SUBOSUKAWONOSRATEN ECO-WAREHOUSE NASKAH PUBLIKASI Subosukawonosraten Eco-Warehouse.
SUBOSUKAWONOSRATEN ECO-WAREHOUSE
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai
Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
Rizky Inar Febrianto
(D 300 110 019)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
NASKAH PT]BLIKASI ILMIAII DENGATI JT]D[]L :
SUBOST]KAWONOSRATEN EC O.WAREHOUS E
Naskah Publikasi
ini telah disetujui oleh Pembimbing
Skripsi untuk di
Publikasikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan oleh
:
Rizkl' Inar Febrianto
D3001100i9
Surakarta. 10 Febuari 2016
Pembimbing I
Dr.Ir.
Oomarun. Mlv{.
Surakarta 10 Febuari 2016
Pembimbing 2
M.S. Priliono Nugroho. MT.
ABSTRAK
Subosukawonosraten
Eco-Warehouse
merupakan
sebuah
kawasan
pergudangan ramah lingkungan yang menyimpan barang hasil produksi unggulan
dari daerah Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan
Klaten dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan
ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan pasar. Disamping itu dalam upaya
untuk merancang kawasan industri pergudangan yang ramah lingkungandan
membantu mencapai pembangunan berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan
keuntungan ekonomi dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Kondisi perekonomian Indonesia yang lemah dan kebutuhan lahan industri
khususnya pergudangan yang terbatas membuat daerah Subosukawonosraten
membuat sebuah Forum Pengembangan Ekonomi Wilayah (FPEW) yang
bertujuan mengakomodir produk-produk unggulan UMKM sehingga dicanangkan
suatu program One Village One Product (OVOP), produk unggulan inilah yang
membutuhkan suatu fasilitas penyimpanan serta promosi untuk didistribusikan ke
seluruh Indonesia. Kota Surakarta yang merupakan etalase kota dagang serta
posisinya yang strategis ditengah wilayah Subosukawonosraten menjadi
pertimbangan pemilihan site pada perancangan.
Diharapkan dengan adanya Subosukawonosraten Eco-Warehouse ini dapat
meningkatkan kondisi perekonomian Indonesia melalui pengembangan produk
UMKM dengan menyediakan fasilitas pergudangan, meningkatkan potensi Kota
Surakarta sebagai Kota Dagang dengan bekerjasama dengan kabupaten wilayah
Subosukawonosraten, mengatasi permasalahan lahan mengingat kebutuhan lahan
untuk perindustrian khususnya pergudangan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) semakin sempit untuk kebutuhan lahan pertanian sawah lestari, dan
optimalisasi kemampuan pengelola kawasan industri jasa pergudangan dalam
pengelolaan yang lebih ramah lingkungan.
Kata kunci : Subosukawonosraten, Pergudangan, Ramah lingkungan
dan Menengah atau UMKM juga
PENDAHULUAN
Proses pembangunan ekonomi
tidak
lepas
dari
pertumbuhan
terkena
rupiah.
dampak
Sektor ini penting untuk
perekonomian suatu negara dapat
diperhatikan
diartikan
merupakan
juga
sebagai
proses
pelemahan
karena
sektor
penggerak
kenaikan kapasitas produksi suatu
ekonomi
perekonomian
sebanyak lebih dari 95% usaha di
yang
diwujudkan
terbesar
UMKM
di
dalam bentuk kenaikan pendapatan
Indonesia
nasionalnya. Dikarenakan dengan
Melemahnya nilai rupiah seharusnya
adanya
menjadi
pertumbuhan
merupakan
indikasi
ekonomi
suatu
keberhasilan pembangunan ekonomi
merupakan
Indonesia,
kesempatan
Pada tanggal 30 Oktober 2001
kerjasama
Indonesia saat ini pada kuartal I-
Subosukawonosraten
2014
ditandatangani
ekonomi
untuk
meningkatkan ekspor.
suatu negara. Proses perekonomian
pertumbuhan
UMKM.
antar
daerah
telah
bersama
dengan
Indonesia masih mencapai 5,21%
terbentuknya Forum Pengembangan
namun pada kuartal I-2015 ini,
Ekonomi Wilayah (FPEW), forum
ekonomi tidak bisa menyentuh 5%,
ini menciptakan suatu pembentukan
atau
kluster usaha mikro terwujudnya
hanya
Ditambah
lagi
mencapai
4,7%.
dengan
adanya
pengembangan
produk
unggulan
pelemahan rupiah yang mendekati
daerah berbasis OVOP (One Village
angka Rp14.000,- per dolar Amerika
One Product) dan Klaster dalam
yang menimbulkan dampak negatif
kerangka manajemen rantai pasokan
di berbagai sektor. Salah satunya,
secara optimal dan berkelanjutan
penurunan daya beli masyarakat
agar terjadi peningkatan daya saing,
terhadap barang yang diimpor dari
kemandirian ekonomi daerah, dan
luar negeri sehingga harga barang
perwujudan
relatif meningkat.
masyarakat
Namun beberapa sektor tidak
kesejahteraan
khususnya
untuk
UMKM.
terlalu berpengaruh atas pelemahan
Kota Solo dan Kabupaten di
rupiah, sektor Usaha Mikro Kecil
wilayah Subosukawonosraten secara
1
langsung maupun tidak langsung
diikuti dengan kebutuhan jumlah
memiliki
lahan
keterkaitan
dalam
hal
kini,
khususnya
perdagangan. Tiap-tiap Kabupaten
pertanian.
memiliki banyak potensi alam dan
Indonesia semakin berkurang karena
industri
komoditas
banyak dilakukan pengalihan fungsi
UMKM.
lahan. Pemanfaatan lahan secara
sebagai
perdagangan
Kabupaten
melalui
memasarkan
barang
intensif
Lahan
lahan
pertanian
juga
di
mengakibatkan
dagangannya seperti pertanian dan
produktivitas
peternakan ke Kota Solo
menurun sehingga pemanfaatannya
yang
lahan
cenderung
menjadi
terbatas.
Berkurangnya
Subosukawonosraten. Adanya sektor
lahan
produktif
mendorong
unggulan yang berbeda, membawa
penduduk
untuk
melakukan
keuntungan komparatif antar daerah
ekstensifikasi. Keterbatasan lahan
untuk
produktif
merupakan
pusat
regional
mengembangkan
perekonomiannya.
