2 keluarga Bapak Wayan Bawa tinggal di rumah yang merupakan tanah milik pribadi.
Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga Bapak I Wayan Bawa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Identitas keluarga Bapak I Wayan Bawa
data dari daftar KK penerima Raskin - Kantor Desa Bunutan
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak Wayan Bawa termasuk kedalam keluarga yang memiliki penghasilan sedang atau dapat dikatakan sebagai keluarga yang perekonomiannya
masuk dalam kategori menengah ke bawah. Dimana Bapak Wayan Bawa memiliki pekerjaan sebagai buruh batu sikat yang penghasilannya tidak tentu dalam artian jika
hanya ada pekerjaan atau panggilan bekerja baru bisa bekerja, sedangkan jika tidak ada panggilan pekerjaan Bapak Wayan Bawa lebih memilih diam dirumah dan
membantu pekerjaan istrinya yaitu ibu Nyoman Dani mengecat patung bebek. Sedangkan ibu Nyoman Dani memiliki pekerjaan sebagai buruh mulas sebagai
pengacat patung-patung bebek dimana satu patung bebek dihargai Rp 200,00 dan hasil keseluruhan dalam mengecat patung bebek tersebut berkisar Rp 650.000,00 per
bulan. Menurut hasil wawancara dengan Ibu Wayan Dani, terkadang upah yang di
terima dari hasil bekerja sebagai buruh mulas tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
No Nama
Status Umur
tahun Tanggal Lahir
Pendidikan Pekerjaan
Keterangan 1
I Wayan Bawa Kawin
38 11 Juni 1978
SD Buruh
Suami 2
Nyoman Dani Kawin
37 04 Maret 1979
SMP Buruh
Istri
3
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
1. Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan sehari-hari, keluarga Bapak I Wayan Bawa mengeluakan biaya kurang lebih Rp 40.000 per hari untuk keperluan lauk
dan mendapat sumbangan dari desa bagi keluarga kurang mampu. 2. Pendidikan
Keluarga Bapak I Wayan Bawa tidak memiliki masalah mengenai biaya pendidikan dikarenakan tidak memiliki seorang anak.
3. Kesehatan Dari segi kesehatan keluarga Bapak Bawa sebagian besar memiliki
kesehatan yang baik. Hanya saja baik dari Bapak Bawa dan Ibu Dani sendiri memiliki gangguan penglihatan yaitu rabun jauh. Untuk Bapak
Bawa sendiri pernah mengalami gejala tifus, demam berdarah serta hernia dan harus dirawat di rumah sakit, penyakit tifus dan demam berdarah bisa
disebabkan karena cuaca yang tidak menentu dan kondisi tubuh yang tidak fit.
Untuk membayar biaya rumah sakit beliau menggunakan JAMKESMAS dan BPJS. Dimanana beliau mendapatkan BPJS dari Desa
dan di tanggung oleh Desa, sehingga dapat membantu pengeluaran biaya untuk berobat dan juga meringankan beban pengeluaran keluarga.
4. Kerohanian Seluruh anggota keluarga Bapak I Made Willis beragama Hindu.
Untuk keperluan sembahyang sehari-harinya maupun untuk rahinan kajeng kliwon, tilem, purnama, serta hari raya besar seperti galungan, kuningan
pagerwesi, nyepi dan lain-lain, Ibu Dani membuat canang sendiri dan banten sendiri. Ibu Dani mengatakan bahwa untuk keperluan banten
menghabiskan biaya yang lumayan besar, yaitu kurang lebih berkisar Rp.400.000.
Bapak Bawa masuk menjadi krama Banjar, jadi terdapat beberapa pengeluaran untuk upacara keagamaan seperti ngayah di pura apabila ada
4 piodalan di pura maupun di sanggah upacara dewa yadnya. Biaya untuk
keperluan sosial merupakan biaya tak terduga, iuran pun biasa keluar dengan nominal Rp 50.000.
5. Sosial Untuk biaya sosial, keluarga Bapak I Wayan Bawa mengeluarkan
biaya Rp. 300.000 untuk sumbangan pembangunan balai banjar Batulumbang. Dan setiap bulannya dikenakan pada iuran banjar sebesar Rp
50.000 per bulannya. 6. Lain-Lain
Terkadang jika ada ngayah di Pura maka baik dari Ibu Nyoman Dani dan Bapak Wayan Bawa akan bergiliran libur dari pekerjaannya sehingga
sulit untuk mendapatkan uang.
5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH