Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Pada IT Telkom Bandung

(1)

i ABSTRAK

DINI RAMDHANIAR “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan pada IT Telkom” dibawah bimbingan Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si

Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web merupakan suatu sistem penghasil dan penyimpan informasi dengan memanfaatkan teknologi web yang dapat mendukung pekerjaan karyawan menjadi lebih efektif dan efisien, membantu sekelompok manajer dalam mengambil keputusan. Sedangkan kinerja karyawan seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan karyawan mengenai sistem informasi manajemen berbasis web yang digunakan di IT Telkom, mengetahui kinerja karyawan di IT Telkom dan menganalisis dampak implementasi sistem informasi manajemen berbasis web terhadap kinerja karyawan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Unit analisis dalam penelitian ini sebanyak 52 orang karyawan sebagai sample dengan teknik penarikan sampel menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kuisioner, observasi dan dokumentasi. Metode analisis menggunakan analisis regresi linier sederhana, korelasi Pearson Product Moment, koefisien determinasi dan uji t untuk uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS for windows 12.0 version.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi sistem informasi manajemen berbasis web hasilnya cukup. Terdapat beberapa faktor seperti perangkat keras, perangkat lunak, data dan jaringan yang perlu dioptimalisasi agar menunjukkan hasil yang baik seperti faktor manusia. Sedangkan kinerja karyawan menunjukkan hasil yang sudah baik, terlihat dari faktor kualitas kinerja, kuantitas kinerja, waktu, biaya dan perilaku individu. Tetapi faktor kemampuan tanpa diawasi masih belum baik (cukup) dan sebaiknya dioptimalisasi lagi. Hasil analisis masalah menunjukkan implementasi sistem informasi manajemen berbasis web berdampak terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom dengan tingkat hubungan sedang dan searah, dengan besarnya dampak sebesar 29,81%, sisanya yaitu 70,19% dipengaruhi oleh factor lain yaitu motivasi, kemampuan individu, dukungan yang diterima, hubungan mereka dengan organisasi, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial, dan demografi.

Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen, Web, Kinerja Karyawan, dan Karyawan.


(2)

ii ABSTRACT

DINI RAMDHANIAR “The Implementation of Web Based Management

Information System to Employee Performance at IT Telkom” under guidance

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si

Web-Based Information Systems is a producer and saving information systems by utilizing web technologies that support employee’s work become more effective and efficient, help a group of managers to make decision. While one employee's performance is a combination of ability, effort and opportunity that can be evaluated and valued by their results. The purpose of this research is to determine the response of employees on a web-based management information system used in the IT Telkom, knowing the performance of IT employees in Telkom and find out how much impact the implementation of management information systems to employee performance.

The method used in this research is method survey with descriptive and verification approaches. Analysis unit in this research is 52 employees as a sample with sample technique using Cluster Random Sampling. Techniques of data collection using interviews, questionnaires, observation and documentation. The method of analysis using simple linear regression analysis, Pearson Product Moment correlation, coefficient of determination, and t test for hypothesis test using SPSS for windows 12.0 version program.

. Results of research show that implementation of web based management information system is enough. There are some factors need to be improved such as hardware, software, data and connection in order to gain good result like human factor. Meanwhile, the performance of the employee shows good results already from quality, quantity, timeliness, cost-effectiveness and interpersonal impact but need for supervision factor should be improved because the result is not as well as another factor. Results of analysis determine that the implementation of web based management information system affect the performance of IT employees in Telkom shows the average level and one way direction of the relationship, and contribute effect about 29.81%, the remaining 70.19% influenced by other factor that is motivation, the ability of individuals, support received, their relationship with the organization, family background, work experience, social and demographic levels.

Keywords : Management Information System, Web, Employee Performance, and Employee.


(3)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Era globalisasi yang ditandai dengan semakin cepatnya perkembangan arus informasi dan pertukaran informasi telah melahirkan fenomena baru pada manajemen di suatu organisasi. Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Menurut Agus Mulyanto (2009:12) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Untuk mendapatkan informasi tersebut perlu adanya sebuah sistem yang mengolah data menjadi sebuah informasi yang berharga. Sistem itu disebut dengan sistem informasi manajemen (management information sistem).

Sistem informasi manajemen merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem Informasi Berbasis Web adalah suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer dengan memanfaatkan teknologi web (McLeod, Jr 2001).

Menurut Agus Mulyanto (2009:32) Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi manajemen. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi manajemen. Sumber daya manusia dapat


(4)

dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi manajemen.

Oleh karena itu, sebagai peran yang penting, sumber daya manusia harus disiapkan sedemikian rupa agar siap menghadapi kemajuan teknologi informasi dan dapat menjadi sumber daya yang unggul dan bermutu sesuai perkembangan jaman. Bermutu bukan hanya berarti pandai saja tetapi memenuhi semua syarat kualitas yang dituntut pekerjaan itu sehingga pekerjaan itu benar – benar dapat diselesaikan sesuai rencana (Sedarmayanti, 2001 : 17).

Suatu organisasi yang tidak memiliki sumber daya manusia berkualitas akan menuai kegagalan dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan organisasi. Menurut Sudarmanto (2009:3) Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan bagi keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan, baik itu organisasi publik atau private.

Untuk dapat mengetahui sejauh mana keberadaan peran, dan kontribusi sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi, tentu diperlukan pengukuran kinerja. Tanpa adanya evaluasi atau pengukuran kinerja dalam mencapai tujuan organisasi maka tidak dapat diketahui penyebab ataupun kendala-kendala kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan. Akhir-akhir ini kinerja telah menjadi konsep yang sering dipakai orang dalam berbagai pembahasan dan pembicaraan, khususnya dalam kerangka mendorong keberhasilan organisasi atau sumber daya manusia. Terlebih, saat ini organisasi dihadapkan pada tantangan kompetensi yang tinggi; era kompetisi pasar global,


(5)

kemajuan teknologi informasi, maupun tuntutan pelanggan atau pengguna jasa layanan yang semakin kritis. Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang didalamnya memiliki kinerja yang baik. (Sudarmanto, 2009:6).

Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai

dari hasil kerjanya”.

Penggunaan teknologi informasi akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Saat ini tidak hanya pada perusahaan swasta akan tetapi juga pada instansi pemerintah. Teknologi informasi yang berbasis komputer ini akan berdampak pada aktivitas karyawan, memudahkan karyawan untuk tidak lagi melakukan tugas secara manual sehingga pekerjaan dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.

IT Telkom (Institut Teknologi Telkom) adalah institusi pendidikan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Dalam pengelolaan dan pengembangannya, IT Telkom menggunakan sistem informasi manajemen baik itu untuk kegiatan akademik maupun kegiatan non-akademik sebagai bentuk support dengan tujuan agar mahasiswa dan karyawan dapat menyelesaikan aktivitasnya secara efektif dan efisien.

Berdasarkan data dari Unit Sistem informasi manajemen (SISFO) IT Telkom, diperoleh keterangan bahwa IT Telkom sudah menggunakan sistem informasi manajemen sejak tahun 1994/1995 yang kemudian disempurnakan


(6)

menjadi sistem informasi berbasis web sejak tahun 2002 - saat ini . Saat ini pengelolaan dan pengembangan system informasi berada di unit SISFO IT Telkom. System informasi dibangun berdasarkan analisis kebutuhan user, selanjutnya unit SISFO membuat dan melakukan konfirmasi serta testing kepada user yang bersangkutan. Proses sosialisasi biasanya dilakukan dengan mengadakan workshop langsung ke user hanya ruang lingkupnya terbatas, tidak langsung ke semua pegawai, misalnya via atasan (bisa kabag atau kaur).