Kota
Solo
memerlukan Kabupaten di wilayah
Subosukawonosraten
menyebabkan
ekstensifikasi pertanian mengarah
pada lahan-lahan marjinal.
sebagai
pemasok hasil primer, sedangkan
Berdasarkan latar belakang diatas,
Kabupaten
maka
di
wilayah
Subosukawonosraten
memerlukan
Kota
Solo
komoditas
sebagai
pemakai
dan
pusat
permasalahan
yang
dapat
dirumuskan dari pengamatan penulis
adalah
“Bagaimana
pergudangan
ramah
merancang
lingkungan
Subosukawonosraten dengan fasilitas
dengan
mengembangkan
produk-
lebih lengkap. Dalam hal ini Kota
produk
lokal
wilayah
Solo berperan sebagai daerah pusat
Subosukawonosraten”.
perdagangan
bagi
unggulan
komoditas-
komoditas
dari
daerah Subosukawonosraten.
Meningkatan jumlah UMKM
beserta produk-produk unggulan di
Tujuan umum dari perancangan ini
adalah merencanakan sebuah pusat
kawasan
industri
penyedia
jasa
pergudangan ramah lingkungan di
kawasan Subosukawonosraten tidak
2
Kota
Surakarta
sebagai
Subosukawonosraten
Kota
Perdagangan
yang
Bencana,
menyimpan
unggulan
Surakarta,
2009).
kawasan
Agar
dapat
menjalankan fungsi tersebut, maka
barang untuk produksi atau
produksi
di
dari
Boyolali,
hasil
harus
dilakukan
pengelolaan
daerah
pergudangan secara benar atau yang
Sukoharjo,
sering disebut dengan manajemen
Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan
pergudangan. (Priyambodo, 2007)
Klaten mengingat kebutuhan lahan
Jenis Gudang
semakin sempit untuk perkembangan
a. Berdasarkan bentuk bangunannya
pertumbuhan produksi UMKM di
(Lucas dan Rumsari 2004: 84) :
kawasan
Selain
Subosukawonosraten.
itu
untuk
meminimalisir
dampak lingkungan yang terjadi
-
Gudang tertutup adalah gudang
yang
letaknya
dalam
sebuah
bangunan tertutup.
serta memajukan dan melaksanakan
- Gudang terbuka adalah lapangan
konsep-konsep
terbuka
pembangunan
sudah
diratakan
dan
berkelanjutan, baik secara global,
diperkeras.
regional, ataupun pada tingkat lokal,
- Gudang semi tertutup (lumbung)
dengan
menemukan hubungan
mencoba
adalah bangunan beratap tanpa
antara
dinding– dinding ujung untuk
kebutuhan generasi sekarang dengan
logistik
yang
memerlukan
generasi yang akan datang.
pertukaran udara maksimum.
b. Berdasarkan fungsi dari aktivitas
gudang dapat dibedakan menjadi
TINJAUAN PUSTAKA
Pergudangan
adalah
segala
4 jenis, yaitu :
upaya pengelolaan gudang yang
- Gudang Operasional adalah gudang
meliputi penerimaan, penyimpanan,
menyimpan
pemeliharaan,
disiapkan untuk digunakan dalam
pendistribusian,
bahan
baku
yang
pengendalian dan pemusnahan, serta
proses produksi berikutnya.
pelaporan material dan peralatan
- Gudang Perlengkapan merupakan
agar kualitas dan kuantitas terjamin
gudang untuk menyimpan barang-
(Badan Nasional Penanggulangan
barang ini digunakan dalam proses
3
produksi, setelah itu dikembangkan
disimpan dalam jangka panjang yang
lagi ke gudang.
sifatnya sementara.
- Gudang Pengiriman adalah tempat
- Pergudangan komoditas khusus
penyimpanan untuk hasil proses
biasanya masing-masing gudang ini
produksi
yang
menyimpan satu jenis produk dan
sebagai
gudang
biasanya
barang
disebut
jadi
menawarkan
pelayanan
special
(warehousing).
terhadap produk tersebut.
- Gudang Musiman adalah gudang
- Pergudangan penyimpanan barang
yang
penting yaitu pergudangan untuk
diperlukan
oleh
industri
tertentu secara musiman sehingga
produk kering
harus memiliki tempat penyimpanan
pasir, dan barang-barang kimia.
khusus. (p3m.polbeng.ac.id)
Manfaat Pergudangan
c. Secara umum ada 6 jenis gudang
1. Terjaganya kualitas dan kuantitas
yang biasa digunakan, yaitu :
perbekalan kesehatan.
- Gudang barang dagangan umum
2. Tertatanya perbekalan kesehatan.
untuk
barang
hasil
pabrik
dirancang untuk digunakan oleh
3. Peningkatan pelayanan
pendistribusian.
4. Tersedianya data dan informasi
pengusaha pabrik.
yang lebih akurat, aktual, dan
- Gudang untuk penyimpanan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
bersifat dingin yaitu gudang yang
menyediakan penyimpanan yang
dapat
seperti batu bara,
dikendalikan
5. Kemudahan akses dalam
pengendalian dan pengawasan.
6.
temperaturnya.
Tertib
administrasi
(Badan
- Gudang dengan bea/pajak untuk
Nasional Penanggulangan Bencana,
barang-barang seperti tembakau dan
2009).
minuman beralkohol impor disimpan
Syarat-syarat Pergudangan
Agar
di gudang ini.
-
Gudang
barang-barang
rumah
fungsinya
dapat
dengan
menjalankan
benar,
maka
tangga merupakan gudang untuk
gudang harus memenuhi persyaratan-
menyimpan property secara khusus
persyaratan diantaranya :
4
1. Jenis barang yang akan disimpan
serta karakteristik dari barang
dan menyerap tenaga kerja yang
cukup besar.
Sebagai
tersebut.
salah
satu
2. Banyaknya barang yang akan
pengembangan
disimpan untuk perhitungan luas
Jawa Tengah pemerintah propinsi
tempat yang diperlukan.
Jawa
3. Waktu yang diperlukan untuk
sebagai
menyimpan
terpadu dengan sebutan kawasan
barang
tersebut.
wilayah
simpul
Tengah
propinsi
merencanakannya
wilayah
pengembangan
Subosukawonosraten, seiring dengan
(Tnunay)
wilayah-wilayah
berbatasan
TINJAUAN LOKASI
dengan
lain
yang
wilayahnya.
kerjasama
Beberapa kegiatan dalam skala besar
pengembangan ekonomi lokal dan
telah tumbuh dan berkembang di
daerah se-Subosukawosraten yang
kawasan Subosukawonosraten salah
terdiri dari Forum Pengembangan
satunya yaitu dari sektor industri.
