Sementara  itu,  asas-asas  yang  harus  dikandung  dalam  materi  muatan  peraturan perundang-undangan  di  negara  Republik  Indonesia  dirumuskan  dalam  Pasal  6
yaitu sebagai berikut : a.
Pengayoman  :  bahwa  setiap  peraturan  perundang-undangan  harus berfungsi  memberikan  perlindungan  dalam  rangka  menciptkan
ketentraman masyarakat. b.
Kemanusiaan  :  bahwa  setiap  materi  muatan  peraturan  perundang- undangan harus mencerminkan perlindungan dan pengayoman hak-hak
asasi  manusia  serta  harkat  dan  martabat  setiap  warga  negara  dan penduduk Indonesia secara proporsional
c. Kebangsaan  :  bahwa  setiap  materi  muatan  peraturan  perundang-
undangan harus mencerminkan sifat dan watak bangsa Indonesia yang pluralistik  dengan  tetap  menjaga  prinsip  negara  kesatuan  Republik
Indonesia d.
Kekeluargaan  :  bahwa  setiap  materi  muatan  peraturan  perundang- undangan  harus  mencerminkan  musyawarah  untuk  mencapai  mufakat
dalam setiap pengambilan keputusan e.
Kenusantaraan  :  bahwa  setiap  materi  muatan  peratuan  perundang- undangan  senantiasas  memperhatikan  kepentingan  seluruh  wilayah
Indonesia  dan  materi  muatan  peraturan  perundang-undangan  yang dibuat  di  daerah  merupakan  bagian  dari  sistem  hukum  nasional  yang
berdasarkan Pancasila. f.
Bhinneka  Tunggal  Ika  :  bahwa  materi  muatan  peraturan  perundang- undangan  harus  memperhatikan  keragaman  penduduk,  agama,  suku
dan  golongan,  kondisi  khusus  daeran  dan  budaya  khususnya  yang menyangkut
masalah-masalah sensitif
dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. g.
Keadilan : bahwa setiap materi muatan peraturan perundang-undangan harus  mencerminkan  keadilan  secara  proporsional  bagi  setiap  warga
negara tanpa kecuali. h.
Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan : bahan materi muatan  perundang-udangan  tidak  boleh  berisi  hal-hal  bersifat
membedakan  berdasar  latar  belakang  antara  lain  agama,  suku,  ras, golongan, gender, atau status sosial.
i. Ketertiban  dan  kepastian  hukum  :  bahwa  setiap  materi  muatan
peraturan  perundang-undangan  haru  sdapat  menimbulkan  ketertiban dalam masyarakat melalui jaminan adanya kepastian hukum
j. Keseimbangan,  keserasian  dan  keselarasan:  bahwa  materi  muatan
setiap peraturan
perundang-undangan harus
mencerminkan keseimbangan,  keserasian,  dan  keselarasan  antara  kepentingan
individu dan masyarakat dengan kepentingan bangsa dan negara.
III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Masalah
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif  atau  yuridis  normatif  adalah  metode  penelitian  hukum  yang  dilakukan
dengan  meneliti  bahan  pustaka  atau  data  sekunder
54
.  Dalam  kaitannya  dengan penelitian normatif, penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan yaitu
55
: 1. Pendekatan perundang-undangan statute approach
Pendekatan  perundang-undangan  adalah  suatu  pendekatan  yang  dilakukan terhadap berbagai aturan hukum yang berkaitan dengan Undang-undang Nomor 5
Tahun  2014  tentang  Aparatur  Sipil  Negara,  Undang-Undang  Nomor  43  Tahun 1999 perubahan atas Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian. 2. Pendekatan konsep konseptual approach
Pendekatan konsep digunakan untuk memahami konsep-konsep tentang politik hukum.
54 Soerjono Soekanto  Sri  Mamudy, 2001,  Penelitian hukum normatif suatu tinjauan  singkat,
Rajawali pers, Jakarta, hlm: 13-14 55  Johny  Ibrahim,  2007,  Teori,  metode  dan  penelitian  hukum  normatif,  Bayumedia  publishing,
Malang-Jawa Timur, hlm: 30
B. Sumber  dan Jenis Data
Data yaitu fakta yang relevan atau aktual yang diperoleh untuk membuktikan atau menguji  kebenaran  atau  ketidakbenaran  suatu  masalah  yang  menjadi  obyek
penelitian.  Data  sekunder  adalah  data  yang  diperoleh  peneliti  dari  penelitian kepustakaan  dan  dokumen,  yang  merupakan  hasil  penelitian  dan  pengolahan
orang  lain,  yang  sudah  tersedia  dalam  bentuk  buku-buku  atau  dokumen  yang biasanya disediakan di perpustakaan, atau milik pribadi
56
. Di dalam penelitian hukum, data sekunder mencakup bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder, dan bahan hukum tertier
57
.
Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-
bahan hukum yang mengikat dan terdiri dari: a Norma dasar atau kaidah dasar, yaitu UUD 1945; b Peraturan Dasar: mencakup diantaranya Batang Tubuh UUD
1945  dan  Ketatapan  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat;  c  Peraturan  perundang- undangan Undang-undang No 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian,
Undang-  Undang  No  43  Tahun  1999  tentang  perubahan  atas  Undang-Undang Nomor 8 Tentang Pokok-pokok kepegawaian, Undang-Undang No 5 Tahun 2014
Tentnag Aparatur Sipil Negara. Bahan  hukum  sekunder,  yang  memberikan  penjelasan  menganai  bahan  hukum
primer,  seperti  rancangan  UU,  buku-buku,  hasil  penelitian,  jurnal  ilmiah,  artikel ilmiah, dan makalah hasil seminar.
56  Hilman  Hadikusuma,  1995,  Metode  Pembuatan  Kertas  Kerja  atau  Skripsi  Ilmu  Hukum, Mandar Maju, Bandung, hlm: 65.
57  Soerjono  Soekanto,  1986,  Pengantar  Peneltian  Hukum,  Universitas  Indonesia  UI  Press, Jakarta, hlm: 52
Bahan  Hukum  Tertier,  yakni  bahan  yang  memberikan  petunjuk  maupun
penjelasan  terhadap  bahan  hukum  primer  dan  sekunder  contohnya  kamus  dan ensiklopedia.
C.  Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 1.   Metode Pengumpulan Data
Teknik  pengumpulan data dalam penelitan ini adalah studi kepustakaan Library Research.  Studi  kepustakaan  terhadap  data  sekunder  dikumpulkan  dengan
melakukan  studi  kepustakaan,  yaitu  dengan  mengumpulkan.  Membaca, mempelajari,  membuat  catatan-catatan,  kutipan-kutipan  serta  menelaah  bahan-
bahan pustaka berupa peraturan perundang-undangan, rancangan undang-undang, hasil  penelitian,  jurnal  ilmiah,  artikel  ilmiah,  dan  makalah  seminar  yang
berhubungan  dengan  Undang-undang  Nomor  5  Tahun  2014  Tentang  Aparatur Sipil Negara.
2. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a.1  Editing,  yaitu  dengan  cara  melakukan  pengecekan  data  secara  teliti  guna
menghindari kesalahan-kesalahan. b.1 Klasifikasi  data,  yaitu data  yang telah terkumpul  selanjutnya diklasifikasikan
menurut  pokok  bahasannya  masing-masing,  dan  pengolahan  data  ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan dalam pengelompokkan data.
c.1  Sistematisasi,  yaitu  data  yang  terkumpul  kemudian  diurutkan  sesuai  dengan pengelompokkannya sehingga akan sesuai dengan sistematika bahan.
D. Analisis Data
Setelah tahap pengumpulan dan pengolahan data, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data. Tujuan dari analisis data adalah untuk  menyederhanakan data
ke dalam bentuk  yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Metode analisis data  yang  digunakan  adalah  secara  deskriptif  kualitatif.  Analisis  deskriptif
kualitatif  yaitu metode analisis data  yang mengelompokkan dan menyeleksi  data yang  diperoleh  dari  studi  kepustakaan  menurut  kualitas  dan  kebenarannya,
kemudian  dihubungkan  dengan  teori-teori,  asas-asas,  dan  kaidah-kaidah  hukum yang  diperoleh  dari  studi  kepustakaan  sehingga  diperoleh  jawaban  atas
permasalahan yang dirumuskan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullatif  Hasbi Ali. 2010. Politik hukum. Jakarta. Sinar grafika. Ashidiqie  Jimly.  2006.  Konstitusi  dan  Konstitusionalisme.  Jakarta.  Sekretariat
Jendral dan Kepaniteraan MK. Astidjo  Alkostar.  1997.  Identitas  Hukum  Nasional.  Yogyakarta.  Fakultas  hukum
UII. B Arief Sidharta. 2000. Pengantar Ilmu Hukum. Bandung. Alumni.
