Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kadek Asti Seliyanti Nikah Sederajat Ibu Ni Ketut Ariani merupakan wanita kelahiran Desa Gubug pada tanggal 22 Januari 1974. Ibu Ni Ketut Ariani merupakan istri dari almarhum I Ketut Sumawa, yang wafat pada tanggal 7 November 2011 yang lalu. Dari pernikahan tersebut beliau dikaruniai 2 anak, yaitu 1 anak perempuan dan 1 anak laki – laki. Saat ini beliau tinggal bersama dengan 2 anak beliau yang tidak menikah yaitu I Pande Wayan Roni Pradana dan Ni Pande Kadek Asti Seliyanti. Ibu Ni Ketut Ariani bekerja setiap harinya sebagai pande pisau , dimana pisau – pisau yang di buat biasa di perjualkan di pasar Beringkit , pada hari rabu dan minggu. Ibu Ni Ketut Ariani tinggal di rumahnya yang sangat sederhana. Rumah yang beliau tempati sekarang merupakan sebuah bale. Kondisi rumah bisa dikatakan kurang layak yaitu terdiri dari 1 kamar, Untuk listrik, menggunakan listrik dari rumah anak saudara iparnya dengan daya 450 watt dan sumber air berasal dari PAM. Namun untuk kamar mandi , kondisinya masih bisa di katakan cukup layak. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga Ibu Ni Ketut Ariani bekerja setiap harinya sebagai pande pisau , dimana pisau – pisau yang di buat biasa di perjualkan di pasar Beringkit , pada hari rabu dan minggu. Selain sebagai pedagang pisau , beliau juga bisa menjadi buruh suwun di pasar beringkit. Pendapatan beliau yaitu sebesar Rp 700.000, dan anak beliau I Pande Wayan Roni Pradana, pendapatannya tidak menentu sebagai buruh dan pengerajin saung 1.2.2 Pengeluaran Keluarga Pengeluaran Ibu Ni Ketut Ariani biasanya hanya mencakup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari seperti makan. Karena untuk membayar sekolah anak beliau yang ke 2 , biasanya beliau mendapatkan bantuan dari saudara iparnya . Untuk keperluan makan sehari- hari, ibu Ketut Ariani memerlukan biaya kurang lebih Rp 15.000 untuk lauk karena Ibu Ketut Ariani sudah menerima bantuan RASKIN yang diberikan setiap bulannya dan beliau hanya membayar Rp 26.000 untuk 15 kg beras., selain itu beliau juga sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Dalam sebulan Ibu Ketut Ariani mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 500.000 yang berasal dari hasil nya bekerja.