Berikut ini adalah grafik Penilaian Perilaku Kerja Individu (PPKI) IT Telkom dari tahun 1996 - 2002 yang didapat dari Unit SDM (Sumber Daya Manusia) IT Telkom :

Keterangan :

 Level Kinerja Baik Sekali = nilai 4,5 - 5  Level Kinerja Baik = nilai 3,5 – 4,49  Level Kinerja Cukup = nilai 2,5 – 3,49

0 20 40 60 80 100 120

41

33 29 31

44

34

62 66

83

113

95

107

100 300 000 000 000 000

Level Kinerja Baik Sekali Level Kinerja Baik Level Kinerja Cukup Level Kinerja Kurang Level Kinerja Kurang Sekali


(7)

 Level Kinerja Kurang = nilai 1,5 – 2,49  Level Kinerja P5 = nilai 1 – 1,49

Selanjutnya adalah grafik Nilai Kinerja Individu (NKI) IT Telkom dari tahun 2005 – 2009 yang didapat dari Unit SDM (Sumber Daya Manusia) IT Telkom :

Keterangan :

 Level Kinerja P1 = nilai < 100  Level Kinerja P2 = nilai 91 - 100  Level Kinerja P3 = nilai 81 - 90  Level Kinerja P4 = nilai 71 - 80  Level Kinerja P5 = nilai ≤ 70

Berdasarkan pengamatan penulis, wawancara dengan Kabag SISFO dan data dari unit SDM, dengan adanya dukungan berupa sistem informasi manajemen bagi suatu individu dalam menjalankan kegiatan operasionalnya di suatu organisasi/perusahaan tentu akan berdampak juga terhadap kinerja individu tersebut karena sistem informasi manajemen erat kaitannya dengan keberadaan

0 50 100 150 200 250

2005 2006 2007 2008 2009

2 2 8 5

81

203 201

226

196

149

3

23

4 4

24

0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

Level Kinerja P1 Level Kinerja P2 Level Kinerja P3 Level Kinerja P4 Level Kinerja P5


(8)

pekerjaan yang mereka lakukan sebagai salah satu faktor penunjang kerja seorang individu. Jika sistem informasi manajemen tersebut mendukung keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan maka kinerja individu tersebut tentu akan bagus namun bila sistem informasi manajemen tersebut menjadi penghambat keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan maka kinerja individu tersebut tentu akan menjadi buruk. Sering terjadinya error pada sistem apabila server penuh/sibuk atau konfigurasi dengan komputer tidak tepat, sehingga pekerjaan yang menggunakan sistem informasi manajemen harus tertunda sampai error atau kesalahan tersebut diperbaiki dan terbatasnya ruang lingkup sosialisasi dan informasi mengenai implementasi sistem informasi manajemen perusahaan tentu akan membuat penggunaan sistem informasi manajemen oleh karyawan menjadi tidak optimal yang kemudian akan menjadi penghambat keberadaan pekerjaan, seperti kita lihat pada grafik bahwa adanya kecenderungan penurunan drastis nilai kinerja pada level kinerja baik sekali (P1) dari tahun 2005 – 2008.

Menurut Tb. Sjafri Mangkuprawira (2009:159) ketertinggalan terjadi ketika seorang karyawan tidak lagi memiliki pengetahuan atau kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang penuh tantangan dengan sukses. Dalam perubahan yang cepat di bidang teknis tinggi, seperti keteknikan dan komputerisasi administrasi, ketertinggalan dapat terjadi dengan cepat. Ketertinggalan bisa jadi sebagai hasil dari kegagalan seseorang untuk mengadaptasikan dirinya pada teknologi baru, prosedur baru, dan perubahan-perubahan lainnya. Dengan dilakukannya penelitian terhadap sistem informasi


(9)

manajemen berbasis web dan kinerja karyawan, maka akan didapatkan informasi mengenai kedua variable tersebut terhadap objek penelitian.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai implementasi sistem informasi manajemen berbasis web dan kinerja karyawan dengan judul :

Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya terhadap


(10)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

1. Tidak konsisten dan terbatasnya sosialisasi penggunaan sistem informasi manajemen berbasis web, sosialisasi hanya dilakukan kepada Kabag atau Kaur saja.

2. Sering terjadinya error pada sistem apabila server penuh/sibuk, konfigurasi dengan komputer tidak tepat yang menyebabkan pekerjaan yang menggunakan sistem informasi manajemen berbasis web harus tertunda sampai error atau kesalahan tersebut diperbaiki.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tanggapan karyawan mengenai implementasi sistem informasi manajemen berbasis web yang digunakan di IT Telkom. 2. Bagaimana kinerja karyawan di IT Telkom.

3. Seberapa besar implementasi sistem informasi manajemen berbasis web berdampak terhadap kinerja karyawan.


(11)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan, sehingga dapat memperoleh kesimpulan terhadap masalah yang diteliti dalam hal ini untuk mengetahui hasil implementasi sistem informasi manajemen berbasis web dampaknya terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tanggapan karyawan mengenai sistem informasi manajemen berbasis web yang digunakan di IT Telkom.

2. Untuk mengetahui kinerja karyawan di IT Telkom.

3. Untuk mengetahui seberapa besar dampaknya implementasi sistem informasi manajemen terhadap kinerja karyawan.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Akademis

Dalam kegunaan akademis ini diharapkan dapat berguna bagi : 1. Pengembangan Ilmu Manajemen

Diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang ilmu pengetahuan manajemen spesialisasi Manajemen Sumber Daya Manusia tentang keterkaitan antara implementasi Sistem informasi manajemen dampaknya terhadap kinerja karyawan.


(12)

2. Penulis

 Memberi pengetahuan mengenai implementasi Sistem informasi manajemen dampaknya terhadap kinerja karyawan, dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai skripsi program studi manajemen sumber daya manusia.

 Membandingkan antara ilmu pengetahuan dan teori-teori mengenai sistem informasi manajemen dan manajemen sumber daya manusia yang telah dipelajari dengan yang terjadi di dunia nyata.

3. Penulis lainnya

 Memberi informasi kepada peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang yang sama mengenai implementasi Sistem informasi manajemen dampaknya terhadap kinerja karyawan

 Memberi informasi kepada peneliti lain yang ingin mengkaji atau membuat sistem informasi manajemen sesuai kebutuhan perusahaan.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi : 1. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi kepada IT Telkom dalam upaya pengembangan kinerja karyawan melalui Sistem informasi manajemen.


(13)

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi tentang pentingnya implementasi Sistem informasi manajemen dampaknya terhadap kinerja karyawan.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan usulan penelitian untuk skripsi ini, penulis melakukan penelitian di IT Telkom yang beralamat di Jl,Telekomunikasi no.1 Bandung 40257.

Waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dari bulan April 2010 sampai dengan Juli 2010, selengkapnya dapat dilihat di tabel berikut ini :

Tabel 1.1

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

No

Jadwal April Mei Juni Juli

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Usulan Penelitian

2 Pelaksanaan Penelitian 3 Pengumpulan Data

4 Pengolahan dan Analisis data 5

Penyusunan Laporan Sidang


(14)

12 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Sistem Informasi Manajemen berbasis Web

Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan informasi tersebut perlu adanya sebuah sistem yang mengolah data menjadi sebuah informasi yang berharga. Sistem itu disebut dengan sistem informasi manajemen (management information system). Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem informasi manajemen turut mengalami perkembangan juga, yang semula sistem informasi manajemen berbasis komputer berkembang menjadi sistem informasi manajemen berbasis web.

2.1.1.1 Konsep Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem informasi manajemen meliputi :

 Sistem informasi akuntansi (accounting information sistems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.

 Sistem informasi pemasaran (marketing information sistems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan,


(15)

kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

 Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information sistems).

 Sistem informasi personalia (personal information sistems).  Sistem informasi distribusi (distribution information sistems).  Sistem informasi pembelian (purchasing information sistems).  Sistem informasi kekayaan (treasury information sistems).

 Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information sistems).  Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and

development information sistems).  Sistem informasi analisis software

 Sistem informasi teknik (engineering information sistems).  Sistem informasi SDM (HRD information sistems)

 Sistem informasi logistik (logistic information sistems)

Menurut Agus Mulyanto (2009) dalam bukunya Sistem Informasi Konsep & Aplikasi menyimpulkan bahwa definisi sistem informasi manajemen merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan.


(16)

Diilustrasikan dengan gambar sebagai berikut :

Pada Forum Teknik Sipil No.XVIII/3-September 2008 (947) oleh Gatot Subagio, Andreas Triwiyono, dan Iman Satyarno mengemukakan bahwa,

“Teknologi internet memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan Sistem Informasi Manajemen, khususnya dalam hal peralatan dan kegunaannya (Turban,

2005)”.

2.1.1.2 Kemampuan Sistem Informasi Manajemen

Efraim Turban, McCean, dan James Waterbe dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages, menyebutkan kemampuan sistem informasi manajemen sebagaimana berikut : a. Melakukan komputasi numeric bervolume besar dengan kecepatan tinggi. b. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang

murah dan cepat.

c. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses.


(17)

d. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah.

e. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi.

f. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia. g. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan

tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.

h. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.

i. Melaksanakan hal-hal di atas jauh lebih murah daripada apabila dikerjakan secara manual.

2.1.1.3Komponen Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi terdiri dari 5 (lima) sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi (Agus Mulyanto, 2009:31) yaitu :

a. Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi.

Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya mahasiswa, pemasok, dll. Pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi misalnya sistem analis, developer, dll.


(18)

b. Perangkat Keras (Hardware)

Semua peralatan yang digunakan dalam proses informasi berupa computer dan media data seperti CD, disk, lembaran kertas data, dll.

c. Perangkat Lunak (Software)

Semua rangkaian perintah (intruksi) yang digunakan dalam pemrosesan informasi, tidak.hanya berupa program tetapi dapat juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi/perintah dari pengguna sumber data sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan proses pengolahan informasi dan mengoperasikan perintah bagi pengguna informasi.

d. Data

Data dapat berupa teks, gambar, audio maupun video. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi manajemen melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. e. Jaringan.

Media komunikasi yang menghubungkan computer, pemroses informasi, dan peralatan lainnya serta dikendalikan melalui software komunikasi, sumber daya jaringan dapat berupa kabel, nirkabel, satelit, seluler, modem, prosesor, dll.,

Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi manajemen.


(19)

2.1.1.4Tujuan Sistem Informasi Manajemen

Dalam penelitian terdahulu oleh Metro yang berjudul “Pengaruh Kualitas

Informasi atas Layanan Internet Banking terhadap Kepuasan Para Pengguna

Sistem informasi manajemen” tahun 2000 : Menurut Hall (2001: 18), sistem

informasi manajemen dalam perusahaan mempunyai tiga tujuan utama meliputi: a) Untuk mendukung pengambilan keputusan

b) Untuk mendukung kegiatan operasi harian perusahaan c) Untuk mendukung fungsi kepengurusan.

Sistem informasi manajemen yang telah diimplementasikan harus mampu memenuhi kebutuhan akan informasi yang bervariasi, jika informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai, maka implementasi sistem informasi manajemen tersebut akan sia-sia, sebaliknya jika informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan penggunanya, maka pengguna akan merasa kebutuhan akan informasi yang berkualitas dapat terpenuhi. Jika hal ini dapat tercapai maka bisa dikatakan bahwa tujuan dari sistem informasi manajemen tersebut dapat tercapai pula. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu masalah yang penting dalam implementasi sistem informasi manajemen adalah kepuasan dari para penggunanya.

Dalam lingkup sistem informasi manajemen, kepuasan para pengguna adalah seberapa jauh pengguna percaya pada suatu sistem informasi manajemen yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka. Meskipun kepuasan dari para pengguna sistem informasi manajemen tidak bersifat ekonomis dan tidak dapat dihubungkan secara langsung pada pengaruh bisnis, namun


(20)

kepuasan para pengguna dapat diukur dan dibandingkan sepanjang waktu. Salah satu cara penting untuk mengukur tingkat kepuasan dari pengguna sistem informasi manajemen tersebut adalah melalui penilaian kualitas informasinya. Jika semakin tinggi tingkat kualitas informasinya maka tingkat kepuasan dari para pengguna informasi akan semakin tinggi.

2.1.1.5 Konsep Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web

Sistem Informasi Berbasis Web adalah suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer dengan memanfaatkan teknologi web (McLeod, Jr 2001).

Web based application adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan dengan menggunakan basis teknologi web atau browser. Aplikasi ini dapat diakses dimana saja asalkan ada koneksi internet yang mendukung, tanpa perlu melakukan penginstallan di computer masing-masing seperti pada aplikasi desktop, cukup dengan membuka browser dan menuju tempat server aplikasi tersebut dipasang. Contohnya: Google spreadsheet, Google Word Processor, webmessenger.yahoo.com, meebo.com, dan game flash yang dijalankan secara online, dll.

Menurut Richard Viggen (2002), Web-based IS therefore require a mix of web site development techniques together with traditional IS development competencies, such as database design and program design. (Sistem informasi berbasis web merupakan perpaduan dari tehnik pengembangan web site dengan


(21)

kompetensi pengembangan sistem informasi tradisional, seperti desain database dan desain program)

Sedangkan pada Turban,Mclean,Wetherbe (2002) Web-based systems refer to applications or services that are resident on a server that is accessible using a Web browser. The only client-side software needed to access and execute these applications is a Web browser environment. (sistem berbasis web adalah aplikasi atau jasa yang terpusat pada server dan diakses dengan menggunakan web browser. Satu-satunya pengendali perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengakses dan menjalankan aplikasi ini adalah web browser.)

Berbagai macam jaringan untuk mengaktifkan web browser adalah :

a. Internet, jaringan yang dapat diakses di mana saja dan cakupannya luas, bisa ke seluruh dunia.

b. Intranet, jaringan yang hanya dapat diakses di dalam organisasi dan terbatas hanya untuk anggota organisasi itu saja.

c. Extranet, jaringan yang dapat diakses oleh organisasi dan mitra organisasi yang membutuhkan informasi atau pihak yang bekerja sama, dapat dibatasi.

d. Corporate Portal, jaringan antar perusahaan.

Kelebihan Kekurangan

1. Dapat diakses dimana pun tanpa melakukan penginstalan.

1. Apabila terjadi gangguan pada jaringan, maka web tidak dapat diakses.

2. Tidak memerlukan lisensi untuk mengaksesnya karena lisensi adalah tanggung jawab penyedia web.

2. Terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk mengatasi gangguan pada jaringan tersebut.

3. Dapat dijalankan di system operasi manapun.


(22)

2.1.1.6 Hambatan dalam Keamanan Informasi

Turban,Mclean,Wetherbe (2002) mengemukakan Threats to Information Security (Hambatan dalam Keamanan Informasi) :

Human errors can occur in the design of the hardware and/or information system. (kesalahan manusia yang terdapat di desain perangkat keras dan atau sistem informasi)

Environmental hazards include earthquakes, severe storms, floods, power failures or strong fluctuations, fires (most common hazard), explosions, etc.(bencana alam seperti gempa bumi, badai, banjir, fluktuasi yang kuat, dan kebakaran)

Hacktivist or cyberactivist use technology for high-tech civil disobedience to protest operations, policies, or actions of an individual, an organization, or a government agency.(hacktivist atau cyberactivist menggunakan teknologi canggih untuk meretas sistem operasi pertahanan dari individu atau sebuah organisasi atau pemerintahan)

Cyberterrorism is a premeditated, politically motivated attack against information, computer systems, computer programs, and data that results in violence against noncombatant targets by subnational groups or clandestine agents.(terorisme dunia maya yang terdiri dari grup subnasional atau sebuah agen yang memiliki motif untuk menyerang sistem computer, informasi, program computer dan data yang menimbulkan kekacauan)


