PENDAHULUAN Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Melalui Strategi Jigsaw di SMA Negeri 2 Klaten.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu profesi yang menunjang dalam pendidikan
dan dituntut unuk bekerja secara profesional mendidik dan mengajarkan
peserta didik melalui jalur formal dengan berbagai jenjang tingkatan
pendidikan dasar sampai menengah. Guru memiliki tugas utama sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 Pasal 1.1 tentang Guru
dan Undang-Undang No. 14 tahun 2005 Pasal 1.1. tentang Guru dan Dosen,
yaitu mendidik, mengajar, membimbing mengarahkan, melatih menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. guru memiliki empat
kompetensi yaitu : kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
profesional, salah satu dari empat kompetensi yang dimiliki oleh guru adalah
kompetensi pedagogik menuntut guru agar dapat melaksanakan pembelajaran
dengan sistematis dan cermat, komponen yang perlu mendapat perhatian dari
guru adalah pemilihan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum yang
ditetapkan pemerintah (Hamid, 2013:103).
Widodo dan Jasmadi (dalam Lestari, 2013:1) mengemukakan bahwa
bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan
materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang
didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atausubkompetensi dengan segala
kompleksitasnya. Bahan ajar mempunyai peranan yang penting yaitu guru
akan lebih runtut dalam mengajarkan materi kepada siswa. Melalui proses
pembelajaran guru mampu menyangkutkan setiap materi dengan kehidupan
siswa sehari-hari. Materi pelajaran harus disesuaikan dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan
oleh pemerintah yang didalamnya setiap materi pembelajaran yang
1
2
bersangkutan bisa diintegerasikan kedalam materi kebencanaan sehingga
peserta didik akan lebih memahami pentingnya materi kebencanaan sejak usia
dini.
Bencana menurut UU No. 24 Tahun 2007 merupakan peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam atau
faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.Terjadinya suatu bencana merupakan faktor alam yang
mengalami perubahan tanpa bisa diprediksi kejadiannya dan juga tidak bisa
dilepaskan oleh perilaku manusia serta kegagalan teknologi. Oleh sebab itu
pentingnya mengenalkan materi tentang kebencanaan pada peserta didik
kususnya bagi peserta didik jenjang sekolah menengah atas melalui bahan
ajar sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan bupati Klaten Nomor 6
tahun 2014 tentang Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan yang dibuat
oleh Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Klaten dalam materi ini
hanya terfokus pada bencana letusan gunung merapi.
Barry Adhitya dkk (2009:56) mendefinisikan pengertian gunung api
adalah lubang atau rekahan pada kerak bumi tempat keluarnya magma, gas
dan flufida lainnya ke permukaan bumi. Menurut data informasi dari BNPB
(2010) pada 26 November 2010 bencana letusan gunung merapi yang terjadi
di Kabupaten Klaten peta admininstrasi Kabupaten Klaten dapat diliha pada
gambar 1.1. menyebabkan ± 41 jiwa meninggal dan 51 jiwa luka-luka serta
107 jiwa harus mengungsi dan kehilangan aset. Fakta ini dapat disimpulkan
bahwa salah satu resiko bencana yang banyak menimbulkan korban jiwa
kususnya di Kabupaten Klaten adalah terjadinya bencana letusan gunung
berapi. Kerawanan bencana letusan gunung berapi di Kabupaten Klaten dapat
di lihat pada gambar 1.2. pentingnya peran masyarakat untuk mengetahui
lebih tentang bahaya bencana letusan gunung api kususnya dibidang
pendidikan. Hal ini dapat menjadi parameter ukur dalam kegiatan belajar
3
mengajar guru yang dituntut untuk mengenalkan materi tentang bencana
letusan gunung merapi kepada peserta didik pada jenjang sekolah menengah
atas menggunakan bahan ajar yang sudah dibuat dari Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Klaten. Materi kebencanaan letusan gunung
berapi yang diajarkan kepada peserta didik menggunakan bahan ajar buku
panduan pembelajaran kebencanaan Kabupaten Klaten dibagi menjadi
beberapa sub materi antara lain : pengertian gunung berapi, pembagian
gunung api berdasarkan tipe letusannya, penyebab terjadinya letusan gunung
berapi, mekanisme perusakan, upaya mitigasi dan pengurangan rsiko
bencana. Materi tersebut sangat penting untuk dipelajari karena selain untuk
menambah pengetahuan, siswa juga dituntut untuk mengimplementasikan
kedalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk upaya pengurangan risiko jika
bencana datang tanpa bisa diprediksi kejadiannya. guru diharapkan mampu
memberikan pemahaman pentingnya mempelajari materi bencana letusan
gunung berapi kepada peserta didik melalui kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru dalam menyampaikan
materi
pembelajaran
gunung
berapi,
memerlukan
adanya
strategi
pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik dapat lebih mudah
memahami pentingnya materi kebencanaan tentang bencana letusan gunung
berapi.
