Gambar 4 .11 Grafik Hubungan Angka Pori e dengan P’Skala Log
Sampel B1 LIR 1
Gambar 4 .12 Grafik Hubungan Angka Pori e dengan P’Skala Log
Sampel B2 LIR 1
Gambar 4 .13 Grafik Hubungan Angka Pori e dengan P’Skala Log
Sampel B3 LIR 1
Dari sampel B1, B2, B3 dapat dilihat nilai indeks pemampatan atau besaran penurunan Cc serta pemampatan kembali atau recompression index Cr
diperoleh hasil yang cukup kecil dibandingkan sampel A, hal ini dikarenakan proses masukya pasir ke dalam rongga pori dalam tanah, sehingga prosese
konsolidasi berlangsung cepat.. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai rata- rata Cc dan Cr sebesar 1,8563 dan 0,1183.
3. Sampel C LIR 1
Terdiri dari 3 sampel yang disubtitusi pasir dengan persentase campuran 15 . Hubungan grafik antara angka pori dengan p’ skala log pada sampel b dapat
dilihat pada gambar di bawah ini .
Gambar 4 .14 Grafik Hubungan Angka Pori e dengan P’Skala
Log Sampel C1 LIR 1
Gambar 4 .15 Grafik Hubungan Angka Pori e dengan P’Skala
Log Sampel C2 LIR 1
Gambar 4 .16 Grafik Hubungan Angka Pori e dengan P’Skala
Log sampel C3 LIR 1
Dari grafik pada tiap sampel dapat dilihat perbedaan indeks pemampatan atau indeks kompresi Cc dan recompression index Cr yang berbeda-beda pada
setiap masing-masing sampel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan data-data yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa pada campuran
persentase pasir pada sampel A yaitu sebesar 5 didapatkan hasil Cv 0,4667 cm²det lebih rendah dari sampel B dan C.
Dari hasil grafik Cc menunjukkan perbedaan pola penurunan indeks pemampatan atau indeks kompresi Cc dan recompression index Cr yang berbeda-beda pada
setiap masing-masing sampel. Pada sampel A besarnya Cc dan Cr lebih tinggi dibandingkan dengan sampel B dan C. Hal ini disebabkan karena subtitusi pasir
yang tinggi sangat mempengaruhi pemampatan yang terjadi sehingga proses besaran penurunan terjadi rendah dan waktu yang cepat dibandingkan dengan
campuran subtitusi pasir yang rendah.