Study On The Hull Forms Of Fishing Vessels From Several Areas In Indonesia
torani
Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
(Surat Keputusan Akreditasi "B" No. 26/DIKTIjKep/2005 Tg1. 30 Mei 2005)
PENANGGUNG JAWAB
Rektor Universitas Hasanuddin
PEMB I NA
Ketua
Wakil
Prof. Dr. II. H . M. Natsir Nessa, MS.
Prof. Dr. Ir. H. Achmar Mallawa, DEA.
DEWAN PENYU NTING
Dr. Ir. Hariyanto, M.Eng.
Dr. Magdalena Litaay, M.Sc.
Prof. Dr.Ir. Syamsu Alam Ali, MS.
Dr. A. Iqbal Burhanuddin, M.Fish. Sc.
Dr. Ir. Rahmansyah, M,P.
Dr. Indra Jaya, M.Sc.
Dr. Ir. Sumbangan Baja, M.Sc.
Dr. Ir. Aris Baso, MS.
Dr. Ir . Syarifuddin bin A, Omar, M.5c.
(Kapal Perikanan)
(Malakologi)
(Manajemen Sumberdaya Perairan)
(Biologi Sumberdaya)
(Marikultur)
(Akustik)
(Penginderaan Jauh Kelautan)
(Sosial Ekonomi Perikanan)
(Planktonologi)
REDAKTUR PELAKSANA
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
Prof. Dr. Ir. Sudirman, M.Pi.
Dr. I ... Chair Rani, M.5i.
I... Aidah A. A. Husain, M.5c.
Ahmad Faizal, ST. M.5i.
Khairul Amri, ST, M.Sc.
Asriani
ALAMAT REDAKSI &PENERBIT
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin
Kampus Tamalanrea, J1. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar 90245
Telp/ Fax: (0411) 586 025 : email: erickch_rani@yahoo .com
tッイ。ョエ
セ@
Vo! 16(4) Edisl Desember 2006: 240 249
ISSN: 0853 4489
STUDI TENTANG BENTUK KASKO KAPAL IKAN
DJ BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA
Study on the hull forms of fishing vessels from several areas in Indonesia
Arief Rahman' & Yopi Novita 2
2)
I ) Alumni Departemen PSP FPIK, Institut Pertanian Bogor
Stal' Pengajar Departemen PSP FPIK. Institut Pertanian Bogor
Diterima: 5 Mei 2006 : Disetujui : 1& Agustus 2006
ABSTRACT
T he Indonesian fishing vessels have some variation in [heir hull fOllTIs. In general, the
variation comes from the boat builder styl e in building a vessel. This us ually happen in the traditional
shipyard., where there is no standard in the building process. They use only an experience from
previous generation. Theoritically, the hUll form of the vessel should be confillTIed with the fishing
gear and method, target spccies, sea condition, etc. The differences in those factors mi ght ゥョセオ・」@
the hull fOIlTI. This paper discusses about the hull form identification in some areas in Indones ia and
its d ifferences in fis hing o pera tion method as well. The body plans of fis hing vessel are obtained
through the literatures. The resul ts showed that 21 body plans o f the hull form s can be grouped into 5
(five) hull form type i.e.: round bottom, round flat bottom, hard chin bottom, " V" bottom and
" Akatsuki" bottom. From the fishin g method point of view, there is no significant difference towards
the hull form of the fishing vessel.
Keywords: Fishing vessel, hull forms.