6
Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi
pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta
didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan strategi pembelajaran adalah
pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum
pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar
tertentu. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan
efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik (Majid, 2014:6).
Strategi yang diterapkan oleh guru pada proses kegiatan belajar belajar ada
banyak jenisnya salah satu yang digunakan untuk membantu dalam penelitian
ini adalah strategi jigsaw.
Peneliti ini akan menggunakan strategi pembelajaran model jigsaw.
Strategi pembelajaran model jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif
yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok
kecil. Menurut Lie (dalam Majid, 2014:182) bahwa pembelajaran kooperatif
Jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar
kelompok kecil dan siswa bekerjasama saling ketergantungan positif dan
bertanggung jawab secara mandiri. Strategi jigsaw yang digunakan untuk
penelitian ini menurut pendapat dari Hisyam Zaini dengan materi bencana
letusan gunung berapi yang diambil dari bahan buku panduan kebencanaan.
Keterkaitan antara strategi jigsaw dengan materi bencana letusan gunung
berapi adalah karena materi yang digunakan tersebut terlalu banyak sehingga
akan memakan waktu terlalu banyak dengan menggunakan strategi jigsaw
siswa akan lebih paham memahami materi dengan cara siswa dibagi terlebih
dahulu menjadi beberapa kelompok disesuaikan dengan sub materi yang
berbeda kemudian setiap kelompok yang ada menjadi salah satu siswa
menjadi tim ahli untuk menyampaikan sub materi yang berbeda secara
bergiliran sampai semua kelompok mendapatkan satu materi yang utuh.
Berdasarkan keterkaitan strategi dan bahan ajar seperti yang diuraikan
diatas maka penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas bahan ajar
dan penerapan strategi jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa
7
menggunakan bahan ajar buku panduan pembelajaran kebencanaan
Kabupaten Klaten yang sudah dibuat oleh Badan Penanggulangan Bencana
Klaten bagi peserta didik yang mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas siswa kelas X SMA Negeri 2 Klaten, terletak pada titik koordinat
X 453226 dan Y 9146491, berada di Jl. Angsana, Trunuh, Klaten, Kode Pos
57421, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten. Sehingga
dari penelitian ini dapat mengetahui peningkatan hasil belajar siswa berkaitan
dengan materi kebencanaan khususnya bencana gunung berapi dan cara
penanggulangannya. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mengambil
judul ―EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN
KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN
GUNUNG BERAPI MELALUI STRATEGI JIGSAW DI SMA NEGERI 2
KLATEN”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi
masalah yang ada yaitu:
1.
Guru
kurang
kreatif
dalam
menyampaikan
materi,
sehingga
mengakibatkan peserta didik menjadi jenuh, dan kurang menarik dalam
mengikuti proses belajar mengajar.
2.
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsawdiharapkan bisa mencapai tujuan
pembelajaran
dan
pembelajaran
serta
dapat
meningkatkan
mampu
bekerjasama
keaktifan
siswa
secara
kelompok
dalam
dan
bertanggung jawab secara mandiri.
3.
Materi pembelajaran bencana letusan gunung berapi menunjukkan
berbagai berbagai pandangan dari setiap siswa yang berbeda mengenai
bencana letusan gunung berapi.
4.
Peserta didik kurang dalam memahami materi pembelajaran kebencanaan
5.
Tingkat motivasi siswa untuk belajar
6.
Kondisi sekolah dan siswa
8
C.
Pembatasan Masalah
Supaya masalah yang dikaji lebih fokus dan lebih terarah, maka peneliti
membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan ini hanya menekankan pada siswa di SMA
Negeri 2 Klaten kelas X.
2. Penelitian ini menekankan pada pengujian efektivitas bahan ajar buku
panduan kebencanaan Kabupaten Klaten pada materi bencana letusan
gunung berapi melalui strategi Jigsaw.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagimana
efektivitas
bahan
ajar
buku
panduan
pembelajaran
kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana letusan gunung berapi
melalui strategi jigsaw,?
2. Apakah ada perbedaan menggunakan bahan ajar buku panduan
pembelajaran kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana letusan
gunung berapi melalui strategi jigsaw terhadap hasil belajar siswa,?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui tingkat efektifitas bahan ajar buku panduan pembelajaran
kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana letusan gunung berapi
melalui strategi jigsaw.
2. Mengetahui
Perbedaan
penggunaan
bahan
ajar
buku
panduan
pembelajaran kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana letusan
gunung berapi melalui strategi jigsaw terhadap hasil belajar siswa.
9
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan manfaat sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bisa
memberikan sumbangan
terhadap hasil penelitian sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman untuk peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka
pada bencana gunung api menggunakan bahan ajar buku panduan
pembelajaran kebencanaan Kabupaten Klaten melalui strategi jigsaw.
b. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah
1.
Bagi Siswa
a. Melalui penelitian ini siswa dapat meningkatkan pengetahuan pada
materi kebencanaan gunung api
b. Melalui penelitian ini siswa dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam pembelajaran serta mampu bekerjasama secara kelompok
dan bertanggung jawab secara mandiri.
c. Melalui penelitian dapat mengetahui kendala siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran dan dapat diperbaiki kekurangan
siswa dalam memahami materi.
d. Memberikan
suasana
yang
menyenangkan
dalam
proses
pembelajaran.
2.
Bagi Guru
a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam menyampaikan materi,
supaya peserta didik menjadi mudah memahami materi yang
disampaikan dan menarik dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
b. Meningkatkan kinerja guru
c. Guru dapat menerapkan strategi Jigsaw dengan benar.
d. Dapat mengatasi kesulitan guru dalam menyampaikan materi.
10
3.
Bagi Sekolah
a. Dari hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk menggunakan
metode pembelajaan kooperatif dalam menyampaikan materi,
sehingga memberikan suasana yang menyenangkan bagi siswa
dalam mengikuti proses kegiatan belajara mengajar.
b. Memotivasi guru untuk membuat suasana yang menyenangkan di
dalam kelas.
4.
Bagi Penulis
a. Menambah pengalaman dalam penelitian
b. Mengetahui keefektifan bahan ajar buku sehingga dapat
digunakan dalam proses pembelajaran.
5.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan
efektivitas menggunakan bahan ajar buku panduan pembelajaran
kebencanaan Kabupaten Klaten pada materi letusan gunung berapi
melalui strategi jigsaw bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk
menguji keektifan bahan ajar digunakan dalam proses pembelajaran.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu profesi yang menunjang dalam pendidikan
dan dituntut unuk bekerja secara profesional mendidik dan mengajarkan
peserta didik melalui jalur formal dengan berbagai jenjang tingkatan
pendidikan dasar sampai menengah. Guru memiliki tugas utama sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 Pasal 1.1 tentang Guru
dan Undang-Undang No. 14 tahun 2005 Pasal 1.1. tentang Guru dan Dosen,
yaitu mendidik, mengajar, membimbing mengarahkan, melatih menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. guru memiliki empat
kompetensi yaitu : kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
profesional, salah satu dari empat kompetensi yang dimiliki oleh guru adalah
kompetensi pedagogik menuntut guru agar dapat melaksanakan pembelajaran
dengan sistematis dan cermat, komponen yang perlu mendapat perhatian dari
guru adalah pemilihan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum yang
ditetapkan pemerintah (Hamid, 2013:103).
Widodo dan Jasmadi (dalam Lestari, 2013:1) mengemukakan bahwa
bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan
materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang
didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atausubkompetensi dengan segala
kompleksitasnya. Bahan ajar mempunyai peranan yang penting yaitu guru
akan lebih runtut dalam mengajarkan materi kepada siswa. Melalui proses
pembelajaran guru mampu menyangkutkan setiap materi dengan kehidupan
siswa sehari-hari. Materi pelajaran harus disesuaikan dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan
oleh pemerintah yang didalamnya setiap materi pembelajaran yang
1
2
bersangkutan bisa diintegerasikan kedalam materi kebencanaan sehingga
peserta didik akan lebih memahami pentingnya materi kebencanaan sejak usia
dini.
Bencana menurut UU No. 24 Tahun 2007 merupakan peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam atau
faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.Terjadinya suatu bencana merupakan faktor alam yang
mengalami perubahan tanpa bisa diprediksi kejadiannya dan juga tidak bisa
dilepaskan oleh perilaku manusia serta kegagalan teknologi. Oleh sebab itu
pentingnya mengenalkan materi tentang kebencanaan pada peserta didik
kususnya bagi peserta didik jenjang sekolah menengah atas melalui bahan
ajar sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan bupati Klaten Nomor 6
tahun 2014 tentang Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan yang dibuat
oleh Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Klaten dalam materi ini
hanya terfokus pada bencana letusan gunung merapi.