Elsi Kartika S. 2004. Hukum Dalam Ekonomi Edisi II. Jakarta: Grasindo
Frans  Magnis  Suseno.  1994.  Etika  Politik  :  Prinsip-Prinsip  Dasar  Kenegaraan Modern. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Hilman  Hadikusuma.  1995.  Metode  Pembuatan  Kertas  Kerja  atau  Skripsi  Ilmu Hukum. Bandung. Mandar Maju.
Imam  Syaukani.  2010.  Dasar-Dasar  Politik  Hukum.  Jakarta.  Raja  Grafindo Persada.
Jazim  Hamidi.  2009.  Teori  Dan  Politik  Hukum  Tata  Negara.  Yogyakarta.  Total Media.
Jimly  Asshiddiqie.  2002.  Konsolidasi  Naskah  UUD  1945  Setelah  Perubahan Keempat. Jakarta. Pusat Studi Hukum Tata Negara Universitas Indonesia.
Johny  Ibrahim.  2007.  Teori,  Metode  dan  Penelitian  Hukum  Normatif.  Malang. Jawa Timur. Bayumedia publishing
Lawrence  M.Friedman.  1969.    The  Legal  Sistem  :  A.Social  Science  Perspektive, Russel Sage Foundation. New York
Mahfud,  MD.  1998.  Politik  Hukum  di  Indonesia.  Jakarta:  PT.  Pustaka  LP3ES Indonesia.
____________.  2006.  Membangun  Hukum  Menegakkan  Konstitusi.  Jakarta.  PT. Pustaka LP3ES Indonesia.
Maria Farida. 2007. Ilmu Perundang-Undangan. Yogyakarta. Kanisius. Mayassoratussolichah.  Melacak  Akar,  Cabang    Ranting  Politik  Hukum  UUD
1945 Hasil Amandemen
Padmo  Wahyono.  1986.  Indonesia  Negara  Berdasarkan  atas  hukum,  Cet.  II. Jakarta: Ghalia Indonesia.
______________.  1991.  Menyelisik  Proses  Terbentuknya  Perundang-Undangan. Forum Keadilan.
Regen B.S. 2006. Politik Hukum. Bandung. Utomo. Ronny
Hanitijo Soemitro.
1994 Metodologi
Penelitian Hukum
dan Jurimetri,Cetakan Kelima. Jakarta.Ghalia Indonesia.
Saifullah  Bombang.  2008.  Asas  Kepastian  Hukum  Dalam  Pemerintahan  Yang Baik. Bilancia
Satjipto, Rahardjo. 2000.Ilmu Hukum,Cet.III. Bandung. Citra Aditya Bakti. Soedarto.  1983.  Hukum  Pidana  dan  Perkembangan  Masyarakat  dalam  Kajian
Hukum Pidana.Bandung. Sinar Baru ______. 1986. Hukum dan Hukum Pidana. Bandung. Alumni
Soerjono  Soekanto.  1986.  Pengantar  Peneltian  Hukum.  Jakarta.  Universitas Indonesia UI Press.
Soerjono  Soekanto    Sri  Mamudy.  2001.  Penelitian  hukum  normatif  suatu tinjauan singkat. Jakarta. Rajawali pers.
Soekanto,  Soerjono    Purnadi  Purbacaraka.  1989.  Perihal  Kaedah  Hukum. Bandung. Citra Aditya Bakti.
Sunaryati  Hartono.  1991.  Politik  Hukum  Menuju  Satu  Sistem  Hukum  Nasional. Bandung. Alumni
Taufiqurrohman Syahuri. 2004. Hukum Konstitusi. Bogor . Ghalia indonesia. Utrecht    Moh  Saleh  Djindang.  1989.  Pengantar  Dalam  Hukum  Indonesia.
Jakarta. Sinar harapan Yuliandri.  2009.  Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Yang
Baik. Jakarta.  Raja Grafindo Persana. Peraturan perundang-undangan :
Undang-Undang  Nomor  43  Tahun  1999  Perubahan  Atas  UU  No  8  Tahun  1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara