C. Ciri-ciri kalimat imperatif
Adapun didalam bahasa Jawa kalimat imperatif disebut dengan ukara pakon. Ukara pakon kalimat perintah adalah ungkapan gagasan atau pikiran
ditujukan kepada orang kedua agar melakukan atau melaksanakan pekerjaan. Ukara pakon kalimat perintah yang perlu diperhatikan hanya bagian
tindakan yang pokok sendiri oleh karena itu ukara pakon sependek-pendeknya berupa ukara ora genep.
Dalam modul sintaksis Bahasa Jawa oleh Sutrisna Wibawa 1998:59 Kalimat imperatif memiliki ciri ciri sebagai berikut:
1. Intonasi akhir rendah
2. Pemakaian partikel penegas en, penghalus, dan kata ajakan, harapan
permohonan, larangan. 3.
Ada yang bersusun invers. 4.
Pelaku tindakan tidak selalu terungkap.
D. Jenis-jenis kalimat Imperatif
M. Ramlan dalam Herawati 1986:43-45 selain menunjukan kalimat ajakan, beliau juga menunjukkan jenis kalimat perintah lainya yaitu kalimat
perintah sebenarnya, kalimat persilaan, kalimat larangan. Karena M. Ramlan membagi kalimat suruh menjadi empat golongan, berdasarkan sturkturnya.
Disimpulkan dari dua tata ahli bahasa diatas jenis-jenis kalimat imperatif menurut M. Ramlan memiliki 4 golongan, yaitu kalimat ajakan,
kalimat perintah sebenarnya, kalimat persilaan, kalimat larangan. Dibawah ini pendapat ahli tata bahasa dari buku Paramasastra Jawa.
Kalimat imperatif yang dalam Paramasastra bahasa Jawa 2007:228-- 232 disebut juga dengan
Ukara pakon ada yang berarti:panantang tantangan,
pangece mengejek, panglulu. Selain itu Jenis-jenis kalimat imperatif yang inti kalimat imperatif dapat dirinci menjadi lima, yaitu
perintah biasa, perintah halus, permohonan, ajakan, dan larangan.
Beragam teori tentang jenis kalimat imperatif diatas kemudian disimpulkan bahwa dapat membagi jenis kalimat imperatif menjadi delapan,
kalimat imperatif biasa, kalimat imperatif ajakan, imperatif suruhan, imperatif larangan, permohonan persilahan, panantang, pangece dan
imperatif bermakna panglulu.
E. Penanda Kalimat Imperatif ukara pakon