Metode Penulisan Metode yang penulis pakai dalam penulisan makalah ini adalah : Istilah dan Pengertian Epistemologi Fenomenologi

Problematik positivisme dalam ilmu-ilmu sosial, yang menghilangkan peranan subjek dalam membentuk ‘fakta sosial’, telah mendorong munculnya upaya untuk mencari dasar dan dukungan metodologis baru bagi ilmu sosial dengan ‘mengembalikan’ peran subjek kedalam proses keilmuwan itu sendiri. Salah satu pendekatan tersebut adalah pendekatan fenomenologi B. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam makalah ini kami akan membahas salah satu cara yang ditempuh akal manusia untuk mencapai kebenaran ilmu, yaitu epistemologi phenomenologi. C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen pengasuh mata kuliah Filsafat Ilmu 2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bersama dalam pembahasan masalah filsafat terutama filsafat epistemologi phenomologi

D. Metode Penulisan Metode yang penulis pakai dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Metode kepustakaan yakni menggunakan sarana kepustakaan untuk menggali bahan yang berkenaan dengan judul makalah yang ada 2. Impiris yakni dengan membandingkan beberapa pendapat yang ada dan kemudian disimpulkan menurut analisis penulis .

BAB II PEMBAHASAN

EPISTIMOLOGI FENOMENOLOGI

A. Istilah dan Pengertian Epistemologi Fenomenologi

Pembahasan yang kafah mengenai filsafat akan mudah dipahami jika diawali dari pembahas istilah dan pengertian, maka berikut disajikan istilah dan pengertian dari topik pembahasan tentang filsafat fenomenologi, hal tersebut dapat penulis uraikan sebagai berikut :

1. Istilah Fenomenologi

Istilah fenomenologi secara filosofis pertama kali dipakai oleh J.H. Lambert 1764. Dia memasukkan dalam kebenaran alethiologia, ajaran mengenai gejala fenomenologia. Maksudnya adalah menemukan sebab-sebab subjektif dan objektif ciri-ciri bayangan objek pengalaman inderawi fenomen. Immanuel Kant memakai istilah fenomenologi dalam karyanya Prinsip-Prinsip Pertama Metafisika 1786 yang di kutip Sutrisno, et al. untuk menjelaskan kaitan antara konsep fisik gerakan dan kategori modalitas, dengan mempelajari ciri-ciri dalam relasi umum dan representasi, yakni fenomena indera-indera lahiriah.

2. Pengertian Phenomenologi

Phenomenologi berasal dari kata fenomenon dan logos. Fenomenon secara asal kata berarti fantasi, fentom, jostor, foto yang sama artinya sinar, cahaya. Dari asal kata itu dibentuk sesuatu kata kerja yang antara lain berarti nampak, terllihat karena cahaya, bersinar. Dari itu fenomenon berarti sesuatu yang nampak, yang terlihat karena bercahaya dalam bahasa kita “gejala” logos dari bahasa Yunani berarti ucapan, pembicaraan, pikiran, akal budi, kata, arti, studi tentang, pertimbangan tentang ilmu pengetahuan, tentang dasar pemikiran, tentang suatu hal. Kemudian diungkapkan pula bahwa pengertian fenomenologik adalah : Kata “Fenomenologi” berasal dari bahasa Yunani fenomenon yaitu sesuatu yang nampak atau disebut “gejala” menurut para pengikut filsafat fenomenologi, “fenomenon” adalah “apa yang menampakkkan diri dalam diri sendiri” suatu fenomenon itu tidak perlu harus dapat dipahami dengan indera, sebab fenomenon dapat juga dilihat atau ditilik secara rohani tanpa mlewati indera. Dan sejak Edmund Husserl 1859-1938 sebagai tokoh phenomenologi, arti fenomenologi telah menjadi filsafat dan menjadi metodologi berpikir, fenomenologi bukan sekedar pengalaman langsung yang tidak mengimplisitkan penafsiran dan klasifikasi. Hegel 1807 memperluas pengertian fenomenologi dengan merumuskannya sebagai ilmu mengenai pengalaman kesadaran, yakni suatu pemaparan dialektis perjalanan kesadaran kodrati menuju kepada pengetahuan yang sebenarnya. Fenomenologi menunjukkan proses menjadi ilmu pengetahuan pada umumnya dan kemampuan mengetahui sebagai perjalanan jiwa lewat bentuk-bentuk atau gambaran kesadaran yang bertahap untuk sampai kepada pengetahuan mutlak. Bagi Hegel, fenomena tidak lain merupakan penampakkan atau kegejalaan dari pengetahuan inderawi: fenomena-fenomena merupakan manifestasi konkret dan historis dari perkembangan pikiran manusia Dari beberapa pengertian di atas tentang fenomenologi, maka dapat dipahami bahwa fenomenologi berarti ilmu tentang fenomenon-fenomenon atau apa saja yang nampak. Sebuah pendekatan filsafat yang berpusat pada analisis terhadap gejala yang menampakkan diri pada kesadaran kita.

B. Tokoh dan Pokok-Pokok Pikirannya 1. Edmund Husserl 1859-1938