(23)

Cyberwar. War in which a country’s information systems could be paralyzed from a massive attack by destructive software.(perang dunia maya, perang yang terjadi di system informasi suatu Negara yang diakibatkan peranti lunak yang bersifat penghancur)

Theft is the illegal taking of property that belongs to another individual or organization. (Perampok dunia maya, seseorang yang mengambil property tanpa izin/ilegal dari seorang individu atau suatu organisasi)  Viruses. Segments of computer code that performs unintended actions

ranging from merely annoying to destructive.(Virus, segmentasi dari kode computer yang melakukan aksi yang menyebalkan dan tidak diinginkan dan bersifat penghancur)

Worms. Destructive programs that replicate themselves without requiring another program to provide a safe environment for replication.(program yang bersifat menghancurkan dengan cara menggandakan dirinya sendiri tanpa permintaan dari program lain untuk menyediakan tempat yang aman untuk menggandakan diri)

Trojan horses. Software progams that hide in other computer programs and reveal their designed behavior only when they are activated.(Trojan, program yang menyembunyikan program computer lain dan memunculkan tampilannya saja hanya ketika program diaktifkan)

Logic bombs. Designed to activate and perform a destructive action at a certain time.(didesain untuk menampilkan aksi dan pertunjukkan yang merusak pada waktu yang telah ditentukan)


(24)

Back doors or trap doors. Typically a password, known only to the attacker, that allows access to the system without having to go through any security.(merupakan tipikal password yang hanya diketahui oleh penyerang, yang mana mengijinkan akses ke dalam sistem tanpa melalui pengaman apapun)

Denial-of-service. An attacker sends so many information requests to a target system that the target cannot handle them successfully and can crash the entire system. (seseorang yang mengirimkan begitu banyak informasi kepada sistem target yang tidak bisa ditangani dengan baik dan dapat merusak keseluruhan sistem)

Pestware. Clandestine software that uses up valuable system resources and can report on your Web surfing habits and other personal information.(perangkat lunak yang menggunakan sumber sistem yang bernilai, dapat melaporkan history web anda yang sering anda kunjungi dan informasi personal lainnya).

Adware. Designed to help popup advertisements appear on your screen.(didesain untuk menampilan popup iklan pada layar anda)

Spyware. Software that gathers user information through the user’s Internet connection without their knowledge (i.e. keylogger, password capture). (peranti lunak yang mengarahkan pemberian informasi user tanpa disadari, contohnya mengetahui password)


(25)

Web bugs. Small, usually invisible, graphic images that are added to a Web page or e-mail. (kecil, cenderung tidak terlihat, gambar grafis yang terdapat di halaman web atau email)

Phishing. Uses deception to fraudulently acquire sensitive personal information such as account numbers and passwords disguised as an official-looking e-mail. (mencuri informasi personal seperti nomor rekening bank dan password pada email resmi)

Pharming. Fraudulently acquires the Domain Name for a company’s Web site and when people type in the Web site url they are redirected to a fake Web site. (mengganti domain website suatu perusahaan dan ketika orang mengetik alamat web tersebut maka dia akan diarahkan ke website yang palsu)

Spam. Unsolicited e-mail, usually for purposes of advertising.(email iklan atau pemberitahuan yang tidak berguna atau dapat berbahaya)

Cookies. Small amount of information that Web sites store on your computer, temporarily or more-or-less permanently.(sebagian kecil informasi yang disimpan website di computer secara sementara atau dalam jangka waktu yang lama)

Computer system failures can occur as the result of poor manufacturing or defective materials.(kegagalan sistem computer dapat disebabkan oleh material atau manufaktur yang buruk)

Information Extortion, When an attacker or formerly trusted employee steal information from a computer system and then demands compensation


(26)

for its return or an agreement not to disclose it. (Pencuri informasi dari sistem computer kemudian meminta kompensasi atas pengembalian dan atau persetujuan agar tidak disebarkan)

Hacker. An outside person who has penetrated a computer system, usually with no criminal intent.(orang luar yang berhasil meretas masuk ke computer system tanpa tujuan criminal biasanya)

Cracker. A malicious hacker.(hacker yang merugikan)

Social engineering. Computer criminals or corporate spies get around security systems by building an inappropriate trust relationship with insiders. (criminal computer atau mata-mata korporat yang berada di sistem keamanan biasanya memiliki hubungan dengan orang dalam)

2.1.2 Kinerja

Kinerja telah menjadi konsep yang sering dipakai orang dalam berbagai pembahasan dan pembicaraan, khususnya dalam kerangka mendorong keberhasilan organisasi atau sumber daya manusia Penilaian tentang kinerja individu karyawan semakin penting ketika perusahaan akan melakukan reposisi karyawan. Artinya bagaimana perusahaan harus mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja. Hasil analisis kinerja akan bermanfaat untuk membuat program pengembangan SDM secara optimum. Pada gilirannya kinerja individu akan mencerminkan derajat kompetisi suatu perusahaan. Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang didalamnya memiliki kinerja yang baik. (Sudarmanto, 2009:6).


(27)

2.1.2.1Konsep Kinerja

Kata kinerja adalah terjemahan dari kata performance yang menurut The Scribner-Bantam English Distionary terbitan Amerika Serikat dan Kanada (1979) berasal dari kata to perform dengan beberapa entries yaitu :

1. Melakukan, menjalankan, melaksanakan

2. Memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat 3. Melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab

4. Melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin.

Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas.

Kemudian menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang

dapat dinilai dari hasil kerjanya”.

Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan

kesungguhan serta waktu”.

Menurut John Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah pelaksanaan fungsi -fungsi yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi,

suatu pameran umum ketrampikan”.

Menurut Barry Cushway (2002 : 1998) “Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan”.


(28)

Menurut Veizal Rivai ( 2004 : 309) mengemukakan kinerja adalah : “ merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjamahaan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira (2001 : 78), “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan”.

John Witmore dalam Coaching for Perfomance (1997 : 104) “kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan,

suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan”. Kinerja merupakan suatu

kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negative dari suatu kebijakan operasional. Mink (1993 : 76) mengemukakan pendapatnya bahwa individu yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya: (a) berorientasi pada prestasi, (b) memiliki percaya diri, (c) berperngendalian diri, (d) kompetensi.nya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Menurut Bernardin dan Russel dialih bahasakan oleh Achmad S. Ruky (2006:15) dalam bukunya yang berjudul Sistem Manajemen Kinerja menyatakan

“Kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu. Prestasi adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau


(29)

2.1.2.2Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 82) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

1.Kemampuan mereka, 2.Motivasi,

3.Dukungan yang diterima,

4.Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan 5.Hubungan mereka dengan organisasi.

Menurut Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain :

a. Faktor kemampuan Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya. b. Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situasion) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.

David C. Mc Cleland (1997) seperti dikutip Mangkunegara (2001 : 68),

berpendapat bahwa “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kerja”. Motif berprestasi dengan pencapaian kerja. Motif berprestasi


(30)

tugas dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan predikat terpuji.

Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja : 1)Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.

2)Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja

3)Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward sistem)

2.1.2.3Dimensi/Indikator Kinerja

Sudarmanto (2009:11) mengemukakan bahwa dimensi atau indicator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam menilai kinerja. John Miner (1988) pada Sudarmanto (2009:11) mengemukakan 4 dimensi yang dapat dijadikan tolak ukur menilai kinerja, yaitu :

a. Kualitas, yaitu tingkat kesalahan, kerusakan, kecermatan. b. Kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan.

c. Penggunaan waktu dalam kerja, yaitu waktu kerja efektif : jam kerja hilang.

d. Kerja sama dengan orang lain dalam bekerja.

