BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM
3.1. Perancangan alat
Perancangan mekanik alat ukur panjang jalan ini, menggunakan beberapa peralatan dan bahan juga komponen, yaitu :
A. Peralatan Dan Bahan Untuk Mekanik Alat Ukur Panjang Jalan :
No. Peralatan No. Bahan
1. Bor duduk dan mata bor
1. Akrilik
2. Mesin Las
2.
Ban Sepeda anak – anak , diameter 20 Cm
3.
Mesin Bubut
3.
Lem Dexton
4. Obeng + dan –
4. Besi strip 30 Cm
5. Grgaji Besi
5. Besi Pipa 150 Cm
6. PaluMartil
6. Karet Grip Motor
7. Mesin Gerinda
7. Pylox Black Flat
8.
Tang Jepit, Potong,
8.
Kertas Pasir
9. Glue gun
9 Plat Almunium
B. Peralatan Dan Bahan Untuk Komponen Sistim Minimum
No. Peralatan No. Bahan
1.
Solder
1.
Atmega8 + soket
2.
Tang jepit
2.
Resistor
3.
Tang potong
3.
Capasitor bi polar dan nonpolar
4. Mesin gerinda
4. Pin header
Universitas Sumatera Utara
5. Grgaji Besi
5. Crystal 12Mhz
6. Penyedot timah
6. Trimpot
7. Pisau cutter
7. Diode kuprok
8.
FeCl3 Feroclorida racun PCB
8.
Timah solder
9. Papan PCB
9. Timah solder
10. Kertas Pasir
10. Kabel jumper
11. 11.
Transistor
3.2 Gambaran Umum Sistem
Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari suatu atau lebih komponen yang memiliki kesatuan kerja tersendiri, dan setiap blok
komponen mempengaruhi komponen yang lainnya. Diagram blok merupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk menjelaskan cara kerja dari suatu sistem.
Dengan diagram blok kita dapat menganalisa cara kerja rangkaian dan merancang hardware yang akan dibuat secara umum. Pada Gambar 3.1 Sistem yang akan
dirancang menggunakan mikrokontroler AVR ATMega8 sebagai pengendali semua rangkaian system. Sensor optocoupler mendeteksi adanya beda pada tegangan
yang terjadi akibat piringan tipis yang menghalangi. Jika pada sensor optocoupler antara photodioda dan LED terhalang maka
photodioda tersebut akan off sehingga output dari kolektor akan berlogika high. Sebaliknya jika antara photodioda dan LED tidak terhalang maka photodioda dan
LED tidak terhalang maka photodioda tersebut akan on sehingga output-nya akan berlogika low.Transistor sebagai comparator berfungi sebagai pembanding, pada
saat tegangan dari optocoupler berlogika 0 nol yaitu 0 – 0,8 V maka transistor akan menarik tegangan ke tegangan terandah, sebaliknya jika saat tegangan dari
Universitas Sumatera Utara
optocoupler berlogika 1 satu yaitu 2,4 – 5 V maka transistor akan menarik tegangan brada pada posisi di Ditinjau dari penggunaanya, fisik optocoupler dapat
berbentuk bermacam-macam. Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisi transmitter dan sisi receiver, maka optocoupler ini
biasanya dibuat dalam bentuk solid tidak ada ruang antara LED dan photodioda . Sehingga sinyal listrik yang ada pada input dan otput akan terisolasi. Dengan kata
lain optocoupler ini digunakan sebagai optoisolator jenis IC. Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang, seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.1
Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem
3.3 Rangkaian Mikrokontroler ATMega8