Ekonomi Wilayah (FPEW), Forum
Berikut daftar jumlah industri pada
Indag, Forum Pariwisata, Forum
kawasan Subosukawonosraten :
Pertanian dan Forum Infrastruktur,
Tabel 1.1 Jumlah Industri
Adanya
yang
difasilitasi
oleh
Badan
Subosukawonosraten Berdasarkan
Kerjasama Antar Daerah (BKAD)
sudah
terbentuk
Klaster-Klaster
IKM/UMKM, seperti : Batik, Lurik,
Makanan Olahan, Pertanian Organik,
Logam, Mebel, Jamu, Desa Wisata,
Minapolitan, Handy Craft, Keramik,
dsb. terletak cukup strategis di antara
jalur
Surakarta
Skala Industri
Semarang-Yogyakartasampai
dengan
di
perbatasan Jawa Timur sehingga
mampu memberikan lapangan kerja
Sumber : BPS (Badan Pusat
Statistik)
Berdasarkan
data
diatas
UMKM mendominasi pada kawasan
5
Subosukawonosraten
yang
paling
ANALISA DAN KONSEP
banyak pada wilayah Kabupaten
PERENCANAAN DAN
Klaten diikuti Kota Surakarta, dan
PERANCANGAN
Kabupaten
Wonogiri.
Adapun
berikut
ini
merupakan
produk-
produk
unggulan
UMKM
pada
kawasan Subosukawonosraten :
Tabel 1.2 Jumlah Industri
Subosukawonosraten Berdasarkan
Jenis Industri
Gambar 1. 1 Lokasi Site
(Sumber : GoogleMaps.com)
Wilayah makro yang diambil
adalah
Wilayah
Kota
Surakarta
tepatnya di Jl. Kentingan No.1
Jebres, Solo, Jawa Tengah yang
merupakan Kawasan Tertentu yang
terdapat di dalam Rencana Tata
Sumber : BPS (Badan Pusat
Statistik)
Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
yang direncanakan sebagai kawasan
pergudangan. Justifikasi pemilihan
wilayah
Kota
merupakan
Surakarta
salah
strategis
satu
di
karena
kawasan
kawasan
Subosukawonosrtaen yang terdiri 6
kabupaten/kota.
berada
di
Letak
pinggir
site
yang
jalan
raya
memudahkan akses bagi pemilik
gudang untuk melakukkan proses
pengiriman
barang
maupun
6
penyimpanan
barang.
Luas
untuk
fasilitas
keseluruhan site adalah 16.5 hektar,
Subosukawonosraten
dengan topografi tanah berkontur
Warehouse.
expo
di
Eco-
serta lebar jalan raya adalah 12
meter. Letak site disini memiliki
Analisa dan Konsep Pengolahan
batasan-batasan berikut :
Kontur
- Sebelah Utara : Kali Jenes
- Sebelah Selatan : Area Pendidikan
- Sebelah Timur : Pemukiman
- Sebelah Barat : Lahan Hijau dan
Pemukiman
Gambar 1.3 Konsep Pengolahan
Analisa dan Konsep Pencapaian
Site
Kontur
(Sumber: Analisa Penulis, 2015)
Pada
konsep
pengolahan
kontur
menggunakan sistem cut and fill
pada tiap tiap masing bagian sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan
bangunan.
Analisa dan Konsep Orientasi
Bangunan
Gambar 1.2 Konsep Analisa
Pencapaian
(Sumber: Analisa Penulis, 2015)
Main entrance sirkulasi pencapaian
dari arah barat melalui Jl. Ahmad
Yani
dan
Jl.
Tentara
Pelajar
digunakan untuk kendaraan yang
berhubungan dengan pergudangan.
Gambar 1.4 Hasil Analisa View dan
Sedangkan main entrance sirkulasi
Orientasi
pencapaian dari arah selatan melalui
(Sumber: Analisa Penulis, 2015)
Jl. Ki Hajar Dewantara digunakan
7
Orientasi bangunan yang baik dibuat
menanam vegetasi peneduh
menghadap sisi selatan tepatnya ke
atau membuat kolam yang
arah Jl. Ki Hajar Dewantoro, karena
bertujuan
jalan
dilalui
menyejukkan bangunan.
arah.
- Jenis pohon yang bertajuk
tersebut
kendaraan
ramai
dari
berbagai
untuk
Bangunan didesain sedemikian rupa,
lebat
agar dari kejauhan mudah dikenali.
sebagai
pemecah
angin
Analisa dan Konsep Kebisingan
muson
tenggara
yang
Penempatan
merugikan.
ditempat
gudang
yang
dan
agak
kantor
tenang
bisa
difungsikan
Analisa dan Konsep Eco Kawasan
diharapkan agar tidak mengganggu
Adapun penerapan Eco Kawasan
aktfitas
berdasarkan Green Building Concuil
pengguna
serta
memperlancar proses pekerjaan serta
Indonesia (GBCI) :
untuk
1. Peningkatan Ekologi Lahan
meminimalisir
tingkat
kebisingan pada zona bising dapat
- Ruang terbuka hijau publik
dilakukkan dengan cara tata massa
(RTH) 20% dari luas total
pada bangunan yang sesuai dengan
kawasan
tingkat kebisingan, pemilihan jenis
Peraturan
tanaman
sebagai
Surakarta Nomor 1 Tahun
penambahan
elemen
barrier,
air,
serta
2012
sesuai
dengan
Daerah
Tentang
Kota
Ketentuan
penambahan elemen yang mampu
Umum
mereduksi kebisingan.
Kawasan
Analisa dan Konsep Kebisingan
Perdagangan
Iklimatologi (Matahari dan Angin)
sebagaimana dimaksud dalam
- Memanfaatkan sinar matahari
pagi
dengan
membuat
Peraturan
Peruntukan
Jasa
- Mempertahankan 20% pohon
(dewasa/besar)
untuk pencahayaan alami.
dalam
dengan cara menggunakan
dan
Pasal 70 huruf b.
bukaan di bagian timur
- Meredam sinar matahari sore
Zonasi
yang
kawasan
ada
untuk
menjaga keutuhan ekosistem
tumbuhan pada kawasan.
shading , double facade,
8
- Daerah
pembangunan
serat
optik
(fiber
optic);
kawasan dengan ketentuan
sistem pembuangan sampah
Koefisien Lantai Bangunan
terintegrasi; sistem pemadam
(KLB) > 4
kebakaran.
