EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DIKABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN GUNUNG BERAPI DENGAN Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Dengan Menggunak

(1)

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN GUNUNG BERAPI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 KLATEN

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

ANGGUN PUJI ASTUTI A610120031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN GUNUNG BERAPI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 KLATEN ABSTRAK

Anggun Puji Astuti, A610120031, Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :(1)Mengetahui buku panduan pembelajaran kebencanaan di Kabupaten Klaten efektif dijadikan buku pedoman pembelajaran kebencanaan pada bencana letusan gunung berapi di SMA Negeri 1 Klaten.(2)Mengetahui penerapan strategi numbered head together dapat meningkatkan hasil belajar siswa.(3)Mengetahui hubungan antara bahan ajar buku panduan pembelajaran kebencanaan di Kabupaten Klaten menggunakan strategi numbered head together.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 dan siswa kelas XI IPA 7. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPA 7. Banyaknya sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 25 siswa pada setiap kelasnya, yang terdidiri kelas XI IPS 1 sabagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 7 sebagai kelas kontrol. Teknis pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Uju wilcoxon. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukanbahwa kelas yang menggunakan strategi pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan kelas yang menggunakan metode konvensional (ceramah), sehingga pembelajaran menggunakan strategi Numbered Heads Together (NHT) lebih efektif dari pada menggunakan metode konvesional (ceramah) pada penelitian ini.

Kata Kunci : Efektifitas, Hasil Belajar, Numbered Head Together.

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN GUNUNG BERAPI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 KLATEN ABSTRACT

Anggun Puji Astuti, A610120031, Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016

This research to knowing: (1) To knowing disaster learning book in Klaten is effective to learn about mountain erupted disaster in SMA Negeri 1 Klaten. (2) To knowing how to used numbered head together strategy could increase the result of the study. (3) To knowing relation between disaster learning book in Klaten with numbered head together strategy. The population to used on this research is students XI IPS 1 and XI IPA 7. Sample on this research is students XI IPS 1 and XI XI IPA 7. Sample to used on this research is 25 students every class, consisting of XI IPS 1 as experiment class and XI IPA 7 as class control. Data collection using test, observasion, and documentation. Data analysis using Uju wilcoxon. The conclusion of this research is class with learning numbered heads


(6)

2

together strategycan increase than class with conventional metode, learn using numbered heads together more effective than using conventional metode on this research.

Key words: Effective, Numbered Heads Together, Learning Result.

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Bencana menurut Internasional Strategy for Disester Reduction (ISDR) dalam buku Cristanto Joko (2011:75) adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga menyebabkan kerugan yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan umtuk mengatasi dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri. Salah satu bencana di Indonesia yang banyak menimbulkan resiko yang sangat parah adalah Letusan Gunung Berapi.

Kabupaten Klaten sebagai salah satu Kabupetn di Jawa Tengah yang berada di wilayah selatan memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap beberapa bencana alam, yaitu gempa bumi tektonik, erupsi gunung berapi, angin puting beliung, banjir, kekeringan, dan tanah longsor. Dua potensi bencana yang telah diketahui masyarakat luas, bahakan dunia Internasional, yaitu letusan gunung berapi dan gempa tektonik, kedua bencana ini sempat menarik perhatian dunia, karena bukan hanya kerugian material yang ditimbulkan, tetapi juga korban jiwa ketika bencana ini terjadi.

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klaten merupakan salah satu sekeloh yang rentan terkena dampak dari erupsi letusan gunung Merapi pada awal November 2010, tidak menutup kemungkinan bencana akan terulang kembali, karena SMA Negeri satu memiliki potensi terkenanya dampak dari erupsi letusan gunung berapi tersebut.

Letusan gunung berapi yang terjadi di Kabupaten Klaten pada akhir oktober hingga awal november 2010 yang mengakibatkan 165 rumah warga hancur dan rusak parah. Kecamatan kemalang dan Desa Balarante sebagai desa yang terparah yang terkena erupsi letusan gunung berapi tersebut. Erupsi gunung berapi memiliki sejarah panjang dan akan terulang kembali, tercatat letusan terkecil terjadi setiap 2-3 tahun dan letusan besar terjadi sekitar 10-15 tahun, dimana letusan tahun 2010 salah satu letusan terdahsyat dengan luncuran awan panas mencapai ±15 km. Bahakan letusan pada tahun 1930 telah menghancurkan 13 desa dengan korban jiwa sekitar 1.400 orang.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengambil tema mengenai penggunaan metode pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian maka penulis melakukan penelitian dengan judul “EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN GUNUNG BERAPI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 KLATEN”.


(7)

1.2. Tinjauan Pustaka

Sri Anitah W (2008: 2.15) menyatakan bahwa Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik ditinjau dari segi guru maupun dari segi pebelajar. Guru yang efektif akan mempertimbangkan kebutuhan pebelajar, mengorgaisasikan dan mengelola kelas dengan baik, menyediakan sumber–sumber dan bahan pembelajaran yang sesuai, dan membimbing pebelajar dalam kegiatan pembelajaran. Disamping itu, pendekatan pembelajaran yang digunakan guru, juga akan mempengaruhi efektifitas pembelajaran, dari segi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi, antara lain motivasi belajar, disiplin kelas, tanggung jawab kerja sama antar pebelajar.

Ahmadi (2014), menyatakan bahwa bahan ajar adalah sesuatu yang menjadi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka mencapai standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu.

UU No. 24 tahun 2007 mendefinisikan bencana sebagai “peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam, mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang di sebabkan oleh faktor alam atau faktor non alam sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis”. SementaraAsian Disaster Preparedness Center (ADPC) mendefinisikan bencana dalam formulasi“The serious disruption of the functioning of society, causing widespread human, material of environmental losses, which exceed the ability of the affected communities to cope using their own resources” (Abarquez & Murshed, 2004).

Lie dalam Syarfuni dan Suryati (2006) menyatakan bahwa NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka.

Perbuatan dan hasil belajar itu dapat dimanifestasikan dalam wujud (1) pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta; informasi, prinsip atau hukum atau kaidah prosedur atau pola kerja atau teori sistem nilai-nilai dan sebagainya, (2) penguasaan pola-pola perilaku kognitif (pengamatan) proses berpikir, mengingat atau mengenal kembali, perilaku afektif (sikap– sikap apresiasi, penghayatan, dan sebagainya); perilaku psikomotorik (keterampilan-keterampilan psikomotorik termasuk yang bersifat ekspresif), dan (3) perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang tangible maupun intangible (Syamsudin, 2001).

Suatu peneltian dapat dikatakan relevan apabila sudah dinyatakan sebagai acuan supaya penelitian ini tidak diragukan tentang keabsahannya, berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang relevan yang dapat dijadikan acuan keaslian dari peneliti :

Hasil penelitian Essy Purwaningtyas,(2012). Mengatakan bahwa: (1) model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat dianggap


(8)

4

efektif d

(2) mod dianggap kreatifita 1.3. Metode Pene Jenis p eksperimen heads togeth adalah penelitia menggunaka

Penelitia 13 Kecamata difokuskan p sebagai kelas Mei 2017.

Populas mempunyai adalah siswa penelitian in kelas eksper dilakukan m 1.4. Hasil dan Pe

Gambar Grafi

Hasil dari gam 1% dari penjumla

20% 40% 60% 80% 100%

4

tif diterapkan di SMP Negeri 15 Yogyakarta jika di tinj odel pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head To gap efektif diterapkan di SMP Negeri 15 Yogyakar tifitas dan karakteristik siswa.

enelitian

penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif n yang digunakan untuk mengetahui efektiftas penera ether pada proses pembelajaran. Metode yang digunaka nelitian eksperimen (experimental research). Desain dala

kan True Eksperimental.

litian dilakukan di SMA Negeri 1 Klaten yang beralamat atan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa n pada siswa kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen elas kontrol. Pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan

.

lasi dalam penelitian ini menggunakan desain prete ai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sampe

wa kelas XI IPS 1 dan XI IPA 7. Banyaknya sampe ini adalah 25 siswa pada setiap kelasnya, yang terdidiri erimen dan kelas XI IPA 7 sebagai kelas kontrol. Tek melalui pre test dan posttest.

Pembahasan

Grafik 4.1 Presentase kenaikan pretest dan posttest kelas ek

gambar grafik 4.1 menunujukan nilai kelas eksperimen mlahan nilai secara keseluruhan. Dengan demikian dap

0% 20% 40% 60% 80% 100% pretest posttest

4

tinjau dari kreatif siswa, Together (NHT) dapat karta jika di tinjau dari

f yaitu dengan metode erapan strategi numbered akan dalam penelitian ini dalam penelitian ini akan

at di Jalan Merbabu No. a Tengah. Penelitian ini men dan kelas XI IPA 7 kan mulai Januari sampai

etest dan posttest yang pel dalam penelitian ini pel yang diambil dalam iri kelas XI IPS 1 sabagai eknik pengumpulan data

s eksperimen

en mengalami kenaikan apat diambil kesimpulan


(9)

nilai post tes men head together.