PENDAHULUAN
Kapal ikan di Indonesia mempunyai bentuk kasko yang beraneka ragam. Perbedaan
bentuk kasko kapal ikan di Indonesia, terlebih jika kapal tersebut dibuat di galangan kapal rakyat
atau tradisional, hanyalah dikarenakan kebiasaan pengrajin/pembuat kapaL Dengan demikian
penentuan bentuk kasko suatu kapal ikan tidaklah dengan pertimbangan keuntungan teknis atau
kelaikan saat beroperasi di laut. Secara teori, perairan dimana kapal akan dioperasikan serta
metode pengoperasian alat tangkap yang dioperasikan oleh kapal tersebut sangat mempengaruhi
bentuk kasko kapal. Seperti misaInya, kapalkapal ikan yang mengoperasikan alat tangkap dengan
metode pengoperasian alat tangkap yang sifat pengoperasiannya statik, lebih menguntungkan jika
memiliki kasko berbentuk U (U-type). Hal ini disebabkan pada saat beroperasi, kapallebih banyak
dalarn kondisi diam di tengah perairan. Kondisi ini mengakibatkan pengaruh faktor eksternal,
dalam hal ini gelombang laut, sangat mendominasi keragaan kapal di laut. Oleh karena itu, kapalkapal yang mengoperasikan alat tangkap statik sangat membutuhkan stabilitas yang tinggi. Untuk
!!:!: ョセャ
セ@ berililh ォ セ NᄋMZH セ@ uI r AZyf
セB@ irJ ョ Q・ イZ セ ⦅ ーセ セ ZNMセL@
「 ・N BQ セ[ォ@
ケ RN セ ァ@ セゥA@
ウエセ「hャ
Z[@ Nケ [ANセァ@
!ebLl: baik
dibandingkan dengan bentukbentuk kasko kapal lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan
I)
Contact Person: Yopi Novita Rafni, S.Pi.,M.Si
Oepartemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK, Institut Pertanian Bogor
JI. Lingkar Kampus, Oarmaga Bogor16118
Telp.: 081 28557296; email: by_zalfa@ yahoo.co m
240
Jurnal Ilmu Kelautan dan Per/kanan, Universitas Hasanuddln
Toran!; Vol 16(4) Edisi Desember 2006: 240 249
ISSN: 08534489
bahwa bentuk kasko merupakan salah satu faktor teknis yang berperan terhadap keberhasiian
dalam pengoperasian kapal di laut.
Penelitian ini merupakan studi awal dengan tujuan untuk (1) mengidentifikasi beberapa
bentuk kasko kapal ikan di beberapa daerah di Indonesia, dan (2) mengidentifikasi perbedaan
bentuk kasko kapal ikan berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap.
METODE PENELITIAN
Penelilian ini merupakan studi literatur yang dilaksanakan selama bulan Januari sampai
dengan bulan Februari 2004. Studi literatur dilakukan terhadap hasilhasil studi sebelurnnya
tentang desain kapalkapal ikan di Indonesia. Data yang digunakan adalah data gambar body plan
dari beberapa kapaI yang diperoleh.
Pengolahan data dilakukan dengan cara deskriptif. Pada tujuan yang pertama, pengolahan
dilakukan dengan cara melihat data gambar body plan dari masingmasing kapal kemudian
dikelompokkan berdasarkan bentukbentuk yang hampir sarna. Penetapan bentuk kapal dilihat
pada ordinat di bagian tengah kapaI dan dua ordinat sebelum dan セ・ウオ、。ィ@
ordinat di bagian
tengah kapaI. Untuk tujuan yang kedua, data bentuk dari liap kapaI yang didapat dari hasil tujuan
yang pertama kemudian dikelompokkan berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap .
Pengelompokkan tersebut mengacu pada pengelompokkan kapal berdasarkan metode
pengoperasian yang dikemukakan oleh Fyson (1985) yang menyebutkan bahwa metode
pengoperasian alat tangkap secara umum terdiri dari kelompok encircling gear; static gear dan towed
gear. Di samping itu ada kelompok lain yang juga banyak di Indonesia yakni kelompok
multipurpose (Iskandar & Pujiati, 1995). Untuk selanjutnya nilai rasio dimensi utama dan koefisien
bentuk dari kapalkapal tersebut dibandingkan dengan nilai acuan yang tertera pada Tabel1 dan 2.
Nilai acuan tersebut merupakan nilainilai yang diperoleh dari hasilhasil pengukuran terhadap
beberapa kapal penangkap ikan di beberapa wilayah di Indonesia.
Tabel 1. Nilai rasio dimensi utama berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap (Iskandar &
Pujiati,1995).
Kelompok kapal
LIB
2,60 9,30
2,831,12
2,86 8,30
2,88 9,42
Encircling gear
Static gear
Towed gear
Multi /Zurpose
BID
0,56 5,00
0,96 4,68
1,254,41
0,35 6,09
LID
4,55 17,43
4,58 17,28
7,20 15,12
8,69 17,55
Tabel 2. Nilai koefisien bentuk berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap (Iskandar &
Pujiati,1995).
Cb
Cp
0,56 0,67
0,39 .D,ZO
0,40 0,60
0,60 0,79
0,56 0,80
0,51 0,62
Kelompok kapal
Encircling gear
Statu.: gear
Towedf(ear
C®
0,84 0,96
0,630;9L..
