Teknik Keabsahan Data Dokumentasi

43 lapangan adalah mencari informasi di kantor desa agar dapat memperoleh gambaran masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan mencari informasi pada sejumlah informan yang relevan dengan aspek penelitian. Proses pencarian informasi menggunakan teknik purposive sampling sehingga tidak sulit dalam mengumpulkan data, karena data diperoleh sesuai tujuan penelitian melalui wawancara dengan pihak- pihak yang sudah ditentukan sebelumnya. Setelah data-data terkumpul maka dilakukan penganalisisan data serta kegiatan yang telah dilakukan untuk mempermudah penyusunan laporan. Langkah awal analisis yaitu dimulai dengan reduksi data untuk menyeleksi keabsahan data, kemudian proses selanjutnya yaitu menyajikan data dan penarikan kesimpulan atau proses verifikasi data. Bilamana setelah melalui ketiga tahapan tersebut data yang diperoleh kurang memadai maka akan dilakukan pencarian kekurangan data sehingga penelitian akan benar-benar teruji kevalidannya. 3. Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian ini berupa penyusunan laporan hasil penelitian. Setelah temuan dapat dirumuskan dengan jelas, laporan disusun secara obyektif dan sistematis sesuai data yang ada, sehingga validitas hasil penelitian dapat tercapai dan penyusunan hasil penelitian dapat tersaji dengan baik. Secara terperinci penelitian ini dapat diketahui melalui jadwal penelitian yang dimulai sejak pengajuan judul sampai kegiatan akhir yaitu penyusunan hasil penelitian yang telah melalui analisis dan berbagai revisi.

F. Teknik Keabsahan Data

Untuk menguji menguji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif, dapat dilakukan dengan trianggulasi yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat 44 menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan trianggulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data Sugiyono, 2010: 330. Trianggulasi ini akan mendorong peneliti dalam mengembangkan suatu laporan yang akurat dan kredibel. Adapun jenis triangulasi data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber merupakan cara mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia dan berbeda- beda, dengan demikian data yang diperoleh dari sumber satu akan lebih teruji kebenarannya apabila dibandingkan dengan data sejenis yang berbeda sumbernya H.B.Sutopo, 2006: 93. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari berbagai sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama Sugiyono, 2010: 330. Teknik triangulasi sumber dapat dilakukan dengan cara menggali sumber-sumber data yang berbeda jenisnya, seperti menggunakan sumber dari informan, dalam hal ini diambil dari hasil wawancara dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat sekitar. Selain itu sumber data juga dapat diambil dari arsip atau dokumen, serta pengamatan atau observasi terhadap objek kajian yang akan diteliti. Alasan pemilihan triangulasi sumber yaitu penelitian ini difokuskan terhadap kajian sosio religi wisata alas ketonggo, oleh sebab itu memerlukan beberapa sumber untuk menggali informasi, seperti memerlukan beberapa informan untuk membandingkan pandangan yang ada dalam masyarakat. Penggunaan triangulasi ini diharapkan dapat membandingkan data yang diperoleh dari beberapa sumber, dengan upaya penggalian data 45 yang diambil dari sumber dan penggunaan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda dapat teruji kebenarannya sehingga mengahasilkan data yang valid. Adapun secara singkat teknik triangulasi sumber dapat dilihat dari bagan di bawah ini: Bagan 3.1 Triangulasi Sumber H.B.Sutopo, 2006: 94

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Ant

1 91 173

WISATA RELIGI MAKAM BUMI ARUM MAJASTO (Studi Kehidupan Sosial Religi Peziarah Dan Masyarakat Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo)

1 77 87

PERAN GURU MTSN 1 PARON DI BENDO DALAM PENGEMBANGAN KEAGAMAAN DI DESA TEMPURAN, PARON, NGAWI TAHUN 2014 Peran Guru MTSN 1 Paron Di Bendo Dalam Pengembangan Keagamaan Di Desa Tempuran, Paron, Ngawi Tahun 2014.

0 4 21

Kinerja BPD Di Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang (Studi Kasus di Desa Babadan dan Desa Plumbon).

0 0 1

BAHASA DAN BUDAYA DALAM ARSITEKTUR RUMAH LIMASAN DI KECAMATAN PARON, KABUPATEN NGAWI (KAJIAN ETNOLINGUISTIK).

0 0 18

Bahasa dan budaya dalam arsitektur rumah limasan di kecamatan Paron, kabupaten Ngawi (kajian etnolinguistik) depan 1

0 0 19

CAGAR BUDAYA MASJID KUNCEN SEBAGAI IKON WISATA SEJARAH DAN RELIGI KOTA MADIUN | Triatmoko | AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 1461 3075 1 SM

1 12 15

CERITA SEJARAH DAN PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL (STUDI KASUS DI DESA PANDEAN KECAMATAN MEJAYAN KABUPATEN MADIUN) | Ristiana | AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 821 1515 1 SM

0 0 29

SEJARAH PERKEMBANGAN KESENIAN TARI GAPLIK DI DESA KENDUNG KECAMATAN KWADUNGAN KABUPATEN NGAWI TAHUN 1966-2014 | Wibowo | AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 899 1662 1 SM

1 5 26

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI DESA JURUREJO KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI | Gumelar | EQUILIBRIUM : Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembelajarannya 643 1151 1 SM

0 4 12