2 Universitas Kristen Maranatha
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut: a.
Jenis material yang diuji crushed limestone dari Padalarang dengan ukuran butir maksimum 3mm.
b. Untuk butiran halus dipergunakan crushed limestone dari Sukabumi dengan
ukuran lolos tapis No.200. c.
Penambahan butiran halus sebesar 20 dari berat total. d.
Uji kompaksi menggunakan uji kompaksi non standar Proctor yaitu sebagai berikut:
a.
Diameter mold = 8cm
b.
Tinggi mold = 12,9cm
c.
Jumlah lapisan = 3
d.
Jumlah pukulan per lapis = 20
e.
Energi kompaksi = 600kNmm
3
e. Faktor koreksi dari mold non standar ke mold standar menggunakan hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh Laowo, S.A., 2016. f.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah sebagai berikut: BAB I,
Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II, Studi Literatur, berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian Tugas Akhir, yaitu tentang pemadatan tanah dengan pengujian non standar
Proctor di lapangan maupun di laboratorium. BAB III, Metode Penelitian berisi langkah-langkah penelitian tentang material uji
dan tata cara pengujian.
3 Universitas Kristen Maranatha
BAB IV, Analisis Data berisi hasil uji kompaksi berupa grafik hubungan antara berat isi kering maksimum
γ
dmax
dengan kadar air optimum ω
opt
untuk material crushed limestone dengan dan tanpa butiran halus.
BAB V, Simpulan dan Saran, berisi hasil dan saran dari penelitianpenulisan Tugas Akhir
40 Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil Pengujian dan pembahasan dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Nilai Gs rata-rata untuk crushed limestone 3mm dengan penambahan 20
butiran halus adalah 2,63, sedangkan untuk percobaan crushed limestone 3mm tanpa campuran diperoleh nilai Gs sebesar 2,77. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan adanya penambahan butiran halus ukuran butir limestone semakin ringan.
2. Untuk crushed limestone 3mm dengan penambahan 20 butiran halus pada
kondisi natural tanpa penambahan air diperoleh nilai γ
d
sebesar 1,80 grcm
3
dimana nilai γ
d
ini lebih besar dibanding γ
dmax
untuk crushed limestone tanpa butiran halus. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan butiran halus pada
crushed limestone 3 mm dapat meningkatkan nilai kepadatan. 3.
Untuk crushed limestone dengan 20 butir halus diperoleh nilai kadar air optimum 8 dan
γ
dmax
sebesar 1,825grcm
3
, sedangkan tanpa butiran halus didapat kadar air optimum 3,03 dan
γ
dmax
=1,5280grcm
3
untuk uji 1 dan kadar air optimum 2,83 dan
γ
dmax
=1,5116grcm
3
untuk uji 2. Selisih kadar air optimum terhadap penelitian terdahulu uji 1 sebesar 62,13
dan terhadap penelitian terdahulu uji 2 sebesar 64,625. Selisih γ
dmax
terhadap penelitian terdahulu uji 1 sebesar 16,27 dan terhadap penelitian terdahulu uji
2 sebesar 17,26. 4.
Dibandingkan dengan hasil kompaksi untuk crushed limestone Sukabumi well graded, parameter kompaksi crushed limestone Padalarang dengan tambahan
20 butiran halus mempunyai nilai γ
dmax
yang lebih besar.
41 Universitas Kristen Maranatha
5.2 Saran