Tinjauan Pustaka 1.Penyakit Ginjal

II. Tinjauan Pustaka II.1.Penyakit Ginjal Pasien yang menerima terapi pengganti ginjal merupakan bagian yang penting dari rujukan dari kedokteran ginjal pada pelayanan psikiatri liaison. Buttler, 2007 Terapi Pengganti Ginjal TPG diperlukan saat fungsi ginjal menurun hingga tahap di mana akumulasi dari produk-produk sisa metabolisme mempengaruhi fungsi hidup. Saat fungsi ginjal menurun maka beberapa perubahan fisologis muncul dan sebagian besar merugikan. TPG diindikasikan saat perubahan-perubahan ini tidak dapat dikontrol dengan obat dan diet Spiegel, 2005. Berdasarkan parameter laboratorium inisiasi terapi dialisis bila laju filtrasi glomerulus antara 5 dan 8 mlmenit1,73 m 2 Pasien tersebut terikat dengan manajemen medisk yang multipel dan kompleks. Terdapat dua bentuk dialisis, yaitu hemodialisis dan dialisis peritoneal Buttler,2007. Namun kendala pada program dialisis peritoneal di Indonesia seperti biaya dialisis peritoneal masih lebih mahal daripada hemodialisis dan sanitasi lingkungan dan tingkat pendidikan untuk sebagiann besar pasien merupakan faktor yang tidak menunjang program ini membuat hemodialisis sebagai program pilihan utama. Berdasarkan parameter laboratorium inisiasi terapi dialisis bila laju filtrasi glomerulus antara 5 dan 8 mlmenit1,73m 2 Setiap tahun sekitar 80.000 orang Amerika mengalami penyakit ginjal tahap akhir. Lebih dari 340.000 individu diobati untuk gagal ginjal; 240.000 orang menjalani dialisis maintenance dan 100.000 menjalani transplantasi ginjal. Jumlah pasien yang memulai terapi pengganti ginjal di Amerika Serikat terus meningkat setiap tahun sekitar 5-7. Tambahan sekitar 8 juta individu diperkirakan mengalami penyakit ginjal kronik Cohen dkk, 2005. . Sukandar,2006. Dari data yang sampai saat ini dapat dikumpulkan oleh Indonesia Renal Registry IRR pada tahun 2007-2008 didapatkan urutan etiologi terbanyak sebagai berikut : glomerulonefritis 25, diabetes melitus 23, hipertensi 20 dan ginjal polikistik 10 Roesli,2008 Gambaran klinik penyakit ginjal kronik berat disertai sindrom azotemia sangat kompleks, meliputi kelainan-kelainan berbagai organ seperti: kelainan hemopoeisis, saluran cerna, mata, kulit, selaput serosa, dan kelainan neuropsikiatri. Kelainan neuropsikiatri berupa beberapa beberapa kelainan mental ringan seperti emosi labil, dilusi, insomnia, depresi. Kelainan mental Universitas Sumatera Utara berat seperti konfusi, dilusi, dan tidak jarang dengan gejala psikosis. Kelainan mental ringan atau berat ini sering dijumpai pada pasien dengan atau tanpa hemodialisis, dan tergantung dari dasar kepribadiannya personaliti. Pada kelainan neurologi, kejang otot atau muscular twitching sering ditemukan pada pasien yang sudah dalam keadaan yang berat, kemudian terjun menjadi koma sukandar,2006

II.2 Depresi pada pasien dengan PGK