- Melakukan revitalisasi dan
- Terdapat minimal enam jenis
pembangunan di atas lahan
fasilitas umum, yaitu : sarana
yang bernilai negatif dan tak
peripadatan;
terpakai
bekas
(ATM); warung/toko; sarana
pembangunan atau dampak
perdagangan; sarana niaga
negatif
jasa; kantor pengelola.
karena
pembangunan
di
dalam kawasan yaitu di lahan
kawasan
pergudangan
- Memiliki
perbankan
akses
transportasi
terhadap
umum
dalam
Pedaringan dan Techno Park
jangkauan kurang lebih 400
Surakarta.
m (walking distance) dari sisi
terluar
2. Pergerakan dan Konektivitas
- Melakukan kajian manajemen
dan rekayasa lalu lintas di
dalam dan sekitar kawasan
dengan
menyediakan
tempat
parkir
dua
khusus
pada
kawasan
Jalan
Ki
Hajar
Dewantara.
- Menyediakan jalur pedestrian
di dalam kawasan yang aman
dan nyaman.
- Menyediakan
kendaraan truk.
tepatnya
shared
car
delapan
parking yaitu satu gedung
jenis prasarana dan sarana di
parkir dapat digunakan untuk
dalam
lebih dari satu bangunan.
- Terdapat
minimal
kawasan,
jaringan
jalan;
drainase;
jalur
yaitu
:
jaringan
pedestrian
3. Manajemen dan Konservasi Air
- Mengurangi volume limpasan
jalur
air hujan kawasan ke drainase
pedestrian di luar kawasan;
kota dengan menambah ruang
jaringan air bersih; jaringan
terbuka hijau, sumur resapan,
penerangan
kolam retensi dan biopori
terintegrasi
dengan
dan
jaringan telepon;
listrik;
jaringan
pada kawasan.
9
- Menjaga
zona
penyangga
badan air atau lahan basah,
pada
jarak
yang
sesuai
dengan peraturan Peraturan
Masyarakat
- Menyediakan buku panduan
berisikan informasi kawasan.
nomor
- Rekruitmen pekerja di dalam
38/2011 tentang Sungai dan
kawasan bertempat tinggal di
PP nomor 26/2008 tentang
dalam kawasan atau dalam
Tata
Wilayah
jangkauan 5 km dari tempat
menjaga
bekerjanya di dalam kawasan.
Pemerintah
(PP)
Ruang
Nasional
dengan
- Memberikan hasil studi atas
garis sepadan.
dampak
pengembangan
kawasan
terhadap
pemilahan dan pengumpulan
pengembangan
ekonomi
sampah
masyarakat di dalam dan di
4. Manajemen Siklus Material
- Adanya instalasi atau fasilitas
untuk
masa
operasional kawasan, menjadi
paling sedikit 3 (tiga) jenis
luar kawasan.
- Melibatkan perwakilan warga
sampah yang terdiri atas :
atau
Sampah
Sampah
dalam penyampaian pendapat
yang
untuk rencana pengembangan
organik;
anorganik;
Sampah
mengandung
bahan
berbahaya dan beracun serta
-
5. Strategi Kesejahteraan
asosiasi
masyarakat
kawasan.
- Menerapkan
budaya
lokal
limbah bahan berbahaya dan
daerah
beracun (B3).
bentuk : fasilitas pendukung
Melakukan
sampah
penanganan
dari
kegiatan
dalam
penyelenggaraan kebudayaan
lokal
daerah,
penamaan
tempat/bangunan/jalan
bongkaran bangunan.
- Membuat
setempat
rencana
berdasarkan
nama
pengelolaan sampah selama
lokal
masa operasional kawasan
edukasi budaya lokal.
(bangunan,
lansekap,
tempat umum)
dan
daerah,
budaya
- Melakukan
kegiatan
analisis
penjaminan keamanan dan
10
penerapan
bencana
penanggulangan
untuk
kondisi
prabencana, tanggap darurat,
dan pascabencana.
6. Bangunan dan Infrastruktur
- Mengembangkan
lahan
untuk
fungsi
Gambar 1.7 Kantor Pengelola
pembangunan
kawasan campuran (mixed
use)
bagi
pengembangan
efektivitas kegiatan dengan
menyediakan
fasilitas
pergudangan dan Expo
- Melakukan
energi
Gambar 1.8 Expo Hall
penghematan
pada
sistem
pencahayaan minimum ratarata 100 lumen/watt.
DESAIN AKHIR
Gambar 1.5 Gudang Pendingin
Gambar 1.9 Interior Gudang dan
Kantor
Gambar 1.6 Gudang Tekstil
11
DAFTAR PUSTAKA
Bencana, B. N. (2009). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomor 06 Tentang Pedoman Pergudangan. Jakarta: Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
Karanganyar, P. K. (t.thn.). Dipetik September 22, 2015, dari Pemerintah
Kabupaten Karanganyar: www.karanganyarkab.go.id/
Keputusan, M. S. (1997). Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan No. 50 Tentang Standar Teknis Kawasan Industri. Jakarta:
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.
Klaten, P. K. (t.thn.). Dipetik September 2015, 2015, dari Pemerintah Kabupaten
Klaten: www.klatenkab.go.id/
Pemerintah, K. S. (2012). Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011 - 2031.
Surakarta: Pemerintah Kota Surakarta.
Perdagangan, K. (2014). Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 90 Tentang
Penataan
dan
Pembinaan
Pergudangan.
Jakarta:
Kementrian
Perdagangan.
Sragen, P. K. (t.thn.). Dipetik September 22, 2015, dari Pemerintah Kabupaten
Sragen: www.sragenkab.go.id/
Statistik, B. P. (t.thn.). Dipetik September 22, 2015, dari Badan Pusat Statistik:
www.bps.go.id/
Sukoharjo, P. K. (t.thn.). Dipetik September 22, 2015, dari Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo: www.sukoharjokab.go.id/
Tnunay, R. (t.thn.). Dipetik Oktober 14, 2015, dari Rina Tnunay Logistic:
http://rinatnunay.com/tag/syarat-gudang-yang-baik/
Wonogiri, P. K. (t.thn.). Dipetik September 22, 2015, dari Pemerintah Kabupaten
Wonogiri: www.wonogirikab.go.id/
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai
Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh :
Rizky Inar Febrianto
(D 300 110 019)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
NASKAH PT]BLIKASI ILMIAII DENGATI JT]D[]L :
SUBOST]KAWONOSRATEN EC O.WAREHOUS E
Naskah Publikasi
ini telah disetujui oleh Pembimbing
Skripsi untuk di
Publikasikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan oleh
:
Rizkl' Inar Febrianto
D3001100i9
Surakarta. 10 Febuari 2016
Pembimbing I
Dr.Ir.