Gambar Grafik 4.2

pada k kenaik tinggi mengg Gambar 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 92,4 92,6 92,8 93 93,2 93,4 93,6 93,8 94

mengalami kenaikan setelah diberi perlakuan mengguna

4.2 jumlah kenaikan jawaban benar soal pretest dan poste

Hasil dari grafik di atas menunjukan bahawa nilai a kelas kontrol mengalami kenaikan. Meskipun sam aikan, menggunakan strategi numbered head togethe gi dibandingkan menggunakan metode konvensio ggunakan strategi konvensional pada kelas kontrol kuran

bar Grafik 4.3 Rekapitulasi Hasil Nilai secara individu P kelas XI IPS 1 yang dijadikan Kelas Eksperime

pre test post test

92,4 92,6 92,8 93 93,2 93,4 93,6 93,8 94

PRE TEST POST TEST

nakan strategi numbered

ostest pada kelas Kontrol lai pre test dan post test ama – sama mengalami ther kenaikannnya lebih sional (ceramah). Jadi

rang efektif.

u Pre Test dan Post Test imen


(10)

6

kela seb terb tep numb Gambar Berdasar kelas XI IPA 7

Uji Hipotesis Uji Wilc tidak norma keputusan jik maka Ho dito

89 89,5 90 90,5 91 91,5 92

6

Grafik di atas menunjukan nilai rata-rata dari pre te kelas XI IPS 1 yang dijadikan kelas eksperimen m sebanyak 1%. Meskipun demikian nilai yang diperoleh terbilang tinggi yaitu dari 93 menjadi 94. Dengan meng tepat maka siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti p numbered head together ini memiliki kelebihan agar sisw

bar Grafik 4.4 Rekapitulasi Hasil Nilai secara individu P kelas XI IPA 7 yang dijadikan Kelas Kontrol

sarkan grafik di atas dapat dilihat nilai rata-rata dari pre 7 yang dijadikan kelas kontrol mengalami peningkatan

tesis

ilcoxon digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya d mal yang saling berpasangan (pre test dan post tes

jika probalitasnya > 0,05 maka Ho diterima, dan jika ditolak. Hasil uji wilcoxon dapat dilihat pada tabel dibaw

Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Uji Wilcoxon pada Pre Eksperimen dan Post Test kelas Eksperimen

Test Statisticsb

POSTESTEKSP ERIMEN -PRETESTEKSP ERIMEN

Z -.544a

Asymp. Sig. (2-tailed) .587

89 89,5 90 90,5 91 91,5 92 PRETEST POSTTES

6

e test dan post test pada mengalami peningkatan leh kelas eksperimen ini enggunakan strategi yang ti pembelajaran . strategi iswa berfikir kritis.

u Pre Test dan Post Test trol

re test dan post test pada tan sebanyak 2%.

ya data yang berdidtribusi test). Dasar pengambilan ika probabilitasnya < 0,05

awah ini. re Test kelas


(11)

a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan perhitungan wilcoxon pada pre test dan post test kelas eksperimen diperoleh nilai signifikan 0,587 < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Karena perbedaan hasil yang ada hanya sebesar 1% berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan.

Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Uji Wilcoxon pada Pre Test kelas Kontrol dan Post Test kelas Kontrol

Test Statisticsb

POSTTESTKO

NTROL

-PRETESTKON TROL

Z -.915a

Asymp. Sig. (2-tailed) .360 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan perhitungan wilcoxon pada pre test dan post test kelas eksperimen diperoleh nilai signifikan 0,360 < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Karena perbedaan hasil yang ada hanya sebesar 1% berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki pengetahuan yang seimbang meskipun diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode yang berbeda.

Daftar Pustaka

Cristianto, Joko. 2010. Gempa Bumi, Kerusakan Lingkungan, Kebujakan dan Srtrategi Pengelolaan. Yogyakarta. Liberty Yogyakarta.

Ahmadi. 2014. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah. 2014. Panduan Pembelajaran

Kebencanaan di Kabupaten Klaten. BPBD : Klaten.

