Dasar Pengaturan Penjelasan Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

22 I Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat Bab IV I Akuntansi Aset 4 Pada saat Kas dalam valuta asing dicabut dan ditarik dari peredaran: Db. Aset lain-lain Kr. Kas dalam valuta asing

4. SERTIFIKAT BANK INDONESIA a. De

fi nisi Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah surat berharga sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dengan sistem diskonto.

b. Dasar Pengaturan

SAK ETAP Bab 10 tentang Investasi Pada Efek Tertentu

c. Penjelasan

1 SBI dapat diklasifikasikan menjadi: a Dimiliki Hingga Jatuh Tempo b Tersedia Untuk Dijual 2 Dimiliki Hingga Jatuh Tempo a SBI diklasifikasikan sebagai Dimiliki Hingga Jatuh Tempo jika BPR mempunyai maksud untuk memiliki SBI tersebut hingga jatuh tempo. b Penjualan atau transfer tidak mengubah maksud untuk memiliki SBI hingga jatuh tempo jika: 1 Terjadi perubahan peraturan perpajakan yang menghapuskan atau menaikkan tarif pajak final yang berlaku atas bunga dari SBI tidak termasuk perubahan peraturan perpajakan yang merevisi tarif pajak atas bunga secara umum. 2 Terjadi perubahan dalam persyaratan atau peraturan perundangan yang secara signifikan mengubah definisi investasi yang diizinkan atau tingkat maksimal investasi yang diizinkan dalam jenis SBI tertentu, sehingga BPR harus melepaskan SBI dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo. c SBI tidak dapat diklasifikasikan sebagai Dimiliki Hingga Jatuh Tempo apabila BPR mempunyai maksud untuk memiliki SBI tersebut untuk periode yang tidak ditentukan. d SBI tidak dapat diklasifikasikan sebagai Dimiliki Hingga Jatuh Tempo apabila BPR bermaksud menjual SBI tersebut untuk menghadapi: 1 Kebutuhan likuiditas. Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat I 23 Bab IV I Akuntansi Aset 2 Perubahan dalam sumber pendanaan BPR dan persyaratannya. e Penjualan SBI dianggap telah jatuh tempo apabila penjualan SBI terjadi pada tanggal yang cukup dekat dengan saat jatuh tempo, sehingga risiko tingkat bunga tidak lagi menjadi faktor penentu harga jual. 3 Tersedia Untuk Dijual SBI yang tidak diklasifikasikan sebagai Dimiliki Hingga Jatuh Tempo diklasifikasikan sebagai Tersedia Untuk Dijual. 4 Pada setiap tanggal pelaporan tahunan, kelayakan klasifikasi SBI harus ditelaah ulang. Klasifikasi hasil penelaahan ulang diterapkan pada awal periode berikutnya.

d. Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

1 Dimiliki Hingga Jatuh Tempo a Biaya perolehan SBI dalam klasifikasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo adalah harga beli termasuk diskonto ditambah biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan SBI tersebut biaya transaksi, misalnya biaya pencatatan, biaya pendaftaran, biaya provisi dan brokerage fee. b Diskonto dan biaya transaksi diamortisasi sampai dengan jatuh tempo dengan menggunakan metode garis lurus sebagai pendapatan bunga. 2 Tersedia Untuk Dijual a Biaya perolehan SBI dalam klasifikasi Tersedia Untuk Dijual adalah harga beli. b Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan SBI tersebut biaya transaksi, misalnya biaya pencatatan, biaya pendaftaran, biaya provisi dan brokerage fee, diakui sebagai beban pada periode terjadinya. c Pada setiap tanggal neraca, SBI diukur pada nilai wajar harga pasar. d Selisih antara nilai wajar dengan nilai tercatat sebelumnya LabaRugi yang belum direalisasi diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam ekuitas tanpa melalui laporan laba rugi dan akan diakui sebagai keuntungankerugian dalam laporan laba rugi pada saat direalisasi. 3 Reklasifikasi a Jika SBI direklasifikasi dari Tersedia Untuk Dijual ke Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, maka labaRugi yang belum direalisasi dalam ekuitas diamortisasi sampai dengan jatuh tempo dengan metode garis lurus. 24 I Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat Bab IV I Akuntansi Aset b Jika SBI direklasifikasi dari Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ke Tersedia Untuk Dijual, maka labarugi yang belum direalisasi pada tanggal reklasifikasi diakui dalam ekuitas. Biaya transaksi yang belum diamortisasi diakui dalam laporan laba rugi. Penyajian 1 Investasi pada SBI disajikan berdasarkan tingkat likuiditasnya. 2 SBI yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo disajikan sebesar nilai nominal setelah dikurangi diskonto dan ditambah biaya transaksi yang belum diamortisasi. 3 SBI yang Tersedia Untuk Dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dijadikan sebagai komponen yang tersendiri dalam ekuitas. 4 Arus kas yang digunakan untuk atau berasal dari SBI diklasifikasikan sebagai arus kas aktivitas investasi dan dilaporkan sebesar nilai bruto untuk setiap kategori SBI dalam laporan arus kas. Pengungkapan Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: 1 Uraian SBI dalam kategori Tersedia Untuk Dijual dan kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo berdasarkan: a nilai wajar agregat. b laba atau rugi yang belum direalisasi dari pemilikan SBI. c biaya perolehan, termasuk jumlah diskonto dan biaya transaksi yang belum diamortisasi. 2 Nilai wajar dan nilai tercatat SBI yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo yang dapat diungkapkan. 3 Uraian mengenai: a penerimaan dari penjualan SBI dalam kategori Tersedia Untuk Dijual, laba dan rugi yang direalisasi dari penjualan tersebut. b dasar penentuan biaya perolehan dalam menghitung laba atau rugi yang direalisasi dengan menggunakan metode identifikasi khusus. c perubahan laba atau rugi yang belum direalisasi untuk SBI dalam kategori Tersedia Untuk Dijual yang telah dimasukkan ke dalam komponen ekuitas disajikan secara terpisah selama periode yang bersangkutan. 4 Setiap penjualan atau reklasifikasi SBI dari kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, meliputi: a jumlah akumulasi amortisasi diskonto SBI yang dijual atau dipindahkan sebagai Tersedia Untuk Dijual; Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat I 25 Bab IV I Akuntansi Aset b laba atau rugi penjualan SBI, baik yang telah direalisasi maupun yang belum direalisasi; c kondisi yang mengakibatkan diambilnya keputusan menjual atau memindahkan kategori SBI tersebut. 5 SBI yang dijadikan jaminan jika ada.

e. Ilustrasi Jurnal SBI Dimiliki Hingga Jatuh Tempo