63
Kegiatan Pembelajar 5. Penulisan Karya Tulis Ilmiah Hasil Refleksi
Pembelajaran Dan Penelitian Tindakan Kelas PTK
A. Tujuan
Tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah untuk membantu BapakIbu Guru memahamicara menuliskan karya tulis ilmiah hasil refleksi pembelajaran dan
penelitian tindakan kelas dengan baik
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini diharapkan BapakIbu Guru mampu
1. Menjelaskan pengertian karya tulis ilmiah
2. menuliskan karya tulis ilmiah hasil refleksi pembelajaran dan PTK
C. Uraian Materi
1. Karya Tulis Ilmiah KTI
Secara sederhana, pengertian Karya Tulis Ilmiah dapat dijabarkan dari kata- kata Karya , Tulis , dan lmiah . Karya mengandung pengertian hasil dari
gagasan dan upaya sendiri baik yang bersifat invensi penemuan maupun
perumusan yang baru dari yang sudah ada, sehingga bukan merupakan gagasan dan upaya orang lain.
Tulis mengandung arti bahwa gagasan dan upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk bahasa tulis, bukan yang lain
seperti benda patung , alat dengar, atau yang lainnya. lmiah mengandung arti bahwa gagasan dan upaya tersebut merupakan hasil dan kegiatan yang
didasarkan teori atau fakta serta dianalisis dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan.
KTI merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur,
dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau
Kegiatan Pembelajaran 5
64
bukti-bukti empirik Wardani,dkk, 2007. Secara sederhana, Suharjono 2006 juga menyatakan bahwa KTI dapat diartikan sebagai laporan tertulis tentang
hasil suatu kegiatan ilmiah. Walaupun berbeda-beda dalam bentuk, isi, dan tentu saja angka kreditnya,
namun semua KTI memiliki kesamaan sebagai tulisan ilmiah, yaitu: a.
Hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan. b.
Kebenaran isinya mengacu pada kebenaran ilmiah. c.
Kerangka sajiannya mencerminkan penerapan metode ilmiah. d.
Tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya ilmiah. Suharjono, 2006.
Karakteristik sebuah KTI dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta bahasa
tulisan.Wardani,dkk, 2007.Struktur sajian KTI sangat ketat, paling pokok terdiri dari bagian awal pendahuluan, bagian inti pokok pembahasan, dan
bagian akhir.Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, bagian inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri
dari beberapa subbagian.Sementara bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut. Komponen KTI bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal umumnya mempersyaratkan adanya
abstrak.Objektivitas merupakan sikap penulis dalam KTI. Cirinya antara lain tidak memihak impersonal, menggunakan bahasa pasif, dan yang pasti
berdasarkan data valid dan analisis yang tepat-rasional. Bahasa yang digunakan dalam KTI haruslah menggunakan bahasa baku EYD dalam Bahasa
Indonesia yang tercermin dari pilihan kataistilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Suharjono 2006 menyatakan, sebuah KTI memenuhi syarat sebagai sebuah hasil pengembangan profesi jika memenuhi kriteria APIK , yaitu Asli, Perlu,
Ilmiah, dan Konsisten.
Modul Pelatihan SD Kelas Awal
65
a Asli
Karya tulis ilmiah itu haruslah merupakan karya diri si penulis, bukan karya orang lain, bukan pula dibuatkan oleh orang lain, atau menggunakan
karya orang lain. KTI yang tidak asli dapat terindentifikasi antara lain melalui adanya indikasi bahwa tulisan itu skripsi, penelitian atau karya
orang lain, adanya lokasi dan subjek yang tidak konsisten, waktu pelaksanaan yang tidak sesuai, data yangtidak konsisten, tanggal yang
tidak konsisten, dan lain-lain. b
Perlu KTI seharusnya merupakan hasil sebuah usaha pemecahan masalah yang
diperlukan oleh penulis dalam pengembangan profesi.Oleh karena itu, haruslah jelas manfaatnya bagi guru, siswa atau sekolah.KTI yang tidak
perlu dapat terlihat dari masalah yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan usaha pengembangan profesi, tidak jelas manfaatnya,
sudah jelas pemecahannya, dan tidak termasuk macam KTI yang dipersyaratkan untuk pengembangan profesi.
c Ilmiah
Sebagai karya ilmiah, KTI haruslah mengkaji permasalahan di khasanah keilmuan, menggunakan kriteria kebenaran ilmiah tidak didasarkan pada
praduga, mitos, akal sehat, atau asumsi, menggunakan metode ilmiah umumnya memuat dugaan teoritis dan uji empiris, dan memakai tatacara
penulisan ilmiah. Selain tidak memenuhi beberapa kriteria di atas, suatu KTI yang tidak ilmiah juga terindikasi oleh tidak jelasnya rumusan masalah,
landasan teori yang tidak sesuai, data yang tidak relevan dan tidak valid, analisis yang tidak sesuai, serta kesimpulan yang tidak sesuai atau tidak
menjawab rumusan masalah. d
Konsisten Permasalahan yang diangkat dalam KTI haruslah sesuai dengan
kompetensi si penulis sebagai seorang guru, dan sesuai pula dengan tujuan penulis untuk pengembangan profesinya sebagai guru dan terkait dengan
dunia pendidikan. Kegiatan yang digolongkan ke dalam kegiatan ilmiah cukuplah banyak. Namun
demikian, secara umum dapat digolongkan ke dalam 2 kategori, yaitu: KTI