Kabupaten Ogan Komering Ilir 2014 – 2019
RenstraRenja KementerianLembaga maupun Daerah RPJMDRKPD RENSTRA SKPD.
2. Telaahan Renstra Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Dalam rangka mewujudkan pencapaian Visi Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013-2018 yaitu
“Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan Berdaya Saing Internasional”.
Untuk mewujudkan arah, peran dan kewenangan serta tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Selatan, maka ditetapkan Visi Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, yaitu “Institusi Perencanaan yang
Berkualitas dengan Semangat Pengabdian untuk Melayani. Dengan Misi Bappeda Provinsi Sumatera Selatan sebagai
berikut: a. Meningkatkan kualitas rencana pembangunan daerah
dalam jangka panjang, menengah dan tahunan. Sebagai penggerak perencanaan, SDM perencana
pembangunan menjadi sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan pembangunan. Kualitas
perencanaan sangat tergantung pada kemampuan dan keahlian para perencana secara teknis maupun
kemampuan lain yang bersifat intersektoral multidisipliner dan berpikir komprehensif. Peningkatan kualitas SDM
merupakan peningkatan kualitas individu dalam mengemban beban tugas masing-masing dalam
organisasi. Peningkatan profesionalisme merupakan upaya peningkatan kinerja terkait dengan kesetiaan, logika dan
etika. b. Mewujudkan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, Simplifikasi
perencanaan antar daerah Provinsi dan daerah
KabupatenKota. Koordinasi yaitu kerjasama untuk membina saling
pengertian pemahaman. Integrasi yaitu keterpaduan untuk mencapai hasil yang optimal. Sinkronisasi yaitu
41
Kabupaten Ogan Komering Ilir 2014 – 2019
keselarasan untuk meminimalisasi konflik danatau dampak negatif. Simplifikasi yaitu penyederhanaan untuk
kecepatan dan mudah mengerti. Perencanaan
pembangunan daerah merupakan sub sistem dari sistem perencanaan pembangunan nasional. Sistem perencanaan
pembangunan mengedepankan pada pendekatan perencanaan partisipatif yang berlandaskan pada prinsip
keterbukaan dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan
stakeholders dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan keadilan. Pemantapan sistem perencanaan
pembangunan daerah ditempuh dengan mengedepankan partisipatif aktif
stakeholders agar mampu menghasilkan perencanaan pembangunan yang bersifat komprehensif,
dan holistik atau menyeluruh, sehingga mampu memberikan arah kebijaksanan pembangunan dan
menciptakan iklim kondusif bagi keterlibatan aktif stakeholders dalam keseluruhan proses pembangunan
daerah. c. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan. Sesuai dengan tugasnya yang mencakup ranah
perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan semua urusan pemerintahan, maka institusi perencana harus
berperan sebagai pelaksana fungsi manajemen dalam bidang perencanaan dengan tetap menjaga konsistensi
perencanaan dengan penganggarannya serta melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan. Institusi
perencanaan dituntut untuk mampu mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan daerah secara intensif
dan menyeluruh serta melakukan kajiananalisis dalam rangka pengendalian perencanaan yang telah dirumuskan.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan. Peningkatan pelayanan merupakan upaya terwujudnya
pelayanan prima. Oleh karena itu, institusi perencana
42
Kabupaten Ogan Komering Ilir 2014 – 2019
pembangunan harus dapat meningkatkan kemampuan menyediakan data atau informasi pembangunan dengan
cepat, tepat dan akurat. Berdasarkan telaahan terhadap visi dan misi Bappeda Provinsi
Sumatera Selatan teridentifikasi bahwa beberapa kekuatan yang dapat dimanfaatkan oleh Bappeda Kabupaten Ogan
Komering Ilir, antara lain: a. Struktur organisasi;
b. Cakupan tupoksi antara bidang dan fungsi yang ditangani dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
evaluasi; c. Cakupan wilayah dari tingkat provinsi ke tingkat
kabupaten; d. Kapasitas sdm baik dari jumlah kemampuan maupun
pengalaman yang dimiliki; e. Fasilitas yang dimiliki;
f. Anggaran yang dikelola;
g. Hasil perencanaan dan kajian stratejik pembangunan yang telah dihasilkan dan dimanfaatkan oleh SKPD.
Disamping kekuatan tersebut, ternyata masih terdapat berbagai kelemahan internal Bappeda Provinsi Sumatera
Selatan yang harus ditekan serendah mungkin, demikinan juga Bappeda Kabupaten Ogan Komering Ilir antara lain:
a. Belum terpenuhinya kompetensi SDM di masing-masing bidang;
b. Belum dimanfaatkannya secara optimal hasil-hasil kajian strategis
pembangunan dalam
perencanaan pembangunan;
c. Rendahnya ketersediaan data dan informasi pembangunan yang akurat dan terkini.
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS