TAHAPAN PENYELENGGARAAN Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor P01VI BPHA2005

III. RAMBU - RAMBU

Kegiat an Proyek Peningkat an Usaha Masyarakat di Sekit ar Hut an Produksi dilaksanakan dengan rambu- rambu sebagai berikut : 1. Tidak merubah st at us dan f ungsi kawasan hut an; 2. Tidak memberikan hak kepemilikan at as kawasan hut an; 3. Tidak parsial t et api pengel olaan hut an dilaksanakan secara ut uh dalam kerangka Kesat uan Pengelolaan Hut an Produksi KPHP; 4. Memenuhi ket ent uan dan perat uran yang berlaku.

IV. STRATEGI PENYELENGGARAAN

Kegiat an Proyek PUMSHP dilaksanakan melalui 3 t iga st rat egi pokok : 1. Kelola kawasan, yait u merupakan rangkaian kegiat an pemant apan kawasan hut an, penat aan hut an, perlindungan dan pengamanan kawasan hut an, yang dilakukan dalam rangka opt imalisasi pemanf aat an sumberdaya hut an. 2. Kelola kelembagaan, yait u merupakan rangkaian kegiat an dalam rangka opt imalisasi pelaksanaan PUMSHP melalui pembangunan dan penguat an organisasi, penet apan dan pelembagaan at uran main, dan peningkat an kapasit as sumberdaya manusia. 3. Kelola usaha, yait u merupakan rangkaian kegiat an unt uk mendukung t umbuh dan berkembangnya usaha yang meliput i pengelolaan produksi, pemasaran, dan pendukungnya berupa pengelolaan keuangan, sumberdaya manusia sert a sarana produksi.

