfer/?od (Syarief et al., 1989), dimana dilakukan penyimpanan pada
kondisi 27OC dan RH 65% dan 40CCdan RH 90%, sedmgkan p e n g u n a m persarnaail
kemasan (Toukis el al, 1988) :
t,, = [In (me - mi)] / [k A. PO] tidak dilakukan mengingat asumsi persamaan
(me -inj
x Ws b
sorpsi isothermis linier (untuk bahan pangan kering, aw 0.2-0.6) tidak terpeiluhi,
mengingat teripang kering tergolong produk semi basah (an, 0.6-0.87). Parameter

nlutu yang diailiati selarna penyimpmail adalah kadar air, kadar protein, kandungan
mikroorganisme, kadar abu tidak larut dalanl asam, kadar garam dan nilai
organoleptiknya
P e n g s n a a n kemasan plastik dapat mempertahankan parameter mutu kadar air,
nilai sensori dan kandungan mikroorgailisme produk teripang keriiig. Sedangkan
terhadap parameter kadar abu tidak larut dalam asarn, kadar protein dan kadar garam
tidak memberikan pengaruh yang nyata.
Pendugaan umur simpan diperoleh umur simpan terlama sampai tersingkat
dalam kemasan plastik Vondozeb, LDPEm, I m P E , PP dengan waktu berturut-turut

adalah 450-533 hari, 227-270 hari, 101-1 19 hari dan 89-105 hari (kondisi 27OC d a i
RH 65%). Sedangkan pada kondisi 40°C dan RH 90% umur simpan terlama hingga
tersingkat dalam kemasan plastik LDPE/N, HDPE, PP dengan waktu berturut turut
387-461 hari, 79-94 hari dan 69-82 hari

hEMPELAJAR1 PENGEMASAN PRODUK TERIPAVG KERING (Holoiltnrra
Scabra) D.%A\I KEMASmi PLASTIK D M PEhDUGAAN UMCX
SMPA'UiYA

Sebagai salah satu syarat untuk nlemperoleh gelar
S.4RJ.kVA TEKKOLOGI PERT.4NIAN
pada Jurusan Teknolo$ Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknologi Pefianian,
Institut Pertanian Bogor

Oleh
HARTONO HUTOMO
F29.0416

1997

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
rnSTITUT PERTANIZW B O O R

BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

MEMPELAJARI PENYIMPANAN PRODUK TERIPANG KERING (Holothuria
Scubru) DALAM BERBAGAI KEMASAN PLASTIK DAN PENDUGAAN UMUR
SIMPANNYA

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNQLOGI PERTANUN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan G i i
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
HARTONO HUTOMO

F 29.0416
Dilahirkan pada tanggal 27 Februari 1973
di Solo
Tanggal lulus :

Me',

I

1997

Disetujui
Bogor,

Pembimbing I1

19 3&i

1997


Prof Dr. Ir. Tien R. Mucbtadi. MS
Pembimbing I

MEMPELAJARI PENYIMPANAN I'RODUIC TERIPANG
ICIZRINC (Ilolotlrurio scnbro) DALAM 1)ISIIBACAI ICEMASAN
I'LASTIIC DAN PENDUGAAN UMUR SIMPANNYti

NARTONO WUTOMO
1' 29.04 16

Hartono H. F 29.0416. Mempelajari Penyimpanan Produk Teripang Kering
(Holoth~rria scabra) dalam Berbagai Kemasan Plastik dan Pendugaan Umur
Simpannya. Di bawah bimbingan Tien R. Muchtadi dan Rachmaniar Satari

Salah satu potensi produk perikanan yangn patut dikembangkan di Indonesia
adalah teripang, karena didubng oleh kondisi alani yang sesuai dan nilai ekonomisnya
yang c u h p tinggi.
Untuk menghasilkan produk teripang kering yang berkualitas membutuhkan
perhatian yang seksama, mulai dari baban bahu, proses pengolahan hingga
penyimpanamya. Teknologi pengemasan dapat diterapkan untuk mempertahankan