Oomarun. Mlv{.
Surakarta 10 Febuari 2016
Pembimbing 2
M.S. Priliono Nugroho. MT.
ABSTRAK
Subosukawonosraten
Eco-Warehouse
merupakan
sebuah
kawasan
pergudangan ramah lingkungan yang menyimpan barang hasil produksi unggulan
dari daerah Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan
Klaten dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan
ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan pasar. Disamping itu dalam upaya
untuk merancang kawasan industri pergudangan yang ramah lingkungandan
membantu mencapai pembangunan berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan
keuntungan ekonomi dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Kondisi perekonomian Indonesia yang lemah dan kebutuhan lahan industri
khususnya pergudangan yang terbatas membuat daerah Subosukawonosraten
membuat sebuah Forum Pengembangan Ekonomi Wilayah (FPEW) yang
bertujuan mengakomodir produk-produk unggulan UMKM sehingga dicanangkan
suatu program One Village One Product (OVOP), produk unggulan inilah yang
membutuhkan suatu fasilitas penyimpanan serta promosi untuk didistribusikan ke
seluruh Indonesia. Kota Surakarta yang merupakan etalase kota dagang serta
posisinya yang strategis ditengah wilayah Subosukawonosraten menjadi
pertimbangan pemilihan site pada perancangan.
Diharapkan dengan adanya Subosukawonosraten Eco-Warehouse ini dapat
meningkatkan kondisi perekonomian Indonesia melalui pengembangan produk
UMKM dengan menyediakan fasilitas pergudangan, meningkatkan potensi Kota
Surakarta sebagai Kota Dagang dengan bekerjasama dengan kabupaten wilayah
Subosukawonosraten, mengatasi permasalahan lahan mengingat kebutuhan lahan
untuk perindustrian khususnya pergudangan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) semakin sempit untuk kebutuhan lahan pertanian sawah lestari, dan
optimalisasi kemampuan pengelola kawasan industri jasa pergudangan dalam
pengelolaan yang lebih ramah lingkungan.
Kata kunci : Subosukawonosraten, Pergudangan, Ramah lingkungan
dan Menengah atau UMKM juga
PENDAHULUAN
Proses pembangunan ekonomi
tidak
lepas
dari
pertumbuhan
terkena
rupiah.
dampak
Sektor ini penting untuk
perekonomian suatu negara dapat
diperhatikan
diartikan
merupakan
juga
sebagai
proses
pelemahan
karena
sektor
penggerak
kenaikan kapasitas produksi suatu
ekonomi
perekonomian
sebanyak lebih dari 95% usaha di
yang
diwujudkan
terbesar
UMKM
di
dalam bentuk kenaikan pendapatan
Indonesia
nasionalnya. Dikarenakan dengan
Melemahnya nilai rupiah seharusnya
adanya
menjadi
pertumbuhan
merupakan
indikasi
ekonomi
suatu
keberhasilan pembangunan ekonomi
merupakan
Indonesia,
kesempatan
Pada tanggal 30 Oktober 2001
kerjasama
Indonesia saat ini pada kuartal I-
Subosukawonosraten
2014
ditandatangani
ekonomi
untuk
meningkatkan ekspor.
suatu negara. Proses perekonomian
pertumbuhan
UMKM.
antar
daerah
telah
bersama
dengan
Indonesia masih mencapai 5,21%
terbentuknya Forum Pengembangan
namun pada kuartal I-2015 ini,
Ekonomi Wilayah (FPEW), forum
ekonomi tidak bisa menyentuh 5%,
ini menciptakan suatu pembentukan
atau
kluster usaha mikro terwujudnya
hanya
Ditambah
lagi
mencapai
4,7%.
dengan
adanya
pengembangan
produk
unggulan
pelemahan rupiah yang mendekati
daerah berbasis OVOP (One Village
angka Rp14.000,- per dolar Amerika
One Product) dan Klaster dalam
yang menimbulkan dampak negatif
kerangka manajemen rantai pasokan
di berbagai sektor. Salah satunya,
secara optimal dan berkelanjutan
penurunan daya beli masyarakat
agar terjadi peningkatan daya saing,
terhadap barang yang diimpor dari
kemandirian ekonomi daerah, dan
luar negeri sehingga harga barang
perwujudan
relatif meningkat.
masyarakat
Namun beberapa sektor tidak
kesejahteraan
khususnya
untuk
UMKM.
terlalu berpengaruh atas pelemahan
Kota Solo dan Kabupaten di
rupiah, sektor Usaha Mikro Kecil
wilayah Subosukawonosraten secara
1
langsung maupun tidak langsung
diikuti dengan kebutuhan jumlah
memiliki
lahan
keterkaitan
dalam
hal
kini,
khususnya
perdagangan. Tiap-tiap Kabupaten
pertanian.
memiliki banyak potensi alam dan
Indonesia semakin berkurang karena
industri
komoditas
banyak dilakukan pengalihan fungsi
UMKM.
lahan. Pemanfaatan lahan secara
sebagai
perdagangan
Kabupaten
melalui
memasarkan
barang
intensif
Lahan
lahan
pertanian
juga
di
mengakibatkan
dagangannya seperti pertanian dan
produktivitas
peternakan ke Kota Solo
menurun sehingga pemanfaatannya
yang
lahan
cenderung
menjadi
terbatas.
Berkurangnya
Subosukawonosraten. Adanya sektor
lahan
produktif
mendorong
unggulan yang berbeda, membawa
penduduk
untuk
melakukan
keuntungan komparatif antar daerah
ekstensifikasi. Keterbatasan lahan
untuk
produktif
merupakan
pusat
regional
mengembangkan
perekonomiannya.