Purwaningtyas, Essy. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Tipe Kooperatif Numbered Head together (NHT) ditinjau dari Kreativitas dan Karakter Siswa diSMP Negeri

15Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Matematika. Diakses pada 12 Desember 2015 pada pukul 16.30 dari (http://ejournal.unesa.ac.id)

Syarfuni. Suryati. 2006. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Read Together (THT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Keliling Dan Luas Jajar Genjang Siswa Kelas IV SDN 32 Banda Aceh”. Jurnal TunasBangsa. ISSN 2355-0066 : 85-86. Diakses pada tanggal 18 Desember 2015.


(1)

together strategycan increase than class with conventional metode, learn using numbered heads together more effective than using conventional metode on this research.

Key words: Effective, Numbered Heads Together, Learning Result.

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Bencana menurut Internasional Strategy for Disester Reduction (ISDR) dalam buku Cristanto Joko (2011:75) adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga menyebabkan kerugan yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan umtuk mengatasi dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri. Salah satu bencana di Indonesia yang banyak menimbulkan resiko yang sangat parah adalah Letusan Gunung Berapi.

Kabupaten Klaten sebagai salah satu Kabupetn di Jawa Tengah yang berada di wilayah selatan memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap beberapa bencana alam, yaitu gempa bumi tektonik, erupsi gunung berapi, angin puting beliung, banjir, kekeringan, dan tanah longsor. Dua potensi bencana yang telah diketahui masyarakat luas, bahakan dunia Internasional, yaitu letusan gunung berapi dan gempa tektonik, kedua bencana ini sempat menarik perhatian dunia, karena bukan hanya kerugian material yang ditimbulkan, tetapi juga korban jiwa ketika bencana ini terjadi.

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Klaten merupakan salah satu sekeloh yang rentan terkena dampak dari erupsi letusan gunung Merapi pada awal November 2010, tidak menutup kemungkinan bencana akan terulang kembali, karena SMA Negeri satu memiliki potensi terkenanya dampak dari erupsi letusan gunung berapi tersebut.

Letusan gunung berapi yang terjadi di Kabupaten Klaten pada akhir oktober hingga awal november 2010 yang mengakibatkan 165 rumah warga hancur dan rusak parah. Kecamatan kemalang dan Desa Balarante sebagai desa yang terparah yang terkena erupsi letusan gunung berapi tersebut. Erupsi gunung berapi memiliki sejarah panjang dan akan terulang kembali, tercatat letusan terkecil terjadi setiap 2-3 tahun dan letusan besar terjadi sekitar 10-15 tahun, dimana letusan tahun 2010 salah satu letusan terdahsyat dengan luncuran awan panas mencapai ±15 km. Bahakan letusan pada tahun 1930 telah menghancurkan 13 desa dengan korban jiwa sekitar 1.400 orang.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengambil tema mengenai penggunaan metode pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian maka penulis melakukan penelitian dengan judul “EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN GUNUNG BERAPI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 KLATEN”.


(2)

1.2. Tinjauan Pustaka

Sri Anitah W (2008: 2.15) menyatakan bahwa Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik ditinjau dari segi guru maupun dari segi pebelajar. Guru yang efektif akan mempertimbangkan kebutuhan pebelajar, mengorgaisasikan dan mengelola kelas dengan baik, menyediakan sumber–sumber dan bahan pembelajaran yang sesuai, dan membimbing pebelajar dalam kegiatan pembelajaran. Disamping itu, pendekatan pembelajaran yang digunakan guru, juga akan mempengaruhi efektifitas pembelajaran, dari segi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi, antara lain motivasi belajar, disiplin kelas, tanggung jawab kerja sama antar pebelajar.

Ahmadi (2014), menyatakan bahwa bahan ajar adalah sesuatu yang menjadi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka mencapai standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu.

UU No. 24 tahun 2007 mendefinisikan bencana sebagai “peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam, mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang di sebabkan oleh faktor alam atau faktor non alam sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis”. SementaraAsian Disaster Preparedness Center (ADPC) mendefinisikan bencana dalam formulasi“The serious disruption of the functioning of society, causing widespread human, material of environmental losses, which exceed the ability of the affected communities to cope using their own resources” (Abarquez & Murshed, 2004).

Lie dalam Syarfuni dan Suryati (2006) menyatakan bahwa NHT memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka.