Bernadin (2001) menyampaikan ada 6 kriteria dasar atau dimensi untuk mengukur kinerja yaitu :


(31)

a. Quality (Kualitas), terkait dengan prestasi kerja dan proses/hasil mendekati sempurna/ideal dalam memenuhi maksud atau tujuan.

b. Quantity (Kuantitas), satuan jumlah atau kuantitas pekerjaan yang dihasilkan, terkait dengan beban kerja.

c. Timeliness (Waktu) terkait dengan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan aktivitas dan ketepatan waktu/kedisiplinan dalam bertugas. d. Cost-Effectiveness (Biaya) terkait dengan penggunaan sumber-sumber

organisasi (orang,uang,material,teknologi sistem informasi) dalam mendapatkan atau memperoleh hasil atau pengurangan pemborosan dalam penggunaan sumber-sumber organisasi.

e. Need for supervision (Kemampuan tanpa pengawasan) terkait dengan kemampuan individu dapat menyelesaikan pekerjaan atau fungsi-fungsi pekerjaan tanpa asistensi pimpinan atau intervensi pengawasan pimpinan. f. Interpersonal impact (Perilaku individu) terkait dengan kompetensi dan

kemampuan individu dalam meningkatkan perasaan harga diri, keinginan baik, motivasi dan kerjasama antara rekan kerja

2.1.2.4Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi


(32)

dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) “ A way of measuring the contribution of individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu (karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.

Menurut Cascio ( 1992 : 267 ) “penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari

seseorang atau suatu kelompok”.

Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”.

Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) “ penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu

karyawan”.

2.1.2.5Perancangan Sistem Penilaian Kinerja

Tb.Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitayala Hubeis (2007) mengemukakan proses perancangan sistem penilaian meilbatkan : manajer, karyawan dan ahli sumberdaya manusia dalam membuat keputusan tentang beberapa hal berikut :


(33)

- Fokus penilaian : outcome yang terkait langsung dengan misi dan tujuan organisasi dan kebutuhan pelanggan; penggunaan waktu, tingkat kepuasan pelanggan, dll.

- Jenis kinerja : contoh pekerjaan manajer dilihat dari keberhasilan menerapkan model perencanaan dan pengorganisasian; ada enam kriteris (1) kualitas proses dan hasil, (2) jumlah hasil, nilai hasil per siklus waktu tertentu, (3) waktu yang dipakai, (4) cost efektif yaitu manajemen sumberdaya secara efisien (biaya-penerimaan), (5) derajat kebutuhan supervise dan (6) pengaruh antarpersonal seperti harga diri, persahabatan dan kerjasama.

2. Proses pengukuran

- Tipe skala ukuran; kebanyakan bersifat ordinal, peringkat kualitatif; interval.

- Tipe instrument penyusunan peringkat; dapat membandingkan antar peringkat kinerja dan antar personalia.

- Metode perhitungan skor

3. Karakteristik administrasi penilaian kinerja

- Frekuensi dan waktu bergantung pada fungsi kegiatan.

- Media koleksi data berupa komputer dan bentuk lainnya seperti manual. - Metode umpan balik dari hasil penilaian kinerja seperti untuk

pengembangan karyawan dan kebijakan perusahaan dalam hal kompensasi, pengembangan sumberdaya manusia, dan lingkungan kerja yang nyaman.


(34)

- Pengembangan sistem penilaian : (a) mulai dari analisis pekerjaan, (b) spesifikasi dimensi kinerja dan perumus kinerja, (c) skala pengukuran kinerja, (d) pengembangan format dan program pengukuran peringkat, (e) pengembangan prosedur penskoran, (f) pengembangan proses pemberian peluang tentang saran-saran dari karyawan.

2.1.2.6Bias Penilaian Kinerja

Menurut Tb.Sjafri Mangkuprawira (2009:226) bias merupakan distorsi pengukuran yang tidak akurat. Bentuk bias penilai meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Hallo effect

Bias ini terjadi ketika opini personal penilai terhadap karyawan mempengaruhi ukuran kinerja. Sebagai contoh, jika seorang penilai menyukai seorang karyawan, maka opini tersebut bisa mengalami distorsi estimasi terhadap kinerja karyawan itu. Masalah ini sering meringankan atau memberatkan ketika para penilai harus menilai karakter kepribadian teman-teman mereka, atau seseorang yang sangat tidak disukainya.

- Kesalahan kecenderungan penilaian berlebihan

Beberapa penilai tidak menyukai untuk menilai karyawan apakah dalam kondisi efektif atau kondisi rata-rata. Dalam bentuk penilaian, distorsi ini menyebabkan para penilai untuk menghindari penilaian ekstrem, seperti nilai amat buruk dan sempurna. Sebagai gantinya mereka menempatkan


(35)

angka penilaiannya dekat dengan rata-rata. Padahal ini mengakibatkan kerugian bagi karyawan yang secara objektif memiliki kinerja tinggi. - Bias kemurahan dan ketegasan hati

Bias kemurahan hati terjadi ketika para penilai cenderung begitu mudah dalam menilai kinerja para karyawan.

- Bias lintas budaya

Tiap penilai memiliki harapan tentang perilaku manusia yang didasarkan pada budayanya. Dengan keragaman budaya yang lebih besar dan tingginya mobilitas karyawan melintas batas internasional, sumber bias potensial menjadi lebih mungkin muncul.

- Prasangka personal

Prasangka akan mengabaikan penilaian efektif dan dapat melanggar hukum anti diskriminasi. Hal ini akan melanggar persamaan hak dalam pekerjaan.

2.1.2.7Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation harus menyelesaikan :

1. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision


(36)

Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : (1).Prestasi riil yang dicapai individu, (2).Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja, (3).Prestasi- pestasi yang dikembangkan.

Manfaat Penilaian Kinerja Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi organisasi adalah :

1.Penyesuaian-penyesuaian kompensasi 2.Perbaikan kinerja

3.Kebutuhan latihan dan pengembangan

4.Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.

5.Untuk kepentingan penelitian pegawai

6.Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai

2.1.3 Hubungan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web dengan Kinerja

Pada penelitian terdahulu yang berjudul “Pengaruh Sistem Akuntansi

Manajemen, Desentralisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial (Survey pada Perusahaan Tekstil di Wilayah Karesidenan Surakarta)” tahun 2009 oleh Himawan Bayuaji, sasaran utama informasi (Hansen dan Mowen,1997) yaitu:


(37)

 Menyediakan informasi yang menjadi pendukung harian.

 Menyediakan informasi akuntansi yang menyangkut pengelolaan kekayaan.

Dalam Jurnal Sistem informasi manajemen MTI UI Vol.3 – No.2 – Oktober 2007 oleh Henry Christianto, Riri Satria, dan Yudho Giri Sucahyo bahwa setiap investasi SI/TI yang dilakukan oleh perusahaan haruslah dapat meningkatkan kinerja (performance) perusahaan tersebut. Sebab jika tidak, maka investasi yang dilakukan akan sia-sia karena tidak membawa dampak positif bagi perusahaan.

Terdapat pula kesimpulan dari penelitian terdahulu berjudul Information Technology Business Value :Effect of IT Usage on Labor Productivity tahun 2006 oleh Ataay yaitu:

o Ada hubungan positif dan signifikan antara tingkat penggunaan TI pada

perusahaan (seperti e-CRM, EDI, e-procurement, e-communication, online-scorecard dan online score-procedures) dengan tingkat produktivitas actual.

o Ada hubungan positif dan signifikan antara IT integrated knowledge management practice (variable online business procedure) dan aktivitas supply chain management (variable e-procurement) dengan prediksi peningkatan produktivitas tenaga kerja. Selain itu ada hubungan negative antara e-CRM dan prediksi peningkatan produktivitas tenaga kerja.