mutu produk pangan selama penyimpanan dari pengaruh linghxngan luar yang
merugikan. Penelitian ini bertujuan inenipelajari pengaruh penggunaan kemasan
plastik sebagai upaya mempertahankan mutu teripang kering dalan~kemasan eceran
(,~.foilpackngrr~g)selama
penyimpanan, serta pendugaan umur simpamya.
Rendemen teripang kering yang diperoleh adalah 4,00 %. Dan analisa
proksimat teripang kering diperoleh hasil sebagai berikut : kadar air 17,90 - 1S.14 Oh,
kadar protein 56,52 %(bk), kadar lemak 0,25 %(bk), kadar garam S,69 %(bk), kadar
abu 16,SO %(bk) dengan kadar abu tidak larut dalam asani sebesar 0,30 ?4(bk).
Produk teripang kering termasuk ke dalam makanan semi basah karena memiliki aw
antara 0.6 - 0.87, sedangkan makanan kering memiliki aw 0 - 0.55.
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk memperoleh persanlaan sorpsi
isothermis linier teripang kering dan kadar air kritisnya. Persamaan sorpsi isothermis
linier yang diperoleh adalah y = 164.848 x - 93.098 d a kadar
~
air kritis 35.75639.110%. Disamping itu juga dilakukan pengukuran sifat fisik kemasan seperti
ketebalan dan laju transmisi uap airnya. Ketebalan plastik diipergunakan berkisar
antara 0.0347 - 0.1053 nun, sedangkan laju transnisi uap airnya berkisar antara 2.494
- 12.109 g HzO/hari m2.
Pada penelitian utama, teripang kering dikemas dalam kelnasan plastik

PP(Polipropilen), HDPE (High Density Po(yefIiy/ef?e), dan kemasan plastik vakum
L D P E N (Low Density Po&erhy/e~?elNy/ot?),dan Vondozeb yang merupakan plastik
laminasi PETPEIAl-foiKLDPE (Polietilen TreptalatPolietilen/Alufoil/Low Linier
Der~sityPolyerh.v/e~?e). Pendugaan umur simpan dilakukan dengan metode akselerasi

lPe~;for~?tn~~ce
hfer/?od (Syarief et al., 1989), dimana dilakukan penyimpanan pada
kondisi 27OC dan RH 65% dan 40CCdan RH 90%, sedmgkan p e n g u n a m persarnaail
kemasan (Toukis el al, 1988) :
t,, = [In (me - mi)] / [k A. PO] tidak dilakukan mengingat asumsi persamaan
(me -inj
x Ws b
sorpsi isothermis linier (untuk bahan pangan kering, aw 0.2-0.6) tidak terpeiluhi,
mengingat teripang kering tergolong produk semi basah (an, 0.6-0.87). Parameter

nlutu yang diailiati selarna penyimpmail adalah kadar air, kadar protein, kandungan
mikroorganisme, kadar abu tidak larut dalanl asam, kadar garam dan nilai
organoleptiknya
P e n g s n a a n kemasan plastik dapat mempertahankan parameter mutu kadar air,
nilai sensori dan kandungan mikroorgailisme produk teripang keriiig. Sedangkan

terhadap parameter kadar abu tidak larut dalam asarn, kadar protein dan kadar garam
tidak memberikan pengaruh yang nyata.
Pendugaan umur simpan diperoleh umur simpan terlama sampai tersingkat
dalam kemasan plastik Vondozeb, LDPEm, I m P E , PP dengan waktu berturut-turut
adalah 450-533 hari, 227-270 hari, 101-1 19 hari dan 89-105 hari (kondisi 27OC d a i
RH 65%). Sedangkan pada kondisi 40°C dan RH 90% umur simpan terlama hingga
tersingkat dalam kemasan plastik LDPE/N, HDPE, PP dengan waktu berturut turut
387-461 hari, 79-94 hari dan 69-82 hari

hEMPELAJAR1 PENGEMASAN PRODUK TERIPAVG KERING (Holoiltnrra
Scabra) D.%A\I KEMASmi PLASTIK D M PEhDUGAAN UMCX
SMPA'UiYA

Sebagai salah satu syarat untuk nlemperoleh gelar
S.4RJ.kVA TEKKOLOGI PERT.4NIAN
pada Jurusan Teknolo$ Pangan dan Gizi,
Fakultas Teknologi Pefianian,
Institut Pertanian Bogor

Oleh

HARTONO HUTOMO
F29.0416

1997
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
rnSTITUT PERTANIZW B O O R

BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

MEMPELAJARI PENYIMPANAN PRODUK TERIPANG KERING (Holothuria
Scubru) DALAM BERBAGAI KEMASAN PLASTIK DAN PENDUGAAN UMUR
SIMPANNYA

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNQLOGI PERTANUN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan G i i
Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh
HARTONO HUTOMO
F 29.0416
Dilahirkan pada tanggal 27 Februari 1973
di Solo
Tanggal lulus :

Me',

I

1997

Disetujui
Bogor,

Pembimbing I1

19 3&i

1997

Prof Dr. Ir. Tien R. Mucbtadi. MS
Pembimbing I