Kota
Solo
memerlukan Kabupaten di wilayah
Subosukawonosraten
menyebabkan
ekstensifikasi pertanian mengarah
pada lahan-lahan marjinal.
sebagai
pemasok hasil primer, sedangkan
Berdasarkan latar belakang diatas,
Kabupaten
maka
di
wilayah
Subosukawonosraten
memerlukan
Kota
Solo
komoditas
sebagai
pemakai
dan
pusat
permasalahan
yang
dapat
dirumuskan dari pengamatan penulis
adalah
“Bagaimana
pergudangan
ramah
merancang
lingkungan
Subosukawonosraten dengan fasilitas
dengan
mengembangkan
produk-
lebih lengkap. Dalam hal ini Kota
produk
lokal
wilayah
Solo berperan sebagai daerah pusat
Subosukawonosraten”.
perdagangan
bagi
unggulan
komoditas-
komoditas
dari
daerah Subosukawonosraten.
Meningkatan jumlah UMKM
beserta produk-produk unggulan di
Tujuan umum dari perancangan ini
adalah merencanakan sebuah pusat
kawasan
industri
penyedia
jasa
pergudangan ramah lingkungan di
kawasan Subosukawonosraten tidak
2
Kota
Surakarta
sebagai
Subosukawonosraten
Kota
Perdagangan
yang
Bencana,
menyimpan
unggulan
Surakarta,
2009).
kawasan
Agar
dapat
menjalankan fungsi tersebut, maka
barang untuk produksi atau
produksi
di
dari
Boyolali,
hasil
harus
dilakukan
pengelolaan
daerah
pergudangan secara benar atau yang
Sukoharjo,
sering disebut dengan manajemen
Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan
pergudangan. (Priyambodo, 2007)
Klaten mengingat kebutuhan lahan
Jenis Gudang
semakin sempit untuk perkembangan
a. Berdasarkan bentuk bangunannya
pertumbuhan produksi UMKM di
(Lucas dan Rumsari 2004: 84) :
kawasan
Selain
Subosukawonosraten.
itu
untuk
meminimalisir
dampak lingkungan yang terjadi
-
Gudang tertutup adalah gudang
yang
letaknya
dalam
sebuah
bangunan tertutup.
serta memajukan dan melaksanakan
- Gudang terbuka adalah lapangan
konsep-konsep
terbuka
pembangunan
sudah
diratakan
dan
berkelanjutan, baik secara global,
diperkeras.
regional, ataupun pada tingkat lokal,
- Gudang semi tertutup (lumbung)
dengan
menemukan hubungan
mencoba
adalah bangunan beratap tanpa
antara
dinding– dinding ujung untuk
kebutuhan generasi sekarang dengan
logistik
yang
memerlukan
generasi yang akan datang.
pertukaran udara maksimum.
b. Berdasarkan fungsi dari aktivitas
gudang dapat dibedakan menjadi
TINJAUAN PUSTAKA
Pergudangan
adalah
segala
4 jenis, yaitu :
upaya pengelolaan gudang yang
- Gudang Operasional adalah gudang
meliputi penerimaan, penyimpanan,
menyimpan
pemeliharaan,
disiapkan untuk digunakan dalam
pendistribusian,
bahan
baku
yang
pengendalian dan pemusnahan, serta
proses produksi berikutnya.
pelaporan material dan peralatan
- Gudang Perlengkapan merupakan
agar kualitas dan kuantitas terjamin
gudang untuk menyimpan barang-
(Badan Nasional Penanggulangan
barang ini digunakan dalam proses
3
produksi, setelah itu dikembangkan
disimpan dalam jangka panjang yang
lagi ke gudang.
sifatnya sementara.
- Gudang Pengiriman adalah tempat
- Pergudangan komoditas khusus
penyimpanan untuk hasil proses
biasanya masing-masing gudang ini
produksi
yang
menyimpan satu jenis produk dan
sebagai
gudang
biasanya
barang
disebut
jadi
menawarkan
pelayanan
special
(warehousing).
terhadap produk tersebut.
- Gudang Musiman adalah gudang
- Pergudangan penyimpanan barang
yang
penting yaitu pergudangan untuk
diperlukan
oleh
industri
tertentu secara musiman sehingga
produk kering
harus memiliki tempat penyimpanan
pasir, dan barang-barang kimia.
khusus. (p3m.polbeng.ac.id)
Manfaat Pergudangan
c. Secara umum ada 6 jenis gudang
1. Terjaganya kualitas dan kuantitas
yang biasa digunakan, yaitu :
perbekalan kesehatan.
- Gudang barang dagangan umum
2. Tertatanya perbekalan kesehatan.
untuk
barang
hasil
pabrik
dirancang untuk digunakan oleh
3. Peningkatan pelayanan
pendistribusian.
4. Tersedianya data dan informasi
pengusaha pabrik.
yang lebih akurat, aktual, dan
- Gudang untuk penyimpanan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
bersifat dingin yaitu gudang yang
menyediakan penyimpanan yang
dapat
seperti batu bara,
dikendalikan
5. Kemudahan akses dalam
pengendalian dan pengawasan.
6.
temperaturnya.
Tertib
administrasi
(Badan
- Gudang dengan bea/pajak untuk
Nasional Penanggulangan Bencana,
barang-barang seperti tembakau dan
2009).
minuman beralkohol impor disimpan
Syarat-syarat Pergudangan
Agar
di gudang ini.
-
Gudang
barang-barang
rumah
fungsinya
dapat
dengan
menjalankan
benar,
maka
tangga merupakan gudang untuk
gudang harus memenuhi persyaratan-
menyimpan property secara khusus
persyaratan diantaranya :
4
1. Jenis barang yang akan disimpan
serta karakteristik dari barang
dan menyerap tenaga kerja yang
cukup besar.
Sebagai
tersebut.
salah
satu
2. Banyaknya barang yang akan
pengembangan
disimpan untuk perhitungan luas
Jawa Tengah pemerintah propinsi
tempat yang diperlukan.
Jawa
3. Waktu yang diperlukan untuk
sebagai
menyimpan
terpadu dengan sebutan kawasan
barang
tersebut.
wilayah
simpul
Tengah
propinsi
merencanakannya
wilayah
pengembangan
Subosukawonosraten, seiring dengan
(Tnunay)
wilayah-wilayah
berbatasan
TINJAUAN LOKASI
dengan
lain
yang
wilayahnya.
kerjasama
Beberapa kegiatan dalam skala besar
pengembangan ekonomi lokal dan
telah tumbuh dan berkembang di
daerah se-Subosukawosraten yang
kawasan Subosukawonosraten salah
terdiri dari Forum Pengembangan
satunya yaitu dari sektor industri.
