Pemeriksaan Keabsahan Data METODE PENELITIAN

Adhina Mentari Ashri, 2014 Ethnomathematics Sebagai Suatu Kajian Dalam Mengungkap Ide Matematis Pada Sistem Penanggalan Masyarakat Kampung Naga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji keabsahan kedua adalah Uji Transferability, dengan uji keabsahan ini, peneliti berusaha untuk membuat laporan penelitian dengan rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya, agar pembaca jelas dan dapat memutuskan apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam situasi lain atau tidak. Sedangkan Uji Dependability Uji Kebergantungan dan Uji Confirmability Uji Kepastian adalah melakukan pelaporan dan auditing kepada pembimbing. Adhina Mentari Ashri, 2014 Ethnomathematics Sebagai Suatu Kajian Dalam Mengungkap Ide Matematis Pada Sistem Penanggalan Masyarakat Kampung Naga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ide-ide matematis yang terdapat dalam kehidupan berbudaya masyarakat Kampung Naga, dengan cara mengeksplorasi aktivitas budaya masyarakat Kampung Naga. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya ide-ide matematis terkait dengan kehidupan berbudaya masyarakat Kampung Naga yang ditemukan yaitu: 1. Secara praktik, masyarakat Kampung Naga dapat menentukan hari ke-a dengan cepat, membutuhkan asumsi yaitu diketahui satu hari yang digunakan sebagai acuan tertentu untuk menentukan hari ke-a nya. a. Penentuan hari mingguan biasa Misalkan akan dicari a hari ke depan, a , maka penentuan hari mingguan biasa dapat menggunakan aturan modulo 7, yaitu a ≡ b mod 7, dengan b {0,1,2,3,4,5,6}, b adalah sisa hasil bagi yang di dipasangkan dengan masing-masing hari mingguan biasa dalam satu minggu yaitu: hari pertama acuan = 1; hari kedua acuan = 2; hari ketiga acuan = 3; hari keempat acuan = 4 hari kelima acuan = 5 hari keenam acuan = 6; hari ketujuh acuan = 0. b. Penentuan hari minggu pasaran Misalkan akan dicari a hari ke depan, a , maka penentuan hari mingguan pasaran dapat menggunakan aturan modulo 5, yaitu Adhina Mentari Ashri, 2014 Ethnomathematics Sebagai Suatu Kajian Dalam Mengungkap Ide Matematis Pada Sistem Penanggalan Masyarakat Kampung Naga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a ≡ b mod 5, dengan b {0,1,2,3,4}, b adalah sisa hasil bagi yang di dipasangkan dengan masing-masing hari minggu pasaran dalam satu minggu yaitu: hari pasaran pertama = 1; hari pasaran kedua = 2; hari pasaran ketiga = 3; hari pasaran keempat = 4 hari pasaran kelima = 0. 2. Ide matematis yang muncul ketika menentukan aktivitas bertani dengan asumsi: telah ditentukannya suatu hari yang tidak termasuk nahas wedal dan nahas kolot dalam suatu tahun. Kemudian, misalkan n adalah jumlah dari naktu hari mingguan biasa yang dipilih m dan naktu pada hari mingguan pasaran yang dipilih p, kemudian dinyatakan n = m +p, n dan . Lebih lanjut, gunakan aturan modulo 3, yaitu n ≡ q mod 3, q {0,1,2}, q adalah sisa hasil bagi. Setelah perhitungan dilakukan, dapat ditafsirkan jika q = 0, maka diartikan bahwa hari yang dipilih tidak boleh digunakan untuk aktivitas tandurmenanam padi. Jika q = 1, diartikan bahwa hari yang dipilih dikatakan bagus untuk menanam paditandur sedangkan jika q = 2 diartikan bahwa hari yang dipilih dikatakan bagus untuk memanen padi. 3. Penentuan hari baik yang hanya memperhatikan nahas wedal dapat digambarkan dengan sebuah matriks.

B. Saran

Melalui penelitian ini, penulis menyampaikan saranrekomendasi yakni sebagai berikut: 1. Kepada warga masyarakat Kampung Naga, penelitian ini memberikan rekomendasi bahwa kearifan lokal masyarakat Kampung Naga mengandung ide matematis sehingga perlu untuk dibuat dokumen tertulisnya agar dapat menjadi bukti sejarahartefak.