Perbuatan dan hasil belajar itu dapat dimanifestasikan dalam wujud (1) pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta; informasi, prinsip atau hukum atau kaidah prosedur atau pola kerja atau teori sistem nilai-nilai dan sebagainya, (2) penguasaan pola-pola perilaku kognitif (pengamatan) proses berpikir, mengingat atau mengenal kembali, perilaku afektif (sikap– sikap apresiasi, penghayatan, dan sebagainya); perilaku psikomotorik (keterampilan-keterampilan psikomotorik termasuk yang bersifat ekspresif), dan (3) perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang tangible maupun intangible (Syamsudin, 2001).

Suatu peneltian dapat dikatakan relevan apabila sudah dinyatakan sebagai acuan supaya penelitian ini tidak diragukan tentang keabsahannya, berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang relevan yang dapat dijadikan acuan keaslian dari peneliti :

Hasil penelitian Essy Purwaningtyas,(2012). Mengatakan bahwa: (1) model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat dianggap


(3)

efektif d (2) mod dianggap kreatifita 1.3. Metode Pene Jenis p eksperimen heads togeth adalah penelitia menggunaka

Penelitia 13 Kecamata difokuskan p sebagai kelas Mei 2017.

Populas mempunyai adalah siswa penelitian in kelas eksper dilakukan m 1.4. Hasil dan Pe

Gambar Grafi

Hasil dari gam 1% dari penjumla

20% 40% 60% 80% 100%

tif diterapkan di SMP Negeri 15 Yogyakarta jika di tinj odel pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head To gap efektif diterapkan di SMP Negeri 15 Yogyakar tifitas dan karakteristik siswa.

enelitian

penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif n yang digunakan untuk mengetahui efektiftas penera ether pada proses pembelajaran. Metode yang digunaka nelitian eksperimen (experimental research). Desain dala

kan True Eksperimental.

litian dilakukan di SMA Negeri 1 Klaten yang beralamat atan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa n pada siswa kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen elas kontrol. Pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan

.

lasi dalam penelitian ini menggunakan desain prete ai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sampe

wa kelas XI IPS 1 dan XI IPA 7. Banyaknya sampe ini adalah 25 siswa pada setiap kelasnya, yang terdidiri erimen dan kelas XI IPA 7 sebagai kelas kontrol. Tek melalui pre test dan posttest.

Pembahasan

Grafik 4.1 Presentase kenaikan pretest dan posttest kelas ek

gambar grafik 4.1 menunujukan nilai kelas eksperimen mlahan nilai secara keseluruhan. Dengan demikian dap

0% 20% 40% 60% 80% 100% pretest posttest

tinjau dari kreatif siswa, Together (NHT) dapat karta jika di tinjau dari

f yaitu dengan metode erapan strategi numbered akan dalam penelitian ini dalam penelitian ini akan

at di Jalan Merbabu No. a Tengah. Penelitian ini men dan kelas XI IPA 7 kan mulai Januari sampai

etest dan posttest yang pel dalam penelitian ini pel yang diambil dalam iri kelas XI IPS 1 sabagai eknik pengumpulan data

s eksperimen

en mengalami kenaikan apat diambil kesimpulan


(4)

nilai post tes men head together.

Gambar Grafik 4.2

pada k kenaik tinggi mengg

Gambar 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253

92,4 92,6 92,8 93 93,2 93,4 93,6 93,8 94

mengalami kenaikan setelah diberi perlakuan mengguna

4.2 jumlah kenaikan jawaban benar soal pretest dan poste

Hasil dari grafik di atas menunjukan bahawa nilai a kelas kontrol mengalami kenaikan. Meskipun sam aikan, menggunakan strategi numbered head togethe gi dibandingkan menggunakan metode konvensio ggunakan strategi konvensional pada kelas kontrol kuran

bar Grafik 4.3 Rekapitulasi Hasil Nilai secara individu P kelas XI IPS 1 yang dijadikan Kelas Eksperime

pre test post test

92,4 92,6 92,8 93 93,2 93,4 93,6 93,8 94

PRE TEST POST TEST

nakan strategi numbered

ostest pada kelas Kontrol lai pre test dan post test ama – sama mengalami ther kenaikannnya lebih sional (ceramah). Jadi

rang efektif.

u Pre Test dan Post Test imen


(5)

kela seb terb tep numb

Gambar

Berdasar kelas XI IPA 7

Uji Hipotesis Uji Wilc tidak norma keputusan jik maka Ho dito 89 89,5 90 90,5 91 91,5 92

