Pengolahan Data METODE PENELITIAN

Penjelasan Skema di atas : 1. Bajaj mengajukan permohonan paten ke Kantor Paten Republik Indonesia dengan Hak Prioritas melalui PCT. 2. Kantor Paten mengeluarkan keputusan penolakan permintaan paten bajaj dengan berdasarkan alasan hukumnya. 3. Bajaj melakukan upaya hukum banding ke Komisi Banding Paten hingga kasasi ke Mahkamah Agung sebagai upaya untuk memperoleh hak perlindungan pada invensinya. 4. Mahkamah Agung mengeluarkan Putusan Nomor 802KPdt.Sus2011 sebagai hasil akhir dari proses panjang upaya hukum yang ditempuh pihak bajaj. 5. Substansi dari Putusan Mahkamah Agung tersebut mencakup duduk perkara beserta alasan-alasan hukum penolakan kantor paten serta alasan-alasan hukum pihak Bajaj. 6. Secara bersamaan, dilakukan kajian mengenai ada atau tidaknya kewajiban Kantor Paten untuk menerima permohonan paten bajaj tersebut. Hal ini dilakukan akibat sudah diterimanya paten bajaj di negara asalnya yang kemudian diajukan melalui Patent Cooperation Treaty PCT.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap rumusan masalah yang telah di analisis, maka kesimpulan yang dapat diuraikan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Bahwa alasan penolakan kantor paten terhadap permohonan permintaan paten dengan hak prioritas melalui PCT secara jelas tertuang dalam putusan dengan surat pemberitahuan penolakan permohonan paten dengan nomor HKI 6382, yaitu dengan alasan ketidakbaruan dan tidak mengandung langkah inventif sebagaimana telah ditentukan dalam Pasal 2 dan 3 Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten. Alasan penolakan di atas juga diperkuat melalui putusan Komisi Banding Paten nomor: 02KBPXII2010 yang isinya menolak permohonan banding bajaj karena tidak memenuhi unsur-unsur kebaruan dan langkah inventif yang menjadi syarat penerimaan paten sesuai dengan dokumen pembanding hasil penelusuran kantor paten melalui PCT yaitu dokumen D2 US4534322. 2. Alasan hukum yang diajukan pihak bajaj sebagai upaya perlawanan terhadap keputusan penolakan kantor paten, antara lain: bahwa dokumen pembanding