Menurut Syam (1999) pada jurnal “Peranan Teknologi Informasi dalam

Peningkatan Pelayanan Sektor Publik“ (Dedi Rianto Rahadi, 2007) pertimbangan perilaku ini perlu mendapat perhatian khusus dalam konteks penerapan TI.


(38)

Pendapat ini sejalan dengan Sung (1987) dalam Trisna (1998) yang menyatakan bahwa faktor-faktor teknis, prilaku, situasi dan personil pengguna TI perlu dipertimbangkan sebelum TI diimplementasikan. Henry (1986) dalam Trisnawati (1998) juga mengemukakan bahwa perilaku pengguna, dan personal sistem diperlukan dalam pengembangan sistem, dan hal ini berkaitan dengan pemahaman dan cara pandang pengguna sistem tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi para personil (orang-orang) yang terlibat dalam implementasi sistem akan berpengaruh pada akhir suatu sistem, apakah sistem itu berhasil atau tidak, dapat diterima atau tidak, bermanfaat atau tidak jika diterapkan. Iqbaria (1994), Nelson (1996), Luthans (1995) juga menyebutkan bahwa secara individu maupun kolektif penerimaan penggunaan dapat dijelaskan dari variasi penggunaan suatu sistem, karena diyakini penggunaan suatu sistem yang berbasis TI dapat mengembangkan kinerja individu atau kinerja organisasi.

Pada penelitian terdahulu yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi,

Locus of Control dan Penerapan Sistem Informasi terhadap Kinerja Aparat

Unit-Unit Pelayanan Publik” tahun 2008 oleh Rezsa Primanda dari Univ.Muhamadiyah Surakarta terdapat kutipan: Adapun penerapan teknologi khususnya sistem informasi akan membantu aparat dalam melakukan pekerjaannya dengan cara mengurangi keterbatasan yang dimilikinya (Alter, 1992) dalam Falikhatun (2003).

Sedangkan pada penelitian terdahulu yang berjudul “Pengaruh Efektivitas

Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi

Terhadap Kinerja Individual Pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar” oleh Maria


(39)

dalam Jumaili (2005 : 725) menyatakan bahwa jika evaluasi pemakai atas teknologi cocok dengan kemampuan dan tuntutan dalam tugas pemakai, maka akan memberikan dorongan pemakai memanfaatkan teknologi. Irwansyah dalam Jumaili (2005) mengemukakan bahwa penggunaan teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi, sehingga sistem informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual. Menurut Nelson dalam Suharno (2005) diterimanya suatu teknologi komputer tergantung pada teknologi itu sendiri, tingkat skill dan expertise dari individu yang menggunakannya. Bagi perusahaan, aplikasi teknologi yang tepat akan mendatangkan competitive advantage. Sedangkan bagi individu, keahlian yang dimiliki akan meningkatkan kinerja individu yang bersangkutan. Handoko (1999) mengemukakan bahwa efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar. Yamit (1998) mendefinisikan efektivitas sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan. Jumaili (2005) mengemukakan bahwa secara umum, efektivitas penggunaan atau pengimplementasian teknologi sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemudahan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data tersebut.


(40)

Data dalam sistem informasi tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan atau organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan.

Dalam Turban,Mclean,Wetherbe (2002), knowledge workers can be supported by a large variety of information systems. Such support system range from web based information system that help them find information and expert system that support information interpretation that help them increase their productivity and quality of work. (pengetahuan para pekerja dapat didukung dengan banyaknya jenis system informasi. Salah satu system pendukung adalah system informasi berbasis web yang membantu mereka menemukan informasi menggunakan system yang handal untuk menginterpretasikan informasi yang akan membantu meningkatkan produktivitas/kinerja dan kualitas pekerjaan mereka.

2.2 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.2.1 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian pustaka diatas, maka kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Menurut Agus Mulyanto (2009) dalam bukunya Sistem Informasi Konsep & Aplikasi menyimpulkan bahwa definisi sistem informasi manajemen merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan.


(41)

Sistem informasi terdiri dari 5 (lima) sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi (Agus Mulyanto, 2009:31) yaitu :

a. Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi.

Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya mahasiswa, pemasok, dll. Pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi misalnya sistem analis, developer, dll. b. Perangkat Keras (Hardware)

Semua peralatan yang digunakan dalam proses informasi berupa computer dan media data seperti CD, disk, lembaran kertas data, dll.

c. Perangkat Lunak (Software)

Semua rangkaian perintah (intruksi) yang digunakan dalam pemrosesan informasi, tidak.hanya berupa program tetapi dapat juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi/perintah dari pengguna sumber data sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan proses pengolahan informasi dan mengoperasikan perintah bagi pengguna informasi.


(42)

Data dapat berupa teks, gambar, audio maupun video. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi manajemen melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. e. Jaringan.

Media komunikasi yang menghubungkan computer, pemroses informasi, dan peralatan lainnya serta dikendalikan melalui software komunikasi, sumber daya jaringan dapat berupa kabel, nirkabel, satelit, seluler, modem, prosesor, dll.,

Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi manajemenKelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi manajemen.

Pada Turban,Mclean,Wetherbe (2002) Web-based systems refer to applications or services that are resident on a server that is accessible using a Web browser. The only client-side software needed to access and execute these applications is a Web browser environment. (sistem berbasis web adalah aplikasi atau jasa yang terpusat pada server dan diakses dengan menggunakan web browser. Satu-satunya pengendali perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengakses dan menjalankan aplikasi ini adalah web browser.)

Berbagai macam jaringan untuk mengaktifkan web browser adalah : a. Internet, jaringan yang dapat diakses di mana saja dan cakupannya luas,


(43)

b. Intranet, jaringan yang hanya dapat diakses di dalam organisasi dan terbatas hanya untuk anggota organisasi itu saja.

c. Extranet, jaringan yang dapat diakses oleh organisasi dan mitra organisasi yang membutuhkan informasi atau pihak yang bekerja sama, dapat dibatasi.

d. Corporate Portal, jaringan antar perusahaan.

Menurut Bernardin dan Russel dialih bahasakan oleh Achmad S. Ruky (2006:15) dalam bukunya yang berjudul Sistem Manajemen Kinerja menyatakan

“Kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu. Prestasi adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau

kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu”.

Bernadin (2001) menyampaikan ada 6 kriteria dasar atau dimensi untuk mengukur kinerja yaitu :

a. Quality (Kualitas), terkait dengan prestasi kerja dan proses/hasil mendekati sempurna/ideal dalam memenuhi maksud atau tujuan.

b. Quantity (Kuantitas), satuan jumlah atau kuantitas pekerjaan yang dihasilkan, terkait dengan beban kerja.

c. Timeliness (Waktu) terkait dengan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan aktivitas dan ketepatan waktu/kedisiplinan dalam bertugas. d. Cost-Effectiveness (Biaya) terkait dengan penggunaan sumber-sumber


(44)

mendapatkan atau memperoleh hasil atau pengurangan pemborosan dalam penggunaan sumber-sumber organisasi.

e. Need for supervision (Kemampuan tanpa pengawasan) terkait dengan kemampuan individu dapat menyelesaikan pekerjaan atau fungsi-fungsi pekerjaan tanpa asistensi pimpinan atau intervensi pengawasan pimpinan. f. Interpersonal impact (Perilaku individu) terkait dengan kompetensi dan

kemampuan individu dalam meningkatkan perasaan harga diri, keinginan baik, motivasi dan kerjasama antara rekan kerja

Dalam Turban,Mclean,Wetherbe (2002), knowledge workers can be supported by a large variety of information systems. Such support system range from web based information system that help them find information and expert system that support information interpretation that help them increase their productivity and quality of work. (pengetahuan para pekerja dapat didukung dengan banyaknya jenis system informasi. Salah satu system pendukung adalah system informasi berbasis web yang membantu mereka menemukan informasi menggunakan system yang handal untuk menginterpretasikan informasi yang akan membantu meningkatkan produktivitas/kinerja dan kualitas pekerjaan mereka.