Ekonomi Wilayah (FPEW), Forum
Berikut daftar jumlah industri pada
Indag, Forum Pariwisata, Forum
kawasan Subosukawonosraten :
Pertanian dan Forum Infrastruktur,
Tabel 1.1 Jumlah Industri
Adanya
yang
difasilitasi
oleh
Badan
Subosukawonosraten Berdasarkan
Kerjasama Antar Daerah (BKAD)
sudah
terbentuk
Klaster-Klaster
IKM/UMKM, seperti : Batik, Lurik,
Makanan Olahan, Pertanian Organik,
Logam, Mebel, Jamu, Desa Wisata,
Minapolitan, Handy Craft, Keramik,
dsb. terletak cukup strategis di antara
jalur
Surakarta
Skala Industri
Semarang-Yogyakartasampai
dengan
di
perbatasan Jawa Timur sehingga
mampu memberikan lapangan kerja
Sumber : BPS (Badan Pusat
Statistik)
Berdasarkan
data
diatas
UMKM mendominasi pada kawasan
5
Subosukawonosraten
yang
paling
ANALISA DAN KONSEP
banyak pada wilayah Kabupaten
PERENCANAAN DAN
Klaten diikuti Kota Surakarta, dan
PERANCANGAN
Kabupaten
Wonogiri.
Adapun
berikut
ini
merupakan
produk-
produk
unggulan
UMKM
pada
kawasan Subosukawonosraten :
Tabel 1.2 Jumlah Industri
Subosukawonosraten Berdasarkan
Jenis Industri
Gambar 1. 1 Lokasi Site
(Sumber : GoogleMaps.com)
Wilayah makro yang diambil
adalah
Wilayah
Kota
Surakarta
tepatnya di Jl. Kentingan No.1
Jebres, Solo, Jawa Tengah yang
merupakan Kawasan Tertentu yang
terdapat di dalam Rencana Tata
Sumber : BPS (Badan Pusat
Statistik)
Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
yang direncanakan sebagai kawasan
pergudangan. Justifikasi pemilihan
wilayah
Kota
merupakan
Surakarta
salah
strategis
satu
di
karena
kawasan
kawasan
Subosukawonosrtaen yang terdiri 6
kabupaten/kota.
berada
di
Letak
pinggir
site
yang
jalan
raya
memudahkan akses bagi pemilik
gudang untuk melakukkan proses
pengiriman
barang
maupun
6
penyimpanan
barang.
Luas
untuk
fasilitas
keseluruhan site adalah 16.5 hektar,
Subosukawonosraten
dengan topografi tanah berkontur
Warehouse.
expo
di
Eco-
serta lebar jalan raya adalah 12
meter. Letak site disini memiliki
Analisa dan Konsep Pengolahan
batasan-batasan berikut :
Kontur
- Sebelah Utara : Kali Jenes
- Sebelah Selatan : Area Pendidikan
- Sebelah Timur : Pemukiman
- Sebelah Barat : Lahan Hijau dan
Pemukiman
Gambar 1.3 Konsep Pengolahan
Analisa dan Konsep Pencapaian
Site
Kontur
(Sumber: Analisa Penulis, 2015)
Pada
konsep
pengolahan
kontur
menggunakan sistem cut and fill
pada tiap tiap masing bagian sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan
bangunan.
Analisa dan Konsep Orientasi
Bangunan
Gambar 1.2 Konsep Analisa
Pencapaian
(Sumber: Analisa Penulis, 2015)
Main entrance sirkulasi pencapaian
dari arah barat melalui Jl. Ahmad
Yani
dan
Jl.
Tentara
Pelajar
digunakan untuk kendaraan yang
berhubungan dengan pergudangan.
Gambar 1.4 Hasil Analisa View dan
Sedangkan main entrance sirkulasi
Orientasi
pencapaian dari arah selatan melalui
(Sumber: Analisa Penulis, 2015)
Jl. Ki Hajar Dewantara digunakan
7
Orientasi bangunan yang baik dibuat
menanam vegetasi peneduh
menghadap sisi selatan tepatnya ke
atau membuat kolam yang
arah Jl. Ki Hajar Dewantoro, karena
bertujuan
jalan
dilalui
menyejukkan bangunan.
arah.
- Jenis pohon yang bertajuk
tersebut
kendaraan
ramai
dari
berbagai
untuk
Bangunan didesain sedemikian rupa,
lebat
agar dari kejauhan mudah dikenali.
sebagai
pemecah
angin
Analisa dan Konsep Kebisingan
muson
tenggara
yang
Penempatan
merugikan.
ditempat
gudang
yang
dan
agak
kantor
tenang
bisa
difungsikan
Analisa dan Konsep Eco Kawasan
diharapkan agar tidak mengganggu
Adapun penerapan Eco Kawasan
aktfitas
berdasarkan Green Building Concuil
pengguna
serta
memperlancar proses pekerjaan serta
Indonesia (GBCI) :
untuk
1. Peningkatan Ekologi Lahan
meminimalisir
tingkat
kebisingan pada zona bising dapat
- Ruang terbuka hijau publik
dilakukkan dengan cara tata massa
(RTH) 20% dari luas total
pada bangunan yang sesuai dengan
kawasan
tingkat kebisingan, pemilihan jenis
Peraturan
tanaman
sebagai
Surakarta Nomor 1 Tahun
penambahan
elemen
barrier,
air,
serta
2012
sesuai
dengan
Daerah
Tentang
Kota
Ketentuan
penambahan elemen yang mampu
Umum
mereduksi kebisingan.
Kawasan
Analisa dan Konsep Kebisingan
Perdagangan
Iklimatologi (Matahari dan Angin)
sebagaimana dimaksud dalam
- Memanfaatkan sinar matahari
pagi
dengan
membuat
Peraturan
Peruntukan
Jasa
- Mempertahankan 20% pohon
(dewasa/besar)
untuk pencahayaan alami.
dalam
dengan cara menggunakan
dan
Pasal 70 huruf b.
bukaan di bagian timur
- Meredam sinar matahari sore
Zonasi
yang
kawasan
ada
untuk
menjaga keutuhan ekosistem
tumbuhan pada kawasan.
shading , double facade,
8
- Daerah
pembangunan
serat
optik
(fiber
optic);
kawasan dengan ketentuan
sistem pembuangan sampah
Koefisien Lantai Bangunan
terintegrasi; sistem pemadam
(KLB) > 4
kebakaran.
