BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengertian gawat darurat merupakan suatu kondisi yang dapat mengancam nyawa apabila tidak mendapat pertolongan secepatnya. Contoh gawat nafas, gawat jantung, kejang,
koma,dan trauma kepala disertai penurunan kesadaran. Kondisi gawat darurat memang tidak diinginkan terjadi, namun tidak menutup kemungkinan keadaan ini dapat terjadi di manapun
dan kapanpun. Supaya dapat memberikan pertolongan darurat seorang tenaga kesehatan harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam penanganan kegawatdaruratan. Prinsip pada
penanganan gawat darurat harus cepat dan tepat, aman serta harus dilakukan segera oleh setiap orang yang pertama menemukanmengetahui baik itu orang awam, perawat, perawat
gigi, para medis maupun dokter, baik di lingkungan rumah sakit maupun di luar. Setiap perawat gigi yang menjalankan profesinya di wilayah hukum Indonesia wajib
mentaati, menghayati, dan mengamalkan Kode Etik Perawat Gigi. Di dalam kode etik perawat gigi Bab II tentang kewajiban perawat gigi terhadap masyarakat pasal 11 dijelaskan bahwa
setiap perawat gigi Indonesia wajib memberikan pertolongan darurat dalam batas-batas kemampuan sebagai suatu tugas perikemanusiaan kecuali pada waktu itu ada orang lain yang
lebih mampu memberikan pertolongan .
Berdasarkan Kode Etik Perawat Gigi Bab II Pasal 11 memiliki kewajiban untuk memberikan pertolongan darurat sesuai dengan batas-batas kemampuan. Apabila kondisi
kegawatdaruratan yang terjadi tidak bisa ditangani maka harus segera meminta bantuan kepada tenaga yang lebih ahli. Maka sebagai tenaga kesehatan khusunya perawat gigi harus
megetahui bagaimana penanganan pada pasienseseorang yang mengalami keadaan gawat darurat. Oleh karena itu pada makalah ini akan membahas mengenai penatalaksanaan
kegawatdaruratan di bidang kedokteran gigi yang sesuai dengan prinsip dasar etika.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penanganan atau penatalaksanaan pasien gawat darurat Syok akibat tindakan kedokteran gigi
2. Bagaimana peran legal aspek dan etika dalam menangani pasien gawat darurat akibat tindakan kedokteran gigi
C. TUJUAN