Barry Adhitya dkk (2009:56) mendefinisikan pengertian gunung api
adalah lubang atau rekahan pada kerak bumi tempat keluarnya magma, gas
dan flufida lainnya ke permukaan bumi. Menurut data informasi dari BNPB
(2010) pada 26 November 2010 bencana letusan gunung merapi yang terjadi
di Kabupaten Klaten peta admininstrasi Kabupaten Klaten dapat diliha pada
gambar 1.1. menyebabkan ± 41 jiwa meninggal dan 51 jiwa luka-luka serta
107 jiwa harus mengungsi dan kehilangan aset. Fakta ini dapat disimpulkan
bahwa salah satu resiko bencana yang banyak menimbulkan korban jiwa
kususnya di Kabupaten Klaten adalah terjadinya bencana letusan gunung
berapi. Kerawanan bencana letusan gunung berapi di Kabupaten Klaten dapat
di lihat pada gambar 1.2. pentingnya peran masyarakat untuk mengetahui
lebih tentang bahaya bencana letusan gunung api kususnya dibidang
pendidikan. Hal ini dapat menjadi parameter ukur dalam kegiatan belajar
3
mengajar guru yang dituntut untuk mengenalkan materi tentang bencana
letusan gunung merapi kepada peserta didik pada jenjang sekolah menengah
atas menggunakan bahan ajar yang sudah dibuat dari Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Klaten. Materi kebencanaan letusan gunung
berapi yang diajarkan kepada peserta didik menggunakan bahan ajar buku
panduan pembelajaran kebencanaan Kabupaten Klaten dibagi menjadi
beberapa sub materi antara lain : pengertian gunung berapi, pembagian
gunung api berdasarkan tipe letusannya, penyebab terjadinya letusan gunung
berapi, mekanisme perusakan, upaya mitigasi dan pengurangan rsiko
bencana. Materi tersebut sangat penting untuk dipelajari karena selain untuk
menambah pengetahuan, siswa juga dituntut untuk mengimplementasikan
kedalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk upaya pengurangan risiko jika
bencana datang tanpa bisa diprediksi kejadiannya. guru diharapkan mampu
memberikan pemahaman pentingnya mempelajari materi bencana letusan
gunung berapi kepada peserta didik melalui kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru dalam menyampaikan
materi
pembelajaran
gunung
berapi,
memerlukan
adanya
strategi
pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik dapat lebih mudah
memahami pentingnya materi kebencanaan tentang bencana letusan gunung
berapi.
6
Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi
pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta
didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan strategi pembelajaran adalah
pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum
pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar
tertentu. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan
efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik (Majid, 2014:6).
Strategi yang diterapkan oleh guru pada proses kegiatan belajar belajar ada
banyak jenisnya salah satu yang digunakan untuk membantu dalam penelitian
ini adalah strategi jigsaw.
Peneliti ini akan menggunakan strategi pembelajaran model jigsaw.
Strategi pembelajaran model jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif
yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok
kecil. Menurut Lie (dalam Majid, 2014:182) bahwa pembelajaran kooperatif
Jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar
kelompok kecil dan siswa bekerjasama saling ketergantungan positif dan
bertanggung jawab secara mandiri. Strategi jigsaw yang digunakan untuk
penelitian ini menurut pendapat dari Hisyam Zaini dengan materi bencana
letusan gunung berapi yang diambil dari bahan buku panduan kebencanaan.
Keterkaitan antara strategi jigsaw dengan materi bencana letusan gunung
berapi adalah karena materi yang digunakan tersebut terlalu banyak sehingga
akan memakan waktu terlalu banyak dengan menggunakan strategi jigsaw
siswa akan lebih paham memahami materi dengan cara siswa dibagi terlebih
dahulu menjadi beberapa kelompok disesuaikan dengan sub materi yang
berbeda kemudian setiap kelompok yang ada menjadi salah satu siswa
menjadi tim ahli untuk menyampaikan sub materi yang berbeda secara
bergiliran sampai semua kelompok mendapatkan satu materi yang utuh.