0,69 0,98
Cw
0,78 0,88
{),6.5 - 0..85 ·
0,66 - 0,77
Pada tujuan pertama, yaitu mengidentifikasi beberapa bentuk kasko kapal ikan di beberapa
daerah di Indonesia. Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan dan mengidentifikasi
bentuk-bentuk kasko kapal yang diperoleh an dianaIisis secara de-skriptif.
Studi tentang bentuk kasko kapal ikan
241
tッイ。ュ
セ@
Vol 16(4) Edisi Desember 2006: 240 - 249
ISSN : 0853-4489
Untuk tujuan yang kedua, yaitu mengidentifikasi perbedaan bentuk kasko kapaJ ikan
berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap, analisis data juga dilakukan secara deskriptif.
Analisis data dil akukan dengan cara membandingkan bentuk kasko kapal yang diperoleh
berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap yang berbeda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh melalui studi literatur, diperoleh 21 data body plan kapat
Ke-21 kapal tersebut terdiri dari: 5 kapal long line, dimana 3 kapal berasal dari daerah
Pelabuhanratu dan 2 kapal berasal dari Bali; 5 kapal purse seine yang masing-masing berasal dari
daerah Medan, Kalimantan Selatan, Aceh, Muncar dan Indramayu; 3 kapal pole and line, 3 kapal
gillnet (gillnet, trammel net, compreng), 2 kapal seine net (dogol, payang) yang masing-masing berasal
dari daerah Tuban dan Pelabuhanratu, 1 kapal hand line, 1 kapal troll line (pancing mili-mili) dan 1
kapal mini fisher. Berdasarkan pengelompokkan yang dilakukan oleh Iskandar & Pujiati (1995), ke21 kapal tersebut terbagi dalam empat kelompok, yaitu:
L
Kelompok kapal yang pengoperasian alat tangkapnya dengan cara dilingkarkap (encircling
gear), antara lain kapal purse seine, payang dan dogoL
2. Kelompok kapal yang pengoperasian alat tangkapnya dalam keadaan diam (static gear), antara
lain kapallong line, hand line, pole and line dan gillnet.
3. Kelompok kapal yang pengoperasian alat tangkapnya dengan cara ditarik (towed gear), antara
lain kapal pancing mili-mili (troll line).
4. Kelompok kapal yang mengoperasikan bermacammacam jenis alat tangkap (multi purpose),
antara lain kapal mini fisher. Kapal ini termasuk ke dalam multi purpose karena digunakan
untuk mengoperasikan alat tangkap purse seine, long line, trawl dan pole and line.
Beberapa Bentuk Kaska Kapal Ikan di Indonesia
Keempat kelompok kapal berdasarkan metode pengoperasian tersebut mempunyai sedikit
persamaan dalam hal bentuk kasko kapal. Mereka mempunyai bentuk "V" pada bagian haluannya.
Bentuk "V" ini berfungsi agar kapal dapat membelah air dengan baik (Iskandar, 1990). Sedangkan
pada bagian tengah hingga buritan setiap kelompok mempunyai bentuk yang berbeda.
Berdasarkan hasil studi literatur, bentukbentuk kasko kapal yang telah teridentifikasi
terdiri dari lima tipe bentuk kasko kapal. Tipetipe tersebut adalah :
L
Round bottom: kasko kapal dengan bentuk bulat hampir setengah lingkaran (Gambar 1a).
2.
Round flat bottom: kasko kapal dengan bentuk bulat yang rata pada bagian bawahnya (Gambar
1b).
3. "U" bottom: kasko kapal yang memiliki bentuk seperti huruf "u" (Gambar 1c).
4.
"Akatsuki" bottom: kasko kapal yang berbentuk hampir menyerupai huruf "U", akan tetapi
setiap lekukannya membentuk suatu sudut dengan rata pada bagian bawahnya (Gambar 1d).
5.
Hard chin bottom: kasko kapal yang memiliki bentuk hampir sama dengan "Akatsuki" bottom,
akan tetapi pertemuan antara lambung kiri dan kanan kapal pada bagian lunas membentuk
suatu sudut seperti dagu (Gambar 1e).
242
A. Rahman & Y. Novita Raf/i
Torani, Vol 16(4) Edfsf Desember 2006: 240 - 249
a.Round bottom
b. Flat bottom
d. "Akalsuki" hOI/om
ISSN: 0853-4489
C.