(45)

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas maka dirumuskan paradigma mengenai implementasi sistem informasi manajemen dampaknya perusahaan terhadap kinerja karyawan, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :

Sistem Informasi (Variabel X)

 Manusia

 Perangkat Keras  Perangkat Lunak  Data

 Jaringan

(Agus Mulyanto, 2009:31)

Kinerja (Variabel Y)

 Quality (Kualitas)  Quantity (Kuantitas)  Timeliness (Waktu)

 Cost-Effectiveness (Biaya)  Need for supervision

(Kemampuan tanpa

pengawasan)

 Interpersonal impact (Perilaku individu)

Bernadin (2001) Turban,Mclean,

Wetherbe (2002)

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

Bagan Kerangka Pemikiran Implementasi Sistem Informasi Manajemen berbasis Web Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan


(46)

2.3.2 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dibutuhkan suatu pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel independent terhadap variabel dependent. Menurut Sugiyono (2000:161) “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.”

Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendugaan sementara mengenai hubungan variabel yang akan diuji sebenarnya. Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terhadap pengujian hubungan yang dinyatakan.

Jadi, hipotesis penelitian ini adalah “Implementasi sistem informasi manajemen berbasis web berdampak terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom”.


(47)

45 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Adapun pendapat Husein Umar (2003:303) menjelaskan pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian

juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika

dianggap perlu.”

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah sistem informasi manajemen berbasis web dan kinerja karyawan pada IT Telkom.

3.2Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Metode deskriptif dapat digunakan untuk menjawab tujuan penelitian kesatu dan kedua.

Menurut Nazir (2003:54), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu variabel


(48)

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, variabel dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Menurut Sugiyono (2001:16), metode verifikatif adalah metode yang digunakan untuk memilih metode penelitian, menyusun instrument penelitian, mengumpulkan data dan menganalisanya. Metode verifikatif juga digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis, sehingga metode verifikatif ini digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ketiga, yaitu untuk mengetahui seberapa besar implementasi system informasi manajemen berbasis web berdampak terhadap kinerja karyawan di IT Telkom. Dengan metode ini dapat diketahui berapa besarnya dampak variabel independent terhadap variabel dependent, serta besarnya arah hubungan yang terjadi.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Menurut Sugiyono (2008:13) proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut:

Proses penelitian meliputi:  Sumber masalah


(49)

 Rumusan masalah

 Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan  Pengajuan hipotesis

 Metode penelitian

 Menyusun instrument penelitian  Kesimpulan

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

Sumber Masalah

Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi untuk dijadikan sebagai sumber masalah sebagai dasar penelitian.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah dalam penelitian ini telah disebutkan dalam latar belakang penelitian dan diperinci dalam identifikasi masalah dan perumusan masalah. Masalah-masalah atau fenomena yang terjadi, nantinya akan dibahas pada bab IV pada saat penyusunan skripsi.


(50)

Konsep dan Teori yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berpikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.

Pengajuan Hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah implementasi sistem informasi manajemen berbasis web berdampak terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom.

Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian


(51)

kali ini metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik analisis data menggunakan metode analisis kualitatif dan metode kuantitatif.

Menyusun Instrumen Penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk kuesioner. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Selanjutnya peneliti menganalisis dan mengambil sampel untuk melakukan penelitian mengenai:

 Implementasi sistem informasi manajemen berbasis web yang diperoleh dari data kuisioner yang akan diisi oleh karyawan IT Telkom yang menggunakan sistem informasi manajemen berbasis web.

 Kinerja karyawan menggunakan data penilaian kinerja yang diperoleh dari unit SDM IT Telkom.

Selanjutnya penulis mulai menggunakan perhitungan dengan menggunakan MSI (Method Succesive Interval) untuk menaikkan skala ordinal menjadi interval, regresi linier sederhana untuk membuktikan sejauh mana dampak yang diperlihatkan


(52)

antara implementasi sistem informasi manajemen berbasis web terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom, Korelasi Pearson Product Moment untuk meneliti erat tidaknya pengaruh implementasi sistem informasi manajemen berbasis web terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom, koefisien determinasi untuk menilai besarnya implementasi sistem informasi manajemen berbasis web terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom dan t hitung untuk menguji tingkat signifikan.

Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

3.2.2 Operasional Variabel

Menurut Umi Narimawati (2007:61), “Operasionalisasi variabel adalah proses penguraian variabel penelitian kedalam sub variabel, dimensi, variabel sub variabel,

dan pengukuran”. Sesuai dengan kerangka pemikiran dan hipotesis yang telah

disajikan sebelumnya, maka penulis membedakan obyek penelitian ke dalam dua variabel.

1. Variabel Bebas (Independent Variabel) : Sistem Informasi Manajemen berbasis Web (X)


(53)

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) : Kinerja karyawan (Y) Variabel Bebas (Independent Variabel)

Menurut Umi Narimawati (2007:27), variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang pengaruhnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi dalam kaitannya dengan variabel lain.

Indikator dari Sistem Informasi Manajemen berbasis web adalah manusia, perangkat lunak, perangkat keras, data dan jaringan.

Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel bebas (X) di usulan penelitian ini adalah Sistem Informasi Manajemen berbasis web.sistem berbasis web adalah aplikasi atau jasa yang terpusat pada server dan diakses dengan menggunakan web browser. Satu-satunya pengendali perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengakses dan menjalankan aplikasi ini adalah web browser. (Turban,Mclean,Wetherbe,2002)

Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain (independent variabel). Variabel terikat (Y) disini adalah Kinerja karyawan. “Kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu.(Bernardin dan Russel,2006:15).


(54)

Indikator kinerja adalah: kualitas, kuantitas, waktu, biaya, perilaku individu dan kemampuan tanpa diawasi.

Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Ska-

la No Kuesioner Sumber Data Sistem Informasi Manajemen berbasis web (X)

Web-based systems refer to applications or services that are resident on a server that is accessible using a Web browser. The only client-side software needed to access and execute these applications is a Web browser environment.

(sistem berbasis web adalah aplikasi atau jasa yang terpusat pada server dan

diakses dengan

menggunakan web browser. Satu-satunya pengendali perangkat lunak yang

dibutuhkan untuk

mengakses dan

menjalankan aplikasi ini adalah web browser.)

(Turban,Mclean,Wetherbe, 2002)

1. Manusia  Pengetahuan Pengguna SIM

 Kemampuan Pengguna SIM

 Pengerahuan Pembuat SIM

 Kemampuan Pembuat SIM

 Manfaat

o rdina l 1 2 3 4 5 K a ry a wa n IT T elko m y a ng meng g un a ka n SI M ber ba sis Web

2. Perangkat Keras

 Kesulitan Pengoperasian Perangkat

 Kelengkapan perangkat

 Kualitas perangkat

 Kebutuhan Perangkat

6 7 8 9 3. Perangkat

Lunak

 Tampilan/interface menarik

User friendly/mudah

digunakan

 Kelengkapan menu

 Frekuensi terjadinya kesalahan/error

10 11 12 13

4. Data  Kemudahan mendapatkan data

 Kelengkapan data yang digunakan

 Kebenaran data yang digunakan

 Kemudahan menginput data

14 15 16 17

5. Jaringan  Kecepatan akses

 Kemudahan akses

 Akses di luar organisasi

18 19 20


(55)

3.2.3 Metode Penarikan Sampel 3.2.3.1Sumber Data

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai “Implementasi

Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya Terhadap Kinerja

Karyawan” adalah data sekunder dan primer.

