Latar Belakang Penelitian MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK DALAM BERHITUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA.

Sri Rahayu, 2013 Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Berhitung Melalui Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia prasekolah dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Penyelenggaraan pendidikan usia dini disesuaikan dengan karakteristik anak yang aktif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan senang bereksplorasi dengan lingkungannya, hal ini tercermin dalam kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak Sujiono, 2004. Sejalan dengan pernyataan tersebut, anak pada usia prasekolah perlu diberikan program atau kegiatan berdasarkan pada prinsip tumbuh kembang anak dimana program yang diberikan adalah berupa pengasuhan dan pendidikan sebagai rangsangan perkembangan fisik motorik kasar dan halus, kognitif, bahasa, sosial-emosional, pemahaman moral dan agama secara proporsional dan terintegrasi, sehingga tingkat perkembangan yang dapat dicapai oleh anak usia prasekolah ini bukan hanya perkembangan kecakapan akademik saja, akan tetapi lebih merupakan aktualisasi potensi dari semua aspek perkembangan. Pengembangan kemampuan di Taman Kanak-kanak mengacu pada dua bidang yaitu, pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan dasar. Salah satu bidang pengembangan kemampuan dasar yang dipelajari anak usia dini adalah matematika. Sri Rahayu, 2013 Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Berhitung Melalui Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pembelajaran matematika untuk anak usia dini merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki, dengan memiliki kemampuan matematika yang baik anak mampu memecahkan permasalahan sehari-hari serta mempersiapkan mental akademik dalam pendidikan selanjutnya. Selain itu, matematika merupakan kebutuhan fundamental yang perlu dimiliki dalam kehidupan, setiap hari kita menggunakan matematika seperti dalam mengatur jadwal kegiatan kesehariannya membutuhkan waktu dan waktu adalah bagian dari matematika, ibu belanja di pasar melakukan transaksi jual beli menggunakan uang dan nilai mata uang merupakan bagian dari matematika , serta tukang jahit akan membuat pakaian menggunakan pengukuran pola sesuai dengan ukuran badan dan pengukuran adalah bagian dari matematika. Sejalan dengan pemaparan Wahyudin 2003:6 yang mengatakan bahwa beberapa alasan matematika diperajari, yaitu 1 matematika merupakan mata pelajaran yang esensial, 2 matematika merupakan alat komunikasi yang tangguh, singkat, padat dan tak memiliki arti ganda, 3 matematika dapat digunakan untuk menghadirkan informasi dalam berbagai cara, tidak semata-mata dengan pemakaian angka-angka dan huruf, tetapi juga melalui penggunaan table, grafik serta diagram, 5 matematika dipelajari untuk mengembangkan kemampuan secara logis, akurasi serta kesadaran yang menyertainya, 6 matematika banyak diminati oleh semua kalangan, dan, 7 matematika dapat dicapai sebagi alat tangguh komunikasi untuk menghadirkan, menyelaraskan, serta memprediksikan. Sehingga tepat kiranya, apabila matematika merupakan pembelajaran yang harus dipelajari sejak anak berusia prasekolah. Sri Rahayu, 2013 Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Berhitung Melalui Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Salah satu konsep dalam pembelajaran matematika yang harus dimiliki anak usia prasekolah adalah berhitung. Copley 2000 mengungkapkan bahwa berhitung merupakan suatu keterampilan yang membutuhkan beragam kemampuan seperti menyebutkan nama-nama angka secara berurutan, satu, dua, tiga dan seterusnya, kemampuan menghafal seperti, menyebutkan alphabet, A, B, C, D, dan seterusnya. Lorton mengemukakan ada tiga tahapan pembelajaran matematika untuk anak usia dini yaitu, mulai dari tingkat pemahaman konsep, menghubungkan konsep konkrit dengan lambang bilangan dan tingkat lambang bilangan Sudono, 2000 : 385. Sedangkan dalam kenyataannya pembelajaran matematika dikenalkan melalui penggunaan pembelajaran yang konvensional dan besifat latihan, sehingga pembelajaran kurang bermakna. Hal ini sejalan dengan pemaparan Sriningsih 2008 : 1 mengungkapkan bahwa beberapa lembaga pendidikan anak usia dini mengajarkan konsep-konsep matematika yang menekankan pada penguasaan angka melalui latihan dan praktek-praktek paper-pensil test. Pembelajaran pengenalan matematika secara konvensional ini ditemukan pada salah satu Kelompok B di TK Puspa Mekar, sehingga kemampuan berhitung anak masih belum berkembang secara maksimal, hal ini ditandai oleh belum mampunya anak menghitung secara mundur serta acak, belum mampunya anak dalam pengurangan dan belum mampunya anak dalam hal penjumlahan. Salah satu faktor dari kurang maksimalnya kemampuan berhitung anak adalah metode yang digunakan lebih menekankan pada praktek-praktek paper-pensil tes, anak diberi lembar kerja atau majalah untuk mengisi angka-angka ataupun menyebutkan bilangan secara Sri Rahayu, 2013 Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Berhitung Melalui Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bersama-sama, anak ditanya berapa hasil dari penjumlahan atau pengurangan dari bilangan-bilangan tertentu tanpa menggunakan alat bantu atau media, kemudian anak ditugaskan untuk menulis angka tersebut. Pembelajaran matematika yang dilaksanakan masih didominasi oleh paradigma mengajar yang memiliki ciri-ciri antara lain : guru aktif menyampaikan informasi dan anak pasif menerima, pembelajaran berfokus berorientasi pada guru bukan pada anak, ketergantungan anak pada guru cukup besar, independensi