Grafik di atas menunjukan nilai rata-rata dari pre te kelas XI IPS 1 yang dijadikan kelas eksperimen m sebanyak 1%. Meskipun demikian nilai yang diperoleh terbilang tinggi yaitu dari 93 menjadi 94. Dengan meng tepat maka siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti p numbered head together ini memiliki kelebihan agar sisw

bar Grafik 4.4 Rekapitulasi Hasil Nilai secara individu P kelas XI IPA 7 yang dijadikan Kelas Kontrol

sarkan grafik di atas dapat dilihat nilai rata-rata dari pre 7 yang dijadikan kelas kontrol mengalami peningkatan

tesis

ilcoxon digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya d mal yang saling berpasangan (pre test dan post tes

jika probalitasnya > 0,05 maka Ho diterima, dan jika ditolak. Hasil uji wilcoxon dapat dilihat pada tabel dibaw

Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Uji Wilcoxon pada Pre Eksperimen dan Post Test kelas Eksperimen

Test Statisticsb

POSTESTEKSP

ERIMEN

-PRETESTEKSP ERIMEN

Z -.544a

Asymp. Sig. (2-tailed) .587 89

89,5 90 90,5 91 91,5 92

PRETEST POSTTES

e test dan post test pada mengalami peningkatan leh kelas eksperimen ini enggunakan strategi yang ti pembelajaran . strategi iswa berfikir kritis.

u Pre Test dan Post Test trol

re test dan post test pada tan sebanyak 2%.

ya data yang berdidtribusi test). Dasar pengambilan ika probabilitasnya < 0,05

awah ini. re Test kelas


(6)

a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan perhitungan wilcoxon pada pre test dan post test kelas eksperimen diperoleh nilai signifikan 0,587 < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Karena perbedaan hasil yang ada hanya sebesar 1% berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan.

Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Uji Wilcoxon pada Pre Test kelas Kontrol dan Post Test kelas Kontrol

Test Statisticsb

POSTTESTKO

NTROL

-PRETESTKON TROL

Z -.915a

Asymp. Sig. (2-tailed) .360 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan perhitungan wilcoxon pada pre test dan post test kelas eksperimen diperoleh nilai signifikan 0,360 < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Karena perbedaan hasil yang ada hanya sebesar 1% berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki pengetahuan yang seimbang meskipun diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode yang berbeda.

Daftar Pustaka

Cristianto, Joko. 2010. Gempa Bumi, Kerusakan Lingkungan, Kebujakan dan Srtrategi Pengelolaan. Yogyakarta. Liberty Yogyakarta.

Ahmadi. 2014. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah. 2014. Panduan Pembelajaran

Kebencanaan di Kabupaten Klaten. BPBD : Klaten.

Purwaningtyas, Essy. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Tipe Kooperatif Numbered Head together (NHT) ditinjau dari Kreativitas dan Karakter Siswa diSMP Negeri

15Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Matematika. Diakses pada 12 Desember 2015 pada pukul 16.30 dari (http://ejournal.unesa.ac.id)

Syarfuni. Suryati. 2006. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Read Together (THT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Keliling Dan Luas Jajar Genjang Siswa Kelas IV SDN 32 Banda Aceh”. Jurnal TunasBangsa. ISSN 2355-0066 : 85-86. Diakses pada tanggal 18 Desember 2015.


Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARANKEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Dengan Menggunakan Strategi Numbered H

0 9 17

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU “PANDUAN PEMBELAJARANKEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN” PADA BENCANA LETUSAN Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Melalui Strategi Talking Stick Di SM

0 5 10

EFEKTIFITAS BAHAN AJAR BUKU “PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN Efektifitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Melalui Strategi Talking Stick Di SMKN 1 Klaten.

0 5 17

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Dengan Menggunakan Strategi Make A Match Ter

0 5 11

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN DI KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Dengan Menggunakan Strategi Make A Match Ter

0 5 15

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN GUNUNG Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Melalui Strategi Jigsaw di SMA Nege

0 3 17

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Melalui Strategi Jigsaw di SMA Negeri 2 Kl

0 3 14

PENDAHULUAN Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Melalui Strategi Jigsaw di SMA Negeri 2 Klaten.

0 3 10

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Melalui Strategi R

0 3 13

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Melalui Strategi R

0 2 17