Berdasarkan keterkaitan strategi dan bahan ajar seperti yang diuraikan
diatas maka penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas bahan ajar
dan penerapan strategi jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa
7
menggunakan bahan ajar buku panduan pembelajaran kebencanaan
Kabupaten Klaten yang sudah dibuat oleh Badan Penanggulangan Bencana
Klaten bagi peserta didik yang mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas siswa kelas X SMA Negeri 2 Klaten, terletak pada titik koordinat
X 453226 dan Y 9146491, berada di Jl. Angsana, Trunuh, Klaten, Kode Pos
57421, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten. Sehingga
dari penelitian ini dapat mengetahui peningkatan hasil belajar siswa berkaitan
dengan materi kebencanaan khususnya bencana gunung berapi dan cara
penanggulangannya. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mengambil
judul ―EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN
KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA LETUSAN
GUNUNG BERAPI MELALUI STRATEGI JIGSAW DI SMA NEGERI 2
KLATEN”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi
masalah yang ada yaitu:
1.
Guru
kurang
kreatif
dalam
menyampaikan
materi,
sehingga
mengakibatkan peserta didik menjadi jenuh, dan kurang menarik dalam
mengikuti proses belajar mengajar.
2.
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsawdiharapkan bisa mencapai tujuan
pembelajaran
dan
pembelajaran
serta
dapat
meningkatkan
mampu
bekerjasama
keaktifan
siswa
secara
kelompok
dalam
dan
bertanggung jawab secara mandiri.
3.
Materi pembelajaran bencana letusan gunung berapi menunjukkan
berbagai berbagai pandangan dari setiap siswa yang berbeda mengenai
bencana letusan gunung berapi.
4.
Peserta didik kurang dalam memahami materi pembelajaran kebencanaan
5.
Tingkat motivasi siswa untuk belajar
6.
Kondisi sekolah dan siswa
8
C.
Pembatasan Masalah
Supaya masalah yang dikaji lebih fokus dan lebih terarah, maka peneliti
membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan ini hanya menekankan pada siswa di SMA
Negeri 2 Klaten kelas X.
2. Penelitian ini menekankan pada pengujian efektivitas bahan ajar buku
panduan kebencanaan Kabupaten Klaten pada materi bencana letusan
gunung berapi melalui strategi Jigsaw.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagimana
efektivitas
bahan
ajar
buku
panduan
pembelajaran
kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana letusan gunung berapi
melalui strategi jigsaw,?
2. Apakah ada perbedaan menggunakan bahan ajar buku panduan
pembelajaran kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana letusan
gunung berapi melalui strategi jigsaw terhadap hasil belajar siswa,?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui tingkat efektifitas bahan ajar buku panduan pembelajaran
kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana letusan gunung berapi
melalui strategi jigsaw.
2. Mengetahui
Perbedaan
penggunaan
bahan
ajar
buku
panduan
pembelajaran kebencanaan Kabupaten Klaten pada bencana letusan
gunung berapi melalui strategi jigsaw terhadap hasil belajar siswa.
9
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan manfaat sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bisa
memberikan sumbangan
terhadap hasil penelitian sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman untuk peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler pramuka
pada bencana gunung api menggunakan bahan ajar buku panduan
pembelajaran kebencanaan Kabupaten Klaten melalui strategi jigsaw.
b. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah
1.
Bagi Siswa
a. Melalui penelitian ini siswa dapat meningkatkan pengetahuan pada
materi kebencanaan gunung api
b. Melalui penelitian ini siswa dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam pembelajaran serta mampu bekerjasama secara kelompok
dan bertanggung jawab secara mandiri.
c. Melalui penelitian dapat mengetahui kendala siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran dan dapat diperbaiki kekurangan
siswa dalam memahami materi.
d. Memberikan
suasana
yang
menyenangkan
dalam
proses
pembelajaran.
2.
Bagi Guru
a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam menyampaikan materi,
supaya peserta didik menjadi mudah memahami materi yang
disampaikan dan menarik dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
b. Meningkatkan kinerja guru
c. Guru dapat menerapkan strategi Jigsaw dengan benar.
d. Dapat mengatasi kesulitan guru dalam menyampaikan materi.
10
3.
Bagi Sekolah
a. Dari hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk menggunakan
metode pembelajaan kooperatif dalam menyampaikan materi,
sehingga memberikan suasana yang menyenangkan bagi siswa
dalam mengikuti proses kegiatan belajara mengajar.
b. Memotivasi guru untuk membuat suasana yang menyenangkan di
dalam kelas.
4.
Bagi Penulis
a. Menambah pengalaman dalam penelitian
b. Mengetahui keefektifan bahan ajar buku sehingga dapat
digunakan dalam proses pembelajaran.
5.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan
efektivitas menggunakan bahan ajar buku panduan pembelajaran
kebencanaan Kabupaten Klaten pada materi letusan gunung berapi
melalui strategi jigsaw bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk
menguji keektifan bahan ajar digunakan dalam proses pembelajaran.