Rangkaian Mikrokontroler ATMega8 Rangkaian Regulator 5V Sensor Optocoupler dan Transistor sebagai comparator

optocoupler berlogika 1 satu yaitu 2,4 – 5 V maka transistor akan menarik tegangan brada pada posisi di Ditinjau dari penggunaanya, fisik optocoupler dapat berbentuk bermacam-macam. Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisi transmitter dan sisi receiver, maka optocoupler ini biasanya dibuat dalam bentuk solid tidak ada ruang antara LED dan photodioda . Sehingga sinyal listrik yang ada pada input dan otput akan terisolasi. Dengan kata lain optocoupler ini digunakan sebagai optoisolator jenis IC. Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang, seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.1 Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem

3.3 Rangkaian Mikrokontroler ATMega8

Gambar 3.2 menunjukkan rangkaian mikrokontroler ATMega8. Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMega8 terdiri dari mikrokontroler ATMega8, Crystal 12Mhz, Kapasitor non polar, kapasitor bipolar, resisitor dan IC7805.Pada Port B6 Dan 7 di hubungkan dengan crystal dan dua buah kapasitor. Rangkaian crystal sebagai pencatu clock dan rangkaian aktif low sebagai button reset. Rangkaian crystal pada mikrokontroler ATMega8 berfungsi sebagai sumber clock bagi mikrokontroler. Clock didapat dari osilator kristal dengan frekuensi 12 MHz. Rangkaian reset pada Port C6 pada mikrokontroler ATMega8 berfungsi untuk mengembalikan kondisi mikrokontroler ke dalam keadaan semula default. SENSOR OPTOCOUPLER Timer Counter Mikrokontroler TAMPILAN LCD Transistor sebagai Op- amp Comparato Universitas Sumatera Utara Rangkaian reset terdiri dari resistor 10 KR4. Ketika catudaya dihidupkan, pin reset harus terhubung dengan logika 1, dikarenakan pin reset bekerja ketika mendapat logika l akitif low, maka oleh karena itu pin reset di hubungkan menggunakan resistor pull up yang bernilai 10K atau resistor yang terhubung dengan VCC +5V dan pin reset terhubung juga ke ground melalui puss button yang berfungsi sebagai pemberian nilai logika nol ketika puss button ditekan. Gambar 3.2 Rangkaian Mikrokontroler AVR ATMega 8 Tabel 3.1 Spesifikasi PORTBandar yang Digunakan PORT Bandar Pin Fungsi B Hubungan ke LCD 3,4,5 MOSI, MISO dan SCK pada ISP In System Programming 6,7 Rangkaian Crystal Universitas Sumatera Utara C 6 Button RST Reset D 1,2,3,4 Hubungkan LCD 6,7 Hubungkan LCD 5 Timer or counter 1

3.4 Rangkaian Regulator 5V

Pada gambar 3.3 Rangkaian regulator digunakan untuk menghasilkan tegangan 5V yang menggunakan sebuah IC 7805 dan tiga buah kapasitor. Pada rangkaian ini, berapapun arus AC yang masuk pada pin 7805 akan dikonversikan menjadi tegangan output DC 5V. Gambar 3.3 Rangkaian Regulator

3.5 Sensor Optocoupler dan Transistor sebagai comparator

Pada gambar 3.4 , Rangkaian ini digunakan sensor optocoupler sebagai penentu besaran jarak menggunakan perhitungan pulsa clock yang dipasang pada piringan yang berhubungan secara langsung dengan piringan pada ban. Optocoupler yang digunakan terdiri dari satu buah led yang terpasang dengan photodioda dan berhadapan langsung, sehingga nilai tegangan yangg terbaca pada pin photodioda akan bernilai rendah. Ketika piringan diputar, maka potodioda akan Universitas Sumatera Utara mengalami 2 siklus, yang pertama ketika terkena cahaya led secara langsung, dankondisi kedua tidak terkena cahaya led, diakibatkan karena posisi piringan memiliki desain tertutup dan tidak tertutup, kemudian tegangan pada potodioda yang terjadi berulang2 inilah yang nantinya akan dibaca untuk perhitungan counter, tetapi tegangan yangg dihasil kan pin pada potodioda tidak memberikan criteria logika 1 dan logika0, oleh karena itu dibutuhkan sebuah komparator, yang menggunakan sebuah transistor dan komponen2 lainnya untuk menetukan nilai logika nol dan logika 1, dimana jika potodioda mendapat cahaya langsung dari led, maka tegangan yang terbaca akan melalui trimpot RV2 dan trimpot ini prosesnya membagi tegangan sehingga tegangan yang jatuh pada potodioda akan diberikan ke basis dari transistor , jika tegangan dibawah ambang batas 0,7V maka tegangan keluaran pada komparator akan dibawa jauh sejauh hingga 0 volt atau logika 0, jika tegangan melebihi dari pada 0,7 volt pada pin basis transistor maka tegangan keluaran pada komparator akan diibawa sejauh mungkin ke tegangan 5volt atau berlogika 1.Siklus ini yang akan terjadi terus menerus ketika piringan diputar terus menerus sehingga menjadikan hasil pulsa yg terbaca untuk setiap centimeter. Gambar 3.4 Rangkaian Sensor Optocoupler Universitas Sumatera Utara

3.6 Rangkaian LCD