Data Primer

Menurut Husein Umar (2008:42), data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau peseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

Variabel Konsep

Variabel Indikator Ukuran

Ska- la No Kuesioner Sumber Data Kinerja (Y) “Kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu. Bernardin dan Russel (2006:15)

1. Kualitas  Tercapainya target kerja

 Prestasi kerja

O rdina l 1 2 P a ra At a sa n K a ry a wa n IT T elko m y a ng meng g un a ka n SI M berba si s Web

2. Kuantitas  beban tugas harian

 beban tugas utama

3 4 3. waktu  ketepatan

penyelesaian pekerjaan  kecepatan/durasi menyelesaikan pekerjaan  efektivitas 5 6 7 4. kemampuan

tanpa diawasi

 inisiatif dalam bekerja tinggi

8

5. biaya  efisiensi biaya tinggi

9 6. Perilaku

Individu

 Kreativitas

 Rajin

 Motivasi kerja

10 11 12


(56)

Menurut Umi Narimawati (2007:47), data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau peseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Ada dua cara pokok untuk memperoleh data primer, yaitu dengan cara berkomunikasi dengan obyek yang diteliti atau responden dan melakukan observasi. Komunikasi dengan responden dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner. Kuesioner dapat secara

tertulis maupun lisan. Sedang observasi dilakukan dengan tanpa pertanyaan”.

Dalam penelitian ini data primer yang diambil langsung dari IT Telkom. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah sebagai berikut:

1. Interview, langsung dilakukan dengan pihak terkait di perusahaan tempat obyek penelitian yang mempunyai hubungan langsung dengan masalah yang diteliti oleh penulis.

2. Observasi, dilakukan terhadap obyek penelitian guna mendukung penelitian, sifatnya tidak ada interaksi antara obyek dan peneliti.

3. Kuesioner, teknik pengumpulan data dengan form yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada obyek penelitian guna mendapat informasi.

Data Sekunder

Menurut Husein Umar (2008:42), data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer yang


(57)

telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.

Data yang secara tidak langsung diperoleh oleh peneliti guna mendukung data yang sudah ada sehingga lebih lengkap adalah tergolong data sekunder. Menurut (Umi Narimawati, 2007: 51) “Data sekunder merupakan data yang sudah ada, data tersebut sudah dikumpulkan sebelumnya untuk tujuan-tujuan yang tidak mendesak”.

Contoh dari data ini yaitu: dokumentasi perusahaan, jurnal, makalah, buku, dan penelitian terdahulu.

3.2.3.2Teknik Penentuan Data 1. Populasi

Menurut Umi Narimawati (2008:72), populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.

Menurut Jonathan Sarwono (2006:269), populasi didefinisikan sebagai seperangkat unit analisis yang lengkap yang sedang diteliti.

Menurut Sugiyono (2004:72), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan krakteristik tertentu yang


(1)

145

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dini Ramdhaniar

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 18 Desember 1987 Jenis Kelamin : Perempuan

E-mail : dini.ramdhaniar@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

2007 – 2010 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung Program Studi Manajemen (S1) konsentrasi SDM 2005 – 2006 : Program Profesional STT Telkom Bandung

Program Studi Computer Application for Business (D1)

2002 – 2005 : SMA Negeri 8 Bandung 1999 – 2002 : SLTP Negeri 2 Bandung

1993 – 1999 : SDN Margahayu Raya 03 Bandung 1992 – 1993 : TK Pondok Daun Bandung


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul ”Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Pada IT Telkom”. Bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menempuh penyelesaian studi program Strata Satu Program Studi Manajemen pada Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Dalam penulisan ini, penulis tidak lepas dari bantuan dan bimbingan yang melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Prof.Dr.Hj. Umi Narimawati, SE., Msi sebagai Dekan Fakultas Ekonomi sekaligus dosen pembimbing, atas waktu, ilmu, bimbingan, kesabaran dan bantuan yang diberikan selama penulisan skripsi ini. 2. Ibu Linna Ismawati, SE., Msi sebagai Ketua Program Studi Manajemen

dan juga dosen wali atas perhatian dan dukungan yang begitu besar kepada penulis.

3. Ibu Lita Wulantika, SE., Msi sebagai Ketua Sidang, dosen mata kuliah Teori Organisasi dan Seminar MSDM sekaligus dosen penguji atas


(3)

iv

perhatian, ilmu, nasihat dan dukungan selama kuliah dan penulisan skripsi.

4. Ibu Raeny Dwisanti, SE., Msi sebagai dosen penguji atas kritik dan sarannya agar penulisan skripsi ini lebih baik lagi.

5. Ibu Windy Novianti, Teh Maya dan Teh Hana atas bantuannya selama proses administrasi akademik.

6. Seluruh dosen pengajar di jurusan Manajemen UNIKOM atas bekal ilmu dan pengetahuan, dukungan, dan toleransi kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Kedua orang tua Bapak Agus Heru B. dan Mama Ambiyati atas kesabaran dan dukungan yang tidak pernah berhenti diberikan kepada penulis. Kedua adik perempuanku, Fitria Sari dan Auliya Pratiwi yang menjadi pengobat disaat lelah dan penat. Keluarga Pelanduk atas dukungannya, terutama untuk Teh Neng yang sudah ikut mencarikan pinjaman buku untuk teori penulis. A Ilham untuk teori dan referensi mengenai SIM.

8. IT Telkom, institusi menimba ilmu selama 1 tahun, pengalaman kerja selama lebih dari 3 tahun dan tempat pelaksanaan penelitian penulis dan penyebaran kuisioner. Terutama kepada ZTE-IT Telkom dan Direktorat Pemasaran.

9. Bapak Yanuar Firdaus (Kepala Bagian SISFO IT Telkom) atas informasi dan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan penulis untuk penelitian ini.


(4)

v

10. Ibu Meagawati (Kepala Urusan SDM IT Telkom) beserta staf (Bapak Asep Taryana dan Yudith) atas bantuan dan data-data yang diberikan untuk mendukung penelitian ini.

11. PT.Nubee System atas kepercayaan, kerjasama yang baik dan toleransi waktu kerja selama penulis melakukan bimbingan dan urusan perkuliahan.

12. Lisa Kartika, atas kerjasama yang baik, persahabatan yang indah dan perjuangan keras bersama penulis. Kristian Luas (XOXO), atas doa dan dukungannya selama penulisan skripsi baik secara materi maupun moril, holong rohaku to ho hasian. Shady Adeline dan Alit Triyasarum for always care and being there whenever i need and also a gourgeous sisterhood. Mas Tri Hermanto atas dukungan dan atensinya kepada penulis. Seluruh MN-4 (Karyawan) atas motivasi, dukungan, keceriaan di kelas, suasana kekeluargaan dan toleransi kepada penulis. Chrysna, Eka Olive, Iden, Ivan Hadi, Faiz dan Teh Dedeh atas perjuangan bersama. Hendar, Sista Winda atas bantuan referensi jurnal. Geng MANOHARA, CBL Crew, Ariyani Anggraeni, bang Anang Simanjuntak, kemudian Badruz Juniar Pasha yang keukeuh pengen namanya dicantumin disini (:p) dan telah memprovokasi grup BBM Ceriwis supaya mendoakan dan memberikan support. Semua pihak yang telah turut berkontribusi dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang sudah mendoakan dan mensupport penulis


(5)

vi

melalui banyak media, facebook, yahoo messenger, twitter, dan SMS. Lucky and glad to have you all in my life.

Penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap usulan penelitian ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.

Semoga bantuan serta dukungan yang diberikan mendapat balasan yang baik oleh Allah S.W.T. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi penulis maupun bagi pihak-pihak lain yang memerlukannya agar menajdi pendorong bagi peneliti lainnya untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan judul skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb,

Bandung, Juli 2010


(6)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

Skripsi saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik sarjana baik di Universitas Komputer Indonesia maupun di Perguruan Tinggi lain.

Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain kecuali arahan Dosen Pembimbing.

Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan seabgai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, Juli 2010 Yang Membuat Pernyataan

Dini Ramdhaniar 21207792