Postur Kerja, Keluhan muskuloskeletal dan Produktivitas

kerja pekerja yang kemudian berpengaruh juga terhadap keluhan muskuloskeletal. Postur kerja yang tidak sesuai akan menimbulkan keluhan muskuloskeletal. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Santoso 2004, postur kerja adalah proses kerja yang sesuai ditentukan oleh anatomi tubuh dan ukuran peralatan yang digunakan pada saat bekerja. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Fathoni 2012 yang diperoleh nilai p value 0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dan posisi kerja dengan low back pain. Namun dari 32 responden, ditemukan 6 perawat mengalami low back pain. Meskipun secara statistik tidak ada hubungan, posisi yang tidak ergonomis dapat menimbulkan low back pain. Menurut penelitian Bukhori 2010, terdapat sebanyak 38 pekerja 79,2 tukang angkut beban penambang emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak yang mengalami Keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs. Hal ini disebabkan oleh postur kerja yang membungkuk dan dilakukan secara berulang-ulang. Pada bagian pengepakan pekerjaan yang dilakukan dapat digolongkan kedalam pekerjaan yang bersifat repetitif dan monoton. Hal ini sesuai dengan Suma’mur 1989 bahwa yang termasuk dalam pekerjaan–pekerjaan repetitif diantaranya yaitu pabrik tekstil, sepatu, rokok dan sebagainya. Hasil penelitian dari Majelis Kedokteran Indonesia 2008, faktor yang berhubungan bermakna p0,05 dengan keluhan nyeri pada pekerja industri adalah kondisi distres, status anemia dan posisi kerja. Pekerja dengan kondisi distres berisiko 1,62 kali 95 CI: 1,25- 2,11, anemia berisiko 1,56 kali 95 CI: 1,25-2,11 dan posisi duduk berisiko 1,51 kali 95 CI: 1,15-1,96 mengalami nyeri muskuloskeletal akibat kerja dibandingkan dengan pekerja yang sehat.

c. Hubungan antara Postur Kerja dengan Produktivitas

Hasil penelitian menjelaskan, ada hubungan yang cukup kuat r = -0,512 dan signifikan antara postur kerja dan produktivitas kerja dengan nilai p 0,005 dan koefisien koeralasi negatif dimana semakin tinggi nilai tingkat risiko postur kerja maka produktivitas semakin rendah. Rendahnya produktivitas dapat dipengaruhi oleh tingginya tingkat risiko postur kerja, karena jika dalam bekerja tingkat risiko postur kerja tinggi maka dapat menyebabkan cepat lelah, sehingga mempengaruhi rendahnya produktivitas. Dalam hal ini maka produktivitas semakin rendah jika tingkat risiko postur kerja semakin tinggi. Selain itu, menurut Tarwaka 2010 postur tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran, dan penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat penunjuk, cara-cara harus melayani mesin macam, arah dan kekuatan.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA RISIKO POSTUR KERJA DENGAN RISIKOKELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN Hubungan Antara Risiko Postur Kerja Dengan Risiko Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Bagian Pemotongan Besi Di Sentra Industri Pande Besi Padas Klaten.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA RISIKO POSTUR KERJA DENGAN RISIKOKELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN Hubungan Antara Risiko Postur Kerja Dengan Risiko Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Bagian Pemotongan Besi Di Sentra Industri Pande Besi Padas Klaten.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA RISIKO POSTUR KERJA DENGAN RISIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA DI Hubungan Antara Risiko Postur Kerja Dengan Risiko Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Di Bagian Produksi Tenun PT. Kusuma Mulia Plasindo Infitex Klaten.

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA RISIKO POSTUR KERJA DENGAN RISIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA DI Hubungan Antara Risiko Postur Kerja Dengan Risiko Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Di Bagian Produksi Tenun PT. Kusuma Mulia Plasindo Infitex Klaten.

0 2 16

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA Hubungan Postur Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Bagian Pengepakan Di PT. Djitoe Indonesia Tobako.

0 4 16

PENDAHULUAN Hubungan Postur Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Dan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Bagian Pengepakan Di PT. Djitoe Indonesia Tobako.

0 3 5

EVALUASI POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA MANUAL Evaluasi Postur Kerja Dengan Metode Owas Terhadap Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Manual Handling Di PT Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 1 16

Hubungan Postur Kerja dan Gerakan Berulang dengan Keluhan Muskuloskeletal Tenaga Kerja Sewing Garmen CV. SAA Sukoharjo.

0 3 1

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI.

0 0 11

HUBUNGAN POSTUR KERJA DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PEKERJA BAGIAN SEWING CV SURYA ALAM ABADI SUKOHARJO SKRIPSI

0 4 11