BAHAN KOMPREHENSIF

KISI-KISI KOMPREHENSIF
1. Ke universitasan
a. Wawasan keislaman
1) Pengetahuan Akidah
2) Pengetahuan Ibadah
3) Pengetahuan Akhlak
b. Membaca al-Quran dengan fasih
c. Menulis al-Quran surat pendek dengan baik dan benar
2. Tarbiyah dan keguruan
a. Mengupas persoalan pendidikan ditinjau dari aspek
1) Tujuan pendidikan adalah perubahan prilaku yang diinginkan setelah siswa belajar. Tujuan
pendidikan dapat dijabarkan muali dari:
- Tujuan Nasional adalah cita-cita negara terhadap warga Negara setelah mengikuti pendidikan
- Tujuan Institusional yaitu tujuan pendidikan pada masing-masing jenjang dan jenis lembaga.
Seperti MI, MTS, MA, Perguruan Tinggi Umum
- Tujuan Kurikuler penjabaran tujuan institusional yang dijabarkan ke dalam tujuan untuk setiap
bidang study/mapel/mata kuliah. TIU (tuj instruksional umum)= indikator TIK= tujuan
2) Program:
- Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
- Kebijakan………………………
3) Proses:
- Pendidik Dalam pandangan islam, menurut Ahmad Tafsir, sama dengan teori Barat, bahwa
pendidik ialah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik. Seperti,
pendidik dalam keluarga adalah orang tua. Adapun pendidik di sekolah adalah guru. Pendidik
(guru) harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memilikikemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Mendidik yaitu mengupayakan perkembangan anak didik, baik potensi psikomotor, kognitif,
maupun potensi afektif. Mendidik lebih bersifat kegiatan berkerangka jangka menengah atau
jangka panjang. Hasil pendidikan tidak dapat dilihat dalam waktu dekat atau secara instan.
Pendidikan merupakan kegiatan integratif olah pikir, olah rasa, dan olah karsa yang bersinergi
dengan perkembangan tingkat penalaran peserta didik.
- Peserta Didik seseorang yang terdapat pada sebuah lembaga pendidikan dan mengikuti suatu
jalur studi
- Metode adalah cara kerja yang bersisitem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan kegiatan yg ditentukan. Metode lebih bersifat prosedural dan sistemik karena

tujuannya untuk mempermudah pengarjaan suatu pekerjaan. (ceramah tanya jawab)
- Lingkungan………..
4) Evaluasi untuk mengetahui sejauh mana hasil dari proses kegiatan dapat mencapai tujuannya.
Terdapat beberapa model pengembangan evaluasi program pendidikan:
- Model pengukuran mengevaluasi komponen hasil belajar dalam ranah kognitif
- Model kesesuaian mengevaluasi komponen hasil belajar dlm ranah kognitif,afektif& psikomotor
- Model evaluasi sistem mengevaluasi semua komponen pendidikan secara terpisah-pisah dan
kuantitatif. Ex: formatif dan sumatif
- Model iluminatif mengevaluasi seluruh komponen sebagai keutuhan secara kuantitatif.
b. Model-model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas. Strategi adalah
1) Model Pembelajaran Kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan
mereka sehari-hari. (kontruktivisme, inkuiri, discovery)
2) Model Pembelajaran Kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan
bekerja samadalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggutanya terdiri dari 4-6 org.
contohnya STAD,Make a Match, jigsaw (anggota kelompok memegang 1 sub topic, org tersebut