"U" bottom
e. Hard chin bottom
Gambar I. Berbagai bentuk kasko kapal ikan di Indonesia.
Ditinjau dari kelima bentuk kasko .tersebut di atas, bentuk round flat bottom diperkirakan
memiliki stabilitas yang lebih baik dari pada bentuk round bottom. Akan tetapi dari kemampuan
olah geraknya, bentuk round botom akan memiliki kemampuan olah gerak yang lebih tinggi
dibandingkan dengan bentuk round flat bottom. Seperti misalnya pada saat kapal melakukan
gerakan membelok atau gerakan melingkar seperti yang dilakukan oleh kapal purse seine pada saat
setting alat tangkap.
Adapun bentuk "U" bottom dan "Akatsuki" bottom diperkirakan memiliki stabilitas yang lebih
tinggi dibandingkan dengan bentuk kasko kapal lainnya. Sebaliknya, dati kemampuan olah
geraknya, kedua bentuk kasko ini memiliki kemampuan olah gerak yang lebih rendah
dibandingkan dengan bentuk kasko lainnya. Jika dibandingkan antar kedua bentuk kasko
tersebut, bentuk " Akatsuki" bottom memiliki kemampuan olah gerak yang lebih baik dibandingkan
dengan bentuk "U" bottom. Hal ini dikarenakan bentuk "Akatsuki" bottom memiliki bentuk yang
agak menyerupai bentuk round bottom.
Bentuk lw.rd chin bottom diperkirakan memiliki kemampuan olah gerak yang eukup baik
walaupun mungkin tidak sebaik bentuk round bottom ataupun round flat bottom. Akan tetapi bentuk
ini diperkirakan memiliki kemampuan laju yang lebih tinggi dibandingkan dengan bentuk-bentuk
kasko lainnya. Hal ini diduga karena tahanan yang disebabkan oleh bentuk kasko yang demikian
lebih keeil dibandingkan dengan keempat bentuk kasko lainnya.
Adapun untuk melihat perbedaan tingkat kegemukan antar bentuk kasko kapal yang
diperoleh dapat dilihat dari nilai koefisien bentuk (coefficient offineness) yang dimilikinya. Tingkat
kegemukan kapal ini salah satunya dapat dilihat dari besarnya nilai Cb (Gambar 2).
BerdClsarl
Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
(Surat Keputusan Akreditasi "B" No. 26/DIKTIjKep/2005 Tg1. 30 Mei 2005)
PENANGGUNG JAWAB
Rektor Universitas Hasanuddin
PEMB I NA
Ketua
Wakil
Prof. Dr. II. H . M. Natsir Nessa, MS.
Prof. Dr. Ir. H. Achmar Mallawa, DEA.
DEWAN PENYU NTING
Dr. Ir. Hariyanto, M.Eng.
Dr. Magdalena Litaay, M.Sc.
Prof. Dr.Ir. Syamsu Alam Ali, MS.
Dr. A. Iqbal Burhanuddin, M.Fish. Sc.
Dr. Ir. Rahmansyah, M,P.
Dr. Indra Jaya, M.Sc.
Dr. Ir. Sumbangan Baja, M.Sc.
Dr. Ir. Aris Baso, MS.
Dr. Ir . Syarifuddin bin A, Omar, M.5c.
(Kapal Perikanan)
(Malakologi)
(Manajemen Sumberdaya Perairan)
(Biologi Sumberdaya)
(Marikultur)
(Akustik)
(Penginderaan Jauh Kelautan)
(Sosial Ekonomi Perikanan)
(Planktonologi)
REDAKTUR PELAKSANA
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
Prof. Dr. Ir. Sudirman, M.Pi.
Dr. I ... Chair Rani, M.5i.
I... Aidah A. A. Husain, M.5c.
Ahmad Faizal, ST. M.5i.
Khairul Amri, ST, M.Sc.
Asriani
ALAMAT REDAKSI &PENERBIT
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin
Kampus Tamalanrea, J1. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar 90245
Telp/ Fax: (0411) 586 025 : email: erickch_rani@yahoo .com
tッイ。ョエ
セ@
Vo! 16(4) Edisl Desember 2006: 240 249
ISSN: 0853 4489
STUDI TENTANG BENTUK KASKO KAPAL IKAN
DJ BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA
Study on the hull forms of fishing vessels from several areas in Indonesia
Arief Rahman' & Yopi Novita 2
2)
I ) Alumni Departemen PSP FPIK, Institut Pertanian Bogor
Stal' Pengajar Departemen PSP FPIK. Institut Pertanian Bogor
Diterima: 5 Mei 2006 : Disetujui : 1& Agustus 2006
ABSTRACT
T he Indonesian fishing vessels have some variation in [heir hull fOllTIs. In general, the
variation comes from the boat builder styl e in building a vessel. This us ually happen in the traditional
shipyard., where there is no standard in the building process. They use only an experience from
previous generation. Theoritically, the hUll form of the vessel should be confillTIed with the fishing
gear and method, target spccies, sea condition, etc. The differences in those factors mi ght ゥョセオ・」@
the hull fOIlTI. This paper discusses about the hull form identification in some areas in Indones ia and
its d ifferences in fis hing o pera tion method as well. The body plans of fis hing vessel are obtained
through the literatures. The resul ts showed that 21 body plans o f the hull form s can be grouped into 5
(five) hull form type i.e.: round bottom, round flat bottom, hard chin bottom, " V" bottom and
" Akatsuki" bottom. From the fishin g method point of view, there is no significant difference towards
the hull form of the fishing vessel.
Keywords: Fishing vessel, hull forms.
PENDAHULUAN
Kapal ikan di Indonesia mempunyai bentuk kasko yang beraneka ragam. Perbedaan
bentuk kasko kapal ikan di Indonesia, terlebih jika kapal tersebut dibuat di galangan kapal rakyat
atau tradisional, hanyalah dikarenakan kebiasaan pengrajin/pembuat kapaL Dengan demikian
penentuan bentuk kasko suatu kapal ikan tidaklah dengan pertimbangan keuntungan teknis atau
kelaikan saat beroperasi di laut. Secara teori, perairan dimana kapal akan dioperasikan serta
metode pengoperasian alat tangkap yang dioperasikan oleh kapal tersebut sangat mempengaruhi
bentuk kasko kapal. Seperti misaInya, kapalkapal ikan yang mengoperasikan alat tangkap dengan
metode pengoperasian alat tangkap yang sifat pengoperasiannya statik, lebih menguntungkan jika
memiliki kasko berbentuk U (U-type). Hal ini disebabkan pada saat beroperasi, kapallebih banyak
dalarn kondisi diam di tengah perairan. Kondisi ini mengakibatkan pengaruh faktor eksternal,
dalam hal ini gelombang laut, sangat mendominasi keragaan kapal di laut. Oleh karena itu, kapalkapal yang mengoperasikan alat tangkap statik sangat membutuhkan stabilitas yang tinggi. Untuk
!!:!: ョセャ
セ@ berililh ォ セ NᄋMZH セ@ uI r AZyf
セB@ irJ ョ Q・ イZ セ ⦅ ーセ セ ZNMセL@
「 ・N BQ セ[ォ@
ケ RN セ ァ@ セゥA@
ウエセ「hャ
Z[@ Nケ [ANセァ@
!ebLl: baik
dibandingkan dengan bentukbentuk kasko kapal lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan
I)
Contact Person: Yopi Novita Rafni, S.Pi.,M.Si
Oepartemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK, Institut Pertanian Bogor
JI. Lingkar Kampus, Oarmaga Bogor16118
Telp.: 081 28557296; email: by_zalfa@ yahoo.co m
240
Jurnal Ilmu Kelautan dan Per/kanan, Universitas Hasanuddln
Toran!; Vol 16(4) Edisi Desember 2006: 240 249
ISSN: 08534489
bahwa bentuk kasko merupakan salah satu faktor teknis yang berperan terhadap keberhasiian
dalam pengoperasian kapal di laut.
Penelitian ini merupakan studi awal dengan tujuan untuk (1) mengidentifikasi beberapa
bentuk kasko kapal ikan di beberapa daerah di Indonesia, dan (2) mengidentifikasi perbedaan
bentuk kasko kapal ikan berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap.
METODE PENELITIAN
Penelilian ini merupakan studi literatur yang dilaksanakan selama bulan Januari sampai
dengan bulan Februari 2004. Studi literatur dilakukan terhadap hasilhasil studi sebelurnnya
tentang desain kapalkapal ikan di Indonesia. Data yang digunakan adalah data gambar body plan
dari beberapa kapaI yang diperoleh.