V. TAHAPAN PENYELENGGARAAN

A. Perencanaan 1. Prakondisi Prakondisi kegiat an PUMSHP dilakukan sebagai langkah awal yang pent ing unt uk memberikan inf ormasi, penerangan, penj elasan dan penyuluhan kepada seluruh komponen masyarakat , LSM dan aparat t erkait baik yang akan t erlibat langsung maupun t idak langsung dalam pelaksanaan kegiat an proyek, sehingga diperoleh visi bersama dan komit men unt uk melest arikan hut an melalui kegiat an proyek PUMSHP. 2. Invent arisasi, Ident if ikasi dan Pemant apan Lokasi a. Invent arisasi, Ident if ikasi dan Pemant apan Lokasi dilaksanakan secara part isipat if . b. Invent arisasi dan ident if ikasi meliput i f isik sumberdaya lahan dan hut an yang meliput i kemampuan, ket ersediaan, kesesuaian dan ket erkelolaan, aspek legalit as t erkait dengan st at us, f ungsi dan penguasaan lahan di lapangan, kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya set empat . c. Invent arisasi dan ident if ikasi dilakukan melalui pengumpulan dat a primer dan sekunder pet a, dat a penelit ian dll. d. Berdasarkan hasil invent arisasi dan ident if ikasi dit et apkan lokasi kegiat an PUMSHP. Krit eria dalam penet apan lokasi t ersebut adalah: - Kawasan hut an produksi. - Kawasan hut an produksi dengan int ensit as konf lik sosial t inggi. - Lokasi yang diusulkan t erdapat masyarakat desa hut an yang menurut sej arah kehidupannya t ergant ung kepada kawasan hut an produksi yang akan dit et apkan unt uk kegiat an proyek PUMSHP. - Secara administ rasi, lokasi yang di usulkan mendapat rekomendasi dari Bupat i. - Gubernur mengusulkan pencadangan lokasi dimaksud kepada Depart emen Kehut anan, unt uk selanj ut nya dit et apkan sebagai lokasi kegiat an PUMSHP, yang merupakan lokasi awal pembangunan Kesat uan Pengelolaan Hut an Produksi KPHP. 3. Penyusunan Rencana Umum Kegiat an Rencana Umum Kegiat an PUMSHP merupakan st rat egi umum PUMSHP sesuai dengan prinsip penyelenggaraan PUMSHP, sert a merupakan indux dari seluruh t ingkat an perencanaan yang didokument asikan ke dalam naskah t ert ulis. Penyusunan rencana umum kegiat an PUMSHP dif asilit asi oleh t enaga ahli pakar ant ara lain di bidang kelembagaan dan manaj emen hut an. Rincian muat an yang t erkandung dalam dokumen Rencana Umum adalah sebagai berikut : a. Formulasi st rat egi yang dirumuskan melalui proses analisis yang berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah maupun pragmat is obyekt if , sist emat is dan logis. Pemilihan t uj uan dan st rat egi dilakukan melalui proses uj i kelayakan t eknis, f inansial, pendanaan, sosial, ekonomi dan kebij akan. Rencana umum j uga dilengkapi dengan indikat or kinerj a, t arget -t arget , pemant auan dan asumsi-asumsi pent ing sebagai landasan keberhasilan. b. Rencana t apak secara indikat if yang merupakan hasil pert imbangan t erhadap kemampuan lahan, ket ersediaan lahan, kesesuaian lahan dan ket erkelolaan dari aspek ekonomi, sosial dan budaya set empat . c. Pent ahapan kegiat an PUMSHP t ahunan yang meliput i t ahap orient asi, t ahap implement asi, t ahap konsolidasi sert a t ahap penyelesaian dan pengembangan paska kegiat an proyek. d. Rencana umum meliput i st rat egi kelola kawasan, kelola kelembagaan dan kelola usaha. e. Rencana umum diint egrasikan dengan rencana pembangunan Kesat uan Pengelolaan Hut an Produksi KPHP. 4. Penyusunan Rancangan Teknis a. Rancangan Teknis merupakan rancangan pelaksanaan t ahunan yang memuat st andard operat ing procedure SOP yang dirumuskan dari penj abaran Rencana Umum Kegiat an, hasil Invent arisasi dan Ident if ikasi t apak secara det ail, analisis perlakukan-perlakuan f isik t eknis dan manaj emen kegiat an proyek maupun pengembangan kelembagaan yang bersif at obyekt if , realist is dan sesuai dengan kondisi lapangan. b. Rancangan Teknis harus mencakup st rat egi kelola kawasan, kelola kelembagaan dan kelola usaha. c. Rancangan Teknis disusun dengan menggunakan met ode perencanaan part isipat if . d. Rancangan Teknis dilengkapi pet a lokasi, sit uasi, j enis t anaman dan pola t anam dan at au pola usaha, t at a let ak set iap kegiat an, pada skala 1 : 10. 000, sert a j adwal kegiat an dan biaya yang bersumber dari Pemerint ah, masyarakat sert a pihak t erkait . B. Pelaksanaan Kegiat an 1. Kelola Kawasan a. Pemant apan kawasan hut an produksi unt uk kegiat an proyek PUMSHP dilakukan melalui arahan pencadangan, penat aan bat as luar dan pemet aan secara part isipat if , yang melibat kan masyarakat , Dinas Kabupat en Kot a dan Unit Pelaksana Teknis Depart emen Kehut anan yang mempunyai t ugas di bidang pemant apan kawasan hut an. b. Penat aan kawasan dilakukan melalui pembagian zonasi sesuai dengan perat uran perundangan yang berlaku dan diint egrasikan dengan krit eria lokal. c. Perlindungan dan pengamanan kawasan dilakukan dengan mengerahkan kekuat an masyarakat yang bermit ra dengan Dinas Kabupat en Kot a, aparat penegak hukum dan lembaga-lembaga desa. 2. Kelola Kelembagaan a. Pengembangan kelembagaan masyarakat merupakan upaya pengembangan organisasi, at uran main yang disepakat i bersama, hak dan kewaj iban, bat as-bat as kewenangan, sert a pengembangan sumberdaya manusia dalam mengelola sumberdaya hut an secara lest ari dan berusaha bersama dalam kelompok yang mandiri dalam meningkat kan usaha dalam menuj u pembangunan kelembagaan KPHP. b. Dalam rangka memberdayakan masyarakat agar dapat meningkat kan usaha yang berbasis hut an, dilakukan pendampingan ol eh t enaga-t enaga yang ant ara lain mempunyai keahlian di bidang ant hropologi sosiologi dan sosial ekonomi pert anian kehut anan. c. Pengembangan organisasi kelompok meliput i t ugas dan f ungsi organisasi, kelangsungan kegiat an, pemeliharaan kelangsungan organisasi, sert a st rukt ur organisasi dan kepemimpinan yang dirumuskan dan dilaksanakan melalui dialog dan pert emuan-pert emuan di t ingkat kelompok, desa, kecamat an dan kabupat en. d. Penet apan dan pelembagaan at uran main sert a bat as-bat as kewenangan dilakukan ant ara melalui kesepakat an-kesepakat an bersama yang dibangun dalam f orum desa dan at au ant ar desa, dengan t et ap memperhat ikan perat uran dan ket ent uan yang berlaku. e. Peningkat an kualit as sumberdaya manusia dilakukan ant ara lain melalui diskusi kelompok, kegiat an pelat ihan t eknis, st udi banding dan t emu usaha yang merupakan proses belaj ar di kalangan pesert a kegiat an PUMSHP secara t erus menerus. f . Unt uk mendukung ef ekt ivit as pelaksanaan Kegiat an Proyek PUMSHP perlu mengembangkan mekanisme komunikasi dan net working di dalam program Social Forest ry. g. St rukt ur organisasi t erkecil di t ingkat unit pengelolaan hut an oleh masyarakat meliput i f ungsi kelola kawasan, kelola kelembagaan dan kelola usaha. 3. Kelola Usaha Dalam upaya meningkat kan usaha ekonomi, dibent uk dan dikembangkan unit -unit usaha masyarakat dalam suat u lembaga ekonomi yang mandiri dan berbasis hut an. Adapun bent uk kegiat annya ant ara lain dapat berupa: a. Pembangunan unit usaha masyarakat sekit ar kawasan hut an produksi hasil hut an non kayu dan at au usaha indust ri rumah t angga dll. b. Pemeliharaan f isik unit usaha masyarakat sekit ar kawasan hut an produksi. c. Bant uan t eknologi dan sarana produksi usaha masyarakat . d. Pembangunan j aringan usaha dan pemasaran. C. Pengorganisasian Dalam Penyelenggaraan Kegiat an Proyek 1. Kegiat an Proyek Peningkat an Usaha Masyarakat di Sekit ar Hut an Produksi diselenggarakan oleh Dinas Propinsi secara swakelola. 2. Dinas Propinsi sebagai penyelenggara kegiat an proyek, mengkoordinasikan kegiat an masyarakat , pendamping, inst ansi t erkait , sesuai t ugas dan f ungsi, bat as-bat as kewenangan dan peran masing-masing. D. Pembiayaan Pembiayaan kegiat an proyek bersumber dari dana pemerint ah dan pemerint ah daerah.

VI. PENGELOLAAN PASCA KEGIATAN PROYEK