- Melakukan revitalisasi dan
- Terdapat minimal enam jenis
pembangunan di atas lahan
fasilitas umum, yaitu : sarana
yang bernilai negatif dan tak
peripadatan;
terpakai
bekas
(ATM); warung/toko; sarana
pembangunan atau dampak
perdagangan; sarana niaga
negatif
jasa; kantor pengelola.
karena
pembangunan
di
dalam kawasan yaitu di lahan
kawasan
pergudangan
- Memiliki
perbankan
akses
transportasi
terhadap
umum
dalam
Pedaringan dan Techno Park
jangkauan kurang lebih 400
Surakarta.
m (walking distance) dari sisi
terluar
2. Pergerakan dan Konektivitas
- Melakukan kajian manajemen
dan rekayasa lalu lintas di
dalam dan sekitar kawasan
dengan
menyediakan
tempat
parkir
dua
khusus
pada
kawasan
Jalan
Ki
Hajar
Dewantara.
- Menyediakan jalur pedestrian
di dalam kawasan yang aman
dan nyaman.
- Menyediakan
kendaraan truk.
tepatnya
shared
car
delapan
parking yaitu satu gedung
jenis prasarana dan sarana di
parkir dapat digunakan untuk
dalam
lebih dari satu bangunan.
- Terdapat
minimal
kawasan,
jaringan
jalan;
drainase;
jalur
yaitu
:
jaringan
pedestrian
3. Manajemen dan Konservasi Air
- Mengurangi volume limpasan
jalur
air hujan kawasan ke drainase
pedestrian di luar kawasan;
kota dengan menambah ruang
jaringan air bersih; jaringan
terbuka hijau, sumur resapan,
penerangan
kolam retensi dan biopori
terintegrasi
dengan
dan
jaringan telepon;
listrik;
jaringan
pada kawasan.
9
- Menjaga
zona
penyangga
badan air atau lahan basah,
pada
jarak
yang
sesuai
dengan peraturan Peraturan
Masyarakat
- Menyediakan buku panduan
berisikan informasi kawasan.
nomor
- Rekruitmen pekerja di dalam
38/2011 tentang Sungai dan
kawasan bertempat tinggal di
PP nomor 26/2008 tentang
dalam kawasan atau dalam
Tata
Wilayah
jangkauan 5 km dari tempat
menjaga
bekerjanya di dalam kawasan.
Pemerintah
(PP)
Ruang
Nasional
dengan
- Memberikan hasil studi atas
garis sepadan.
dampak
pengembangan
kawasan
terhadap
pemilahan dan pengumpulan
pengembangan
ekonomi
sampah
masyarakat di dalam dan di
4. Manajemen Siklus Material
- Adanya instalasi atau fasilitas
untuk
masa
operasional kawasan, menjadi
paling sedikit 3 (tiga) jenis
luar kawasan.
- Melibatkan perwakilan warga
sampah yang terdiri atas :
atau
Sampah
Sampah
dalam penyampaian pendapat
yang
untuk rencana pengembangan
organik;
anorganik;
Sampah
mengandung
bahan
berbahaya dan beracun serta
-
5. Strategi Kesejahteraan
asosiasi
masyarakat
kawasan.
- Menerapkan
budaya
lokal
limbah bahan berbahaya dan
daerah
beracun (B3).
bentuk : fasilitas pendukung
Melakukan
sampah
penanganan
dari
kegiatan
dalam
penyelenggaraan kebudayaan
lokal
daerah,
penamaan
tempat/bangunan/jalan
bongkaran bangunan.
- Membuat
setempat
rencana
berdasarkan
nama
pengelolaan sampah selama
lokal
masa operasional kawasan
edukasi budaya lokal.
(bangunan,
lansekap,
tempat umum)
dan
daerah,
budaya
- Melakukan
kegiatan
analisis
penjaminan keamanan dan
10
penerapan
bencana
penanggulangan
untuk
kondisi
prabencana, tanggap darurat,
dan pascabencana.
6. Bangunan dan Infrastruktur
- Mengembangkan
lahan
untuk
fungsi
Gambar 1.7 Kantor Pengelola
pembangunan
kawasan campuran (mixed
use)
bagi
pengembangan
efektivitas kegiatan dengan
menyediakan
fasilitas
pergudangan dan Expo
- Melakukan
energi
Gambar 1.8 Expo Hall
penghematan
pada
sistem
pencahayaan minimum ratarata 100 lumen/watt.
DESAIN AKHIR
Gambar 1.5 Gudang Pendingin
Gambar 1.9 Interior Gudang dan
Kantor
Gambar 1.6 Gudang Tekstil
11
DAFTAR PUSTAKA
Bencana, B. N. (2009). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomor 06 Tentang Pedoman Pergudangan. Jakarta: Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
Karanganyar, P. K. (t.thn.). Dipetik September 22, 2015, dari Pemerintah
Kabupaten Karanganyar: www.karanganyarkab.go.id/
Keputusan, M. S. (1997). Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan No. 50 Tentang Standar Teknis Kawasan Industri. Jakarta:
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.
Klaten, P. K. (t.thn.). Dipetik September 2015, 2015, dari Pemerintah Kabupaten
Klaten: www.klatenkab.go.id/
Pemerintah, K. S. (2012). Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011 - 2031.
Surakarta: Pemerintah Kota Surakarta.
Perdagangan, K. (2014). Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 90 Tentang
Penataan
dan
Pembinaan
Pergudangan.
Jakarta:
Kementrian
Perdagangan.
Sragen, P. K. (t.thn.). Dipetik September 22, 2015, dari Pemerintah Kabupaten
Sragen: www.sragenkab.go.id/
Statistik, B. P. (t.thn.). Dipetik September 22, 2015, dari Badan Pusat Statistik:
www.bps.go.id/
Sukoharjo, P. K. (t.thn.). Dipetik September 22, 2015, dari Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo: www.sukoharjokab.go.id/
Tnunay, R. (t.thn.). Dipetik Oktober 14, 2015, dari Rina Tnunay Logistic:
http://rinatnunay.com/tag/syarat-gudang-yang-baik/
Wonogiri, P. K. (t.thn.). Dipetik September 22, 2015, dari Pemerintah Kabupaten
Wonogiri: www.wonogirikab.go.id/