Efek Konsumsi Minuman Bubuk Kakao Lindak Bebas Lemak terhadap Aktivitas Antioksidan dan Ketersediaan Hayati

EFEK KONSUMSI MINUMAN BUBUK KAKAO LINDAK
BEBAS LEMAK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
DAN KETERSEDIAAN HAYATI FLAVONOID PADA
PLASMA MANUSIA

WELLI YULIATMOKO

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007

PERNYATAAN MENGENAI PENELITIAN
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa penelitian Efek Konsumsi Minuman
Bubuk Kakao Lindak Bebas Lemak terhadap Aktivitas Antioksidan dan
Ketersediaan Hayati Flavonoid pada Plasma Manusia adalah karya sendiri
dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Fransiska R. Zakaria, M.Sc dan Dr. Ir. Feri
Kusnandar, M.Sc dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka pada bagian akhir usulan penelitian ini.

Bogor, Agustus 2007

Welli Yuliatmoko

RINGKASAN
WELLI YULIATMOKO. Efek Konsumsi Minuman Bubuk Kakao Lindak Bebas
Lemak terhadap Aktivitas Antioksidan dan Ketersediaan Hayati Flavonoid pada
Plasma Manusia. Dibimbing oleh FRANSISKA R. ZAKARIA dan FERI
KUSNANDAR
Bubuk kakao lindak bebas lemak hasil samping produksi lemak kakao
mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan tubuh
sehingga bermanfaat bagi kesehatan. Peneltian ini bertujuan menguji efek
konsumsi minuman bubuk kakao lindak bebas lemak terhadap aktivitas
antioksidan plasma dan ketersediaan hayati flavonoid pada plasma manusia.
Responden wanita yang sehat dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kakao
(n = 9) mengkonsumsi minuman bubuk kakao lindak yang diberi susu skim dan
gula dan kelompok kontrol (n = 9) mengkonsumsi minuman yang sama tanpa
penambahan bubuk kakao lindak bebas lemak. Semua responden yang terlibat

memenuhi persyaratan, sehat menurut hasil pemeriksaan dokter, dan bersedia
menandatangani informed consent. Pengambilan darah dilakukan sebelum dan
sesudah intervensi untuk analisis vitamin C, analisis aktivitas antiradikal bebas
dengan metode 2,2-diphenyl-1-pycrilhydrazyl (DPPH), analisis kadar
malonaldehid (MDA) plasma, analisis pembentukan diena terkonjugasi, analisis
kadar protein plasma, dan analisis kuantitatif kadar flavonoid dalam plasma.
Hasil penelitian memperlihatkan adanya peningkatan secara nyata (p<
0,05) kadar vitamin C dari 4,97 mg/l menjadi 5,11 mg/l, peningkatan antiradikal
bebas dari 26,43% menjadi 42,28%, dan penurunan secara nyata (p< 0,05) kadar
MDA plasma dari 0,93 µmol menjadi 0,59 µmol kelompok kakao sesudah
intervensi selama 25 hari. Seperti halnya dengan analisis diena terkonjugasi,
konsumsi bubuk kakao lindak bebas lemak juga cenderung memperpanjang fase
lag oksidasi diena terkonjugasi dari 46,67 menit menjadi 50,56 menit. Analisis
kadar flavonoid juga memperlihatkan adanya peningkatan senyawa flavonoid
(katekin) plasma dari 2,34 µg/ml menjadi 5,14 µg/ml.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bubuk kakao lindak bebas
lemak hasil samping produksi lemak kakao dapat meningkatkan sistem
antioksidan plasma sehingga bermanfaat bagi kesehatan.
Kata kunci: bubuk kakao lindak bebas lemak, aktivitas antioksidan, MDA,
ketersediaan hayati, flavonoid


ABSTRACT
WELLI YULIATMOKO. The Effect of Fat Free Lindak Cocoa Powder Drink
Consumption on Antioxidant Activity and Flavonoid Bioavailability of Human
Plasma. Under the direction of FRANSISKA R. ZAKARIA and FERI
KUSNANDAR
Fat free cocoa powder is a rich source of flavonoid antioxidants including
epicatechin, catechin, and procyanidins, which have attracted interest regarding
cardiovascular health. The aim of this research was to evaluate the effect of
Indonesian fat free cocoa powder drink consumption on antioxidant activity and
flavonoid bioavailability of human plasma. Healthy woman subjects were divided
into cocoa group (n=9) and control group (n=9). Cocoa powder drink containing
skim milk and sugar was given to the cocoa group. The control group received
only water containing skim milk and sugar. The criteria of the respondents were
appropriate health according to medical diagnosis and informed consent signature.
Their peripheral blood was withdrawn for the analysis of antioxidant capacity and
flavonoid bioavailability. Antioxidants capacity consisted of antiradical by DPPH
method, malonaldehyde (MDA) content, vitamin C, and diene conjugation.
Flavonoid bioavailability was analyzed using catechin as a standard analysis in
human plasma by HPLC method.

The data of cocoa group showed that there were significantly increased in
antiradical activity from 26.43% to 42.28%, vitamin C from 4.97 mg/l to 5.11
mg/l and decreased in MDA content from 0.93 µmol to 0.59 µmol (p