berpikir anak kurang dikembangkan, pemahaman anak cenderung pada pemahaman instrumental, bukan pada pemahaman relasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peran guru yang terlalu menguasai kelas. Guru dengan spontan memberikan tugas kepada anak tanpa memberikan pilihan kegiatan kepada anak. Sementara itu anak hanya duduk dan mendengarkan ceramah guru, anak hanya mengamati gambar, dan melaksanakan tugas yang diberikan. Selain faktor tersebut, pembelajaran matematika di TK Puspa Mekar menggunakan metode drill yang dilakukan setiap hari sebelum anak-anak memulai kegiatan di sekolah, anak menyebutkan urutan bilangan satu sampai sepuluh sambil melihat gambar angkabilangan yang tertempel pada dinding kelas sehingga anak kurang bisa mengaitkan antara apa yang dipelajarinya dengan lingkungan sekitarnya. Anak cenderung menghafal angka yang terdapat pada gambar dan kurang mengkaitkan dengan penerapan angka-angka itu untuk menerangkan orang atau benda yang sering ditemuinya sehari-hari. Hal ini dapat mengakibatkan anak merasa bosan dan tidak tertarik dalam pembelajaran berhitung. Sri Rahayu, 2013 Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Berhitung Melalui Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di TK Puspa Mekar ini kurang memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan ide-ide kreatif, kurang melatih daya nalar, dan tidak mengajarkan untuk mampu melihat alternatif lain yang mungkin dapat dipakai dalam menyelesaikan suatu masalah sehingga pembelajaran bermakna dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak menjadi terabaikan. Bermain merupakan salah satu alternatif yang mampu menciptakan pembelajaran menjadi bermakana. Hal ini senada dengan pemaparan Sudono 2000:1 mengungkapkan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Sel ain itu Hildebrand S eti aningsih, 2007:10 mengungkapkan bahwa bermain berarti berlatih, mengeksploitasi, merekayasa, mengulang latihan apapun yang dapat dilakukan untuk menstransformasi secara imajinatif hal-hal yang sama dengan dunia orang dewasa. Berdasarkan pemaparan tersebut, bermain merupakan kegiatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan suatu alat atau media. Media ular tangga merupakan media yang mampu mengembangkan kemampuan kognitif salah satunya adalah kemampuan berhitung. Hal ini senada dengan pemaparan Sriningsih 2009:98 yang mengemukakan bahwa permainan ular tangga dapat diberikan untuk anak usia 5 -6 tahun dalam rangka menstimulasi berbagai bidang pengembangan seperti kognitif, bahasa, dan sosial. Sri Rahayu, 2013 Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Berhitung Melalui Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Adapun kemampuan kognitif yang terstimulasi melalui media ular tangga adalah menyebutkan urutan bilangan, mengenal lambang dan konsep bilangan. Hasil penelitian Agustina 2008 mengemukakan bahwa penggunaan permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan permainan ular tangga dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak TK. Berdasarkan refleksi diri mengenai pembelajaran berhitung yang dilaksanakan di TK Puspa Mekar, kemampuan berhitung anak masih belum berkembang secara maksimal sehingga peneliti dan guru kelompok B mencari solusi tindakan untuk memecahkan masalah belum maksimalnya kemampuan berhitung di TK Puspa Mekar. Tepat kiranya media ular tangga menjadi salah satu alternatif yang diasumsikan mampu meningkatkan kemampuan berhitung tersebut. Media ular tangga merupakan media yang dimodifikasi dengan menambahkan gambar atau angka dan menyajikan materi-materi pembelajaran didalamnya serta mudah dimainkan oleh anak baik secara individu maupun secara berkelompok. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penelitian ini memfokuskan kajian pada bagaimana meningkatkan kemampuan berhitung anak taman kanak-kanak melalui media permainan ular tangga yang penulis rumuskan dalam judul penelitian, “Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Berhitung Melalui Penggunaan Media Permainan Ular Tangga”. Penelitian Tindakan Kelas Sri Rahayu, 2013 Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Berhitung Melalui Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Terhadap Anak di kelompok B TK Puspa Mekar, Kecamatan Sukasari Kota Bandung pada Tahun Pelajaran 2012-2013.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

using Grammatical snakes and ladders game in teaching simple past tense: an action research at eight, MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakartas

1 8 113

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TUNAS MELATI BANDAR LAMPUNG TA 2015/2016

3 53 64

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN BATANG KOREK API.

0 21 35

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Kelompok B (Kelompok Salman) RA Taqiyya Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 18

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA PADA ANAK KELOMPOK B (KELOMPOK SALMAN) RA Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Kelompok B (Kelompok Salman) RA Taqiyya Kartasura Sukoharjo Tahu

0 2 18

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Ular Tangga Di Kelompok B Tk Pertiwi Kepoh Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 0 4

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Ular Tangga Di Kelompok B Tk Pertiwi Kepoh Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 3 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BOOK SCAVENGER HUNT.

4 17 42

meningkatkan pengetahuan kesehatan melalui permainan ular tangga.

1 1 9

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BOWLING KALENG

2 4 7