PENANGANAN ATAU PENATALAKSANAAN PASIEN SYOK AKIBAT TINDAKAN KEDOKTERAN GIGI

BAB II PEMBAHASAN

A. PENANGANAN ATAU PENATALAKSANAAN PASIEN SYOK AKIBAT TINDAKAN KEDOKTERAN GIGI

Kasus: Seorang pria berusia 55 tahun datang ke klinik gigi untuk melakukan pencabutan, namun pria tersebut mempunyai riwayat hipertensi. Sebelumnya pria tersebut belum pernah berkunjung ke dokter gigi. Ketika dilakukan pemeriksaan, tekanan darah pria tersebut normal. Oleh sebab itu, Dokter memutuskan untuk melakukan tindakan pencabutan. Ketika Dokter mulai melaksanakan prosedur pencabutan, pria tersebut terlihat cemas dan takut. Setelah gigi berhasil dicabut darah keluar dari soket terus-menerus. Pria tersebut mengatakan bahwa dia merasa pandangannya mulai kabur dan jantungnya berdebar-debar. Penanganan Apabila terjadi kondisis pasien seperti kasus diatas, maka penangan yang dilakukan berupa ; 1. Menaikan posisi kepala. 2. Pemberian oksigen 6 litermenit 3. Pemberian nitrogliserin 0,4 mg sublingual spray 4. Aktifkan medical emergency 5. Monitor tanda vital. Pengelolaan pasien dengan hipertensi memerlukan suatu strategi tertentu yang menguntungkan untuk menjaga kestabilan tekanan darah selama periode perawatan, khususnya apabila saat perawatan memerlukan intervensi anestersi lokal yang mengandung vasokonstriktor. Ada dua strategi dalam perawatan gigi pada pasien dengan hipertensi yaitu strategi preventif dan kuratif serta perhatian yang besar harus diberikan khususnya adanya kemungkinan komplikasi terjadinya hipertensi akutcrisis hypertensionemergent hipertensi yang terjadi selama perawatan gigi seperti kasus di atas. Pada strategi preventif, meliputi semua tindakan untuk mengontrol tekanan darah pasien selama periode perawatan dan semua tindakan preventif dalam bidang kedokteran gigi sendiri yang meliputi kontrol plak, fluoridasi, dll. Tindakan preventif yang efektif untuk mengontrol tensi pasien meliputi semua tindakan menghilangkan penyebab yang dapat meningkatkan tekanan darah pasien, meliputi kontrol kecemasan atau stress, pemilihan anestesi, bahan anestesi, dan kontrol sakit, setalah tindakan selesai. Tabel Strategi Preventif dan Kuratif untuk Perawatan Gigi Pasien Hipertensi Di dalam memberikan pertolongan harus berdasarkan etik. Etika berarti akhlak ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.KBBI 1999. Fungsi Perawat Dalam Pelayanan Gawat Darurat a. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat b. Kolaborasi dalam pertolongan gawat darurat c. Pengelolaan pelayanan perawatan di daerah bencana dan ruang gawat darurat d. Tindakan – tindakan yang Berhubungan dengan bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut. Pengetahuan medis teknis yang harus diketahui adalah mengenal ancaman kematian yang disebabkan oleh adanya gangguan jalan nafas, gangguan fungsi pernafasanventilasi dan gangguan sirkulais darah dalam tubuh kita.Dalam usaha untuk mengatasi ketiga gangguan tersebut harus dilakukan upaya pertolongan pertama yang termasuk dalambantuan hidup dasar yang meliputi : A. Pengelolaan jalan nafas airway B. Pengelolaan fungsi pernafasanventilasi breathing management C. Pengelolaan gangguan fungsi sirkulasi circulation management Setelah bantuan hidup dasar terpenuhi dilanjutkan pertolongan lanjutan ataubantuan hidup lanjut yang meliputi : D. Penggunaan obat-obatan drugs E. Dilakukan pemeriksaan iramagelombang jantung EKG F. Penanganan dalam kasus fibrilasi jantung fibrilasi

B. Aspek Legal dan Etik Keperawatan Gawat Darurat