Tujuan Komunikasi Proses Komunikasi

bicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal yang disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan orang lain secara lisan. Basaha dapat juga dianggap sebagai suatu sistem kode verbal 2. Komunikasi Non Verbal Secara sederhana pesan non verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Menurut Larry. A. Samovat dan Richard. E. Porter, komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan terkecuali rangsangan verbal dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau p enerima”. Mulyana, 2004:237.

2.2.2 Tujuan Komunikasi

R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam bukunya, Techniques for effective Communication, menyatakan bahwa tujuan sentral dalam kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu: 1. To secure understanding, 2. To establish acceptance, 3. To motivate action. Pertama adalah to secure understanding, memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya. Andaikata ia sudah dapat mnegerti dan menerima, maka penerimanya itu harus dibina to establish acceptance. Pada akhirnya kegiatan dimotivasikan To motivate action Jadi secara singkat dapat dikatakan tujuan komunikasi itu adalah mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan. Setiap hari kita bermaksud mengadakan komunikasi maka kita perlu meneliti apa tujuan kita tersebut: 1. Apakah kita ingin orang mengerjakan sesuatu atau supaya mereka mau bertindak. 2. Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu pada orang lain. 3. Apakah kita ingin orang lain menerima dan mendukung gagasan kita.

2.2.3 Proses Komunikasi

Komunikasi tidak bisa terlepas dari proses. Oleh karena itu apakah suatu komunikasi dapat berlangsung dengan baik atau tidak tergantung dari proses yang berlangsung tersebut. Menurut Rusady Ruslan proses komunikasi adalah : “Diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan-pesan message dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan, dalam proses komunikasi tersebut bertujuan feed back untuk mencapai saling pengertian mutual understanding atau antar kedua belah pihak.” Ruslan dalam Zakiah, 2011 : 40. Sementara itu menurut Onong Uchjana Effendy proses komunikasi terbagi dua tahap, berikut uraiannya : 1. Proses komunikasi secara primer Proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan dengan menggunakan lambang symbol sebagai media. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam situasi-situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang dipergunakan dapat berupa kial sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial gesture, yakni gerak anggota tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya. Dalam komunikasi bahasa disebut lambang verbal, sedangkan lambang-lambang lainnya yang bukan bahasa dinamakan lambang nonverbal. 2. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama akan semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komuikasi yang semakin canggih. Sarana yang dipergunakan dalam proses ini yaitu misalnya surat, televisi, radio, telepon, dan lain sebagainya. Effendy, 2000 : 37

2.2.4 Bentuk Komunikasi

Dokumen yang terkait

Pola Komunikasi Organisasi Bandung Satria Club (BSC) Dalam Mempertahankan Solidaritas Antar Anggotanya

0 8 1

Komunikasi Organisasi Komunitas Motor "KNC" (Kawasaki Ninja Club) Wilayah Bandung Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Organisasi Komunitas Motor "KNC" (Kawasaki Ninja Club) Wilayah Bandung Dalam Membangun Solidaritas Anggotanya

1 24 1

Pola Komunikasi Komunitas Telusuri Jalur Liar (Terjal) dalam Mempertahankan Solidaritas Anggotanya

0 16 2

Pola Komunikasi Organisasi Komunitas The Panasdalam (Studi Deskriptif Pola Komunikasi Organisasi Komunitas The Panasdalam Melalui Program Trembesi Dalam Membangun Solidaritas Anggotanya)

0 3 1

Pola Komunikasi FPTI (Federasi Panjat tebing Indonesia) dalam Mempertahankan Solidaritas Anggotanya

0 4 1

Pola Komunikasi Paguyuban Sapedah Baheula (PSB) Dalam Mempertahankan Solidaritas Anggota Organisasinya Di Bandung

0 6 1

Pola Komunikasi Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Di Kota Bandung (Studi Deksriptif Tentang Pola Komunikasi Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Dalam Meningkatkan Solidaritas Keanggotaan di Kota Bandung)

1 3 1

POLA KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KOMUNITAS SCOOTER “VESPA” DALAM MENJALIN HUBUNGAN SOLIDARITAS Pola Komunikasi Kelompok Pada Komunitas Scooter “Vespa” Dalam Menjalin Hubungan Solidaritas (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Kelompok Komunitas Ikatan Scooter Wo

3 19 12

POLA KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KOMUNITAS SCOOTER “VESPA” DALAM MENJALIN HUBUNGAN SOLIDARITAS Pola Komunikasi Kelompok Pada Komunitas Scooter “Vespa” Dalam Menjalin Hubungan Solidaritas (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Kelompok Komunitas Ikatan Scooter W

0 3 14

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI BENTENG PANYNYUA ENGLISH CLUB DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS

0 0 86