Pengolahan data dilakukan dengan cara deskriptif. Pada tujuan yang pertama, pengolahan
dilakukan dengan cara melihat data gambar body plan dari masingmasing kapal kemudian
dikelompokkan berdasarkan bentukbentuk yang hampir sarna. Penetapan bentuk kapal dilihat
pada ordinat di bagian tengah kapaI dan dua ordinat sebelum dan セ・ウオ、。ィ@
ordinat di bagian
tengah kapaI. Untuk tujuan yang kedua, data bentuk dari liap kapaI yang didapat dari hasil tujuan
yang pertama kemudian dikelompokkan berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap .
Pengelompokkan tersebut mengacu pada pengelompokkan kapal berdasarkan metode
pengoperasian yang dikemukakan oleh Fyson (1985) yang menyebutkan bahwa metode
pengoperasian alat tangkap secara umum terdiri dari kelompok encircling gear; static gear dan towed
gear. Di samping itu ada kelompok lain yang juga banyak di Indonesia yakni kelompok
multipurpose (Iskandar & Pujiati, 1995). Untuk selanjutnya nilai rasio dimensi utama dan koefisien
bentuk dari kapalkapal tersebut dibandingkan dengan nilai acuan yang tertera pada Tabel1 dan 2.
Nilai acuan tersebut merupakan nilainilai yang diperoleh dari hasilhasil pengukuran terhadap
beberapa kapal penangkap ikan di beberapa wilayah di Indonesia.
Tabel 1. Nilai rasio dimensi utama berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap (Iskandar &
Pujiati,1995).
Kelompok kapal
LIB
2,60 9,30
2,831,12
2,86 8,30
2,88 9,42
Encircling gear
Static gear
Towed gear
Multi /Zurpose
BID
0,56 5,00
0,96 4,68
1,254,41
0,35 6,09
LID
4,55 17,43
4,58 17,28
7,20 15,12
8,69 17,55
Tabel 2. Nilai koefisien bentuk berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap (Iskandar &
Pujiati,1995).
Cb
Cp
0,56 0,67
0,39 .D,ZO
0,40 0,60
0,60 0,79
0,56 0,80
0,51 0,62
Kelompok kapal
Encircling gear
Statu.: gear
Towedf(ear
C®
0,84 0,96
0,630;9L..
0,69 0,98
Cw
0,78 0,88
{),6.5 - 0..85 ·
0,66 - 0,77
Pada tujuan pertama, yaitu mengidentifikasi beberapa bentuk kasko kapal ikan di beberapa
daerah di Indonesia. Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan dan mengidentifikasi
bentuk-bentuk kasko kapal yang diperoleh an dianaIisis secara de-skriptif.
Studi tentang bentuk kasko kapal ikan
241
tッイ。ュ
セ@
Vol 16(4) Edisi Desember 2006: 240 - 249
ISSN : 0853-4489
Untuk tujuan yang kedua, yaitu mengidentifikasi perbedaan bentuk kasko kapaJ ikan
berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap, analisis data juga dilakukan secara deskriptif.
Analisis data dil akukan dengan cara membandingkan bentuk kasko kapal yang diperoleh
berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap yang berbeda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh melalui studi literatur, diperoleh 21 data body plan kapat
Ke-21 kapal tersebut terdiri dari: 5 kapal long line, dimana 3 kapal berasal dari daerah
Pelabuhanratu dan 2 kapal berasal dari Bali; 5 kapal purse seine yang masing-masing berasal dari
daerah Medan, Kalimantan Selatan, Aceh, Muncar dan Indramayu; 3 kapal pole and line, 3 kapal
gillnet (gillnet, trammel net, compreng), 2 kapal seine net (dogol, payang) yang masing-masing berasal
dari daerah Tuban dan Pelabuhanratu, 1 kapal hand line, 1 kapal troll line (pancing mili-mili) dan 1
kapal mini fisher. Berdasarkan pengelompokkan yang dilakukan oleh Iskandar & Pujiati (1995), ke21 kapal tersebut terbagi dalam empat kelompok, yaitu:
L
Kelompok kapal yang pengoperasian alat tangkapnya dengan cara dilingkarkap (encircling
gear), antara lain kapal purse seine, payang dan dogoL
2. Kelompok kapal yang pengoperasian alat tangkapnya dalam keadaan diam (static gear), antara
lain kapallong line, hand line, pole and line dan gillnet.
3. Kelompok kapal yang pengoperasian alat tangkapnya dengan cara ditarik (towed gear), antara
lain kapal pancing mili-mili (troll line).