brgabung dg yg subtopiknya sama. Setelah itu org tersebut kembali lg k kelompoknya sebagi ahli
dalam subtopiknya yg akan menyampaikan kpd anggota yg lain).
3) Model Pembelajaran Kuantum
- Kuantum Teaching adalah orkrestasi atau simfoni bermacam-macam interaksi yang ada
mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Unsur
tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu: konteks dan isi. Konteks adalah latar belakang
pengalaman guru. Sedangkan isi adalah bagaimana tiap frase musik dimainkan (penyajian) seperti
fasilitasi dari ahli sang maestro terhadap orchestra dan pemanfaatan dari bakat setiap pemain
musik dan potensi setiap instrumen. Interaksi dari konteks dan isi dapat mengubah kemampuan
dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang
lain. Jika dikaitkan dengan situasi belajar-mengajar sekolah, unsur-unsur yang sama tersusun
dengan baik yaitu suasana, lingkungan, landasan, rancangan, penyajian, dan fasilitas.
- Kuantum Learning adalah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat. Quantum learning mengonsep tentang “menata pentas:
lingkungan belajar yang tepat.” Penataan lingkungan ditujukan kepada upaya membangun dan
mempertahankan sikap positif. Sikap positif merupakan aset penting untuk belajar. Peserta didik
quantum dikondisikan ke dalam lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental.
Dengan mengatur lingkungan belajar demikian rupa, para pelajar diharapkan mendapat langkah
pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar

4) Model Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema. Dlm
KTSP model ini untuk kelas rendah.
5) Model Pembelajaran Paikem
6) Model Pembelajaran Colaborative
3. Ke PGMI an
a. Wawasan tentang:
1) KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP
19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI(Standar
isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada

jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur
kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap
semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan
Permendiknas No. 22 Tahun 2006) dan SKL (SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Permendiknas
No. 23 Tahun 2006) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang
menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: (1)Berpusat pada
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya (2)Beragam

dan terpadu (3)Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (4)Relevan
dengan kebutuhan kehidupan (5)Menyeluruh dan berkesinambungan (6) Belajar sepanjang hayat
(7)Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: (1)Peningkatan iman
dan takwa serta akhlak mulia (2)Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik (3)Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan
lingkungan (4)Tuntutan pembangunan daerah dan nasional (5)Tuntutan dunia kerja (6)Perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (7)Agama (8)Dinamika perkembangan global (9)Persatuan
nasional dan nilai-nilai kebangsaan (10)Kondisi sosial budaya masyarakat setempat (11)Kesetaraan

Jender (12)Karakteristik satuan pendidikan
Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: 1.Kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia 2.Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3.Kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4.Kelompok mata pelajaran estetika 5.Kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Tim Penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah
sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan
nara sumber, serta pihak lain yang terkait. di Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk SD dan SMP dan tingkat
provinsi untuk SMA dan SMK.
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru,
konselor, dan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan tim penyusun
melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Koordinasi dan supervisi
dilakukan oleh Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
Pemberlakuan
(1)Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah
mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan tingkat propinsi untuk SMA dan
SMK. (2)Dokumen KTSP pada MI, MTs, MA, dan MAK dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah
setelah mendapat pertimbangan dari komite madrasah dan diketahui oleh departemen yang

menangani urusan pemerintahan di bidang agama. (3)Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan
SDLB, SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta mendapat pertimbangan
dari komite sekolah dan diketahui dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
2) Pembelajaran terpadu
3) Pembelajaran Tematik
4) Corak Silabus dan RPP KTSP
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Prinsip Pengembangan Silabus: 1.Ilmiah 2.Relevan 3.Sistematis 4.Konsisten 5.Memadai 6.Aktual
dan Kontekstual 7.Fleksibel 8.Menyeluruh
Pengembang Silabus: Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
RPP: Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai
KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik.
Komponen RPP RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih.1 Identitas mata pelajaran (satuan pendidikan, kelas, semester, program studi, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan) 2.SK (merupakan kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran) 3.KD (sejumlah

kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran) 4.indikator (perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan) 5.tujuan pembelajaran (menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar) 6.materi ajar 7.alokasi waktu 8.metode
pembelajaran 9.kegiatan pembelajaran (Pendahuluan,Inti,Penutup) 10.Penilaian hasil belajar
11.Sumber belajar
b. Kebijakan Sistem Pendidikan
1) - Undang-undang (UU)
- Peraturan pemerintah (PP)
- Permenag
2) Sekolah/ Madrasah Unggulan

3) Sekolah/ Madrasah Terpadu
4) Full Day School
5) Home schooling
6) Boarding School
7) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
8) Inklusif School