4. Kelompok kapal yang mengoperasikan bermacammacam jenis alat tangkap (multi purpose),
antara lain kapal mini fisher. Kapal ini termasuk ke dalam multi purpose karena digunakan
untuk mengoperasikan alat tangkap purse seine, long line, trawl dan pole and line.
Beberapa Bentuk Kaska Kapal Ikan di Indonesia
Keempat kelompok kapal berdasarkan metode pengoperasian tersebut mempunyai sedikit
persamaan dalam hal bentuk kasko kapal. Mereka mempunyai bentuk "V" pada bagian haluannya.
Bentuk "V" ini berfungsi agar kapal dapat membelah air dengan baik (Iskandar, 1990). Sedangkan
pada bagian tengah hingga buritan setiap kelompok mempunyai bentuk yang berbeda.
Berdasarkan hasil studi literatur, bentukbentuk kasko kapal yang telah teridentifikasi
terdiri dari lima tipe bentuk kasko kapal. Tipetipe tersebut adalah :
L
Round bottom: kasko kapal dengan bentuk bulat hampir setengah lingkaran (Gambar 1a).
2.
Round flat bottom: kasko kapal dengan bentuk bulat yang rata pada bagian bawahnya (Gambar
1b).
3. "U" bottom: kasko kapal yang memiliki bentuk seperti huruf "u" (Gambar 1c).
4.
"Akatsuki" bottom: kasko kapal yang berbentuk hampir menyerupai huruf "U", akan tetapi
setiap lekukannya membentuk suatu sudut dengan rata pada bagian bawahnya (Gambar 1d).
5.
Hard chin bottom: kasko kapal yang memiliki bentuk hampir sama dengan "Akatsuki" bottom,
akan tetapi pertemuan antara lambung kiri dan kanan kapal pada bagian lunas membentuk
suatu sudut seperti dagu (Gambar 1e).
242
A. Rahman & Y. Novita Raf/i
Torani, Vol 16(4) Edfsf Desember 2006: 240 - 249
a.Round bottom
b. Flat bottom
d. "Akalsuki" hOI/om
ISSN: 0853-4489
C.
"U" bottom
e. Hard chin bottom
Gambar I. Berbagai bentuk kasko kapal ikan di Indonesia.
Ditinjau dari kelima bentuk kasko .tersebut di atas, bentuk round flat bottom diperkirakan
memiliki stabilitas yang lebih baik dari pada bentuk round bottom. Akan tetapi dari kemampuan
olah geraknya, bentuk round botom akan memiliki kemampuan olah gerak yang lebih tinggi
dibandingkan dengan bentuk round flat bottom. Seperti misalnya pada saat kapal melakukan
gerakan membelok atau gerakan melingkar seperti yang dilakukan oleh kapal purse seine pada saat
setting alat tangkap.
Adapun bentuk "U" bottom dan "Akatsuki" bottom diperkirakan memiliki stabilitas yang lebih
tinggi dibandingkan dengan bentuk kasko kapal lainnya. Sebaliknya, dati kemampuan olah
geraknya, kedua bentuk kasko ini memiliki kemampuan olah gerak yang lebih rendah
dibandingkan dengan bentuk kasko lainnya. Jika dibandingkan antar kedua bentuk kasko
tersebut, bentuk " Akatsuki" bottom memiliki kemampuan olah gerak yang lebih baik dibandingkan
dengan bentuk "U" bottom. Hal ini dikarenakan bentuk "Akatsuki" bottom memiliki bentuk yang
agak menyerupai bentuk round bottom.
Bentuk lw.rd chin bottom diperkirakan memiliki kemampuan olah gerak yang eukup baik
walaupun mungkin tidak sebaik bentuk round bottom ataupun round flat bottom. Akan tetapi bentuk
ini diperkirakan memiliki kemampuan laju yang lebih tinggi dibandingkan dengan bentuk-bentuk
kasko lainnya. Hal ini diduga karena tahanan yang disebabkan oleh bentuk kasko yang demikian
lebih keeil dibandingkan dengan keempat bentuk kasko lainnya.
Adapun untuk melihat perbedaan tingkat kegemukan antar bentuk kasko kapal yang
diperoleh dapat dilihat dari nilai koefisien bentuk (coefficient offineness) yang dimilikinya. Tingkat
kegemukan kapal ini salah satunya dapat dilihat dari besarnya nilai Cb (Gambar 2).
BerdClsarl